Pages - Menu

Kamis, 22 September 2016

ULANG TAHUN TANPA PESTA

Hallo Adik-adik !!
Puji syukur kepada Tuhan yang sudah memberkati kita semua sehingga kita dapat berkumul dengan gembira di tempat ini. Siapa yang merasa senang sore ini? Kakak percaya semua kita senang sore ini. Apalagi buat adik Bobby yang ulang tahun kali ini.
Adik-adik, kira-kira mengapa ya kok Bobby dan papa-mamanya mengundang kita sore ini?
Iya, kita mau berdoa mengucap syukur kepada Tuhan yang sudah menolong kita, terutama Bobby yang hari ini berulang tahun. Ini semua karena kebaikan Tuhan.
Siapa yang percaya Tuhan itu baik?
Apa buktinya Tuhan kita itu baik?
Karena kita sudah menerima kebaikan Tuhan, maka kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan.

Adik-adik,
Lihat ini, ada seorang anak perempuan, yang juga sedang berulang tahun hari itu. Namanya Sinta adik-adik. Hari ini Sinta berulang tahun, tapi kenapa sedih? Karena hari itu sudah jam  dua sore, tapi teman-teman belum ada yang datang. Sementara di luar sana hujan deras sekali. Sinta kelihatan gelisah sekali. Sekali-sekali ia menarik nafas panjang dan mengguman " Ayo hujan, berhenti... Aduh kok gak surut-surut... ".
Hujan tidak juga berhenti bahkan air semakin tinggi menggenangi jalan di depan perumahan. Wah.. kalau tidak juga berhenti, air ini bisa masuk ke rumahnya. Dan benar...ternyata, tidak lama kemudian air masuk ke rumahnya. Beruntung hanya sebatas lutut.

"Kring...." telpon rumahnya tiba-tiba berbunyi. Ayah Sinta cepat-cepat mengangkat telepon itu.
Terdengar suara dari seberang sana. " Maaf Pak, ini Dodo tidak bisa datang di ulang tahunnya Sinta. Jalan didepan rumah banjir Pak". Tidak lama kemudian ada telepon baru dan berkata" Aduh maaf, ini mobilnya mogok, kami gak jadi datang. Maaf ya?

Sinta jadi teringat betapa bahagianya dia kemarin ketika di sekolah ia membagi-bagikan kebertas bertuliskan UDANGAN. Teman-teman juga terlihat bahagia. Tapi semua itu berantakan tidak sesuai yang direncanakan.

Sampai jam 5 sore, hanya ada beberapa orang yang datang. Hanya teman-teman di sebelah rumah yang memang  berdekatan. Akhrinya makanan yang disediakan sisa sangat banyak. Mau diapakan?
Tiba-tiba Ibu Ester, ibunya Sinta berkata,"Pah, bagaimana kalau kita bawa makanan-makanan ini ke panti asuhan yang ada di kompleks gereja kita? pasti mereka akan menerima dengan gembira."

Ide itu disambut baik oleh Ayah Sinta. Terlihat Sinta pun begitu gembira. Mereka menyiapkan segalanya dan setelah hujan reda, mereka segera melakukan rencana mereka. Mereka mendantangi panti asuhan dan mengantarka makanan yang mereka bawa.  Kedatangan mereka disambut dengan gembira oleh pengelola panti dan seluruh penghuni. Rupanya karena kondisi keuangan yang menipis, anak-anak dan pengelola panti sudah berhari-hari hanya menikmati makanan seadanya, tanpa buah dan lauk. Hanya sayur dan sepotong tempe menu mereka selama beberapa hari ini.

Pengelola panti bersaksi bahwa malam ini Tuhan telah memakai keluarga Sinta untuk menjadi tangan Tuhan dalam menjawab doa mereka. Seluruh penghuni panti makan dengan gembira. Demikian juga Sinta dan keluarganya. Hari itu mereka begitu gembira dapat menjadi saluran berkat Tuhan bagi yang membutuhkan. Dia merasa Tuhan telah memakai hujan dan banjir ini untuk mengingatkannya bahwa ada anak-anak yang lebih membutuhkan pertolongan. Setelah semua acara selesai, Sinta dan papa mamanya pulang dengan gembira.




LINK INFORMASI PENTING

7 komentar: