Pages - Menu

Sabtu, 29 Juli 2017

JANGAN REMEHKAN FIRMAN

Ayat Pokok:
Bilangan 21:4-9

Pendahuluan
Dalam Bilangan 21:5, Alkitab mencatat kalimat-kalimat yang diungkapkan oleh orang-orang Israel kepada Musa. Mereka berkata ,"Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air. Dan akan makanan hambar ini kami telah muak" (Bilangan 21:5) 

Yang dimaksud makanan hambar ini  adalah manna yaitu makanan yang dikirim Tuhan dengan setia, yang menopang orang Israel dalam pengembaraan di padang gurun. Manna sendiri berarti "apa ini?". Lalu bagaimana sebenarnya rasa dari manna ini? Keluaran  16:31 menulis " ...warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu." Jadi kalau kita perhatikan Keluaran 16:31, dikatakan bahwa rasanya seperti rasa kue madu. Itu artinya bahwa manna ini tidaklah hambar. Akibat hatinya yang memang sudah bosan, maka makanan yang manis ini, mereka sebut makanan yang hambar.

Dalam TL, Bilangan 21:5 ini ditulis" Maka kata orang banyak itu kepada Allah dan kepada Musa,"Mengapa maka Engkau telah membawa akan kami naik dari Mesir, supaya kami matikah di padang belantara ini?Karena di sini rotipun tiada, airpun tiada, dan hati kami jemu, akan roti yang terlalu hina ini".

Bagaimana dalam terjemahan Bahasa Jawa? Bilangan 21:5 ini ditulis:"Banjur padha muni-muni nyalahake Gusti Allah lan Musa,tembunge,"Kenging menapa kula dipun bekta medal saking tanah Mesir, kapurih pejah ing seganten wedhi menika. Ing ngriki mboten wonten tedha; toya kangge ngombe inggih mboten wonten. Kula sami bosen nedha tetedhan ingkang remeh menika!".

Karena sudah terhinggapi rasa bosan, maka manna yang dari sorga, yang Tuhan kirim dengan setia selama 40 tahun, mereka sebut sebagai "makanan hambar, roti yang terlalu hina, dan tetedhan ingkang remeh".

Orang-orang Israel  kembali teringat saat mereka ada di Mesir, dimana mereka dapat menikmati roti Mesir setiap hari. Mereka lupa bahwa dulu ketika mereka di Mesir, mereka adalah seorang budak yang pasti akan sangat menderita. Dan karena Tuhan mengasihi mereka, maka Tuhan mengutus Musa untuk melepaskan mereka dari belenggu penjajahan Mesir. Tetapi mereka lupa semua kebaikan Tuhan dan jasa-jasa Musa, hanya karena nafsu serakah mereka. Orang Israel mengungkapkan rasa kecewa mereka kepada Musa yang telah membawa mereka keluar dari Mesir. Melawan Musa, sama artinya melawan dan menentang Tuhan, karena Musa adalah orang yang dipilih Tuhan untuk membawa mereka keluar dari negeri perbudakan itu. Tidak sampai disitu, mereka juga merasa bosan dan muak dengan makanan yang sama yang setiap hari dikirim Tuhan dari sorga. 
Manna atau roti sorga adalah gambaran firman Allah, makanan rohani bagi orang-orang percaya.Ada tertulis: "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah".(Mat 4:4). Bangsa Israel tidak menghargai berkat dari Tuhan, firman-Nya pun diabaikan mereka. Akhirnya, merekapun harus menanggung akibatnya: "Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu. yang memagut mereka, sehingga banyak dari antara orang Israel mati."(Bil 21:6).

