Pages - Menu

Minggu, 29 Maret 2020

7 PERNYATAAN YESUS DI SALIB

Pendahuluan
Shalom Bapak/Ibu/Sdr/i yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Hari ini kita ada dalam suasana Paskah. Mari kita renungkan kembali cinta kasih Tuhan Yesus yang luar biasa kepada kita. Oleh karena kasih-Nya kepada kita, Dia rela mati untuk menebus dosa setiap kita. Yang menarik, masa-masa hidup sampai kematian-Nya sunguh memberikan teladan yang luar biasa bagi setiap orang, khususnya bagi kita orang-orang yang percaya kepada-Nya

Sampai dengan kematian-Nya di salib Kalvary, Tuhan Yesus tetap mengeluarkan kalimat-kalimat yang manis,perkataan-perkataan yang indah yang memberikan semangat, kata-kata yanga agung yang memberikan jaminan yang pasti. Dari mulut seorang yang sedang mengalami penyiksaan yang sedemikian berat, secara logis, tidak mungkin keluar perkataan-perkataan yang agung, yang sampai saat ini bahkan masih dikenang, karena memiliki makna yang luar biasa.

Mengapa Tuhan Yesus harus disalib?
Tuhan Yesus disalib bukan karena dosa dan pelanggaran atau kejahatan yang Dia lakukan. tapi Dia mati karena dengan cara inilah Dia harus menebus dosa umat manusia. Jangan kita lupa, sampai tiga kali, dalam sidang pengadilan,Pilatus mengatakan perkataan,"Aku tidak mendapati kesalahan apapun yang ada pada-Nya." (Yohanes 18:38, 19:4, 19:6). Pilatus, seorang pemimpin, penguasa, pengatur segala hukum yang mewakili pemerintahan Romawi, di depan seluruh pemimpin agama Yahudi dan di depan semua massa mengeluarkan kalimat ini. Pernyataan dari seorang pemimpin politik, pernyataan dari seorang pemimpin di dalam pengadilan itu adalah deklarasi yang seharusnya membebaskan Yesus dari segala tuduhan. “Tidak kudapati kesalahan apapun pada orang ini, dan Herodes pun juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami…” (Lukas 23:14-15).

Pilatus sanggup dan bisa membebaskan Yesus Kristus, Pilatus berkuasa, Pilatus punya jabatan dan punya posisi. Tetapi pernyataan yang dikeluarkan oleh manusia adalah pernyataan yang tidak bisa kita andalkan dan tidak bisa kita sandari. Sekuat-kuatnya kuasa seseorang, sebesar-besarnya power dan setinggi-tingginya posisi dia, Pilatus pada akhirnya tidak kuat menanggung besarnya tekanan dari para pemimpin agama dan kegilaan massa yang mengeroyok dia, yang menciptakan usaha-usaha untuk melakukan kerusuhan, Pilatus menjadi gentar dan ciut. Pernyataan Pilatus akhirnya menjadi pernyataan yang tidak lagi bisa dipegang dan diandalkan. Hari itu dalam sekejap mata pernyataan Pilatus berubah 180 derajat. Itulah pernyataan dari manusia. Apa yang bisa menjadi persandaran kita? Kuasa manusia, uang seberapa banyak, tidak ada yang bisa kita pegang dan andalkan di dalam perjalanan masa depan kita.

Puji Tuhan, hanya pernyataan yang keluar dari mulut Tuhan kita yang sejati, sekalipun di dalam keadaan dan kondisi di atas kayu salib yang seolah tidak mungkin memberikan jaminan kepada engkau dan saya; di dalam kemiskinan dan ketelanjangan yang seolah tidak mungkin memberikan kenyamanan dan ketentraman kepada engkau dan saya, di situlah Yesus Kristus mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menghibur; di tengah segala hinaan, olokan dan caci-maki yang datang kepadaNya, Ia justru mengeluarkan kalimat-kalimat yang menyejukkan dan meneduhkan hati.

7 Pernyataan Tuhan Yesus Kristus di Salib
Hari ini kita akan simak kembali pernyataan-pernyataan Tuhan Yesus di Salib. Ada tujuh perkataan Yesus di detik-detik terakhir ketika ada di tiang salib Golgota.

Pertama, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”(Luk 23;34). Ini adalah pernyataan pengampunan.

Yesus berdoa berseru kepada Bapa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Kalimat ini adalah satu kalimat pengampunan yang begitu indah. Kita tidak mungkin bisa mempunyai hubungan yang beres dengan orang lain dan kita tidak mungkin bisa mempunyai hubungan yang beres dengan diri kita sendiri, sebelum kita mengalami pemberesan yang sejati dengan Tuhan kita yang ada di surga. Hari ini kita datang berbakti kita sedang berbakti kepada Allah Tuhan yang suci dan kudus, kita bersyukur karena kita memiliki Mediator Pengantara Juruselamat yang berdiri di antara kita dan Bapa yaitu Yesus Kristus. Itu sebab kalimat ini adalah kalimat yang pertama kali muncul, kalimat dimana Ia sedang menjadi Pengantara yang berdiri mewakilkan setiap pelanggaran dan dosa-dosa kita. Tidak ada dosa yang sekecil apapun dimana kita telah melanggar di dalam kaitan dengan Tuhan. Pada waktu Yesus berkata, “…mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat,” bukan berarti orang-orang yang memaku Yesus tidak tahu apa yang sedang mereka perbuat; kalimat itu memberikan pengertian bahwa kalau mereka tahu Ia adalah Sang Mesias itu, mereka pasti tidak akan berani melakukannya. Mereka tahu, mereka sadar Orang yang sedang mereka paku ini tidak ada salah, mereka melakukan itu karena ditugaskan oleh pekerjaan mereka, tetapi sekaligus di situ apa yang mereka lakukan didasarkan kepada’ ignorance.’ Pada waktu Yesus Kristus meminta pengampunan Bapa kepada mereka, dosa yang kita tidak sadari sekalipun, tidak berarti itu tidak salah dan melanggar hukum Tuhan. Terlebih lagi sesuatu yang kita sadar dan tahu. Dengan demikian, berarti semua yang baik di dalam diri kita di hadapan Allah yang suci dan kudus tidak ada apa-apanya, tetapi semua yang kita rasa kecil dan sepele, bagi Tuhan itu bukan hal-hal yang sepele dan itu adalah hal serius adanya.

Tidak ada satu orang pun bisa berkata di hadapan Tuhan bahwa dia sudah berjasa dan layak berdiri di hadapan Tuhan. Pada waktu Yesus berdoa “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat,” tidak ada tempat dimana kita beroleh pengampunan kecuali kita berlutut menerimanya di kayu salib. Kesalahan yang orang-orang itu buat kepada Yesus Kristus bukan saja kesalahan kepada Yesus tetapi kesalahan itu mereka buat kepada Allah, Tuhan Pencipta langit dan bumi, dan kepada Dia Yesus Kristus berdoa syafaat bagi engkau dan saya. Doa yang agung itu adalah doa yang dijawab oleh Bapa sebab Bapa berkenan kepada Anak. Dan pada waktu Tuhan Yesus berdoa bagi kita, percayalah tidak ada doaNya yang tidak akan dijawab dan dikabulkan oleh Bapa di surga sebab Ia berkenan kepada AnakNya yang dikasihiNya itu.

