Pages - Menu

Minggu, 31 Juli 2016

DAHSYATNYA KUASA ROH KUDUS DALAM PELAYANAN ORANG PERCAYA


Ayat Pokok:
Kisah Para Rsul 2:14-41

Pendahuluan
 Gajah mempunyai badan dan tenaga yang besar. Tapi pernahkah Saudara bertanya, mengapa gajah-gajah yang ada di tempat-tempat pertunjukkan (seperti sirkus, kebun binatang, dan sebagainya) tidak melepaskan diri dari rantai kecil yang mengikat kaki mereka? Sejak gajah masih kecil, tenaganya belum begitu kuat,  kaki gajah diikat dengan rantai.  Gajah kecil itu tentu berusaha melepaskan diri dari ikatan rantai yang ada dikakinya. Tapi setiap kali mencoba, ia tidak bisa. Malah ia merasa kesakitan. Akhirnya,  gajah bertumbuh besar dan tentunya mempunyai tenaga yang besar juga. Seharusnya dengan tegana yang ia punyai, gajah akan mampu melepaskan diri dari rantai. Namun ingatan  masa kecil bahwa ia tidak bisa melepaskan diri dari rantai yang mengikatnya, membuat gajah tidak lagi menyadari bahwa ia sudah memiliki kekuatan yang cukup  besar yang akan memampukan si gajah untuk melepaskan diri ikatan itu.

Apakah ini juga yang terjadi dalam kehidupan kita? Jangan-jangan kita tidak menyadari bahwa kita memiliki kekuatan yang sangat besar. Jangan-jangan kita tidak menyadari  betapa besarnya kuasa Roh Kudus dalam kehidupan dan pelayanan orang percay, sehingga  membuat kita membatasi diri untuk dipakai Tuhan melaksanakan misi Allah di dunia ini.

Peristiwa Pentakosta membuat suatu perubahan yang besar dalam diri murid-murid Tuhan dan orang-orang percaya pada waktu itu. Mereka ini pada umumya adalah orang-orang yang biasa, miskin, tidak berpendidikan tinggi, dan juga berasal dari status sosial yang rendah. Mereka baru terguncang oleh rangkaian peristiwa penangkapan, dan penyaliban Tuhan Yesus yang diluar dugaan dan pemikiran mereka. Bagaimana mungkin mereka kemudian dapat melakukan perkara-perkara yang dahsyat dalam pelayanan mereka? Tentu bukan karena kekuatan dan kemampuan mereka, tetapi oleh karena kuasa Roh Kudus yang telah mengurapi mereka pada hari Pentakosta.

Peranan Roh Kudus dalam pelayanan.
Melalui ayat-ayat firman Tuhan dalam  Kisah Para Rasul 2:14-41, kita  bisa melihat setidaknya ada tiga peranan Roh Kudus dalam pelayanan pemberitaan Injil oleh Petrus dan para murid lainnya. Untuk memudahkan ingatan ketiga peranan roh Kudus itu bisa kita singkat dengan be-ca-bu.

1. Berani - Roh Kudus memberikan keberanian dalam pelayanan.
Ketika Tuhan Yesus ditangkap di taman Getsemani, Petrus bersama para murid-murid lain meninggalkan Tuhan dan melarikan diri katena ketakutan ( Markus  14:50). Tetapi kini setelah Roh Kudus dicurahkan,  Petrus dan kesebelas rasul Tuhan menjadi orang-orang yang memiliki keberanian untuk menayampaikan berita Injil kepada orang-orang Yahudi. 

Renungkanlah!
Apakah kita mengasihi Kristus? Jika kita menjawab'Ya", tunggu dulu,  kasih itu harus ditunjukkan dengan membangun relasi dengan-Nya dan memberitakan Injil-Nya.  Kita perlu Roh Kudus yang akan memampukan kita dan memberikan kita keberanian untuk memberitakan kabar sukacita kepada orang-orang yang membutuhkan kabar kesukaan dan kelepasan. 

2. Cakap - Roh Kudus memberikan kemampuan atau kecakapan dalam melayani.
Petrus hanya seorang nelayan Galilea yang tidak terpelajar, tetapi oleh kuasa Roh Kudus, Petrus dapat menyampakan khotbah yang luar biasa. Khotbah yang Petrus sampaikan berisi pengajaran dan sekaligus penginjilan.

Merasa tidak bisa adalah hal yang baik yang akan membuat kita untuk terus bergantung kepada kuasa Roh Kudus.  Tetapi jangan sampai rasa tidak bisa itu membuat kita tidak mau ambil bagian dalam pelayanan. Tugas kita adalah terus melatih diri dan meningkatkan kemampuan itu, agar dapat berfungsi secara maksimal dalam pelayanan. Roh Kudus akan memberikan kemampuan jauh dari apa yang kita pikirkan, seperti apa yang sudah Tuhan lakukan untuk Petrus.  Ingat ! Tuhan hanya akan memakai orang-orang yang mau, walaupun merasa tidak mampu. Tuhan tidak akan memakai orang-orang yang merasa mampu, tetapi tidak mau.