Dewasa ini banyak banyak di antara kita berperilaku seperti bangsa Israel:merasa bosan dan muak terhadap makanan rohani. Jangankan membaca Alkitab, mendengarkan khotbah saja kita sudah malas. "Firmannya itu lagi, itu lagi, bosan ah !". Kita tidak mau ditegur dan dikoreksi oleh firman Tuhan. Begitu mendengar firman yang keras, kita langsung naik pitam, marah, sakit hati dan tersinggung. Ini menunjukkan bahwa kita masih mencintai "Mesir" dan enggan beranjak pergi. Mesir adalah gambaran kehidupan duniawi (kedagingan). Kita lebih memilih menjadi budak di Mesir atau dikuasai oleh kedagingan dari pada tunduk kepada pimpinan Tuhan. Alkitab menegaskan:"dahulu kamu memang hamba dosa," (Rom 6:17b),  tetapi di dalam Kristus," Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran ". ( Roma 6:18)

Akibat yang dahsyat
Karena ketidaktaatan bangsa Israel, maka bangsa Israel mengalami masalah yaitu banyak diantara mereka yang  mati karena di pagut ular. Bersykur bahwa ketika mereka bertobat, maka Tuhan tetap mengasihi mereka dan menyelematkan mereka dengan perantaraan patung ular tembaga. Barang siapa yang memandang kepada ular tembaga itu, maka mereka akan sembuh. 

Jika sampai hari ini kita masih meremehkan firman Tuhan, segeralah bertobat, sebelum kita menuai akibatnya.

Minggu, 23 Juli 2017

BANGKITLAH DAN ANGKATLAH MUKAMU

Bangkitlah dan Angkatlah Mukamu

Penulis : Pdt. Gilbert Lumoindong
I. PENDAHULUAN
Lukas 21:25-28
Takut dan cemas adalah penyakit dunia hari-hari ini. Dimana-mana kita jumpai banyak orang, baik yang tua, muda, kaya dan miskin hidup dalam ketakutan dan kecemasan. Efeknya:
  • Keluarga.
  • Ketika suami atau istri stress, keluarga jadi mudah ribut.

  • Ekonomi.
  • Orang berpikir bahwa jika punya uang, maka punya segala-galanya. Uang menjadi raja dalam hidupnya, sehingga banyak orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, diantaranya dengan cara korupsi, kawin dengan orang yang kaya walaupun orang itu jauh lebih tua.

  • Dunia roh.
  • Orang makin tertarik dengan hal-hal mistik. Orang berpikir jika dia berhubungan dengan paranormal, dukun dan lainnya, dia bisa mendapatkan uang yang banyak, mendapatkan kedudukan yang baik, bisa terkenal, dan lain-lain.

  • Penyakit.
  • Penyakit semakin hari semakin parah. Dimana ada stress, maka penyakit akan merajalela. Tetapi sukacita dalam Tuhan adalah kekuatan dari Tuhan. Alkitab berkata bahwa hati yang gembira adalah obat. Orang yang tenang dan banyak bersyukur umurnya lebih panjang.
II.BERKAT ORANG PERCAYA
Bagi orang percaya :ANAK MANUSIA DATANG DALAM KEMULIAAN(ayat 27).

