Ayat Pokok
Matius 1:18-25
Apakah Allah mengasihi saya dan bagaimana Ia mengasihi
saya? Pertanyaan ini telah sering sekali ditanyakan oleh tak terhitung
banyaknya orang. Jawaban yang Alkitab berikan untuk pertanyaan ini
adalah Allah bukan hanya mengasihi kita, Ia pun mengasihi kita lebih dari siapa pun pernah mengasihi kita. Mari kita melihatnya dari Firman Allah.
1. Allah mengasihi kita – Ia memberikan Anak-Nya bagi kita
Untuk memahami kasih Allah kepada kita, mari kita memulai dari 1 Yohanes 4:9. Di sana kita membaca:
“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita…”
Kasih, apabila kasih itu jujur, selalu dimanifestasikan dalam tindakan.
Di sini Firman Allah mengatakan bahwa Allah memang mengasihi kita dan
kasih-Nya itu dinyatakan atau dimanifestasikan-Nya. Bagaimana?
Jawabannya terdapat dalam ayat yang sama:
1 Yohanes 4:9
“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.”
Allah menyatakan kasih-Nya dengan mengirimkan Anak-Nya, Yesus Kristus,
ke dalam dunia sehingga kita dapat hidup oleh-Nya. Senada dengan itu,
Yohanes 3:16 mengatakan kepada kita:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan…………..”
Seperti yang kami katakan di atas, kasih selalu berwujud pada tindakan,
seperti tindakan memberi, dan Allah, oleh karena Dia begitu mengasihi
kita, Dia pun memberi! Apa yang Ia beri? Mari kita lanjutkan pembacaan
kita:
Yohanes 3:16-17
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia
bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Allah, tanpa alasan apa pun selain karena mengasihi kita, telah
melakukan hal teramat luar biasa bagi kita yaitu Ia mau mengaruniakan
anak-Nya untuk mati bagi kita, supaya dengan percaya kepada-Nya kita
dapat memperoleh hidup yang kekal. Roma 5:6-10 bahkan menyatakan hal
ini secara lebih jelas lagi:
Roma 5:6-10
“Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka
pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau
mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada
orang yang berani mati--. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya,
kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. Sebab jikalau kita,
ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya,
lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan
diselamatkan oleh hidup-Nya!”
Perhatikan anak kalimat “Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita”.
Bagaimana Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita? Dia bukan saja
mengaruniakan Anak-Nya bagi kita, tetapi Ia mengaruniakan-Nya ketika
kita masih dalam keadaan berdosa, masih durhaka, sama sekali tidak layak
untuk menerima pengorbanan yang sedemikian besarnya!
Pernyataan yang sama dapat kita lihat juga dalam Efesus 2:
Efesus 2:1-3
“Kamu dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena
kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan
angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang
durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga
terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging
dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya
kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang
lain.”
Pada ayat-ayat di atas, saya menandai beberapa kata yang menunjukkan
keadaan di masa yang lampau. Hal itu untuk memberi penekanan bahwa bagi
kita yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus Kritus dan
kebangkitan-Nya, keadaan yang digambarkan dalam ayat-ayat di atas adalah
MASA LALU. Kita dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa dan kita dahulu adalah orang-orang
yang seharusnya dimurkai. Namun sekarang, kita tidak lagi berada dalam
keadaan seperti itu! Keadaan yang digambarkan dalam ayat-ayat di atas
sudah menjadi sejarah bagi kita, bukan merupakan keadaan kita sekarang!
Dari keadaan itulah kita telah dilepaskan! Bagaimana kita dilepaskan,
oleh siapa dan mengapa? Efesus 2:4-9 memberi kita jawabannya:
Efesus 2:4-9
“TETAPI Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh
kasih karunia kamu diselamatkan-- dan di dalam Kristus Yesus Ia telah
membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di
sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita
kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan
kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi
pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri.”
