KUMPULAN RINGKASAN KHOTBAH ANEKA TEMA

Disarikan dari berbagai sumber

TERSEDIA JUGA MATERI-MATERI KHOTBAH DALAM FORMAT POWERPOINT

Dipersembahkan khusus untuk para pendeta dan pelayan Tuhan

TERSEDIA JUGA REKAMAN KHOTBAH DALAM FORMAT MP3

Dari para Hamba Tuhan yang Indonesia dan manca negara

MAU DAPAT SMS SENNTUHAN FIRMAN SETIAP HARI SECARA CUMA-CUMA?

Ketik DAFTAR SENTUHAN FIRMAN kirim ke.085228085470

PELAYANAN KONSELING DAN BANTUAN DOA

Silakan sms/telp ke.085228085470

Kamis, 29 Juni 2023

TUHAN SELALU MENOLONGKU

 Ayat Pokok:
Mazmur 38:1-23

Pendahluan
Daud disebut Tuhan sendiri sebagai orang yang berkenan di hati-Nya, tetapi Daud juga mengalami permasalahan dan bahkan sakit penyakit.
Ay2. Ketika seseorang sedang sakit, salah satu intimidasi iblis adalah Tuhan sedang menghajar. Tuhan sedang menghukum, sedang marah, 
Setiap kali kita mengalami sakit, pasti ada saja serangan iblis. Iblis berkata, "Tuhan sudah meninggalkan engkau, Tuhan tidak membuat mujizat bagimu, 
Penyakit bukanlah tanda bahwa Tuhan tidak membuat mujizat.

Beberapa perenungan tentang penyakit.
1. Penyakit tidak selamanya adalah kutuk
Penyakit tidak selamanya adalah dosa. Penyakit juga bukan tanda bahwa Tuhan tidak menjawab doa. Penyakit bukan tanda bahwa Tuhan meninggalkan kita.

Ingat kisah Lazarus
Lazarus dikasihi Yesus tetapi dia sakit, seperti juga Daud, orang yang berkenan di hati Tuhan, tetapi dia juga alami sakit.
Kita hidup karena pertolongan Tuhan, dan pertolongan Tuhan dinyatakan bukan saja ketika kita sehat, tetapi Tuhan juga menolong kita ketika kita sakit.
Jadi ketika kita sakit, jangan biarkan iblis mengintimidasi kita, Tuhan meninggalkan, Tuhan menghajar, Tuhan tidak buat mujizat, Tuhan telah menenpatkan kutuk dalam hidup kita, dan lain sebagainya.
Kita bisa hidup karena pertolongan Tuhan, dan Tuhan menolong kita bukan hanya ketika kita sehat, Tuhan juga menolong kita ketika kita sedang terbaring sakit. Alkitab berkata, oleh bilur-bilur-Nya, kita yang percaya sudah disembuhkan Tuhan.

2. Penyakit adalah kesempatan untuk Tuhan menyatakan kuasa-Nya lebih dahyat dan luar biasa.
Mazmur 38:.22-23, "
Daud tahu bahwa penyakit bukan akhir dari segala-galanya. Ada Tuhan yang akan menolongya.

Beberapa hal tentang pertolongan Tuhan
1. Tuhan menolong kita tidak selamanya persis seperti yang kita harapkan.
2. Tuhan menolong kita sekaligus mendatangkan perubahan bagi kita
Tuhan ingin supaya hidup kita berubah; menjadi lebih dewasa, lebih tangguh, hidup lebih berkenan kepada Tuhan, makin hari makin disempurnakan dalam kemulian. Ada target Tuhan.
3. Tuhan menolong kita agar kita terlepas dari berbagai ikatan dosa.
4. Tuhan menolong kita agar pada akhirnya kita menerima kepastian jalan ke sorga.
Apa artinya kita dapatkan segalanya kalau jiwa kita binasa?
Agama, amal, ibadah, tidak bisa memberi jaminan sorga. Yang bisa memberi jaminan sorga adalah Kristus yang memberikan jaminan keselamatan bagi kita yang percaya.

Penutup
Mari bersyukur kepada Tuhan. 
Jangan jadi orang yang menjauh dari Tuhan. Apapun yang terjadi, tetaplah beriman dan percaya, Tuhan setia dan pasti akan menolong kita seturut kehendak-Nya.
Tetap hidup berkenan kepada Tuhan. Pastikan hidup kita senantisa seturut dengan terang firman Tuhan.





