KUMPULAN RINGKASAN KHOTBAH ANEKA TEMA

Disarikan dari berbagai sumber

TERSEDIA JUGA MATERI-MATERI KHOTBAH DALAM FORMAT POWERPOINT

Dipersembahkan khusus untuk para pendeta dan pelayan Tuhan

TERSEDIA JUGA REKAMAN KHOTBAH DALAM FORMAT MP3

Dari para Hamba Tuhan yang Indonesia dan manca negara

MAU DAPAT SMS SENNTUHAN FIRMAN SETIAP HARI SECARA CUMA-CUMA?

Ketik DAFTAR SENTUHAN FIRMAN kirim ke.085228085470

PELAYANAN KONSELING DAN BANTUAN DOA

Silakan sms/telp ke.085228085470

Selasa, 25 Maret 2014

GANDUM ATAU JERAMI?

Ayat Pokok: Matius 3:5-12

Pendahuluan
Bacaan Alkitab kita ini merupakan penggalan kisah kehidupan dan pelayanan dari Yohanes Pembaptis. Ia adalah seorang pengkhotbah firman yang memiliki ketegasan. Tanpa  kompromi ia memberitakan kebenaran, menegur kesalahan dan dosa-dosa bangsa Israel pada waktu  itu dengan tanpa pandang bulu.

Ayat 12 " Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan membersihkan gandum-Nya kedalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan".

Yohanes pembabtis hendak menggambarkan kualitas iman orang-orang Yahudi dengan menggunakan perumpamaan ini bahwa ada dua kualitas iman mereka. Ada yang digambarkan seperti gandum dan ada yang diibatkan seperti jerami.

Dalam kitab suci , seringkali digunakan perumpamaan-perumpamaan untuk menggambarkan dua kelompok orang menurut kualitas iman mereka.
* Gandum dan Ilalang ( Matius 13: 24-30 )
* Kambing dan Domba ( Matius 25:31-46 )
* Pohon yang berbuah dan tidak berbuah ( Mat 3: 10 )
* Emas, perak, batu permata, kayu atau jerami (   1 Kor 3:12-13 )

Gandum atau Jerami?
Khusus dalam bagian ini, Yohanes pembaptis mengklasifikasikan orang berdasarkan kualitas iman mereka menjadi dua kelompok yaitu yang diibaratkan seperti gandum dan yang kedua diibaratkan seperti jerami.

Menjadi orang Kristen tidak cukup hanya  menjadi percaya. Keselamatan memang diberikan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan. Namun dalam pengiringan kita kepada Tuhan kita harus melewati kehidupan dimana kita dikuduskan dan disucikan oleh Kristus. Tahap inilah yang disebut sanctification. Selanjutnya sampailah kepada tahap pemuliaan  atau Gloryfication. Untuk sampai kepada Gloryfication inilah, Tuhan seringkali mengijinkan untuk kita menghadapi ujian-ujian iman dala  kehidupan kita

Apa makna dari ayat-ayat ini?
* Gandum adalah gambaran satu kehidupan yang memiliki kualitas iman yang baik
   - Berbobot :- kuat, tidak mudah teroyahkan diterpa angin pencobaan
                       -Kehidupan yang menjadi berkat
                       -Kehidupan yang memiliki kualitasi iman yang dewasa
* Jerami adalah gambaran kualitas iman yang jelek
   - Tidak berbobot - Tidak kuat, mudah diombang-ambingkan oleh gelombang
                               - Kehidupan yang tidak menjadi berkat
                                -Kualitas iman yang tidak bertumbuh

Nasib dua kelompok ini
* Gandum ; di kumpulkan kedalam lumbung ( di bawa ke Sorga )
                    - Dipermuliakan
                    - Hidup kekal bersama Allah
* Jerami : dibakar dalam api ( Gehena = neraka?