Kata “TETAPI” yang membuka ayat-ayat di atas mengontraskan apa yang
dikatakan sebelum kata ini (ayat 1-3) dengan apa yang dikatakan sesudah
kata ini (ayat 4-9). Ayat 1-3 memaparkan keadaan kita ketika sebelum
percaya dan keadaan kita itu sangat menyedihkan. Sebagaimana yang kita
baca di sana, kita “dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa” kita dan kita adalah “orang-orang yang harus dimurkai.” Tetapi Allah, oleh karena kasih-Nya yang besar yang dilimpahkan-Nya kepada kita”,
mengubah semua ini: yang tadinya “mati karena pelanggaran-pelanggaran
dan dosa-dosa,” sekarang hidup “bersama-sama dengan Kristus”. Yang
tadinya dimurkai, sekarang memiliki tempat bersama-sama dengan Kristus
di sorga! Dari perspektif Allah, hal itu telah terlaksana! Tetapi,
mengapa
Allah mau melakukan hal ini? “OLEH KARENA KASIH-NYA YANG BESAR YANG DILIMPAHKAN-NYA KEPADA KITA………BAHKAN KETIKA KITA MASIH DALAM KEADAAN MATI KARENA PELANGGARAN-PELANGGARAN DAN DOSA-DOSA” KITA!
2. Allah mengasihi kita – Ia menjadikan kita anak-anak-Nya
Ayat-ayat lain yang menunjukkan betapa besarnya kasih Allah kepada kita terdapat juga dalam 1 Yohanes 3:1-2:
“Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah,
dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal
kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah……”
Bahwa kita adalah anak-anak Allah dinyatakan juga dalam Galatia 3:26:
“Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus
Kristus”! Dan sebagaimana dinyatakan ayat di atas, inilah bukti betapa
besarnya kasih Allah kepada kita. “Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita”.
3. Allah mengasihi kita – Ia melatih kita
Kita telah melihat di atas bahwa Allah, oleh karena kasih-Nya yang besar
kepada kita, telah menjadikan kita anak-anak-Nya. Dan sebagaimana ayah
yang penuh kasih melatih dan mendisiplin anak-anaknya, apalagi Allah.
Sebagaimana Ibrani 12:6 katakan kepada kita:
Ibrani 12:6
“karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya…..”
Hajaran mungkin bukan yang kita inginkan tetapi itulah yang kita
butuhkan! Itulah mengapa hanya mereka yang benar-benar mengasihi kita
yang cukup peduli untuk menghajar kita. Dan itulah pula sebabnya mengapa
Allah menghajar kita: karena Ia mengasihi kita dan peduli kepada kita.
4. Allah mengasihi kita – Tak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya
Selanjutnya dan yang terakhir dari pembahasan singkat kita tentang kasih Allah adalah Roma 8:38-39:
Roma 8:38 – 39
“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat
[malaikat mana? malaikat yang telah jatuh, yaitu setan], maupun
pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."
Allah sangat mengasihi kita dan tidak ada apa pun,
baik kuasa-kuasa, ataupun pemerintah-pemerintah, atau yang ada sekarang
maupun yang akan datang yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Ia
mengasihi kita dan Ia tidak akan pernah berhenti mengasihi kita. Inilah
kebenaran dari Firman Allah.
5. Allah mengasihi kita – kesimpulan
Kesimpulan artikel ini: kita telah melihat dari Firman Allah bagaimana
Allah begitu mengasihi kita dan kasih-Nya dibuktikan-Nya dengan
mengaruniakan Anak-Nya bagi kita, dan Ia melakukannya bahkan ketika kita
masih dalam keadaan berdosa dan durhaka! Melakukan hal ini bagi orang
benar dan baik adalah pengorbanan yang sangat besar. Tetapi kita bukan
orang-orang yang baik dan benar. Kita dahulu adalah orang berdosa, orang
yang durhaka, yang sudah mati karena pelanggaran dan dosa-dosa kita.
Namun, ini tidak menghentikan Allah: Dia begitu mengasihi kita dan oleh
karena kasih-Nya kepada kita, Ia mengaruniakan Anak-Nya ketika kita
masih orang-orang berdosa, sehingga dengan percaya kepada-Nya kita
menjadi hidup dalam Kristus dan memperoleh tempat di sorga bersama
dengan Dia.
Lebih jauh lagi kita melihat bahwa Allah begitu mengasihi kita, sehingga
menjadikan kita anak-anak-Nya. Dan sebagaimana ayah yang baik menghajar
anak-anak-Nya, terlebih lagi Allah.
Akhirnya kita juga melihat bahwa kasih Allah begitu BESAR dan tidak ada
apa pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Dengan kata lain:
Tidak ada apa pun yang dapat membuat Allah berhenti mengasihi kita!