Kalimat yang agung itu tidak menyentuh hati orang-orang yang ada di bawah. Kalau kita berada di dalam scene seperti itu, kita bertanya-tanya apa sebenarnya yang sedang terjadi kepada mereka? Lukas mencatat para pemimpin agama hadir di situ mengejek Dia, “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diriNya sendiri…” Para prajurit yang ada di bawah membuang undi untuk membagi pakaianNya dan mengolokNya (Lukas 23:34-37). Dan yang kita tidak habis pikir adalah dua penjahat di sebelah kiri dan kananNya juga juga mencela Dia (Matius 27:44).

Orang yang sadar dia buta tidak akan menolak tawaran untuk dicelikkan. Orang yang sadar dia sakit tidak akan menolak untuk disembuhkan. Orang yang susah dan miskin dan memerlukan makanan tidak akan menolak tangan yang datang memberikan sedekah kepadanya. Tetapi kita tidak habis pikir dan tidak bisa mengerti orang yang di dalam kondisi perlu dan butuh tidak mau mengaku hal itu, malah mencetuskan hinaan dan ejekan kepada Dia yang bisa memberi apa yang mereka perlu dan butuhkan itu. Apalah lagi yang masih perlu dipegang dan digenggamnya? Apalah yang masih tersisa pada diri orang-orang seperti itu yang sendiri sedang terpaku di kayu salib? Kecuali satu, hatinya memang tidak pernah merasa bersalah dan berdosa; tidak pernah merasa perlu mendapatkan kekuatan dan pertolongan dari Tuhan. Dalam keadaan terpaku di atas kayu salib seperti itu seharusnya orang itu dipenuhi dengan pertanyaan ini: kemana sebentar lagi saya pergi? Setelah mati, saya kemana? Bagaimana saya mempertanggung-jawabkan hidupku jikalau seandainya ada Tuhan di situ? Tetapi kalimat-kalimat pertanyaan yang penting mengenai hidup itu tidak keluar dari mulut kedua penjahat ini.

Kedua "Aku berkata kepadamu, hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”(Luk 23;43). Ini adalah pernyataan keselamatan.

Puji Tuhan, akhirnya satu dari kedua penjahat ini sadar akan kepapaannya, kemiskinan rohani dan hidup yang sudah tidak punya apa-apa lagi yang bisa dia banggakan, kecuali dengan rendah hati berkata, “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Yesus menjawab dia, memberikan pengampunan dan pernyataan kepastian kepadanya, “Aku berkata kepadamu, hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Pernyataan kedua ini adalah pernyataan keselamatan, pernyataan yang memberikan jaminan kepada penjahat ini. Tidak perlu tunggu nanti sampai Aku dating kembali, tetapi hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.

Hal ini memberikan pelajaran kepada kita, betapa besar kasih Tuhan kepada orang berdosa. Sebesar apapun dosa dan pelanggaran kita, maka ketika kita memohon pengampunan Tuhan, pengampunan-Nya akan dinyatakan dan keselamatan diberikan.

Ketiga, "Ibu, inilah, anakmu!” “Inilah ibumu!” (Yohanes 19:26-27)
Pernyataan Yesus Kristus yang ketiga “Ibu, inilah, anakmu!” “Inilah ibumu!” adalah “the word of restoration,” pernyataan yang memulihkan dan merestorasi hubungan di antara manusia.

Yesus sebentar lagi akan pergi dan tidak akan ada bersama-sama dengan orang-orang yang Ia kasihi di atas muka bumi ini. Salah satu orang yang paling Ia kasihi adalah orang yang melahirkan dan membesarkanNya 33 tahun lamanya, Maria. Dalam keempat Injil tidak disebutkan lagi nama Yusuf, semua penafsir setuju kemungkinan besar dia sudah meninggal dunia setelah catatan terakhir Yesus di Bait Allah pada usia 12 tahun, sehingga waktu Yesus memulai pelayananNya, Yusuf sudah tidak ada. Tinggal mama yang janda, dan meskipun ada adik-adikNya tapi tidak ada indikasi di dalam Injil bahwa mereka percaya kepada Yesus, kecuali nantinya setelah Yesus bangkit mata rohani mereka mulai terbuka, sehingga Yakobus, yang menulis surat Yakobus dan Yudas, yang menulis surat Yudas, mereka adalah adik-adik Yesus. Waktu Yesus disalib, mereka belum percaya kepadaNya, Yusuf sudah tidak ada, yang tinggal hanya Maria tersendiri, maka siapa yang bisa memelihara dan merawat ibuNya?

Maka Yesus berkata kepada Maria, “Ibu, ini anakmu” kepada murid yang bernama Yohanes. Semua murid sudah lari berpencar, tidak ada lagi yang berada di sekitar bukit Golgota. Kadang-kadang di dalam situasi yang seperti ini di situlah kita belajar indahnya Tuhan kita Yesus Kristus. Yesus Kristus senantiasa memberikan yang terbaik dalam hidupNya dan selalu rela menerima yang terburuk. Yesus Kristus mengajarkan kepada kita senantiasa di dalam hidup ini, apapun yang kita kerjakan baik itu kepada Gereja, kepada orang-orang lain, apa saja, kita selalu memberikan yang terbaik, yang the best. Give the best. Give your best. Tetapi pada saat yang sama Ia mengajar kita untuk rela menerima yang terburuk, to accept the worst. Yesus juga mengajar kita hal yang indah, di dalam penderitaan dan kesulitan mata kita tidak boleh tertutup sehingga tidak melihat penderitaan dan kesulitan orang lain. Yang kedua, dengan meminta Yohanes, muridNya, dan bukan meminta adik-adikNya, maka memperlihatkan kedekatan kita dengan Tuhan seharusnya menjadi kedekatan relasi yang lebih indah, lebih penting, lebih akrab melebihi hubungan relasi darah daging. Kelak kita nanti ketemu Tuhan, kita yang dari keluarga yang berbeda, dari ras dan suku bangsa yang berbeda, kita satu keluarga di hadapan Allah. Di dalam Gereja kita berbeda latar belakang, tetapi jadikanlah Gereja itu sebagai tempat dimana hubungan kita di dalam Tuhan yang dekat itu menyebabkan kita lebih dekat satu sama lain. Ia bukan orang lain, ia adalah saudara-saudara kita seiman, ia adalah keluarga kita. Yohanes memang tidak menyebut namanya sediri, tetapi memakai nama ganti “murid yang dikasihiNya,” namun dia menambahkan satu keterangan, “Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya” (Yohanes 19:27). Kita bersyukur kepada Tuhan kita melihat ada Yohanes yang memberikan contoh teladan yang indah bagi orang-orang Kristen. Relasi melampaui hubungan darah, relasi itu dipulihkan oleh karena Kristus yang sudah menyatukan kita di dalam Dia.

Keempat,"AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46)

Pernyataan keempat menjadi puncak dari salib Tuhan Yesus, “Eli, Eli, lama sabakhtani? AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Satu-satunya bagian di dalam perjalanan hidup Yesus Kristus yang tidak menyebut Bapa hanya di dalam bagian ini. Paulus dalam 2 Korintus 5:21 mengatakan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Bapa Reformasi Martin Luther ketika merenungkan bagian ini konon berjam-jam lamanya mengatakan, saya tidak bisa mengerti bagaimana Allah Bapa meninggalkan Allah Anak? Ia yang mati di kayu salib, Yesus Kristus, Firman yang berinkarnasi menjadi manusia, Firman yang bersama-sama Allah dari sejak semula. Firman itu yang berkata kepada murid-muridNya, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa. Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku…” (Yohanes 14:9-10). Tidak ada satu moment dimana Yesus Kristus berpisah dengan Bapa, namun pada hari itu, saat itu, moment itu, Ia berseru di dalam kedukaan yang dalam, “Eli, Eli, lama sabakhtani? AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Itu moment yang paling penting menjawab apa yang dikatakan dalam 2 Korintus 5:21 ini, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita…” Tidak ada moment di dalam hidup Tuhan Yesus Dia berbuat dosa, dikatakan dengan jelas dalam Ibrani 4:15, “…sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” 1 Petrus 2:22 mengatakan, “Ia tidak berbuat dosa dan tipu daya tidak ada dalam mulutNya.”