Rabu, 28 Juni 2023

JANGAN MENOLAK DIDIKAN TUHAN

 Ayat Pokok:

"Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak dimasa depan/"
(Amsal 19:20)

Pendahuluan
Tuhan kita adalah Tuhan yang sangat baik. Dia senantiasa memperhatikan dan mengasihi kita. Saat kita lemah dan tidak berdaya, Tuhan hadir melalui Roh Kudusnya memberikan kekuatan. Saat kita sedang susah, Tuhan memberikan kepada kita sukacita dan penghiburan.

Namun kebaikan Tuhan, tidak berarti kita tidak akan pernah mengalami didikan dan teguran Tuhan. Seperti kita sebagai orang tua, akan mendidik dan mendisiplin anak-anak kita, demikian juga Tuhan akan menegur dan mendidik kita, saat kita mulai melenceng dari apa yang Tuhan kehendaki.

Dalam Wahyu 3:19, dengan jelas dan tegas firman Tuhan menyatakan, "Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah dirimu dan bertobatlah."

Mengapa Tuhan keras kepada kita?
Tuhan mendidik kita bukan tanpa alasan. Seringkali Tuhan harus berlaku keras kepada kita, karena kita yang terlalu bebal dan tidak mau mendengar peringatan Tuhan.

"…ketika Aku datang tidak ada orang, dan ketika Aku memanggil tidak ada yang menjawab?” (Yesaya 50:2a).

Saat Tuhan datang kepada kita, kita tidak peduli dan saat Dia memanggil, kita tidak menjawab. Saat itulah Tuhan akan berlaku keras kepada kita supaya kita segera menyadari kesalahan yang telah diperbuat. Bila Tuhan mendidik kita dengan keras melalui hajaran atau pukulan, bukan berarti Dia tidak mengasihi kita, justru Dia menunjukkan kepedulian-Nya, kasih-Nya, dan tanggung jawab-Nya atas hidup kita.

Hal ini dilakukan karena Dia tak ingin kita semakin melenceng dari jalan-Nya. Sebagaimana seorang ayah yang menghukum ketika anaknya bandel dan tidak mau taat, begitu juga dengan Bapa di Sorga bila kita sudah diberitahu, diingatkan, dan dinasihati secara halus namun tetap mengeraskan hati dan tak mau mendengar.

Didikan adalah bukti kasih
Sebagai orang tua yang baik, tentu kita tidak akan membiarkan anak-anak kita, terus dalam kesalahan dan pelanggaran. Kita akan memperingatkan dan menegur mereka. Bahkan ketika anak-anak kita tidak mau memperhatikan didikan kita, maka terpaksa kita harus melakukan tindakan yang mungkin menurut anak kita tidak enak. Bahkan bisa jadi mereka punya pemikiran bahwa kita tidak sayang kepada mereka. Tetapi sesungguhnya apa yang kita lakukan adalah wujud kasih kita kepada Tuhan. Kalau kita tidak menyayangi mereka, bisa saja kita cuek dan tidak mau tahu dengan mereka. Firman Tuhan berkata, "Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.” (Amsal 13:24)

Demikian juga dalam hubungan kita dengan Tuhan. "Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang." (Ibrani 12:8)

Sikap yang tepat dalam merespon didikan Tuhan
Menyadari bahwa semua didikan yang Tuhan nyatakan adalah demi kebaikan kita, lalu bagaimana seharusnya ketika kita mengalami didikan Tuhan?

1. Tetaplah sabar
Bukan kematian orang fisik yang Tuhan kehendaki, melainkan pertobatannya, karena itulah Tuhan berlaku sabar. Jika Tuhan menghajar dan memukul kita, berarti Dia memiliki rencana yang indah dibalik semua tindakan-Nya.

“Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.” (Ayub 5:18).

Saat kita menempuh jalan yang salah, Roh Kudus bicara dengan lembut kepada kita untuk mengingatkan, janganlah mengeraskan hati jika ditegur dan diperingatkan, sebba hal itu untuk kebaikan hidup kita juga. Tuhan harus berlaku keras kepada kita karena Dia tidak ingin kita bermain-main dengan dosa dan mengalami kebinasaan.