Penutup
Mari kita renungkan kehidupan kita. Termasuk kelompak manakah kita? Gandum atau jerami? Jawabanya ada pada kita.
Menjadi doa kita bersama tentunya supaya kita semua termasuk dalam kelompak gandum. Roh Kudus tolong kita untuk terus menyempurnakan kehidupan kita menjadi menjadi semakin mulia

lagu;
SEMAKIN MULIA DIA MENGUBAHKU

Oleh:
Pdt. H. Agus Susanto

INFO
Ingin mendapapatkan  Slide Powerpoint dari khotbah ini? Hubungi SMS.085228085470 
Kunjungi Http://mutiara-sabda.blogspot.com

Selasa, 11 Maret 2014

TUHAN MENJADIKAN KITA ORANG-ORANG PERCAYA YANG KAYA

Ayat Pokok: Amsal 8:18-36

Pendahuluan
Ada banyak orang yang senantiasa tidak pernah merasa puas dalam hidupnya. Selalu saja ia merasa bahwa" ya.. saya ini kan orang miskin,saya inikan orang yang tidak punya apa-apa. Sayakan selalu hidupnya selalu dalam kekurangan". Intinya sebetulnya karena dia tidak pernah merasa bersyukur dalam hidupya Selalu dia merasa kurang, selalu dia merasa tidak cukup. Selalu dia meras tidak puas, tetapi taukah Saudara bahwa berkat yang terbesar sudah kita terima. Alkitab berkata, bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku yang telah memlih kamu. berarti buat kita menyadari bahwa telah dijadikan umat percaya,kita telah dijadikan umat Allah. Tadinya kita hamba dosa, lalu dipulihkan lalu diangkat menjadi hamba kebenaran, menjadi hamba Kristus. Berarti Saudara, kita buka lagi orang-orang miskin. Kita bukan lagi orang-orang sederhana Kita buka lagi orang-orang biasa. Ada banyak orang yang berpikir bahwa bicara tentang kemiskinan, itu bicara tentang uang,harta,apa yang dia miliki. Kemiskinan bukan soal apa yang dia miliki,tetapi soal siapa dia. Meskipun dia punya uang banyak, rumah mewah, tapi kalau orangnya selalu iri terhadap orang lain, orang seperti ini adalah orang miskin. Dia punya jiwa kerdil. Meskipun tinggal dirumah mewah, kalau hidupnya selalu serakah, tidak pernah merasa puas,bersungut-sungut dalam hidupnya,bukankah orang seperti ini orang yang menderita, miskin, tidak pernah merasa cukp dalam hidupnya? bukankah orang seperti ini pantas disebut sebagai orang miskin?

Sebaliknya meskipun dia orang biasa, tapi selalu hidup dengan ucapan syukur. Dia merasa bangga dengan semua yang dia punya. Inilah orang kaya yang sebenarnya.

Sebagai orang-orang percaya kita adalah orang-orang yang kaya. Bukan karena kita punya deposito yang banyak, rumah kita harus mewah,mobil kita harus yang paling canggih. Tetapi kekayaan disini adalah kekayaan dalam Kristus. Artinya meskipun kita di dunia punya rumah sederhan, bahkan mungkin tidak punya rumah, tapi kta orang kaya, karena kita punya rumah di Sorga. Kita kaya karena kita disertai Tuhan. Kita tidak pernah sendiri. Alkitab berkata Malaikat Tuhan berkemah disekeliling orang yag takut akan Tuhan. Kita orang kaya, karena hanya segala yang baik yang akan kita terima dalam hidup kita. Alkitab berkata" Allah turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan. Artinya, biar badai melanda, angin ribut menerpa,orang mungkin berbuat semene-mena kepada kita, Tuhan akan ubahkan semuanya untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.