Hanya ada satu moment di dalam hidup Tuhan Yesus yaitu di dalam moment ini Dia dijadikan berdosa bukan karena perbuatan dosaNya, melainkan dosa-dosa kita ditimpakan kepada Dia. Itulah sebabnya Ia mengeluarkan pernyataan yang kelima

Kelima, "Aku haus” (Yohanes 19:28)
Kalimat yang kelima yang keluar dari mulut Tuhan Yesus saat di salib Golgota adalah kalimat "Aku haus."
Karena siksa derita di atas kayu salib begitu besar dan begitu berat luar biasa, sehingga ketika darah sudah menetes dan mengalir dari luka yang terbuka, dehidrasi yang luar biasa Yesus alami, tidak ada yang Ia inginkan selain setetes air minum. “Aku haus,” memperlihatkan Tuhan Yesus mengerti pada waktu kita mengatakan, “Tuhan, aku sakit. Tuhan, aku lapar. Aku dahaga, aku cape, aku tidak kuat…” Tuhan tahu kesulitan kita seperti ini karena Ia juga mengalami semua itu di kayu salib.

Yohanes mencatat, Yesus mengatakan “Aku haus” untuk menggenapkan apa yang dinubuatkan oleh kitab suci, yaitu bagian kalimat dari Mazmur 69:22, “Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam…” Penderitaan Yesus Kristus di atas kayu salib adalah moment dimana langit menolak memberikan seberkas cahaya dan bumi menolak memberikan setetes air bagi Tuhan kita. Yesus haus, Yesus dahaga, mulut sudah perih luar biasa, bibir sudah retak dan pecah, lidah sudah menebal dan rusak semua karena dehidrasi. Satu tetes air sungguh cukup untuk melegakan Dia sejenak. Namun manusia di bawah memberinya setetes cuka anggur asam. Bukan kelegaan, tetapi kesakitan yang makin sakit diberikan. Bukan keteduhan, tetapi dengan tawa olokan dan ejekan mereka menyorongkan setetes anggur asam bagiNya.

Keenam,“Sudah selesai” (Yohanes 19:30)
Puji Tuhan, kalimat ke enam yang keluar dari mulut Tuhan Yesus ini adalah kalimat yang mengingatkan kepada kita, tidak usah takut, tidak usah kecewa, karena Tuhan kita sudah menang di atas kayu salib. Ia berkata, “Sudah selesai!” It is finished! “Tetel estai!”

Kita menjadi anak-anak Tuhan mari terima dengan berani setiap panggilan Tuhan untuk hidup bagiNya, beriman kepadaNya, sekalipun mungkin kita akan mengalami kesulitan dan penderitaan yang ada. Pada waktu itu terjadi segeralah arahkan cepat-cepat kepala kita kepada salib Tuhan kita Yesus Kristus. Dan pada waktu setiap hal yang baik yang sudah engkau kerjakan dan lakukan mendapatkan balasan “anggur asam,” segeralah arahkan cepat-cepat kepala kita kepada Tuhan Yesus, itu akan memberikan kelegaan kepada kita. Sekuat-kuatnya, seberat-beratnya hidup kita, kelak datang waktunya kita berhenti dan selesai, kematian datang, semua penderitaan di dunia selesai sudah. “It is finished!” itu bukan teriakan dan pernyataan Yesus kecewa, tetapi justru itu adalah pernyataan teriakan kemenanganNya.

Yesus sudah genap dan tuntas menjalankan kehendak Allah dengan sempurna. Yesus datang untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Markus 10:45). Sudah selesai Yesus menggenapkan semua nubuatan tentang Dia di dalam Perjanjian Lama, semua yang dikatakan oleh para nabi genap semuanya terjadi. Sudah selesai Ia menggenapkan seluruh sistem hukum seremonial Perjanjian Lama sehingga kita yang percaya kepadaNya tidak perlu lagi membawa korban, tidak perlu lagi pergi ke Bait Allah, tidak perlu lagi ada ruang maha suci yang memisahkan orang berdosa dengan Allah. Sudah selesai, karena hukuman dosamu dan dosaku sudah digenapkan di atas kayu salib oleh kematianNya. Segala problema penderitaan dan misteri kematian sudah selesai terjawab di atas kayu salib itu. Itu sebab engkau dan saya perlu pernyataan yang terakhir atau yang ke tujuh.

Ketujuh, "Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu” (Lukas 23:46)

Pernyataan Tuhan Yesus yang ketujuh atau yang terakhir adalah,
, “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.” Pernyataan ini adalah peryataan akan kedaulatan Tuhan atas hidup setiap makhluknya. Biarlah ini juga menjadi pernyataan setiap kita.
Pernyataan dimana kita menyerahkan hidup kita ke dalam tangan Bapa yang baik. Tidak ada tempat resting place yang paling indah yang Tuhan berikan dan sediakan bagi engkau dan saya selain saat kita bertemu dengan Pencipta kita di dalam sukacita yang besar. Di situ apa yang kita kerjakan, kita nikmati hasilnya, tidak direbut orang; yang kita lakukan dalam pelayanan, tidak akan pulang dengan sia-sia, di dunia ini orang bisa mengambilnya. Apa yang engkau alami di atas muka bumi ini, penderitaan, kesusahan dan air mata akan hilang dalam sekejap pada waktu engkau melihat kemuliaan dan mahkota agung yang Tuhan beri kepadamu. Yesus memberikan janji yang teguh, 

Penutup
Selamat Paskah, selamat menghayati pengorbanan Tuhan Yesus, Yesus mati supaya kita hidup. Puji Tuhan, Dia tidak selamanya mati, tetapi pada hari ketiga, Dia bangkit dan Hidup. Kebangkitan-Nya membuktikan bahwa Ia adalah Tuhan yang hidup, yang berkuasa atas maut.  Yesus hidup, supaya kita yang percaya kepada-Nya, mati bagi dosa dan hidup bagi-Nya.

LINK INFORMASI PENTING
Buku 29 Bahan Khotbah Ibadah Paskah
Buku 29 Bahan Khotbah Pemberkatan Nikah
Buku 29 Bahan Khotbah Kedukaan dan Penghiburan








Jumat, 27 Maret 2020

KAMU ADALAH TERANG DUNIA

Ayat Pokok:
"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
(Matius 5:14-16)


Pendahuluan
Ayat ini  mengingatkan kepada setiap orang percaya akan status, sekaligus tanggung jawab kita sebagai terang duni.
Sumber Terang
"Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

(Yohanes 8:12)

YESUS KRISTUS ADALAH SUMBER TERANG BAGI DUNIA
 
Pada suatu malam yang gelap dan tidak menyenangkan dalam Perang Dunia II, kapal induk Amerika Serikat mengarungi Lautan Pasifik Selatan yang bermedan berat. Semua lampu dimatikan untuk menghindari serangan kapal selam musuh. Akibat tindakan itu, satu pesawat kehilangan jejak. Di langit yang hitam kelam pesawat itu berputar putar dengan putus asa mencari kapal induk yang menjadi satu-satunya tempat mendarat, yang juga merupakan satu-satunya harapan supaya tidak tertelan oleh lautan luas. Ketika kapten pesawat mengetahui risiko besar yang dihadapi pesawat itu, ia segera memberi perintah, "Hidupkan lampu kapal." Tak lama kemudian pesawat itu meluncur ke tempat pendaratan seperti merpati pos.
Di Betlehem, Allah yang mengetahui risiko yang dihadapi dunia, lalu Yesus pun lahir. Terang yang baru dan bercahaya mulai bersinar, melenyapkan kegelapan dunia, kebodohan rohani, dosa, serta keputusasaan. Kedatangan sang Juruselamat ke dunia ini seperti sinar matahari yang menembus cakrawala sejarah manusia (Lukas 1:78,79).

Natal
Natal (dari bahasa Portugis yang berarti "kelahiran") adalah hari raya bagi umat Kristen. 

Meski para pakar dewasa ini sepakat bahwa Yesus kemungkinan besar sebenarnya tidak lahir pada hari ini, hari kelahirannya tetap dirayakan pada tanggal 25 Desember. Hal ini dibuktikan dengan cerita adanya para gembala yang sedang menggembalakan hewan peliharaan mereka. Pada bulan Desember - Januari, di daerah Timur Tengah, justru mengalami musim dingin, sehingga sangat tidak lazim untuk menggembalakan hewan pada waktu-waktu tersebut. 

Kamu Adalah Terang Dunia
"Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:14-16)

Beberapa perenungan tentang terang
1.   Cahaya/Terang :Beraneka ragam
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna.

2. Cahaya/Terang : Sangat Cepat
Kelajuan cahaya (kelajuan cahaya dalam ruang vakum; kecepatan cahaya) adalah sebuah konstanta fisika yang disimbolkan dengan huruf c, singkatan dari celeritas (yang dirujuk dari dari bahasa Latin) yang berarti "kecepatan". Konstanta ini sangat penting dalam fisika dan bernilai 299.792.458 meter per detik. Nilai ini merupakan nilai eksak disebabkan oleh panjang meter didefinisikan berdasarkan konstanta kelajuan cahaya.

"Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;"
(Yakobus 1:19)

Sebagai pemuda-pemudi bangsa indonesia, kita harus bergerak maju dengan cepat, menjadi ujung tombak pergerakan bangsa.

Pemuda-pemuda luar biasa
- Alexander Graham Bell (28 Thn): Pencipta Telepon
- Alexander Agung ( 3 Th), Penguasa wilayah dari Himalaya, hingga laut Yunani
- Mark Zuckerberg 19 Tahun Facebook
- Bill Gates 19 Tahun Microsoft
- Bill Gates 19 Tahun Microsoft
- Larry Page &Sergey Brin 24 Tahun Google
- Jerry Yang dan David Filo 26 & 28 Tahun Yahoo
-  Joe Hewitt dan Blake Ross 19 tahun Mozilla Firefox
- .Steve Chen dan Chad Hurley 28 & 29 tahun Youtube

1 Timotius 4:12
"Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. "

3. Cahaya/Terang : Memberi Kehidupan
Tanpa terang, kehidupan mustahil dapat bertahan

4. Cahaya/Terang ; Mengusir Kegelapan
Roma 2:19
"dan yakin, bahwa engkau adalah penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan,"

JANGAN PERNAH KEHILANGAN TERANG
"Ada orang jatuh kelaut!" Terdengar teriaKan dari atas kapal di kegelapan malam. Kapal tersebut sedang berlayar di Danau Michigan, yang selalu dilanda oleh angin badai, sebagaimana Danau Galilea. Orang-orang segera berkerumun dipinggir kapal, tetapi tidak dapat meliha tapa-apa. Gelap. Kapal mulai berputar dan lampu sorot mulai dinyalakan. Tetapi tidak ada tanda-tanda orang yang jatuh tersebut. Sepertinya sia-sia mencari orang tersebut di saat air sedang bergelombang dan gelap.

Pada saat itu, situasi tersebut diumumkan melalui pengeras suara. Seseorang yang sedang berbaring di kamar karena mabuk laut segera bangkit dan segera pergi ke geladak kapal untuk coba menolong. Tetapi oleh karen amabuk laut, ia terpaksa harus kembalike kamarnya. Namun ia tidak tenang di kamarnya. Bagaimana aku bisa berbaring sementara ada orang yang tenggelam? Pikirnya. Lalu ia mengingat akan lampu senter kecil miliknya. Segera diambilnya, menyalakannya dan mengarahkannya kelaut lewat jendela kamarnya. Tiba-tiba lampu sorot kapal yang terang benderang dimatikan, dan kapal pun melanjutkan perjalanannya. Orang yang mabuk laut ini berpikir, bagaimana mungkin mereka membiarkan orang itu tenggelam tanpa ada usaha menyelamatkannya?  Sepanjang malam ia tidak dapat tidur memikirkannya.

Pagi harinya ia pergi ke geladak kapal. Melihat ada seorang awak kapal, ia lalu bertanya, "Kenapa kalian tinggalkan orang itu tenggelam semalam dan pergi?" Awak kapal tersebut menjawab, "Orang itu tidak tenggelam. Kami berhasil menyelamatkannya." 
"Bagaimana bisa?" Tanya orang tersebut keheranan.

"Begini, kami punya lampu sorot terlalu besar dan letaknya terlalu tinggi sehingga hanya menyoroti daerah yang jauh dari kapal. Lampu tersebut tidak bisa menerangi daerah dekat kapal. Tetapi ada seseorang yang menyalakan lampu senter kecil lewat jendela kapal dan sinarnya tepat mengenai kepala orang yang hampir tenggelam tersebut. Lalu kami lempar tali untuk menyelematkan dia. Itu dia sedang duduk di buritan".

Orang ini segera pergi kesana dan bertanya kepada orang yang sedang duduk itu, "Apakah anda yang semalam hampir tenggelam? "Ya," jawabnya, "Saya hampir tenggelam, tapi syukur ada cahaya kecil bersinar tepat di atas saya." 

Bayangkanlah berapa banyak orang yang dapat selamat di Surga oleh karena terang kecil Anda?

Penutup
JANGAN PERNAH KEHILANGAN TERANG 
Roma 2 2:19 "dan yakin, bahwa engkau adalah penuntun orang buta dan terang bagi mereka yang di dalam kegelapan,"
 

Kamis, 26 Maret 2020

29 BAHAN KHOTBAH PEMBERKATAN NIKAH

Shalom
Dapatkan Buku 29 Bahan Khotbah Pemberkatan Nikah. Buku ini dapat dipakai sebagai tambahan inspirasi dalam pelayanan khotbah ibadah Pemberkatan Pernikahan

.Judul-judul khotbah dalam ini diantaranya:
1. Penolong yang Sepadan
2 Prinsip Keluarga Dalam Surat 1 Tesalonika
3. Keluarga yang Berkenan Kepada Tuhan
4. Pernikahan Sebuah Lembaga Ilahi
5. 3 Unsur Pernikahan Alkitabiah
6. Ketika Kehabisan Air Anggur
7. Bersatu Dalam Kasih
8. Pernikahan Adalah Kematian
9. Pernikahan Kudus
10. 10 Prinsip Pernikahan Kristen
11. Yang Perlu Dilakukan Dalam Membangun Keluarga
12. 2 Kunci Sukses Pernikahan
13. Kunci Kelanggengan Keluarga
14. Keluarga Bahagia
15. Keluarga Yang Hidup Dalam Kasih
16. Pernikahan Kristen
17. Bahasa Kasih Dalam Keluarga
18. Rumah Tangga yang Diberkati Tuhan
19. Kunci Kebahagiaan Keluarga
20. Membangun Keluarga Kristen yang Kokoh
21. Suami yang Bijaksana, Isteri yang Cakap
22. Rumah Berkat
23. Dua Menjadi Satu
24. 4 Kunci Sukses Pernikahan
25. Kasih Tanpa Syarat
26. Keluarga Bahagia Sejahtera
27. Campur Tangan Tuhan Dalam Pernikahan
28. Setia Sampai Mati
29. Jatuh Cinta dan Bangun Cinta