2. Bertobat dan jangan menolak didikan Tuhan
Ibrani 3:7-8b, "Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: ”Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,"

"Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” 
(Ibrani 12:5)

Ketika kita mengalami didikan Tuhan, baik itu melalui persoalan atau penderitaan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita, maka yang yang paling tepat yang harus kita lakukan selain tetap sabar dan bersyukur, juga kita harus bertobat dan jangan mengeraskan hati.

Penutup
Bersyukurlah jika saat ini kita sedang mengalami didikan dan teguran Tuhan.
Tuhan mendidik umat-Nya layaknya seorang bapak mendidik anaknya. Didikan adalah ungkapan kasih Tuhan. Setiap keadaan dalam hidup kita yang digunakan Tuhan untuk membersihkan dan membebaskan kita dari dosa adalah didikan Tuhan. Didikan itu dapat berupa sebagai penderitaan, teguran, kegagalan dan sebagainya. Menyakitkan? Tentu saja. Prosesnya memang tidak selalu menyenangkan, namun hasilnya tidak akan mengecewakan. Semua adalah demi kebaikan kita. Melalui itu semua, Tuhan mendidik kita untuk melawan dosa yang masih kita pegang erat, agar kita dapat melepaskannya dan bebas menjalani hidup yang bertumbuh bagi kemuliaan-Nya. Berakhirnya dosa dalam hidup kita adalah permulaan hidup kudus bagi Tuhan. Didikan adalah sarana yang dipakai Tuhan supaya hidup kita semakin serupa dengan Kristus.

Jika didikan Tuhan pasti mendatangkan kebaikan dalam hidup kita, masihkah kita menolak atau menghindarinya? Yakinlah, Tuhan juga tahu batas kemampuan kita. Didikan itu tidak akan menghancurkan tetapi membangun kehidupan menjadi lebih baik. 

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

LINK INFORMASI PENTING
KUMPULAN KHOTBAH DAN RENUNGAN KHUSUS PRIA

Selasa, 27 Juni 2023

MENGAPA TUHAN MENGIJINKAN MASALAH MENGHAMPIRI

 Ayat Pokok:
Roma 8:28

Pendahuluan
Roma 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Masalah-masalah yang kita hadapi bisa membuat kita JATUH atau BERTUMBUH, tergantung dari bagaimana cara kita menanggapinya

Mengapa Tuhan mengijinkan masalah terjadi?
Mari kita pelajari MAKSUD TUHAN mengijinkan masalah dalam hidup ini untuk menjadi Kebaikan bagi kita:

1. Untuk membangun iman kita
Ada kalanya masalah yang kita hadapi TUHAN ijinkan untuk membangun iman kita kepada-Nya dan menyadarkan kita bahwa kita tidak bisa hidup tanpa DIA.
Masalah bisa menjadi suatu cara yang Tuhan pakai untuk merubah pilihan kita.
Saat kita merasa diri kuat, TUHAN tidak dapat berkarya dalam diri kita.

Ilustrasi: Kisah Dwi Krismawan yang diselamatkan Tuhan dari kecelakaan pesawat saat berlatih.

Dwi Krismawan lahir di Malang 21 Oktober 1973. Di tengah-tengah usahanya mencapai impian untuk menjadi Pilot, pada tanggal 28 January 1997 dia mengalami kecelakaan. Pesawat yang ditumpanginya crash, hancur dan terbakar. Membakar 50% tubuhnya. Impian menjadi pilot musnah. Dalam keadaan terpuruk, dia berusaha menggapai kembali impian. Dari menjadi peternak ayam, Tenaga Marketing, sampai menjadi Karyawan dilakoninya. Kini kisah hidupnya sudah diangkat menjadi film dengan judul "BAWA AKU TERBANG" menjadi inspirasi bagi banyak orang. Impiannya untuk menjadi seorang pilot tercapai sudah. Sebagai seorang Motivator Speaker dia bisa membawa banyak orang yang putus asa dan hilang pengharapan menjadi orang yang berpengharapan! Pilot Motivasi!