Kekayaan orang-orang percaya ( Amsal 8:18-36 )
Dari ayat-ayat bacaan kita ini, kita mellihat ada beberapa kekayaan orang-rang percaya.
Pertama, Allah telah memilih kita dengan rencana Tuhan yang dahsyat. Allah telah memilih kita saja sudah merupakan berkat yang dahyat yang harus kita syukuri senantiasa. Siapakah kita, tetapi karena kasih-Nya dia telah berkenan memilih kita. Dan bukan hanya itu saja, Dia memilih kita karena Tuhan punya rencana yang indah buat hidup kita. Dia mau melakukan perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa dan luar biasa dalam kehidupan kita. Bahkan Alkitabmengatakan bahwa Tuhan sedang mempersiapkan kita sebagai mempelai wanita, yang akan bersama-sama Dia dalam pesta perjamuan kawin anak domba. Bahkan dalam bagian lain dikatakan, kita sedang dipersiapkan untuk turut memerintah bersama-sama dengan Dia dikekekalan. Itu sebanya kita harus tegar dan kuat senantiasa, jangan lemah ketika hadapi maslah. Terus hidup dalam kekudusan dan takut akan Tuhan.

Yang kedua, kita dipersapkan untuk memiikik kehidupan yang berbuah. Buah apa yang dimaksud? buah-buah kasih,buah Roh,sehingga meskipun kita mungkin tidak kaya secara jasmani, tetapi hidup kita membawa sukacita dan kedamaian dimanapun kita ada.

Yang ketiga, kita disayang dan dijanjikan Tuhan untuk memiliki kehidupan yang berbahagia ( Ayat 30)
Jadi bagaimanapun keadaan kita, tetap yakin bahwa Tuhan mengasihi kita. Mati untuk kita saja Yesus lakukan,karena cinta-Nya kepada kita.

Yang keempat, kita akan memiliki masa depan yang cemerlang. Bukan hanya nanti di Sorga sementara kita dimuka bumi ini, hari-hari kita akan makin hari makin indah.

Penutup.
Mengapa kita harus mengucap syukur kepada Tuhan? karena Tuhan menjadikan kita orang-orang percaya yang kaya.


Seri: 29 ALASAN UCAPAN SYUKUR KEPADA TUHAN
  • TUHAN MENJADIKAN KITA ORANG-ORANG PERCAYA YANG KAYA


Http://pesona-sabda.blogspot.co

EMPAT MACAM PERTOBATAN

Bahan Khotbah    : Matius 3:1-2
“ Pada waktu itu tampilah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: Bertobatlah sebab kerajaan Sorga sudah dekat ”.

PENDAHULUAN
         Haleluyah
Salam sejahtera, dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Biarlah berkat Allah, damai sejahtera-Nya senantiasa melimpah atas kita. Kita bersyukur Tuhan, masih memberikan kita kesempatan untuk beribadah dengan nyaman dan tanpa kendala.  Kalau kita perhatikan, dibeberapa tempat mereka belum dapat beriadah dengan leluasa, karena adanya bencana yang melanda mereka. Oleh sebab itu, jika kita masih dapat beribadah dengan bebas, hal ini patut kita syukuri dan sudah sepantanya kita pergunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.

Hari ini kita akan berbicara tentang satu tema yang barangkali kurang begitu popular dan tidak banyak yang menyukainya yaitu seputar pertobatan.

Kata pertobatan dan tobat dalam Alkitab disebutkan lebih dari 100 kali. Itu artinya masalah pertobatan ini adalah masalah yang penting yang harus kita perhatikan dengan serius.

Apa itu bertobat?
 Bapak dan Ibu sekalian,
Ayat yang baru saja kita baca dalam Matius 3:1-2 ini mencatat kegiatan pelayanan Yohanes pembaptis dipadang gurun yang dengan tekun memberitakan berita pertobatan dengan mengatakan “ Bertobatlah sebab kerajaan Sorga sudah dekat”. Saya tidak tahu bagaimana pendapat Bapak, Ibu tentang bertobat. Tetapi menurut penegrtian Alkitab, ada beberapa arti yang bisa kita pelajari.

