Kisah Para Rsul 2:14-41
Pendahuluan
Gajah mempunyai badan dan tenaga yang besar. Tapi pernahkah Saudara bertanya, mengapa gajah-gajah yang ada di tempat-tempat pertunjukkan (seperti sirkus, kebun binatang, dan sebagainya) tidak melepaskan diri dari rantai kecil yang mengikat kaki mereka? Sejak gajah masih kecil, tenaganya belum begitu kuat, kaki gajah diikat dengan rantai. Gajah kecil itu tentu berusaha melepaskan diri dari ikatan rantai yang ada dikakinya. Tapi setiap kali mencoba, ia tidak bisa. Malah ia merasa kesakitan. Akhirnya, gajah bertumbuh besar dan tentunya mempunyai tenaga yang besar juga. Seharusnya dengan tegana yang ia punyai, gajah akan mampu melepaskan diri dari rantai. Namun ingatan masa kecil bahwa ia tidak bisa melepaskan diri dari rantai yang mengikatnya, membuat gajah tidak lagi menyadari bahwa ia sudah memiliki kekuatan yang cukup besar yang akan memampukan si gajah untuk melepaskan diri ikatan itu.
Apakah ini juga yang terjadi dalam kehidupan kita? Jangan-jangan kita tidak menyadari bahwa kita memiliki kekuatan yang sangat besar. Jangan-jangan kita tidak menyadari betapa besarnya kuasa Roh Kudus dalam kehidupan dan pelayanan orang percay, sehingga membuat kita membatasi diri untuk dipakai Tuhan melaksanakan misi Allah di dunia ini.
Peristiwa Pentakosta membuat suatu perubahan yang besar dalam diri murid-murid Tuhan dan orang-orang percaya pada waktu itu. Mereka ini pada umumya adalah orang-orang yang biasa, miskin, tidak berpendidikan tinggi, dan juga berasal dari status sosial yang rendah. Mereka baru terguncang oleh rangkaian peristiwa penangkapan, dan penyaliban Tuhan Yesus yang diluar dugaan dan pemikiran mereka. Bagaimana mungkin mereka kemudian dapat melakukan perkara-perkara yang dahsyat dalam pelayanan mereka? Tentu bukan karena kekuatan dan kemampuan mereka, tetapi oleh karena kuasa Roh Kudus yang telah mengurapi mereka pada hari Pentakosta.
Peranan Roh Kudus dalam pelayanan.
Melalui ayat-ayat firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 2:14-41, kita bisa melihat setidaknya ada tiga peranan Roh Kudus dalam pelayanan pemberitaan Injil oleh Petrus dan para murid lainnya. Untuk memudahkan ingatan ketiga peranan roh Kudus itu bisa kita singkat dengan be-ca-bu.
Peristiwa Pentakosta membuat suatu perubahan yang besar dalam diri murid-murid Tuhan dan orang-orang percaya pada waktu itu. Mereka ini pada umumya adalah orang-orang yang biasa, miskin, tidak berpendidikan tinggi, dan juga berasal dari status sosial yang rendah. Mereka baru terguncang oleh rangkaian peristiwa penangkapan, dan penyaliban Tuhan Yesus yang diluar dugaan dan pemikiran mereka. Bagaimana mungkin mereka kemudian dapat melakukan perkara-perkara yang dahsyat dalam pelayanan mereka? Tentu bukan karena kekuatan dan kemampuan mereka, tetapi oleh karena kuasa Roh Kudus yang telah mengurapi mereka pada hari Pentakosta.
Peranan Roh Kudus dalam pelayanan.
Melalui ayat-ayat firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 2:14-41, kita bisa melihat setidaknya ada tiga peranan Roh Kudus dalam pelayanan pemberitaan Injil oleh Petrus dan para murid lainnya. Untuk memudahkan ingatan ketiga peranan roh Kudus itu bisa kita singkat dengan be-ca-bu.
1. Berani - Roh Kudus memberikan keberanian dalam pelayanan.
Ketika Tuhan Yesus ditangkap di taman Getsemani, Petrus bersama para murid-murid lain meninggalkan Tuhan dan melarikan diri katena ketakutan ( Markus 14:50). Tetapi kini setelah Roh Kudus dicurahkan, Petrus dan kesebelas rasul Tuhan menjadi orang-orang yang memiliki keberanian untuk menayampaikan berita Injil kepada orang-orang Yahudi.
Renungkanlah!
Apakah kita mengasihi Kristus? Jika kita menjawab'Ya", tunggu dulu, kasih itu harus ditunjukkan dengan membangun relasi dengan-Nya dan memberitakan Injil-Nya. Kita perlu Roh Kudus yang akan memampukan kita dan memberikan kita keberanian untuk memberitakan kabar sukacita kepada orang-orang yang membutuhkan kabar kesukaan dan kelepasan.
2. Cakap - Roh Kudus memberikan kemampuan atau kecakapan dalam melayani.
Petrus hanya seorang nelayan Galilea yang tidak terpelajar, tetapi oleh kuasa Roh Kudus, Petrus dapat menyampakan khotbah yang luar biasa. Khotbah yang Petrus sampaikan berisi pengajaran dan sekaligus penginjilan.
Merasa tidak bisa adalah hal yang baik yang akan membuat kita untuk terus bergantung kepada kuasa Roh Kudus. Tetapi jangan sampai rasa tidak bisa itu membuat kita tidak mau ambil bagian dalam pelayanan. Tugas kita adalah terus melatih diri dan meningkatkan kemampuan itu, agar dapat berfungsi secara maksimal dalam pelayanan. Roh Kudus akan memberikan kemampuan jauh dari apa yang kita pikirkan, seperti apa yang sudah Tuhan lakukan untuk Petrus. Ingat ! Tuhan hanya akan memakai orang-orang yang mau, walaupun merasa tidak mampu. Tuhan tidak akan memakai orang-orang yang merasa mampu, tetapi tidak mau.
3. Buah - Roh Kudus memberikan buah/hasil dalam pelayanan.
Oleh kuasa Roh Kudus, khotbah yang disampaikan Petrus mampu membuat 3.000 orang memberi diri dibaptis ( ayat 41).
Setiap pelayanan yang kita lakukan oleh kuasa Roh Kudus, pasti memberi hasil. Oleh karena itu, hendaklah kita dalam pelayanan benar-benar mengandalkan kuasa Roh Kudus dan menghindari kesombongan karena bukan kita yang hebat, tetapi itu semata-mata anugerah kuasa Roh Kudus. Sebaliknya bagi kita yang merasa tidak bisa melayani, jangan minder dan menghindari pelayanan. Oleh kuasa Roh Kudus, kita akan disanggupkan melakukan melakukan hal yang mustahil. Yang Tuhan minta adalah hati yang mau melayani.
'
Kita patut bersyukur atas penyertaan dan kuasa Roh Kudus yang terus dinyatakan dalam setiap pelayanan dan hidup kita sekalian. Mari kita mau mengalami dan menjadi saluran kuasa Roh Kudus.
========Ags ======
LINK INFORMASI PENTING
- MATERI KHOTBAH POWERPOINT PAKET PANDUAN PELAYANAN KLIK DISINI