Bagi Dwi Karisman Masalah berubah menjadi Berkat

2 Korintus 12:9-10, “Jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.”

2. Untuk menguji kita
Hidup itu bagaikan teh celup... Jika ingin tahu apa yang ada di dalamnya, celupkan saja ke dalam air panas!
Kadang TUHAN ingin menguji kesetiaan kita melalui “air panas masalah” yang kita hadapi.
Emas menjadi murni dengan cara di panaskan dalam api.

Salah satu bentuk investasi yang sering dianggap aman bahkan jauh lebih aman ketimbang menyimpan dalam mata uang tertentu oleh banyak orang adalah dengan menabung dalam bentuk emas murni. Emas murni bukanlah emas yang kita kenal dalam banyak bentuk perhiasan. Perhiasan-perhiasan yang terbuat dari emas biasanya sudah dicampur dengan logam lainnya sehingga strukturnya menjadi lebih keras. Emas yang murni sebenarnya adalah logam yang lembut, berkilat, berwarna kuning yang menarik, lentur sehingga mudah ditempa. Ada sebuah proses pemurnian emas yang dilakukan lewat proses pembakaran. 

Metodenya adalah dengan memberi panas pada emas hingga mencair. Disaat emas sudah cair, berbagai kotoran yang melekat padanya seperti debu, karat dan unsur-unsur logam lain akan naik ke permukaan, sehingga semua kotoran ini bisa dipilah dan dibuang. Demikianlah proses ini dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya diperoleh emas yang benar-benar murni, bebas dari segala kotoran dan campuran logam lainnya. 

Dari proses pembakaran itu akan jelas terlihat mana emas yang murni, mana yang masih dipenuhi oleh kotoran-kotoran yang mengurangi kadar kemurnian emas itu. Nilai jual beli emas yang sudah berbentuk perhiasan dan emas murni pun lumayan besar bedanya. Nilai emas yang relatif aman dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang mudah terpengaruh situasi-situasi dunia menjadikan emas menarik untuk dijadikan alternatif dalam berinvestasi. 

Demikian pula iman kita. Agar bisa murni, iman harus melalui proses pemurnian pula sama seperti emas. Ada banyak orang yang ingin memiliki iman murni tetapi tidak mau melalui prosesnya. Proses pemurnian bukanlah sesuatu yang nyaman untuk dihadapi. Emas pun demikian bukan? Emas harus melalui proses pembakaran dengan suhu yang sangat tinggi untuk dapat dimurnikan. Ada kalanya Tuhan mengijinkan kita untuk masuk ke dalam pencobaan. Bukan untuk menyiksa kita, namun untuk memurnikan iman kita. Seperti halnya emas diproses hingga menjadi murni, iman kita pun terkadang harus melalui proses pemurnian lewat pencobaan-pencobaan yang mungkin rasanya sangat menyakitkan seperti dibakar. Seperti halnya emas yang dimasukkan ke dalam api hingga kelihatan murni dan tidaknya, iman kita pun akan kelihatan kemurniannya lewat berbagai tingkat kesulitan dan pencobaan yang kita lewati dalam perjalanan hidup kita.

3. Untuk mengoreksi kita
Adakalanya kita menghargai sesuatu..., teman, hubungan, kesehatan.., saat kita sudah kehilangan.
Mazmur 119:71, "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.”


4. Untuk melindungi kita
Supaya terhindar dari bahaya yang lebih besar
Kejadian 50:20, "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan...".

5. Untuk menyempurnakan kita
Masalah bisa membentuk kita.
Tuhan lebih memperhatikan karakter kita daripada kenyamanan kita. 

Roma 5:3-4, " ... Kita malah bermegah dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, ......”

Ilustrasi : Burung Elang dan anaknya

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk Elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. 

Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! 

Sesaat kemudian, bukan kematian yang anak Elang itu terima, namun kesejatian diri sebagai Elang, yaitu terbang.

Jika kita menghadapi masalah

  1. Jangan menyalahkan TUHAN.
  2. Ingatlah!!! Penderitaan itu ringan, karena ALLAH tidak pernah mengijinkan pencobaan melampaui kekuatan kita.
  3. Jangan memperhatikan hal-hal yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan. Yang kelihatan sementara, tetapi yang tidak kelihatan itu kekal sampai selama-lamanya.
  4. Jika Anda menghadapi Ujian berarti Anda dan bukan umat yang biasa-biasa saja tetapi anda sedang dipersiapkan menjadi Umat yang Khusus.