Bagaimana cara mendapatkan buku ini?
Silakan transfer donasi Rp.35.000,00 dan ongkos kirim sesuai alamat ke rek BCA 1540241577 Atau Bank MANDIRI No.rek 1360007334334 a.n Agus Susanto.
Setelah transfer kirim konfirmasi via WA/SMS ke.085228085470 atau Email:solusisukses2008@gmail.com.
Untuk mengetahui estimasi biaya pengiriman, silakan kontak kami via WA atau Email diatas.
Donasi Anda sangat bermanfaat dalam mendukung pelayanan kami
Tuhan Yesus Memberkati

Salam
Pdt. Agus Susanto
KURNIA MEDIA MINISTY
PO.Box 118 TEMANGGUNG 56200

Kamis, 19 Maret 2020

SAYA MAH, BERSYUKUR SAJA

Andi adalah seorang murid  di sebuah SMP. Ia terkenal sebagai anak yang suka membuat ulah dan mengganggu teman-temannya saat di kelas.
Dalam sebuah diskusi, seorang guru bertanya kepada Andi.
Pagi Guru: "Andi apa yang kamu lakukan kalau misalnya kamu positif terkena virus Corona? "
Andi menjawab; " Saya mah bersyikur saja Pak. Setidaknya karena masih ada hal yag positif dalam diri saya.

"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
(1Tesalonika 5:18)

MASKER DAN HAND ZANITIZER BUKAN JAMINAN

==MOHON PERHATIAN ==
Ternyata Masker dan Hand Sanitizer tidak bisa jadi jaminan. Yang bisa jadi jaminan itu sertifikat tanah, dan BPKB. Demikian info dari seorang mantri BRI.

Rabu, 18 Maret 2020

PERNIKAHAN ADALAH KEMATIAN

Ayat Pokok:
"Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Ia pun menyembuhkan mereka di sana. Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
(Matius 19:1-9)
Pendahuluan
Pernikahan adalah peristiwa yang menggembirakan. Betapa tidak, hari-hari pernikahan seperti saat ini adalah hari yang sangat dinanti-nantikan oleh semua orang, apalagi oleh kedua calon mempelai yang sebentar akan diteguhkan sebagai pasangan suami istri. Itu sebabnya biasanya khotbah-khotbah dalam pernikahan biasanya juga adalah hal-hal yang menggembirakan
Itu sebabnya ketika mendengar judul khotbah kali ini yaitu” Pernikahan adalah kematian” mungkin banyak diantara kita yang bertanya-tanya. Mengapa dikatakan bahwa pernikahan adalah kematian.

Pernikahan adalah kematian dari keegoisan.

Inilah sebetulnya yang ingin saya sampaikan pada  hari ini yaitu bahwa pernikahan adalah awal kematian dari keegoisan. Pernikahan adalah ikatan dan janji dua pribadi yang kemudian menjadi satu.

Dalam  Matius 19:4-6 dituliskan; “Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Ketika sepasang kekasih menyatakan diri masuk dalam pernikahan, maka sejak itu, mereka bukan lagi dua tetapi satu adanya. Itulah sebabnya, sepasang kekasih harus berusaha menanggalkan keegoisan masing-masing. 

Kesatuan dalam pernikahan  itu meliputi  kesatuan tubuh, jiwa dan roh. Kesatuan tubuh itu dibuktikan dengan masing-masing menyadari bahwa tidak ada yang perlu ditutup-tutupi  lagi diantara mereka berdua. Dalam Kejadian 2:24-25 disana dicatat, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. 

Kesatuan tubuh juga dibuktikan dengan masing-masing menyadari bahwa apa yang dirasakan oleh suami, akan juga dirasakan oleh isteri, demikian juga sebaliknya. Oleh karenanya suami dan isteri harus saling menolong dan bekerja sama.
Kesatuan jiwa dibangun dengan saling meningkatkan keintiman melalui komunikasi yang efektif. Dengan demikian, suami akan semakin mengenal isteri dan demikian pula sebaliknya. Konflik seringkali terjadi karena masing-masing pihak tidak mengenal pasangannya dengan baik. Dan hal ini dibutuhkan usaha yang terus-menerus untuk dapat mengenal pasangannya masing-masing. Pada masa-masa pacaran, bisa jadi masing-masing tidak saling terbuka sehingga hanya yang baik-baik saja dari pasangannya yang mereka ketahui. Tetapi waktu akan menyatakan siapa mereka yang sebenarnya. Memang tidak seharusnya kita menuntun kesempurnaan dari pasangan kita, karena tidak ada manusia yang sempurna. Dan hal ini harus dipahami oleh masing-masing pihak, baik suami maupun isteri.

Suami perlu merasakan kehadiran isteri ditengah-tengah keluarga, demikian pula sebaliknya kehadiran isteri, perlu di rasakan oleh suami. Mereka bukan sekedar ada, tetapi hadir dalam keluarga mereka.  

Apakah perbedan antara sekedar “ ada “ dengan “hadir”?
Seseorang dikatakan  ada, apabila ia hanya kehadirannya secafa fisik saja dalam satu kelompok atau komunitas. Sedangkan hadir, adalah apabila mereka memberikan hati, tenaga, perhatian dan pikirannya untuk orang-orang yang ada didalam kelompoknya.

Kesatuan roh perlu dibangun dengan selalu mengadakan doa bersama sehingga Tuhan hadir dalam rumah tangga yang mereka bina.  Sesibuk apapun, suami dan isteri harus memiliki jam-jam doa bersama, bahkan dengan anak-anak yang Tuhan anugerahkan kepada mereka. Adakah Mezbah keluarga secara rutin sebagai sarana untuk menyatukan roh dan spiritual diantara sesama anggota keluarga.

Keegosian juga harus dibuang dengan menghilangkan prinsip bahwa semua yang mereka punya adalah milik bersama. Tidak ada lagi ini milik suami , dan ini milik isteri.  Ini juga adalah prinsip yang penting untuk membina kelanggengan keluarga. Seringkali banyak konflik terjadi karena masing ada yang berprinsip ini uang suami dan isteri tidak boleh campur tangan, demikian pula sebaliknya. Antara suami dan isteri perlu ada kesepakatan mengenai pengelolaan keuangan dalam rumah tangga.

Pernikahan adalah kematian dari kedagingan.

Selanjutnya yang harus disadari oleh masing-masing pihak, adalah kesungguhan untuk mematikan kedagingan. Firman Tuhan menyatakan,” Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan,  kenajisan,  hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala.” ( Kolose 3:5)
Memang tidak mudah untuk mematikan hal-hal diatas, tetapi dengan pertolongan Roh Kudus, kita akan dimampukan untuk menjadi pelakua firman, dengan hidup kudus dan mematikan kedagingan.

Cara mengatasi  konfilik dalam rumah tangga

Mengapa ada keluarga-keluarga dan bahkan keluarga orang percaya yang mengalami kegagalan di tengah jalan? Jawabanya adalah karena masing-masing pihak tidak berusaha mematikan keegoisan dan kedagingan.