3. Buah - Roh Kudus memberikan buah/hasil dalam pelayanan.
Oleh kuasa Roh Kudus, khotbah yang disampaikan Petrus mampu membuat 3.000 orang  memberi diri dibaptis ( ayat 41).

Setiap pelayanan yang kita lakukan oleh kuasa Roh Kudus, pasti memberi hasil. Oleh karena itu, hendaklah  kita dalam pelayanan benar-benar mengandalkan kuasa Roh Kudus dan menghindari kesombongan karena bukan kita yang hebat, tetapi itu semata-mata anugerah kuasa Roh Kudus. Sebaliknya bagi kita yang merasa tidak bisa melayani, jangan minder dan menghindari pelayanan.  Oleh kuasa Roh Kudus, kita akan disanggupkan melakukan melakukan hal yang mustahil. Yang Tuhan minta adalah hati yang mau melayani.
'
Kita patut bersyukur atas penyertaan dan kuasa Roh Kudus yang terus dinyatakan dalam setiap pelayanan dan hidup kita sekalian.  Mari kita mau mengalami dan  menjadi saluran kuasa Roh Kudus.

========Ags ======

LINK INFORMASI PENTING
  • MATERI KHOTBAH POWERPOINT PAKET PANDUAN PELAYANAN  KLIK DISINI

Sabtu, 30 Juli 2016

KEMISKINAN

Ayat Pokok:
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku. Untuk membeitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
(Lukas 4:18-19)


Pendahuluan
Sebelum kita memahami bersama-sama ayat-ayat ini, maka kita perlu terlebih dahulu memahami apa arti kemiskinan. Ayat ini disampaikan oleh Tuhan Yesus ketika ada di sebuah tempat ibadah di Nasaret. Ayat ini merupakan kutipan dari   perkataan nabi Yesaya tentang kepedulian kepada kemiskinan. Keberpihakan Kristus kepada kemiskinan dan orang-orang miskn sangat jelas. Kristus tidak mengutuki kemiskinan sebagai sebuah dosa. Ini perlu untuk kita perhatikan. Apa kemiskinan yang dimaksud oleh Tuhan Yesus dalam ayat ini? Dengan kata lain, apa yang dimaksud dengan kemiskinan dalam Alkitab? Hal ini perlu kita pahami supaya kita tidak tendensius untuk menjatuhkan vonis kepada kemiskinan sehingga akhirnya membuat kesimpulan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Paham dualistik tentang kemiskinan sangat terasa di dalam Alkitab. Dualistik adalah suatu pengaruh pemikiran yang sebetulnya sangat berkembang di Babel, yang sesudah pulang dari pembuangan  di Babel makin mempengaruhi pemikiran orang-orang Israel, sehingga sangat mempengaruhi Yudaistik. Pikiran dualistik ini adalah hanya untuk membuat semacam hitam putih, pro kontra sehingga dalam pemikiran-pemikiran dualistik ini, orang akan dicap berdasarkan keberadaanya. Orang miskin akan disebut mereka yang dikutuk Tuhan. Orang kaya akan disebut  mereka yang dicintai atau diberkati Tuhan. Orang sehat akan disebut orang yang diberkati Tuhan, maka orang yang sakit akan disebut orang yang dikutuk atau orang yang berdosa. Sehingga dosa akan identik mendatangkan kenegatifan: sakit, miskin, susah, masalah dan seterusnya. Sementara yang benar itu akan identik dengan kaya, sehat, senang dan seterusnya. Kalau kita melihat hal-hal seperti ini apakah pandangan dualistik ini dapat dibenarkan? Satu kali waktu dalam peristiwa Yohanes ada orang buta sejak lahir. Murid-murid pada waktu itu sangat terkejut lalu berkata " Guru dosa siapa, apakah dosa orang tuanya? Yesus menjawab ,"tidak". "Dosa  dia" juga bukan. Yesus menjawab bukan dosa orang tuanya dan juga bukan dosa orang ini, tetapi supaya nama Tuhan dipermuliakan. ( Baca Yohanes 9:3). Kalau nama Tuhan dipermuliakan, mengapa orang ini mesti buta? Kita tahu ceritanya bahwa kemudian orang itu disembuhkan dan orang ini mengalami kesukaan, lalu Tuhan mengatakan." dia buta, tetapi rohaninya tidak. Tapi kalian tidak buta, tapi rohani kalian sudah buta dan tidak bisa melihat kebenaran. Jadi ternyata orang itu buta sejak lahir bukan karena dosa. Terlalu banyak kisah-kisah dalam Alkitab dimana orang miskin justru memiliki nilai hidup yang tinggi. Tapi sebaliknya, justru orang-orang kaya, mengalami kesulitan yang berat, dan bahkan Yesus sendiri mengatakan, orang kaya susah masuk dalam kerajaa Sorga. Tapi Lazarus yang miskin masuk Sorga.