1 Korintus 10:13,”Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Penutup
Apapun masalah yang sedang kita hadapi, bersyukurlah senantiasa. Percayalah bahwa semua itu Tuhan ijinkan untuk kebaikan kita.

Bersandarlah kepada Tuhan,maka Dia akan memberikan kekuatan ditengah segala pergumulan yang Tuhan ijinkan.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

LINK INFORMASI PENTING
29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN

Senin, 26 Juni 2023

DERAJAT SEBUAH BANGSA

 Ayat Pokok:
"Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa."
(Amsal 14:34)

Pendahuluan
Derajar artinya :kedudukan, harkat, martaabat, pangkat, keluhuran
Bangsa: kaum, keluarga, keturunan, bangsa
Derajat bangsaa ditentukan oleh kebenaran, bukan oleh jumlah penduduknya, kemajuan intelektualnya, kemajuan ekonominya atau kekuatan militernya.
Kebenaran suatu bangsa ditentukan oleh kehidupan yang dilandasi keadilan dan kebenaran.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dari nas ini
Mari kita perhatikan beberapa hal yang perlu kita cermaati dari ayat mas kita ini.

1. Kebenaran meninggikan siapa saja
Orang yang ingin mendapatkan penghargaan dimata Tuhan dan manusia, harus menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan.
Kemuliaan yang benar dari seseorang atau suatu bangsa terletak pada kesetiaan terhadap hukum yang benar dari Allah. Jika ingin hidup dalam kemuliaan Tuhan, hiduplah dalam kebenaran.
Bung Karno pernah berkata:"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya." Tetapi kita juga dapat berkata, " Bangsa yang besar adalah bangsa yang hidup dalam nilai-nilai keadilan dan kebenaran.

2. Kebenaran memperkokoh suatu bangsa
Seorang pemimpin yang melakukan kebenaran, pemerintahannya akan kokoh (Amsal 16:12)
Setiap bangsa merindukan pemimpin yang benar, juga pemimpin yang bekerja keras untuk selalu mengusahakan kesejahteraan rakyat.
Pemimpin yang benar tidak memikirkan kepentingan diri atau golongannya.
Amsal memang suka membandingkan orang yang bijak dengan orang yang bodoh (bukan secara ilmu tetapi hati yang bebal. Bebal artinya sudah tumpul terhadap kebenaran.
Banyak tokoh politik adalah orang-orang yang terhormat dan berilmu,tetapi ironisnya ada oknum yang meremehkan dan bangkan memutarbalikkan kebenaran.

3. Kebenaran menumbuhkan damai sejahtera
Nabi Yesaya mengingatkan :"Dimana ada kebenaran, disitu akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran adalah kesenangan dan ketenteraman."(Yesaya 32:17)
"Jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat. Tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluh kesahlah rakyat."(Amsal 29:2)
Sebagai orang percaya, baik dalam lingkup besar maupun kecil harus menjaga kebenaran.
Ditengah masyarakat, kebenaran erat kaitannya dengan kesejahteraan, sebagimana yang dinyatakan oleh 
Nabi Yesaya.

Kebenaran yang semu hanya sebatas dalam gereja atau terbatas di tempat ibadah saja, dan tidak ada karya nyata di tengah masyarakat. Orang bebal mungkin berpikir bahwa segala tipu dayanya bisa dikompensasi dengan segala kesantunan yang dilakukannya. Mereka bisa berpandangan bahwa dengan segala ketaatan kepada kewajiban agamanya dapat berkenan kepada Tuhan. Pengakuan dosa Daud, "Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diamEngkau memberitahukan hikmat kepadaku" (Mzm. 51:8).
Sungguh tragis kalau di dalam kebebalan, kesombongan menguasainya. Kita butuh menumbuhkan dan mengembangkan kebenaran yang berdampak dalam jemaat dan masyarakat yang tenang dan tentram.