Alkitab memberikan petunjuk bagaimana menghadapi konflik dalam pernikahan.
    Memahami kebutuhan dasar pasaangan kita ( suami
    atau isteri kita).
    Bersedia mengakui kesalahan tanpa harus menyalahkan.
    Saling mengizinkan untuk berbicara secara bebas, dan mendengarkan dengan sikap yang terbuka tanpa membela diri.
    Usahakan secara teratur merencanakan waktu dan tempat bersama pasangan untuk membicarakan masalah berdua.
    Saling mengerti; jangan saling menghakimi
    Datanglah kepada Tuhan dan mintalah nasehat-Nya senantiasa.

Penutup

Selamat menempuh hidup baru, kami sampaikan kepada kedua mempelai yang sebentar akan diteguhkan dalam nikah yang kudus. Ingat sebentar kalian akan mengucapkan janji nikah, dan kemudian akan didoakan sehingga kalian resmi menjadi suami isteri yang sah. Apa yang sudah disatukan oleh Tuhan, tidak ada yang dapat menceraikan, kecuali kematian.

Selasa, 17 Maret 2020

DONAT BANTAT

Berbicara soal masalah,kita harus ingat bahwa seringkali Allah menggunakan masalah untuk memurnikan iman kita. Orang yang tidak mau dibentuk oleh masalah, sama dengan orang yang membuat donat, tapi adonannya tidak diproses, tidak mau dibanting-banting, maka apa yang terjadi, donat tidak akan mengembang dengan baik dan menjadi donat bantat

Suatu saat, ketika saya menjalani masa TC ( Training Center), atau masa untuk persiapan masuk sekolah Alkitab dengan lebih dulu mengenal kehidupan hamba Tuhan, melalui tinggal beberapa waktu di pastori,   Kami berencana untuk membuat donat. Kami menggunakan peralatan seadanya. Bahkan utnuk membuat donatpun kami harus membanting-banting dan mengaduk-aduk adonan secara manual. Donat dari adonan pertama,kedua dan sampai ke empat berhasil mengembang dengan baik dan donatpun bisa mengembang sehinga menjadi donat yang enak dan empuk.

Tetapi setelah adonan ke lima dan seterusnya, hasil donat tisak bisa mengembang dengan baik, bahkan menjadi donat bantat. Selidik punya selidik, hal itu terjadi karena kami sudah mulai mengantuk dan kehilangan energi sehingga kami hanya asal-asalan dalam memproses adukan bahan donat tersebut.

Dari situlah akhornya kami tahu betapa pentingnya masalah dalam hidup kita. Terkadang Tuhan ijinkan masalah menimpa hidup kita, dengan tujuan untuk membentuk kehidupan kita supaya  tidak menjadi donat  bantat.


"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
(Roma 8:28)


REMAJA

Dalam sebuah khotbah di pelayanan ibadah remaja gereja, seorang pendeta berkata: " Saya senang melayani remaja-remaja gereja.  Tahukah Anda arti REMAJA? Remaja artinya: REndah hati, MAkin setia dan JAdi berkat.

"Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."
(1 Timotius 4:12)

INFO BUAT KAUM BAPAK UNTUK MENYIKAPI VIRUS CORONA

Sehubungan dengan wabah virus Corona dan ada kemungkinan virus Corona tersebut dapat juga menempel pada uang, maka bagi para suami yang menyayangi isteri, diharapkan tidak memberikan uang belanja  dalam kurun waktu 14 hari kedepan, terhitung mulai hari ini. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus Corona.

"Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu."
(Keluaran 23:25)

BULIRNYA, BULIRNYA

Suatu ketika Bapak Gembala bersama dengan seorang pengerja mengadakan kunjungan ke jemaat yang sedang sakit dan mendoakan jemaat tersebut.
Gembala : "Mari kita nyayikan "Bulir-Nya, Bulir-Nya, Bulir-Nya sungguh heran. Asal percaya saja, semua sakit hilanglah. Oleh Tuhan Yesus tertolong,"

Di dalam perjalanan, ketika mereka kembali ke Pastori, terjadilah dialog.
Pengerja ; Om, tadi lagunya  salah. Bukan Bulir-Nya tetapi Bilur-Nya."
Pendeta : Oh, ya, Nyong. Ngana tahu artinya bulir?"
Pengerja :" Tahu Om, artinya biji."
Pendeta :  " Nah, Ngana lihat. Bulir-Nya saja berkuasa, apalagi bilur-Nya,"

"Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh."
( 1 Petrus 2:24)

MARIA MERSEDES

Seorang Guru Sekolah Minggu sedang bercerita kepada murid-muridnya tentang wanita-wanita yang pergi ke kubur Yesus pada pagi hari. Ibu guru mengajukan pertanyaan dan siapa yang dapat menjawab pertanyaan itu akan mendapat hadiah permen.
Guru : " Anak-anak,  yang pertama kali datang ke kubur Yesus adalah Maria M....
Murid : " Maria Mersedes , Bu ."
Guru : " Salah, yang benar, Maria Magdalena."

"Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur."
(Yohanes 20:1)

SIAPA YANG TAHU YOSUA?

Guru SM ; " Adik-adik, hari ini, Kakak akan bercerita tentang Yosua.  Siapa yang sudah tahu siapa Yosua?

Petra : "Saya tahu Kak, Yosua itu kan penyanyi yang lagunya " Diobok...obok airnya diobok-obok?"
Guru SM: ???

"Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu."
(Yosua1:2)

PAK, APA TETAP ADA IBADAH?

Seorang Gembala Jemaat mendapatkan pesan via WA.
"Selamat pagi Bapak. Menyikapi mewabahnya virus Corona, apa gereja kita mau tetap ada Ibadah atau diliburkan sementara Bapak?
Pak Pendeta kemudian menjawab
"Selamat pagi Bapak.  Di gereja tetap ada ibadah, bagi jemaat yang masih hidup silakan datang !

"Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu."
(Keluaran 23:25)
 

Minggu, 15 Maret 2020

MELANGKAH DENGAN IMAN LEPAS DARI KEKUATIRAN

Ayat Pokok:

"Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu. Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kaki menuju peringatan-peringatan-Mu.Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.”
(Mazmur  119:57-60) 

Pendahuluan
Setiap orang berpotensi untuk kuatir. Jadi kekuatiran adalah hal yang normal. Persoalannya adalah apakah kita mau kekuatiran terus-menerus menjajah kita, atau justru kita mau bertekat melangkah keluar dari kekuatiran sehingga kemenangan menjadi bagian dalam kehidupan kita.

Apa yang kita lakukan ketika mengalami kekuatiran
Ketika menghadapi kekuatiran, sadarilah senantiasa bahwa kekuatiran adalah hal yang normal. Jadi jangan panik. Selesaikan setiap kekuatiran dengan tetap mengandalkan Tuhan.

Mazmur 119:57-60,”Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu. Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kaki menuju peringatan-peringatan-Mu.Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.”

Langkah yang kita ambil akan menentukan hari depan serta berkat-berkat kita. Tetap andalkan Tuhan saat mengahdapi ketakutan dan kekuatiran. Jangan ambil jalan pintas.

Langkah-langkah yang biasa dilakukan orang saat hadapi kekuatiran:
a)    Langkah-langkah ikut-ikutan
b)    Langkah-langkah perasaan.
c)    Langkah-langkah situasi
d)    Langkah-langkah logika.

Adapun yang Tuhan inginkan dalam hidup kita adalah langkah iman yang bebas dari kekuatiran.

Roma 1:17” Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Apa langkah iman itu?
    Menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Tuhan
    Memiliki visi dan motivasi yang tulus dan murni
    Jangan dikhamiri dengan berbagai ketakutan dan kekuatiran.