Jadi dualistik kita, kaya-miskin itu tidak idetik dengan berdosa atau tidak berdosa. Kaya-miskin, tidak identik dengan ke Sorga atau tidak. Oleh karena itu paham dualistik secara sempit ini perlu untuk diperbaiki. Supaya orang-orang Kristen tidak terjebak untuk melahirkan sebuah kesimpulan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Orang Kristen mesti cermat mengamati segala sesuatu. Jangan mudah bicara. Khususnya bagi para pengkhotbah, hati-hatilah karena apa yang kita katakan akan didengar banyak orang. dan kadangkala jemaat kurang selektif lalu main amin,amin saja maka hancurlah semuanya. Oleh karena itu jemaat juga perlu selektif, setiap kali mendengar tentang suatu perkara dan harus mampu menyikapinya

Kemiskinan Menurut Alkitab.
Bagaimana kemiskinan menurut Alkitab itu ? Di dalam Alkitab kemikinan memiliki dua makna. Pertama. memang miskin secara jasmani, miskin material,dan yang kedua miskin secara rohani. Dan hal ini seringkai dipakai berganti-gantian tergantung konteksnya. Jadi kita mesti hati-hati mencermati ini, sedang dalam konteks apa dipakainya, rohani atau material. Kalau salah-salah, kita bisa repot. Contohnya seperti apa?Ketika kita memperhatikan kisah Lazarus dalam Lukas 16:19-31, disana diceritakan tentang Lazarus yang miskin. Miskinnya Lazarus sudah jelas, miskin material. Bajunya tidak layak, hidupnya morat-marit. Makan mesti mengambil sisa makanan orang. Lazarus hidup dalam kesulitan sehari-hari. Penderitaan demi penderitaan harus ia jalani. Ia tidak mampu untuk memeriksa kesehatannya. Ia tidak mampu untuk hidup bersih sehingga mengakibatkan ia nengalami sakit, dari ujungr rambut sampai ujung kaki dipenuhi dengan bisul-bisul dimana-mana. dan kemudian meninggal dunia. Namun yang menarik, setelah ia meninggal, dia ada di  Sorga bahkan dalam pangkuan Abraham. Jadi Lazarus memang miskin secara jasmani, tapi tidak miskin rohani. Buktinya ia masuk Sorag.

Yang kedua, dalam status religius, kita menyebutnya miskin rohani. Kalau kita membaca kitab Wahyu 3:14-22 , disana ceritakan tentang jemaat Laodikia yang  kaya, tinggal dikota yang kaya, dengan pakaian-pakaian dari wol yang mewah dan mahal. Namun Alkitab menyebutnya sebagai jemaat yang suam-suam kuku. Melayani Tuhan, tapi dengan kekuatan dirinya. Melayani Tuhan tapi dengan kekuatan uangnya. Mereka menyebut Tuhan, tapi sesungguhnya mereka tidak begantung kepada Tuhan tetapi bergantung kepada kemampuan materi yang mereka miliki. Mereka tidak miskin secara material. Tetapi Tuhan menyebut mereka miskin, melarat, telanjang dan seterusnya. Mengapa? jawabnya sederhana. Karena Tuhan sedang berbicara tentang hal-hal yang rohani terhadap mereka. Mereka itu hanya kaya secara material, tetapi sesungguhnya mereka miskin secara rohani. Mereka tidak mempunyai keimanan yang layak. Mereka disindir dengan tajam oleh Tuhan Yesus, sebagai kepala gereja. Tuhan Yesus berkata ,"Kamu suam-suam kuku". Hanya mampu mengandalkan keuangan dan materi, tetapi tidak didalam keimanannya. Mereka mengadakan konser-konser mahalnya, yang mereka sebut sebagai konser rohani, tetapi sesungguhnya cinta kasih tidak hidup dibatin mereka. Mereka suam-suam kuku. Mereka hanya mampu menyerahkan dirinya dengan keagamaan, tetapi tidak menjadi kesenangan bagi orang-orang yang ada disekitarnya. Maka kita melihat sistem rohani seperti ini, nyata didalam Alkitab.

Jumat, 29 Juli 2016

GALAU


Ayat Pokok:
Mazmur 3:1-9

Pendahuluan
Pernahkah kalian merasakan galau? Galau dapat diartikan sebagai perasaan: bimbang, bingung, cemas, gelisah, hilang akal, kacau, kuatir, kusut, nanar, senewen, resah, risau dan was-was. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata galau diartikan : sibuk beramai-ramai, ramai sekali, kacau tidak karuan (pikiran). Jadi galau atau kegalauan berhubungan dengan pikiran.