Menjadi harapan dan doa kita, agar Tuhan membangkitkan orang-orang benar di bangsa kita. Firman Tuhan berkata: "Jika orang benar bertambah, bersukacitalah rakyat. Tetapi jika orang fasik memerintah, berkeluhkesahlah rakyat" (Ams. 29:2). Kita perlu berdoa agar Tuhan membangkitkan suatu generasi yang takut akan Tuhan, yakni angkatan orang benar yang bersih tangannya dan yang murni hatinya. Inilah suatu generasi yang mencari wajah-Nya yang bisa lahir di kampus-kampus, di instansi-instansi pemerintah, di sektor-sektor usaha bisnis dan perdagangan, juga di sektor seni dan dunia hiburan.

Penutup
Kita perlu berdoa agar Tuhan membangkitkan suatu generasi yang takut akan Tuhan, yakni angkatan orang benar yang bersih tangannya dan yang murni hatinya. Inilah suatu generasi yang mencari wajah-Nya yang bisa lahir di kampus-kampus, instansi-instansi pemerintah, sektor-sektor usaha bisnis dan perdagangan, juga di sektor seni dan dunia hiburan.

Kita juga perlu doakan para pejabat negara kita, supaya mereka menjadi pejabat negara yang menjauhi segala kejahatan dan dosa.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Minggu, 25 Juni 2023

MENGADALKAN TUHAN

 Ayat Pokok:
"Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN.!"
(Yeremia 17:7)

Pendahuluan
Penderitaan, kesusahan  bahkan goncangan hidup yang kuat terkadang membuat orang menghadapi dua pilihan, mau mengandalkan Tuhan atau mencari solusi lain.
Sebagian orang berpikir, bahwa mengandalkan Tuhan berarti bergantung total kepada Tuhan, menyerahkan semua oersoalan hidup yang menyangkut pemenuhan kebutuhan jasmani kepada Tuhan.
Tuhan yang bekerja, manusia cukup bersantai-santai saja. 
Pemahaman seperti ini tentu tidaklah tepat.

Kalau doa yang kita naikkan hanya berisi permohonan pemenuhan kebutuhan jasmani, kemudian kita merasa bahagia saat kebutuhan jasmani itu terpenuhi, berarti fokus kita bukan kepada Tuhan, melainkan pada tubuh jasmani kita.
Tuhan hanya kita pakai sebagai alat pemenuhan kebutuhan. Kita tidak mengandalkan Tuhan, tetapi mengandalkan materi. Kita hanya memperalat Tuhan untuk mendapatkan kesenangan duniawi.

Arti hidup mengandalkan Tuhan
Apa arti hidup mengandalkan Tuhan? Hidup mengandalkan Tuhan adalah menaruh kepercayaan kepada Tuhan yang memiliki otoritas tertinggi didalam kehidupannya sanggup menjamin kehidupan kita.

Jika memperhatikan kehidupan dunia saat ini, semakin baikkah atau sebaliknya, bukan?Semakin hari semakin banyak goncangan terjadi.
Secara naluriah, goncangan-goncangan yang ada membuat kita semakin was-was, gelisah dan takut.

Keadaan atau situas yang ada tidak jarang membuat orang percaya yang pada awalnya memiliki roh yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan atau mengerjakan perkara-perkara rohani, akhirnya menjadi suam-suam kuku. Mereka mulai kehilangan kasih mula-mula kepada Tuhan, dan klimaksnya mereka mengakhirinya dengan hidup di dalam daging.

Mengapa orang sulit mengandalkan Tuhan?
1. Tidak mengenal Tuhannya
2. Hanya terfokus pada pemenuhan kebutuhan jasmani.
3. Kerohanian yang tidak konssisten dalam pengiringannya
4. Kita tidak bersemangat dan tidak berjuang keras untuk apa yang dipercayakan kepada kita.
5. Membiarkan hidup kita dikuasai oleh situasi dan kondisi atau keadaan dunia.
6. Hidup dalam ketidaktaatan akan firman Tuhan.

Ciri orang yang hidup mengandalkan Tuhan
1. Hatinya melekat kepada Tuhan
Artinya memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan. Ini adalah tanda ketergantungan kita dengan Tuhan, sama seperti ranting-ranting yang tidak dapat hidup dan berbuah tanpa melekat padaa pokok anggur. Tuhan Yesus berkata:" Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5)

Orang yang hatinya melekat kepada Tuhan, adalah orang yang memiliki kesukaan merenungkan firman Tuhan setiap hari. memperkatakannya dengan iman, serta melakukannya.
Mazmur 91:14, "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.."