Di tengah situasi dunia yang kacau dan menakutkan, orang dunia bisa takut dan cemas, tetapi orang percaya tidak akan cemas karena Alkitab katakan bahwa Anak Manusia akan datang dalam kemuliaanNya. Seribu boleh rebah di sisi kirimu, dan sepuluh ribu di sisi kananmu, tetapi itu tidak akan menimpa orang percaya. Orang percaya akan melangkahi anak singa dan ular naga, orang percaya akan menginjaknya, malapetaka tidak akan menimpa kita dan tulah tidak akan mendekat dalam kemah kita.
Apa artinya Dia datang dalam kemuliaan?
  • Allah datang untuk memilih kita dari dunia yang gelap ini.
  • Oleh karena itu Allah bertanggung jawab bagi kita.
  • Allah memberkati.
  • Setelah Allah pilih kita, Allah akan memberkati kita.
  • Allah memberi karunia.
  • Allah tidak hanya puas dengan memberkati karena berkat bukanlah goal (tujuan akhir) Allah, tetapi Allah mau hidup kita berguna sehingga Dia memberikan kita karunia.
  • Allah memberi kuasa.
  • Allah memberi kuasa kepada kita supaya kita dapat berjalan dalam kemuliaan, supaya kita dapat berjalan sebagaimana yang Kristus kehendaki, supaya ditempat Yesus berada, kita bisa berada untuk selama-lamanya
    Jadi Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan pada waktu dunia dalam keadaan takut, bingung dan gelisah.
III. TUGAS ORANG PERCAYA
BANGKIT & ANGKATLAH MUKAMU (ayat 28)
Tidak ada yang bisa membangkitkan kita dari masalah dan persoalan kita, kecuali diri kita sendiri. Hamba Tuhan bisa saja mendoakan kita tetapi kalau kita tidak mau bangkit, maka tidak akan ada kemenangan.
Di dalam Alkitab, waktu Yesus menyembuhkan orang sakit, berkali-kali Yesus berkata "Bangkit, angkatlah tilammu". Yesus tidak akan pernah melakukan mujizat jika kita sendiri tidak mau bangkit. Memang doa orang benar memberikan semangat kepada kita untuk bangkit, tetapi kita sendirilah yang harus bangkit.
Saat ini bukan saat kita untuk memikirkan betapa beratnya beban hidup kita. Karena semakin kita memikirkan masalah kita, maka hidup kita akan semakin terasa berat. Tetapi jika kita ada semangat untuk bangkit, maka Allah tidak akan pernah mengecewakan kita. Selama kita punya semangat untuk bangkit, perkara-perkara besar tersedia bagi kita. Orang-orang yang Tuhan pakai, bukanlah orang-orang yang terus menangisi masalahnya, tetapi orang-orang yang mengerti bahwa Allah adalah sumber kekuatannya.
Sadrakh, Mesakh dan Abednego berkata, "Kalau Allah yang kami sembah sanggup menolong kami, Dia akan menolong kami, tetapi jika tidak, maka untuk menyembah dewa tuanku, kami tidak mau". Mereka punya prinsip bahwa Allah adalah Tuhan yang tidak akan pernah mengecewakan, Dia akan menolong tepat pada waktunya.
Selama kita punya prinsip yang teguh di dalam iman kita, Allah tidak akan pernah mempermalukan anak-anakNya yang berharap kepadaNya.
  • BANGKIT
  • : Artinya bangkit adalah berbuat sesuatu yang baik :
    • Bagi kita.
    • Artinya berbuat sesuatu yang baik bagi kita. Kita seringkali berbuat yang jelek dalam hidup kita. Kita hidup dengan emosi, makian, bentakan, dosa, perzinahan, kita buat sesuatu yang tidak baik. Itulah yang membuat kita jatuh, hancur dan binasa serta terhilang.
    • Bagi orang lain/dunia.
    • Hidup Kristen harus mulai berbuat sesuatu bagi dunia. Dunia sudah terlampau lama dikuasai oleh kuasa kegelapan. Ini saatnya kita bangkit berbuat sesuatu yang baik bagi dunia.
    • Bagi pekerjaan Tuhan.
    • Sementara kita berbuat sesuatu yang benar untuk pekerjaan Tuhan, tanpa kita sadari Allah buat segala yang dahsyat dalam hidup kita.

  • ANGKATLAH MUKAMU :
    • Tidak lagi tertunduk.
    • Mengangkat muka artinya tidak lagi tertunduk. Orang yang berjalan tertunduk adalah orang yang stress dan orang yang malu. Orang malu karena hidupnya gagal, hidupnya tidak benar sehingga harus jalan selalu tertunduk. Hidupnya tertekan, merasa gagal dan merasa tidak punya potensi serta tidak bisa berbuat apa-apa, karena apa yang terjadi tidak seperti yang dia harapkan. Setan telah membuat banyak orang percaya berjalan dalam kondisi tertunduk. Kita tahu Yesus kita dahsyat tetapi kita berjalan tertunduk.
      Waktu untuk tertunduk sudah lewat, Allah mengangkat wajah kita. Kita tidak lagi kecewa dengan pergumulan, kita tidak lagi dikuasai rasa malu.
    • Hidup dalam kebanggaan
    • Mengangkat muka artinya hidup dalam kebanggaan. Orang yang menatap artinya bangga, dia tidak perlu kecil hati. Kita bangga karena Allah tidak pernah mempermalukan kita, kita bangga bukan kita tidak punya masalah, tetapi dalam setiap masalah, kita punya jawaban. Kita bangga karena ditengah penderitaan kita hari ini, besok kita akan menerima mahkota yang Tuhan sediakan.
    • Bersukacita untuk janji-janji Tuhan.
    • Orang yang menangkat muka adalah orang yang bersukacita. Orang yang bersukacita bukan karena kita lihat, tetapi karena ada janji yang dahsyat. Janji Allah tidak seperti janji manusia yang selalu diingkari. Janji-janji Allah adalah ya dan amin.