I. Penyebab orang mengalami kegaluan.
   Ada beberapa penyebab orang mengalami kegaluan.
   1. Mengalami kegagalan.
       Tidak semua yang kita rencanakan berjalan sesuai dengan harapan. Terkadang apa yang terjadi jutru jauh dari apa yang kita inginkan. Tidak jarang hal ini akan menyebabkan kita merasa galau. Kita merasa menjadi orang yang tidak berguna. Kita merasa kehadiran kita di dunia ini tidak berarti, hanya untuk memenuhi bumi. Kita merasa seolah-olah sudah tidak ada lagi masa depan. Ada banyak cerita tentang orang-orang yang gagal dan kemudian mengambil jalan pintas. Misalnya ada orang yang tidak naik kelas, malah memilih untuk tidak meneruskan sekolah. Ada yang gagal berusaha atau bekerja, malah membuat ia malas untuk kembali mencoba. Ada yang diputus pacar, malah mengurung diri di kamar. Kegagalan membuat orang yang tidak bisa menerimanya menjadi galau.

2.  Perasaan tertolak.
Salah satu penyebab kegaluan adalah perasaan minder dan merasa tertolak. Ada orang berpikir, kok tidak ada yang mau bergaul dengan saya? Aku kok rasanya tidak pantas bergaul dengan mereka. Ada juga orang yang terlalu berlebihan dalam menyikapi konflik, sehingga konflik di respon negatif.

3. Tidak yakin akan campur tangan Tuhan.
Sebetulnya inilah penyebab terbesar orang merasa galau. Orang yang galau selalu dipenuhi pikiran bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang tidak mempedulikan kita. Kalau Tuhan mengasihi kita, mengapa Tuhan mengijinkan hal-hal yang buruk ini terjadi?Orang-orang seperti ini tidak mau membuka diri dan mempercayai firman Tuhan, bahwa apapun yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita, sesungguhnya baik adanya. 

II. Cara mengatasi kegalauan
Ada beberapa nasehat firman Tuhan bagaimana mengatasi kegalauan.

1. Jangan menuntut kesempurnaan dari orang lain
Tidak ada manusia yang sempurna. Manusia adalah makhluk lemah yang rentan untuk berbuat salah. Kesempurnaan hanyalah milik Allah. Itu sebabnya jangan marah atau galau ketika orang berbuat jahat kepada kita. Tetaplah bersukacita dan hadapi semua dengan tawa. Ketika orang berbuat jahat kepada kita, jangan balas dengan menjahati mereka. Balaslah kejahatan dengan kebaikan.  Bukankah itu yang firman Tuhan perintahkan untuk kita lakukan?.

1 Petrus 3:9 menuliskan " Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat".

Roma 12:21 juga menulis:" Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan'.

Contoh nyata adalah pengalaman hidup dari Yusuf yang sekalipun diperlakuan jahat oleh saudara-saudaranya,  tetapi Yusuf tetap mengasihi mereka. Demikian juga Daud yang tetap mengasihi Saul yang menjahatinya. Dalam Perjanjian Baru kita mengenal tokoh Stevanus yang juga melakukan hal yang luar biasa, memberkati orang-orang yang menjahati dia.

2. Yakin  bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
Gagal bukan berarti kita tidak bisa. Gagal bukan berarti final. Jadikan kegagalan sebagai cambuk untuk  kita semakin giat berusaha. Jangan menyerah. Ingat, kita tidak akan pernah menikmati lampu seperti yang sekarang kita nikmati,kalau dulu Thomas  Afa Edison galau dan putus asa dan tidak lagi melanjutkan eksperimenya ketika ia mengalami kegagalan.  Barangkali kita tidak akan pernah menikmati makanan cepat saji, yang kita kenal dengan fried chiken, kalau dulu kolonel Sanders putus asa ketika ia kesana-kemari menawarkan resep masakannya dan ditolak oleh berbagai restoran yang ditanginya.

Ayub 42:2
" Aku tahu bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal."

3. Percayalah akan campur tangan Allah.
Sesungguhnya galau bukanlah rancangan Allah. Apakah rancangan Allah yang sejati?
Yeremia 29: 11 "Sebab Aku ini mengetahi rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

GALAU akan hilang, kalau kita percaya GALAU. Yang artinya
God
Always
Listening
And
Understanding

Penutup
Apakah hari-hari ini kita sedang galau? mari serahkan masalah kita kepada Tuhan dan percayalah ia akan bertindak.
Mazmur 37:5 " Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan, dan percayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak". 


*****Ags****

LINK INFORMASI PENTING



Sabtu, 23 Juli 2016

VICTORY: MENJADI GEREJA TUHAN YANG BERKEMENANGAN

"Tetapi dalam semuanya itu, kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasih kita."
( Roma 8:37 )

Pendahuluan.
Setiap kita tentu ingin menjadi gereja-gereja Tuhan yang berkemenangan. Tahukah saudara bahwa Tuhan sesungguhnya lebih merindukan supaya kita menjadi gereja yang berkemenangan?. Tuhan bukan sekedar merindukan supaya kita menjadi gereja yang berkemenangan, tapi Ia sendiri sudah berjuang dan memang dan mengaruniakan kemenangan itu kepada kita. Kata "kemenangan" dalam bahasa Inggris disebut dengan kata "Victory". Itu sebanya banyak gereja-gereja yang menggunakan kata "Victory" ini. Bahkan ada toko buku, panti asuhan, sekolah dan yayasan-yayasan pelayanan Kristen yang menggunakan kata ini. Hal ini menunjukkan bahwa kita semua ingin menjadi gereja yang menang. Kata "Victory" juga dapat bermaka" kesuksesan". Kata "kemenangan" itu sendiri adalah merupakan kata sifat yang dapat berkonotasi atau mempunyai arti "memperoleh atau mempunyai kemenangan".