Kata tobat, dipakai sebagai terjemahan kata “שׁוּב ‘ Baca :šûv’ dalam perjanjian lama. Kata ini ada dalam beberapa ayat dalam perjanjian lama. Sedangkan dalam PB, pertobatan berasal dari kata” μετανοεω ‘metanoeō’ (kata benda), μετανοια ‘metanoia’ (kata kerja), dan kata επιστρεφω ‘epistrefō’.
Arti kata:
  • Kata שׁוּב ’šûv’ berarti: berbalik arah, kembali
  • Kata μετανοια ’metanoia’ berarti: perubahan pikiran
  • Kata μετανοεω ’metanoeō’ (kata benda) berarti: ‘berubah pikiran’.
  • Kata επιστρεφω ‘epistrefō’ berarti: kembali
Dari 3 kata tersebut dapat diketahui bahwa tobat adalah kondisi saat manusia berubah pikiran, berbalik, dan kembali ke arah sebelum berbuat dosa, yaitu kembali ke Tuhan, kemudian pertobatan pikiran tersebut diikuti dengan perubahan pada riil (perbuatan, sikap, perkataan). Emosi penyesalan bukan unsur utama dari suatu pertobatan, walau hal itu sering terjadi.
Ilustrasinya, jika Anda sebelumnya berjalan ke arah utara lalu Anda menyesal, berubah pikiran, dan berbalik arah ke selatan menuju ke titik sebelum Anda berjalan ke arah utara, maka titik Anda menyesal, berubah pikiran, dan membalikkan badan adalah titik pertobatan tersebut.
Empat macam pertobatan
Saudaraku sekalaian, Allah merindukan agar setiap kita umat-umat-Nya bertobat. Persoalannya, bertobatan yang bagaimana yang Tuhan inginkan? Sebab dalam kehidupan, kalau kita perhatikan, ternyata ada bermacam-macam pertobatan. Setidaknya ada empat macam pertobatan, yaitu
  1.  Benar-benar tidak bertobat (Kej 4:1-15 ).
Ada kelompok orang yang ketika mendengar peringatan Tuhan, mereka tidak mau bertobat, tetapi justru mengeraskan hati mereka. Kain tidak menyadari bahwa ia telah berdosa karena membunuh adiknya. Bahkan yang ia lakukan justru melawan Tuhan. Sering terjadi ada orang-orang yang tidak mau menyadari kesalahannya dan tidak mau tunduk kepada Tuhan dan menyadari bahwa apa yang telah dilakukannya melawan kepada Tuhan dan menyakiti hati Tuhan, bahkan sesamanya. Orang yang seperti ini adalah orang yang tidak mau bertobat. Ia bahkan mengeraskan hati, melawan kepada firman Tuhan. Ia meremehkan firman Tuhan.
          Ibr 3:15 ,
“ Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman”
  1. Bertobat menyesali perbuatannya, tetapi mengulangi kembali ( 1 Sam 15:1-35 teruatam ayat 24-25 )
Saul berbalik dari Allah menyesali perbuatannya tetapi melakukan kejahatan lagi. Ada banyak orang sekarang ini terus melakukan kejahatan dengan perbuatan yang berbeda dengan sebelumnya yang pernah dilakukannya. Inilah pertobatan yang kelihatan menyesali tetapi melakukan lagi, semestinya hal ini jangan dilakukan lagi dan harus menjauhi dosa.
  1. Berobat tetapi melakukan langkah yang salah ( Mat 27:1-10)
Yudas menyesal atas perbuatannya, tetapi ia gatung diri karena ia tidak bisa menahan malu. Sering terjadi orang bunuh diri karena tidak kuat menanggung beban yang dipikulnya, orang yang demikian orang yang tidak memiliki iman yang kuat sehingga mencari jalan keluar sendiri dan akhirnya bunuh diri.
  1. Bertobat yang menyesali dan berbalik arah kepada Allah. (KPR 13: 22; 1 Taw. 29: 10-14).
Kehidupan Raja Daud pernah melakukan kesalahan yang fatal tetapi Daud mengakui, menyesali dan ia membuka kesalahannya dihadapan rakyatnya dan Tuhan sangat mengasihi Daud sebab ia tidak mau melakukan hal yang sama bahkan ia meninggalkan perbuatannya lama dan melakukan yang berkenan dihadapan Tuhan di dalam hidupnya.