5 Langkah untuk lepas dari kekuatian.
    Sadari bahwa kekuatiran itu menyengsarakan dan tidak pernah memberi sesuatu yang positif dalam kehidupan.
    Ingatlah bahw Tuhan mengasihu kita dan tidak akan memberikan masalah melebihi kemampuan kita.
    Percaayalah bahwa dengan pertolongan Tuhan, kita pasti bisa mendapat jalan keluar yang tepat atas setiap persoalan dalam hidup kita.
    Berserah penuh pada jalan-jalan  Tuhan dan rencana-Nya yang selalu indah.
    Perkatakan senantisa perkataan iman bahwa Tuhan pasti memberkati kita dan kita akan senantiasa bersukacita.

Penutup

Setan selalu menginginkan agar kita hidup senantisa dalam kekuatiran. Tapi mari kita percayai jani-janji Tuhan dan berserahlah senantiasa kepada-Nya, maka Tuhan pasti akan membela dan menolong kita.

==== TUHAN YESUS MEMBERKATI===




ORANG YANG SABAR

Ayat Pokok:
"Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."
(Amsal 16:32)

Pendahuluan
Ayat ini memberikan semangat kepada orang-orang yang sabar, bahwa orang yang sabar melebihi seorang pahlawan. 
Hampir sebagian besar orang di dunia ini terserang 'virus' ketidaksabaran.  Kita tidak sabar terhadap suami atau isteri atau anak, tidak sabar terhadap pembantu kita di rumah, tidak sabar terhadap karyawan, bahkan kita tidak sabar menantikan jawaban doa dari Tuhan.  Semua orang menginginkan segala hal bersifat instan:  makan makanan yang cepat saji, ingin berhasil secara instan, ingin memperoleh kekayaan secara instan, ingin mendapatkan jodoh secara instan, semuanya ingin serba instan.
Kesabran diperlukan saat kita menghadapi sesuatu.
Kata "sabar" dalam bahasa Yunani adalah kata "macrothumos" -- "makro" berarti "panjang" dan "thumos" (dari mana kita mendapatkan kata "termometer") berarti "panas". Secara harafiah berarti "memakan waktu lama bagi Anda untuk menjadi panas”. 

Kapan orang membutuhkan kesabaran yang ekstra
Ada beberapa situasi menurut rasul Yakobus di mana membutuhkan kesabaran ekstra.

1.Ketika keadaan tidak terkendali
Yakobus menggunakan gambaran seorang petani untuk menggambarkan situasi yang tidak terkendali. Petani hanya bisa bersabar menunggu tanaman tumbuh, hujan Turun, panas datang, dan tibanya musim panen. Petani tidak bisa mengendalikan semua gejala alam di atas, tapi ia bisa belajar sabar menunggu dalam situasi tersebut.

Kita harus belajar sabar ketika kita tidak mampu mengendalikan situasi apabila misalnya: jalan macet total, tarif dasar listrik atau BBM naik, harga barang-barang naik, dsb.

2. Ketika orang-orang tidak mau berubah
Kadang-kadang ada orang-orang yang tidak mau berubah menjadi lebih baik. Yakobus menggunakan gambaran seorang nabi (ayat 10). Walaupun sang nabi sudah berkotbah puluhan kali, sering kali orang yang mendengarkannya tidak berubah dari hidupnya yang jahat. Yang bisa dilakukan si nabi hanya bersikap sabar!

3. Ketika masalah tidak bisa kita pahami
Ayub jelas tidak bisa memahami mengapa ia yang adalah orang saleh bisa menderita sedemikian hebat. Namun Ayub tetap sabar menghadapi semua itu. Dia tidak tahu mengapa ia menderita, tapi ia tahu bahwa Allah mengasihinya. Dan itu cukup!

Berkat Bagi orang yang sabar.
1. Orang yang sabar, akan melihat keinginan-keinginannya tercapai
Untuk mengalami penggenapan janji Tuhan, kita harus bersabar menanti-nantikan waktu Tuhan.  Kesabaran adalah bagian dari proses ujian yang harus kita jalani, seperti seorang petani yang harus bersabar menantikan hasil panen.  "Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi."  (Yakobus 5:7).  Mengapa banyak anak Tuhan tak mengalami janji-janji Tuhan?  Karena mereka tidak sabar.  Mereka berdoa meminta sesuatu kepada Tuhan, maunya saat itu juga Tuhan mengabulkan permintaannya.  Mereka tak mau menunggu lama-lama.  Di zaman sekarang ini, yang serba instan itulah yang sedang dicari.  Kita harus ingat bahwa di dalam Tuhan tidak ada istilah  'instan'.

2. Orang yang sabar, akan memiliki banyak sahabat
Kesabaran adalah kunci untuk sebuah hubungan yang baik dengan sesama. 
Amsal 15:18,"Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan."
Pertengkaran dan permusuhan seringkali terjadi ketika ada pihak yang tidak sabar alias mudah tersulut emosi.  Oleh karena itu  "Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar."  (Pengkotbah 10:4).

3. Orang yang sabar akan mengalami banyak mujizat
Banyak orang Kristen yang tidak sabar, sehingga mereka tidak mengalami mujizat dan pertolongan Tuhan. 

4. Orang yang sabar, jiwanya akan tenang
Orang yang sabar, hidupnya akan tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Penutup
Sudahkah kita menjadi orang Kristen yang sabar?
Jika Roh Kudus ada di dalam kita, kita pasti dapat bersabar menghadapi segala sesuatu karena kesabaran adalah salah satu dari buah Roh  (baca Galatia 5:22)

LINK INFORMASI PENTING
MAU MENDAPATKAN POWERPOINT KHOTBAH INI? KLIK DISINI
29 BAHAN KHOTBAH PEMBERKATAN NIKAH, MAU? KLIK DISINI 
MAU MENDUKUNG PELAYANAN YAYASAN KAMI? KLIK DISINI

Jumat, 13 Maret 2020

MELANGKAH DENGAN IMAN LEPAS DARI KEKUATIRAN

Ayat Pokok:
"Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu. Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kaki menuju peringatan-peringatan-Mu.Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.”
(Mazmur 119:57-60)


Pendahuluan
Setiap orang berpotensi untuk kuatir. Jadi kekuatiran adalah hal yang normal. Persoalannya adalah apakah kita mau kekuatiran terus-menerus menjajah kita, atau justru kita mau bertekat melangkah keluar dari kekuatiran sehingga kemenangan menjadi bagian dalam kehidupan kita.  

Apa yang kita lakukan ketika mengalami kekuatiran
Pertama, Menyadari bahwa kekuatiran adalah hal yang normal. Jadi jangan panik. Selesaikan setiap kekuatiran dengan tetap mengandalkan Tuhan. 

Mazmur 119:57-60,”Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu. Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kaki menuju peringatan-peringatan-Mu.Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.”

Langkah yang kita ambil akan menentukan hari depan serta berkat-berkat kita. Tetap andalkan Tuhan saat mengahdapi ketakutan dan kekuatiran. Jangan ambil jalan pintas.

Langkah-langkah yang biasa dilakukan orang saat hadapi kekuatiran:
a)    Langkah-langkah ikut-ikutan
b)    Langkah-langkah perasaan.
c)    Langkah-langkah situasi
d)    Langkah-langkah logika.

Adapun yang Tuhan inginkan dalam hidup kita adalah langkah iman yang bebas dari kekuatiran.

Roma 1:17” Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."