Bagaimana Supaya Kita Memiliki Kehidupan Yang Berkemenangan?
Pertanyaan penting selanjutnya adalah bagaimana supaya kita dapat disebut sebagai gereja Tuhan yang berkemenangan? Kita tentu tahu bahwa tidak ada kemengan yang kita perole secara instant. Untuk dapat tampil sebagai pemenang, tentu ada pertandingan, perlombaan dan peperangan yang mesti kita hadapi. Perlu kita pahami bersama bahwa kemenangan tidak hanya sekedar diarttikan bahwa kita akan selalu berhasil atau memperoleh apa yang kita inginkan secara materi atau duniawi. Kemenangan disini lebih kepada bersifat batiniah, yaitu bagaimana kita dapat terus bersyukur atas apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, serta atas apapun pengalaman-pengalaman kehidpan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita.  Kemenangan juga dapat diartikan dengan bagaimana kita mau terus bertahan dalam setiap tantangan yang ada dihadapan kita. Jadi untuk dapat berkemengan, kita perlu terus berjuang dalam hidup. Dan setiap perjuangan harus kita dasari dengan keyakinan iman bahwa  Tuhan pasti memberi kekuatan dan kemampuan kepada kita. Paulus berkata kepada jemat di Filipi ;" Hai  saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu, baik kemauan  maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya ( Filipi  2:13-14).

Untuk dapat berkemengan kita perlu memohon penyertaan Tuhan atas setiap masalah yang sedang kita hadapi. Dalam Markus 4:35-41, di catat bagaimana para murid Tuhan, ketakutan ketia menghadapi masalah, karena mereka tidak menyadari bahwa ada Tuhan ditengah-tengah mereka, dan karena mereka tidak menyerahkan masalah mereka kepada Tuhan. Yang terjadi mereka mulai panik dan  takut, karena mereka tidak menyadari kuat kuasa yang ada pada-Nya. Padahal sebenarnya, jika mereka tetap tenang, mereka hanya berseru kepada Tuhan dan memohon supaya Tuhan campur tangan. Dengan demkian Tuhan akan memampukan kita untuk menjadi pememang. Kita hanya akan bisa menang, kalau kita  hidup dalam kekuatan kuasa Tuhan ( Efesus 6:10). Untuk dapat terus menang, kita juga harus terus menggunakan perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:11-20).

Kita juga perlu senantiasa menyadari bahwa, Tuhan  melalui kuasa Roh Kudus-Nya akan terus menyertai kita dalam keadaan apapun juga untuk memberikan kekuatan dan kemenangan kepada kita. Penyertaan Tuhan akan dapat memberikan kita kekuatan untuk hidup berkemenangan. Meskipun kita beriman kepada Tuhan yang hidup, kita diminta untuk terus berjuang dalam hidup. Allah tidak akan pernah memberikan kemenangan secara instant. Tuhan ingin supaya kita menjadi umat-umat yang kuat. Itu sebanya seringkali Tuhan mengijinkan kita untuk menghadapi berbagai pengalaman peperangan untuk membuktikan bagaimana Dia peduli kepada kita. Percayalah Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita sendirian, menghadapi gelombang kehidupan. Tuhan berjanji akan memberi kita kemenangan dan melepaskan kita dari semuanya (Mazm 34:20).

Kita perlu senantiasa mengingat bahwa, jika Tuhan senantiasa bersama-sama dengan kita, maka Tuhan pasti tidak akan pernah membiarkan kita sendirian menghadapi setiap pergumulan. Ia pasti akan menolong dan memberikan kemenangan bagi kita yang percaya kepada-Nya. Firman Tuhan berkata :" Tetapi syukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus Tuhan kita ( 1 Korintus 15:57).

Penutup
Bagi gereja Tuhan, kemenanga adalah suatu keharusan. Mahkota hanya Tuhan siapkan bagi orang-orang yang mau terus berjuang dan didapati mereka setia sampai akhir. Wahyu 21:7 menulis' Barang siapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan  Aku akan menjadi Allahnya, dan ia akan menjadi anakku".