Kapan kita bertobat?
          Karena seseorang tidak dapat diselamatkan tanpa pertobatan, maka perlu bagi seseorang untuk bertobat sesegera mungkin dan jangan menunda-nunda karena waktu tidak bisa ditentukan. (Luk. 13:3). Kehidupan ini sangat singkat dan tidak bisa dipastikan (Yakub 4:13-15). Kematian adalah pasti dan akan menimpa siapa saja, cepat atau lambat (Ibrani 9:27).
Kita semua akan dihakimi dan tidak ada yang bisa lepas dari hukuman Allah, sesuai dengan segala perbuatan dalam kehidupan kita. Maka kita perlu untuk bertobat sesegera mungkin (2 Pet. 3:9).
Apakah Saudara belum bertobat dari dosa saudara? Lakukanlah sekarang juga, jika tidak maka saudara harus bertanggung jawab atas segala dosa saudara kepada Tuhan (2 Kor 5:10).

MEMPEROLEH BERKAT YANG BESAR DARI PENDERITAAN

Ayat Pokok :
Ayub 1:20-22

Pendahuluan
Pada umumnya orang tidak suka dengan penderitaan. Tetapi kenyataan membuktikan bahwa penderitaan senantiasa hadir tanpa disangka. Saat penderitaan datang, tidak jarang orang mulai berpikir dalam hati " Mengapa semua ini terjadi? Mengapa begini, mengapa begitu, apa salah dan dosaku?"

Mengapa Tuhan ijinkan?
Ada orang yang pernah berkata, " Kalau benar Allah memelihara, mengapa kita menderita?" " Dimanakah Allah saat umat-Nya diterpa malapetaka? Kalau Allah yang mahakasih adalah maha kuasa, mengapa bencana melanda dunia" dan ribuan pertanyaan senada yang kalau ditulis semua membuat capai saya dan yang membacanya.

Bertanya tidaklah salah, karena memang demikianlah natur manusia. Makin banyak bertanya makin banyak tahu, semakin banyak bertanya semakin kita tambah ilmu. Namun demikian perlu juga diperhatikan apa hal yang mendasar sehingga kita perlu bertanya tentang sesuatu. Apa motivasi dan asumsi dibalik pertanyaan-pertanyaan yang kita lontarkan. Ada yang bertanya karena ragu, yang lain bertanya karena percaya. Kaum Atheis, skeptis dan musuh-musuh kekristenan bertanya  untuk memojokkan dan menjatuhkan. Sementara kaum beriman bertanya untuk menjawab pergumulan dan meneguhkan kepercayaan.

Ada orang yang bertanya tentang penderitaan untuk membenturkan kasih Tuhan dan kuasa-Nya. Mereka sebetulnya sudah punya pemikiran dibalik pertanyaan yang mereka sampaikan. Kalau Allah Mahakasih, tentua Dia tidak menghendaki manusia menderita. Kalau Allah itu mahakuasa,  tentu Dia mampu melakukan segala perkara untuk menghindarkan umat-Nya dari derita.Dengan adanya realita penderitaan, maka mereka mulai berpikir dalam hatinya, " Mungkin Allah tidak maha kasih, mungkin Dia tidak mahakuasa,mungkin pula tidak kedua-duanya".

Pandangan tersebut tidaklah tepat, bahkan saya berani katakan sambil melompat, ini sesat. Sebab pemikiran seperti ini mengabaikan peran dan pencobaan iblis, mengingkari keterbatasan manusia, serta menafikan kerusakan alam akibat kejatuhan manusia dalam dosa dan kecerobohan kita.Lebih dari itu, dengan pemikiran ini,tanpa kita sadari kita sedang membelenggu kedaualatan Tuhan dan mencoba untuk mengatur Dia  menurut mau kita? Siakah kita?

Berkat dari penderitaan
Untuk memahami berkat yang terembunyi dari penderitaan, mari kita mempelajari satu tokoh Alkitab yang tidak asing lagi bagi kita yang senang belajar firman-Nya. Saya tidak mau tanya kepada yang tidak suka membaca Alkitab. Bisa jadi tokoh Ayub ini asing bagi mereka.