Apa langkah iman itu?
- Menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Tuhan
- Memiliki visi dan motivasi yang tulus dan murni
- Jangan dikhamiri dengan berbagai ketakutan serta kekuatiran.

5 Langkah untuk lepas dari kekuatian.
- Sadari bahwa kekuatiran itu menyengsarakan dan tidak pernah memberi sesuatu yang positif dalam kehidupan.
- Ingatlah bahw Tuhan mengasihu kita dan tidak akan memberikan masalah melebihi kemampuan kita.
- Percaayalah bahwa dengan pertolongan Tuhan, kita pasti bisa mendapat jalan keluar yang tepat atas setiap persoalan dalam hidup kita
- Berserah penuh pada jalan-jalan  Tuhan dan rencana-Nya yang selalu indah.
- Perkatakan senantisa perkataan iman bahwa Tuhan pasti memberkati kita dan kita akan senantiasa bersukacita.

Penutup
Setan selalu menginginkan agar kita hidup senantisa dalam kekuatiran. Tapi mari kita percayai jani-janji Tuhan dan berserahlah senantiasa kepada-Nya, maka Tuhan pasti akan membela dan menolong kita.

TUHAN YESUS MEMBERKATI




Jumat, 06 Maret 2020

INGATLAH ISTERI LOT


Ayat Pokok:
"Ingatlah akan isteri Lot!"
(Lukas 17:32)

Pendahuluan
Luk.17:32  adalah salah satu ayat Alkitab yang paling singkat. Jika kita perhatikan dari ayat 20 di sana kita dapati bahwa  Yesus sedang berbicara tentang kedatangan-Nya kedua kalinya. 

Di tengah-tengah pembicaraan mengenai kondisi situasi orang-orang yang hidup pada zaman akhir, tiba-tiba Yesus menyelipkan satu perkataan yang sangat menarik sekali ini. 

Tuhan mengasihi Lot, isteri dan kedua anak perempuannya. Tuhan mengutus malaikat untuk menyelamatkan mereka dengan pesan  jangan menengok ke belakang setelah keluar dari kota Sodom.
Tetapi isteri Lot menengok ke belakang sehingga Tuhan menghukum dia menjadi tiang garam.

Pembahasan
Apa maksud Tuhan dengan mengatakan " Ingatlah akan isteri Lot " ini?
Apa pengajaran yang ingin diberikan Yesus kepada kita supaya kita memperhatikan sungguh- sungguh tokoh yang tidak punya nama itu?
Mengapa Tuhan Yesus mengajak kita untuk mengingat akan isteri Lot?

3 Hal yang kita perlu pelajari dari kisah ini
Pertama, Jadilah pengikut Tuhan yang setia.
Isteri Lot adalah merupakan simbol  dari orang yang hidup pada akhir zaman :
a. Yang mengaku sebagai orang yang beriman     tetapi sebetulnya     hatinya bercabang,     orientasinya mendua. 

b. Yang mengikut Tuhan tetapi sebetulnya     orang ini juga mengikut dunia. 

c. Yang kelihatannya mencintai Tuhan, tetapi     juga mencintai dunia. 

d. Yang kelihatannya  seperti pengikut setia     Tuhan, tetapi juga adalah pengikut setia  dari dunia dan segala isinya.

Mengapa isteri Lot menoleh ke belakang sesudah dia keluar dari kota Sodom dan Gomorah, padahal malaikat Tuhan sudah mengingatkan dia untuk tidak menengok kebelakang?

Umumnya para penafsir Alkitab mengatakan bahwa isteri Lot tidak rela meninggalkan segala harta bendanya yang ditinggalkannya di Sodom. Dia begitu mencintai segala sesuatu yang dimilikinya lalu dia menengok ke belakang.

Pada saat Yesus berbicara mengenai kedatangan-Nya yang kedua dalam Lukas 17, Ada satu hal yang menarik sekali untuk diperhatikan yakni dalam ayat 31.

Yesus mengatakan, “Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.”

Kedatangan Anak Manusia itu begitu cepat sekali! Alkitab katakan, seperti kilat yang menyambar dari timur ke barat. Sehingga dengan demikian tidak ada waktu, untuk mengambil barang-barang berharga yang dimiliki dan dicintai di dunia ini.

Kedua; Jangan pernah mengabaikan firman Tuhan.
Isteri Lot adalah merupakan simbol dari orang yang hidup di akhir zaman, yaitu orang yang sudah mendengar firman Tuhan, tetapi berani mengabaikannya begitu saja.




Tuhan mengirimkan malaikatnya datang untuk menyampaikan pesan untuk meninggalkan Sodom dan Gomorah. Ada perintah dan larangan untuk tidak  menengok ke belakang.


Isteri Lot ini manusia yang hidup di akhir zaman, yang berani  mengabaikan firman Tuhan. Dia menengok ke belakang, dia melanggar perintah Tuhan.

Refleksi diri
Kita mendengarkan firman Tuhan yang isinya mengajak kita untuk melayani, apakah kita sudah melayani? 

Kita mendengarkan firman Tuhan yang mengajak kita kita mengembalikan perpuluhan, apakah kita sudah mengembalikan perpuluhan? 

Firman yang kita dengarkan itu mengajak kita untuk menginjil, apakah kita sudah menginjil?

Firman yang kita dengarkan itu mengajak kita untuk memelihara hari Sabat, apakah kita sudah memelihara hari Sabat?

Firman yang kita dengarkan itu mengajak kita untuk bertobat, apakah kita sudah bertobat?

Firman yang kita dengarkan itu mengajak kita untuk mengasihi, apakah kita sudah mengasihi?

Isteri Lot satu kali saja tidak menaati firman Tuhan, langsung dihukum. Satu kali saja dia mengabaikan firman Tuhan langsung jadi tiang garam.

Ketiga: Jangan menganggap remeh pertolongan atau kebaikan Tuhan
Isteri Lot adalah merupakan simbol dari orang-orang yang hidup pada akhir zaman, orang yang sudah mengalami pertolongan Tuhan tetapi kemudian sama sekali tidak menganggapnya.



Dalam Kejadian 19
Dicatat bahwa isteri Lot itu sebetulnya sudah keluar dari Sodom. Artinya, dia sudah ditolong oleh Tuhan. Dia sudah mengalami apa yang namanya pertolongan Tuhan.

Kej.19:16 mengatakan tangan isteri Lot itu dituntun oleh malaikat Tuhan.

Itu pengalaman supranatural, bukan?

Istri Lot sudah ditolong Tuhan dan itu bukan dalam mimpi, tetapi dalam pengalaman yang real. Tetapi dia tidak memperdulikan perbuatan pertolongan Tuhan.


Penutup
Saudara yang kekasih dalam Yesus Kristus, kita adalah merupakan orang-orang Kristen yang hidup pada akhir zaman.
Tidak lama lagi dari sekarang, Yesus akan datang segera untuk menjemput umat-umatNya yang percaya.
DIA sudah memperingatkan kita, bahwa sementara kita menantikan kedatangan-NYA, kita disuruh untuk mawas diri dan mengingat “Istri Lot.”

Semoga masing-masing kita selalu mengingat “Istri Lot,” dan sementara kita menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali, tabiat kita mencerminkan tabiat Kristen yang sejati!

TUHAN YESUS MEMBERKATI


Catatan:
Apabila Bapak/Ibu membutuhkan slide powerpoint dari khotbah ini, silakan kirim perminataan via WA ke.0852-2808-5470 ( Dengan Pdt. Hosea Agus Susanto)
Materi ppt beserta Kartu Khotbah akan kami kirim ke WA, Email atau Telegram Anda dengan cuma-cuma.