LINK PENTING
  • FLASHDISK MATERI KHOTBAH PAKET PANDUAN PELAYANAN KLIK DISINI 
  • BAHAN KHOTBAH POWERPOINT EDISI JANUARI 2016 KLIK DISINI
  • BAHAN KHOTBAH POWERPOINT EDISI FEBRUARI 2016 KLIK DISINI 
  • BAHAN KHOTBAH POWERPOINT EDISI MARET 2016 KLIK DISINI 
  • BAHAN KHOTBAH POWERPOINT EDISI APRIL 2016 KLIK DISINI 
  • BAHAN KHOTBAH POWERPOINT EDISI JULI 2016 KLIK DISINI 
  • TOKO EBOOK ROHANI- BISA BAYAR DENGAN PULSA KLIK DISINI 


Minggu, 17 Juli 2016

SEANDAINYA TUHAN BELUM MENOLONG KITA

Ayat Pokok:
2 Korintus 12:7-10

Pendahuluan
  1. Jawaban Tuhan atas doa dan permhonan kita yaitu:Ya, Tidak, nanti atau belum sekarang.
  2. Pengakuan Paulus, " Aku diberi suatu duri di dalam dagingku," atau " duri bagi dagingku" ( 2 Korintus 12:7). Artinya"sakit berkala"



Sumber:
http://bpdgsjabanten1.blogspot.co.id/p/j-4-u.html

Rabu, 13 Juli 2016

BERJALAN DALAM KEKUDUSAN

Ayat Pokok:
1 Petrus 1:15-16
"Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu, sama seperti Dia yang kudus yang telah memanggil kamu. Sebab ada tertulis,"Kuduslah kamu sebab Aku kudus."

Pendahuluan
  • Kuasa salib Kristus dalam hidup orang percaya: Penebusan ( Efesus 1:7-8,  1Petrus 1:17-18); Pembenaran (Roma 5:8-9); Pengudusan ( Ibrani 13:11-12); dan Pendamaian ( Roma 3:25).
  • Salah satu kuasa dari salib Kristus adalah menguduskan setiap orang yang percaya kepada pengorbanan Kristus di salib Golgota.
Pengertian kekudusan
  •  Dalam bahasa Ibrani, kata "kudus" berasal dari kata "Kadosh" , artinya: terpisah, pemisahan atau dipisahkan dari yang lain.
  • Terpisah artinya:berpisah, meninggalkan, pergi ke arah yang berlawanan, tidak berhubungan lagi, berhenti berhubungan.
  • Kalau kita mau menjadi kudus, kita harus memutuskan hubungan dengan dunia dan cara-cara duniawi, dan sebagai gantinya berhubungan dengan Tuhan dan cara-cara-Nya.
  • Alkitab berkata " Sebagaimana yang memanggilmu kudus, engkau sendiri juga harus kudus, dalam segala perilaku dan cara hidupmu ( 1 Petrus 1:15.The Amplified Bible)
  • "Kadosh" juga artinya, dikhususkan oleh Allah untuk tugas-tugas khusus.
  • Dalam Perjanjian baru, setidaknya da 2 kata yang bisa diterjemahkan kekudusan. yaitu:kata " "Hagios" dan " Katharos"
  • Kata " Hagios" artinya "kudus" namun kudus disini bicara sebagai anugerah Tuhan semata-mata, tapi Tuhan yang menyucikan, menguduskan kita yang percaya kepada-Nya. Ini mutlak karena anugerah dan belas kasihan Tuhan.
  • Kata " Katharos" artinya, suci. murni, bersih, " tapi ada peran kita manusia yang berusaha untuk melakukan perkara-perkara supaya kita menjadi suci, kudus,  dan murni.
Mengapa kita harus berjalan dalam kekudusan
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, mengapa kita harus berjalan dalam kekudusan.
Pertama : karena kekudusan adalah perhiasan.
1 Tawarikh 16:29
"Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama_Nya. Bawalah persmbahan dan masuklah menghadap Dia ! Sujudlah menghadap Tuhan dengan berhiaskan kekudusan."
Perhiasan utama kita, bukan sekedar perhiasan jasmani, tapi perhiasan rohani.
Kedua, karena kekudusan adalah senjata terbaik kita.
Kekudusan adalah senjata terbaik kita untuk dapat menang atas kuasa kegelapan (
Kekudusana adalah senjata untuk kita dapat memiliki masa depan yang penuh harapan (Amsal 24:20, Mazm 34:7)
Mazm 24:20
"Karena tidak ada masa depan bagi penjahat"
Mazm 34:7 -BIS
"Orang yang jahat tidak punya harapan dan tidak punya masa depan".