 Mari kita berkenalan dengan Ayub ini dari beberapa segi
Pertama segi sosial. Ayub adalah seorang yang sangat saleh, jujur serta takut akan Allah dan menjauhi kejahatan ( Ayub 1:1 ). Dari catatan Alkitab kita tidak mendapati cacad cela dari kehidupannya. Saya berani menyimpukan berdasarkan firman Tuhan bahwa Ayub  adalah seorang yang dermawan ( Ayub 29:12-15 ). Disamping itu karena ia mempunyai banyak budak dan pekerja. Secara logika saja, kalau banyak orang yang seang bekerja kepada-nya, bisa jadi karena ia orang yang senang memberi gaji lebih kepada karyawannya dan THR  setahun sekali misalnya.

Kedua dari segi harta. Ayub adalah seorang yang kaya raya( Konglomerat lah kalau istiah jaman kita ). Ia mempunyai tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta,lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina serta budak-budak yang tidak terhitung jumlahnya.Dengan demikian Ayub diberikan julukan sebagai orang yang terkaya pada jamannya ( Ayub 1:3 ). Yang pasti kekayaannya bukan karena korupsi, kolusi dan tipu sana-sini, tapi murni berkat ilahi karena kerja keras dan tidak malas.Bandingkan dengan para petinggi negeri ini yang jadi kaya karena korupsi.

ketiga dari segi rohani. Ayub hidup dengan kerohanian yang sangat kuat. Ini terbukti dari caranya setiao hari mempersebahkan korban kepada Tuhan. Ia menjalankan fungsi imam dalam keluarga dengan baik.

Tapi apakah karena kesalehannya lantas ia tidak alami masalah. Tidak demikian ternyata, Justru ia mengalami musibah dan bencana demi bencana dalam seketika. Dan dari kehidupan Ayub ini akhirnya kita bisa belajar mengenai berkat dibalik penderitaan.

Apa saja berkat dibalik penderitaan? 
Pertama: Pendeitaan dipakai Tuhan untuk menguji iman ( Ayub 23:10 )
Kedua : Penderitaan dipakai Tuhan untuk mempermalukan iblis ( Ayub 1:20-22 )
Ketiga : pendeitaan dipakai Allah untuk menyatakan kuasa-Nya ( Roma 8:35-39 )
( Maaf tolong dikembangkan sendiri dulu ya ) saya belum ada waktu. Lain kali kita sambung lagi

Penutup
Hidup dalam Allah, berarti hidup dalam anugerah yang melimpah-limpah. Hal ini bukan berarti bebas dari masalah. Walaupun kita alami penderitaan, percayalah bahwa kita tidak sendirian. Ada sepasang mata yang memperhatikan kita. Tangan-Nya terbuka untuk menolonng kita. Ia Allah yang mengerti dan peduli. Dia sahabat setia yang selalu menemani kita ( Maaf... sudah dapat inspirasi lagu untuk masuk dalam penyemabahan dari utaian kata-kata tadi kan? Kalau belum....  )

Semakin kita menderita maka semakin kuasa Allah menjadi sangat nyata kita rasakan. Allah tidak meninggalkan Ayub sendirian. Ia hadir, Ia menopang, Ia menguatkan bahkan senantiasa menghibur.  Saya yakin kita semua pernah diperhadapkan dengan berbagai macam masalah dan penderitaan, bukankah di saat-saat seperti itu kita benar-benar merasakan bahwa Tuhan itu sungguh teramat baik dan selalu hadir di hidup kita. Allah mempunyai ribuan cara untuk menolong dan memelihara hidup kita. Mari bersikap seperti Ayub ketika menghadapi permasalahan, terus memuji Tuhan, hidup di dalam ucapan syukur dan selalu punya keyakinan bahwa kehendak dan cara kerja  Tuhan adalah yang terbaik bagi hidup kita.