  • PENYELAMATANMU SUDAH DEKAT :
  • Tugas orang percaya adalah berjalan dalam iman dan pengharapan. Kalau kita berada di dalam Kristus, kita tidak usah kuatir. Bapa menggendong kita. Oleh karena itu kita aman dalam genggamanNya.
IV.PENUTUP
Berjuanglah dengan bangkit dan mengangkat muka kita!
Setiap orang percaya, seberat apapun masalah yang kita hadapi, bangkit!, jangan lemah. Angkat muka kita karena Allah tidak akan mempermalukan orang yang berharap kepadaNya (dan)

Sumber:
http://artikel.sabda.org/bangkitlah_dan_angkatlah_mukamu

Senin, 03 Juli 2017

HIDUP BAGI ALLAH

Ayat Pokok:
"Demikianlah hendaknya kamu memandang bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus."
(Roma 6:11)

Pendahuluan
Sesungguhnya ketika Tuhan mengorbankan diri-Nya di salib Golgota,bukanlah karena kecelakaan juga bukan perbuatan tanpa tujuan. Tujuan Tuhan dalam menyelamatkan umat-Nya adalah untuk memuliakan nama-Nya. Ketika manusia pertama kali diciptakan Tuhan, Alkitab menyatakan sungguh amat baik. Namun demikian, kemuliaan Tuhan itu menjadi hilang ketika manusia jatuh dalam dosa. Kapan itu? ketika manusia pertama, Adam dan Hawa memilih lebih menuruti hawa nafsu,daripada menuruti perintah Allah. Sejak itulah manusia menjadi makhluk yang berdosa dan cenderung mememiliki tabiat dosa. Itulah sebabnya Tuhan datang kedunia untuk menebud dosa kita, memulihkan kehidupan kita dan mengembalikan jati diri kita sehingga kita menyadari bahwa hidup ini sesnungguhnya bukan milik kita lagi tetapi Kristus yang hidup dalam kita( Fil 1:21,Gal 2:20)

Praktek Hidup Bagi Allah
Bagaimana praktek nyata hidup bagi Allah?
Melalui 2 Kor 5:15-17 kita dapat melihat beberapa hal mengenai hidup bagi Allah.
1. Meninggalkan hidup lama, mengenakan hidup baru
    2 Kor 5:15 mencatat "Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka."

Ayat ini mengingatkan kita bahwa memang hidup kita sesungguhnya bukan milik kita , tetapi milik Kristus dan harus dipergunakan untuk kemuliaan Tuhan.
Seperti apa hidup memuliakan Tuhan?
a. Perubahan pola pikir (ay.16
b. Perubahan tingkah laku ( ay.17)
c. Perubahan status

2. Melakukan kehendak Tuhan
   Kolose 3:23 "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia"

3. Menyerahkan hidup menjadi alat kemuliaan Tuhan.
Untuk menjadi alat kemuliaan Tuhan, kita tidak harus menjadi pendeta atau pengkhotbah ulung, tetapi melalui hal-hal yang mungkin kita anggap sederhana, tetapi kalau kita lakukan dengan ketulusan,bisa jadi itulah cara Tuhan memakai kita menjadi alat kemuliaan nama-Nya.