Ketiga, kekudusan adalah " tiket " untuk dapat dipakai oleh Tuhan.
Ibrani 12:14 " Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan, tidak seorangpun akan melihat Tuhan."
Melihat Tuhan saja tidak bisa, kalau kita tidak mau hidup dalam kekudusan. Bagaimana mungkin Tuhan akan pakai kita, kalau kita masih tinggal dalam kecemaran dunia?
Ilustrasi: Jadilah Gelas Kristal Yang Bersih

Penutup
Kekudusan bukanlah hal yang secara instant akan kita dapatkan. Hidup Kudus adalah suatu proses terus-menerus. Membutuhkan kuasa Roh Kudus yang akan memampukan kita berjalan dalam kekudusan. Biarkan firman Tuhan yang akan menguduskan kita ( Yoh 17:17)

Kamis, 07 Juli 2016

MENTAATI RAMBU-RAMBU JALAN

Ayat Pokok:
"Dirikanlah bagimu rambu-rambu jalan, pasanglah bagimu tanda-tanda jalan; perhatikanlah jalan raya baik-baik, yakini jalan yang telah kau temuh ! Kembalilah hai anak-anak dara Israel. Kembalilah ke kota-kotamu".
(Yeremia 31:21)

Pendahuluan
Tentu kita semua tahu, mengapa ada banyak rambu-rambu di jalan raya. Semua itu dibuat dengan tujuan supaya ditaati oleh para pengguna jalan, supaya mereka selamat dan tidak terjadi kecelakaan. Mengapa banyak terjadi kecelakaan di jalan raya? Berdasarkan penelitian, kecelakaan di jalan raya, lebih banyak terjad oleh karena faktor kelalaian manusia, dari pada faktor mesin. Banyak kecelakaan terjadi karena para pengguna jalan, tidak mengindahkan rambu-rambu jalan.
Dalam kehidupan rohani, Tuhan memakai kitab suci untuk menjadi rambu-rambu bagi jalan kehidupan umat Tuhan. Ketika kita sungguh-sungguh memperhatikan firman Tuhan, maka kehidupan kita akan menjadi kehidupan yang berbahagia. Sebalknya, ketika kita meremehkan rambu-rambu firman Tuhan, maka kita akan menanggung akibatnya.

Rambu-rambu" hati-hati " dalam firman Tuhan.
Ada banyak rambu-rambu" hati-hati dalam firman Tuhan. Ada kira-kira 24 kali kata"hati-hati" muncul dalam kitab suci kita.

Pertama, hati-hati terhadap kesombongan ( 1 Korintus 10:12)
Kesombongan adalah dosa yang seringkali banyak tidak disadari. Tapi kesombongan adalah hal yang sangat dibenci oleh Tuhan. Mungkin kita banyak kelebihan-kelebihan, banyak talenta-talenta yang Tuhan berikan, tapi itu janganlah membuat kita sombong.
Kedua, hati-hatilah terhadap kedatangan Tuhan (Markus 13:33)
Kedatangan Tuhan disini, bisa kedatangan Tuhan diakhir jaman, dimana Kristus akan datang kedua kali Dan tanda-tanda jaman sudah mengingatkan bahwa kedatangan-Nya kembali kedua kali, sudah tidak lama lagi. Kita hidup di akhir daripada akhir jaman. 
Tapi kedatangan Tuhan disini, juga berbicara tentang kedatangan Tuhan secara pribadi, menjemput kita yang sudah waktunya untuk meninggalkan dunia, pulang ke rumah Bapa di Sorga. Dengan kata lain, hal ini berbicara tentang kematian, yang setiap saat datang. Oleh sebab itu kita harus senantiasa berjaga-jaga dengan menata hidup kita. Tidak hidup sembarangan, tapi menurut firman Tuhan.

Ketiga, hati-hatilah terhadap filsafat dunia ( Kol 2:8)
Ada banyak filsafat-filsafat dunia yang seolah-olah indah, tapi sebetulnya melanggar firman Allah. Ada orang yang masih mengadakan perhitungan-perhitungan tentang hari baik, saat membangun rumah, atau membuka usaha. Ada banyak orang yang sedemika rupa memperhatikan arah rumah, letak kamar, jumlah jendela dan sebagainya yang sesungguhya Alkitab tidak ajarkan.

Keempat, hati-hatilah terhadap penyembahan berhala (Ulangan 11:16
Allah adalah  Allah yang cemburu, yang tidak mau kita setengah-setengah dalam mengasihi Dia. Hati-hatilah supaya jangan sampai kita menyakiti hati Tuhan dengan melakukan perbuatan yang menduakan Tuhan.

Penutup
Roh Kudus kiranya memampukan kita untuk kita menjadi orang yang berhati-hati terhadap kesombongan, terhadap kedatangan Tuhan, terhadap filsafat dunia dan terhadap penyembahan berhala.

LINK INFORMASI PENTING


Selasa, 05 Juli 2016

BAGAIMANA MEMILIKI KEHIDUPAN YANG BERKEMENANGAN

Ayat Pokok:
Lukas 10:17-20

Pendahuluan
Tema khotbah kita adalah " Bagaimana Memiliki Kehidupan Yang Berkemenangan". Ada sebagian orang berkata bahwa hidup berkemangan itu pasti. Tapi sebagian lagi akan berkata" tapi saya tidak pernah alami. Saya selalu berharap untuk memiliki kehidupan yang berkemenangan, tapi seringkali kegagalan demi kegagalan, kekalahan demi kekalahan itu yang terjadi". 
Lukas 10:17-20
Ayat 17" Siapa ketujuh puluh murid?
Siapa ke 70 murid dalam ayat ini? Alkitab tidak banyak menceritakan tentang ketujuh puluh murid ini. Kita hanya tahu tentang kedua belas Rasul Yesus itu. Ketujuh puluh murid Yesus ini mungkin hanya kita baca dua kali dalam Alktab, yaitu ketika Tuhan Yesus mengutus mereka dan kedua waktu mereka kembali dan bersyukur kepada Tuhan. Namun kalau kita lihat ayat ini, kita tahu bahwa ketujuh puluh murid Yesus ini bukanlah orang sembarangan. Tapi kalau kita perhatikan kisah mereka, itu berati mereka bukan para pelayan Tuhan full timer yang menyerahkan segenap hidup dan waktu mereka untuk melayani Tuhan. Berbeda dengan dua belas murid Yesus yang kemanapun Yesus pergi mereka ada disana. Atau kedua belas murid Yesus itu bisa kita sebut full timer.
Tapi kita lihat ada hal yang dahsyat yang mereka perbuat " tetapi setan-setan mereka takluk kepada kami demi nama-Mu" . Sesungguhnya ini berita terbesar buat gereja. Bukan seberapa besar gedung gereja yang kita punya.  Bukan seberapa banyak kas gereja yang ada. Tapi seberapa banyak setan-setan yang kita taklukan dalam dama Tuhan. Berita gereja yang sebenarnya apakah orang-orang percaya mampu menaklukkan kuasa setan. Seharusnya setan harus kita taklukkan, karena setan ada dibawah telapak kaki orang-orang percaya. Kita harus mampu mengalahkan setan, bukan kita yang dikalahkan setan.

Ayat 18
"Aku melihat iblis jatuh seperti kilat"
Seharusnya setan yang jatuh, bukan kita

Mengapa kita menang?
Ayat 19 "

Mengapa hidup berkemenangan itu pasti ?
1.  Setan tidak dapat menembus darah Yesus (Wahyu 12:8)
     Ada dua hal yang dikerjakan oleh darah Yesus
     a. Darah Yesus menyucikan dosa (Ibrani 9:13-14)
     b. Darah Yesus mengubahkan status hidup kita (Wahyu 5:9-10)
2.  Karena setan tidak dapat mengalahkan orang yang tunduk kepada Allah (Yakobus 4:7)

LINK INFORMASI PENTING

RAHASIA KEHIDUPAN YANG BERKEMENANGAN

Ayat Pokok:
"Sebab itu kami tidak tawarhati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah jami semakin diperbaharuai dari hari ke sehari.  Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal".
(2 Korintuas 4:16-18)

Pendahuluan
Kehidupan orang-orang percaya adalah seharusnya adalah kehidupan yang berkemenangan, karena Tuhan Yesus telah memberikan kemenangan kepada kita.
Hal ini tidak berarti bahwa kehidupan orang Kristen akan selalu indah, tanpa masalah, atau selalu berkelimpahan dan tidak pernah berkekurangan.  Terkadang ada kalanya orang-orang percaya juga diperhadapkan dengan permasalahan dalam kehidupan atau penderitaan.

Apa kata Alkitab tentang penderitaan?
Dalam Alkitab kita menemukan lebih dari 48 ayat yang menyatakan bahwa para pengikut Kristus  juga bisa mengalami penderitaan.
Lukas 9:23
"Kata-Nya kepada mereka semua:" Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku".\

2 Timotius 3:12
" Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya"

Kunci Untuk Meraih Kehidupan Yang Berkemenangan
Apa saja rahasia untuk memperoleh kehidupan yang berkemenangan?
Pertama: Jangan tawar hati ( 2 Korintus 4:16)
Artinya jangan menjadi pudar atau redup semangat kita, hanya karena masalah yang kita hadapi.
Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaanya (Amsal 18:14)

Kedua: Kenakan Mata Rohani ( 2 Korintus 4:18)
Mengapa kita harus mengenakan mata rohani?
Mata rohani akan memampukan kita untuk melihat bahwa ada berkah dalam setiap masalah
Hidup kita karena percaya, bukan karena melihat (2 Korintus 5:7)
Dengan memiliki mata rohani, kita akan dapat melihat hal-hal postif dalam penderitaan (2 Kor 4:17)

Ketiga: Tabah ( 2 Korintus 5:6-8)
Kata"tabah"bukanlah hal yang asing bagi orang-orang Kristen.
Tabah artinya:Tetap dan kuat hati dalam menghadapi masalah. Tidak mudah putus asa dan tidak mudah menyerah
Ilustrasi:
Seorang ustadz yang mampu membeli motor hanya dengan uang recehan.

Keempat: Usaha( 2 Korintus 5:9)

Penutup:
Apapun masalah yang sedang kita hadapi hari-hari ini, mari kita serahkan kepada Tuhan dan percayalah, Ia akan bertindak dan memberikan kita kemenangan.

LINK PENTING