Http://pesona-sabda.blogspot.com

Seri: KETELADANAN KEHIDUPAN AYUB
  • Ayub Seorang Anak Tuhan Yang Diberkati
  • Memperoleh Berkat Yang Luar Biasa dari Penderitaan
  • Ketekunan Ayub
  • Mataku Tertuju Kepada-Mu
  • Mengenal Allah Melalui Pengalaman
  • 10 Teladan Hidup Ayub
  • Belajar Dari Ayub
  • Kesalehan Ayub
HOT PROMO
Dapatkan 1209 Materi Khotbah Powerpoint 
Cukup dengan donasi Rp.99.000,-
Minat hubungi kami via WA atau Klik


Sabtu, 08 Maret 2014

AYUB SEORANG ANAK TUHAN YANG DIBERKATI

Ayat Pokok: Ayub 42:10-16
Judul : Ayub Seorang Anak Tuhan Yang Diberkati

Pendahuluan
Tentunya setiap kita merindukan satu kehidupan yang diberkati Tuhan. Dalam hal ini, berkat tidak hanya dipahami sebagai berkat secara materi atau jasmani semata-mata. Beberapa orang perpandagan bahwa ketika orang mengalami sakit-sakitan, yang mengalami kegagalan, bencana-demi bencana, berkekurangan, maka orang seperti ini adalah orang yang tidak diberkati?

Benarkah demikian?
Kitab Ayub memebrikan jawaban. Kisah Ayub memberikan pencerahan bahwa ternyata pandangan seperti itu bisa keliru. Dari kisah Ayub kita bisa belajar bahwa penderitaan bukanlah pertanda bahwa hidup kita tidak diberkati Tuhan. Demikian juga sebaliknya bahwa, kesuksesan hidup dan kecukupan materi bukanlah satu-satunya indikasi kehidupan yang diberkati.

Jadi tentunya kita sepakat dengan kebenaran firman Tuhan bahwa Ayub adalah seorang yang diberkati Tuhan

Rahasia Ayub Menjadi Anak Tuhan YangDiberkati Tuhan
Ada 3 ( tiga ) rahasia yang membuat Ayub menjadi seorang anak Tuhan yang diberkati Tuhan. Mari kita perhatikan hal itu satu-persatu.

Pertama, Ayub Memilih untuk hidup bergaul dengan Tuhan
Sejak muda, Ayub sudah dikenal sebagai orang yang selalu bergaul karib dengan Tuhan.
Ayub1:1 menulis kesaksian tentang Ayub bahwa ia mempunyai kehidupan rohani yang bekualitas. Disamping itu juga dicatat bahwa Ayub mempunyai bisnis yang bagus, serta kehidupan keluarga yang berbahagia.

Nama Ayub artinya dia yang menangis, dia yang dibenci atau dianiaya.Dari arti namanya, seharusnya Ayub  adalah orang yang dirundung malang, penuh dengan duka, derita dan airmata. Namun nampaknya dalam Ayub 1:1, Ayub  sudah mengalami pemulihan dan perubahan.
Ayub1:5
Ayub 29:4-5

Kedua: Ayub seorang yang suka memberkati
Ayub 29:12-15
Prinsip Ayub dalam hal materi( Ayub 1:21 )
Hati Ayub terpaut pada Tuhan ( Ayub 31:24-25 )

Ketiga, Ayub Menang Dalam Ujian Iman
Ayub 1:1, 21, 2:10 ) - Ayub menang dalam ujian dan tidak berbuat dosa
Ayub tahu benar maksud Tuhan mengijinkan penderitaan ( Ayub 23:10 )


Penutup
Bagaimana dengan kita?
Mari kita mau belajar seperti Ayub yang salalu rindu bergaul dengan Tuhan, Suka berbagi berkat dan kat dalam menghadapi ujian iman.
Roma 8:28


Seri: KETELADANAN KEHIDUPAN AYUB
  • Ayub Seorang Anak Tuhan Yang Diberkati
  • Memperoleh Berkat Yang Luar Biasa dari Penderitaan
  • Ketekunan Ayub
  • Mataku Tertuju Kepada-Mu
  • Mengenal Allah Melalui Pengalaman
  • 10 Teladan Hidup Ayub
  • Belajar Dari Ayub
  • Kesalehan Ayub