2. 


Rabu, 21 Juni 2023

MENGUCAP SYUKUR YANG DIKEHENDAKI ALLAH

 Ayat Pokok:
"lMengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
(1 Tesalonika 5:18)

Pendahuluan
1 Tesalonika 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”

Salah satu kehendakTuhan bagi kita adalah mengucap syukur
Allah menghendaki mengucap syukur sebagai kebiasaan atau karakter dalam kehidupan kita untuk senantiasa mengucap syukur dalam segala hal.
Mengucap syukur dalam segala hal artinya,  bukan saja saat kita sedang baik-baik saja, atau dalam keadaan diberkati, tetapi juga dalam keadaan sebaliknya, saat kita dalam pergumulan atau keadaan yang tidak menyenangkan sekalipun.

Pengertian Mengucap Syukur

A. Dalam Perjanjian Baru
Kata mengucap syukur dalam bahasa Yunani, “EUCHARISTEO”, yang memiliki beberapa pengertian, yaitu:

1. Sebuah kesadaran akan kebaikan yang Tuhan anugerahkan kepada kita, untuk dapat kita nikmati dalam segala keadaan.
Jadi mengapa kita mengucap syukur? Karena kita sudah memiliki kesadaran bahwa dalam kehidupan kita, begitu banyak kebaikan dan anugerah Tuhan yang telah kita dapatkan. Tidak ada alasan untuk kita tidak mengucap syukur

2. Menang
Setiap orang percaya yang membangun kebiasaan dengan penuh kesadaran untuk mengucap syukur, mereka bukan saja ada dalam kehendak Tuhan, tetapi mereka juga ada posisi sebagai orang-orang yang berkemenangan. Orang yang bersungut-sungut adalah orang yang kalah sebelum bertanding. Orang yang selalu bersukacita , adalah orang yang menang. Dengan mengucap syukur, kita menang, meskipun sepertinya kemenangan itu belum kita alami.

B. Dalam Perjanjian Lama
Mari kita perhatikan Yesaya 12:1, “Pada waktu itu engkau akan berkata:”Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surutdan Engkau menghibur aku.”

Kalimat “Aku mau bersyukur..” memberi pengertian bahwa mengucap syukur merupakan sebuah keputusan.
Bersyukur jika tidak segera diputuskan, maka kita akan selalu menemukan alasan untuk kita mengeluh dan bersungut-sungut.

Kata  “bersyukur” dalam bhs. Ibrani menggunakan kata “YADA”, yang mengandung beberpa arti, yaitu:

1. Aku mau menghormati Tuhan
Ketika kita bersyukur kepada Tuhan, maka sebenarnya kita sedang ada dalam posisi menghormati Tuhan. Sebaliknya ketika kita tidak bersyukur, kita sedang ada posisi sebaliknya alias tidak mengormati Tuhan.

2. Menyembah Tuhan.
Kita menempatkan Tuhan di atas kehidupan kita. Kita menerima kedaulatan dan keputusan Tuhan yang hasilnya pasti baik buat kehidupan kita, meski harus melewati penderitaan. Dan ketika kita mengucap syukur, itu sama dengan kita menyembah Tuhan.

3. Mengakui Tuhan
Mengakui pribadi-Nya Tuhan, pekerjaan dan rancangan-Nya, dan kita mengakuinya dengan mulut kita.

4. Berterimakasih
Karena dalam realita kehidupan yang kita hadapi, khususnya dalam menghadapi kesusahan, ratapan dan air mata, kita yakin bahwa tidak ada maksud Tuhan sedikitpun untuk mencelakakan kita. 

Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Kita harus senantiasa memiliki keyakinan bahwa dalam segala keadaan, termasuk saat dalam lembah kekelaman, Tuhan ada menyertai kita.

Mazmur 23:4, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”

Mengapa masih banyak orang yang sulit  untuk mengucap syukur dalam segala hal? Karena tidak memiliki pemahaman yang benar tentang hal ini.

Contoh dalam Alkitab
Ada beberapa contoh dalam Alkitab mengenai tokoh-tokoh yang dapat menjadi contoh dalam hal mengucap syukur.
- Ayub
Ayub 42:1-2, “Maka jawab Ayub kepada Tuhan:”Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal."

Rasul Paulus
1 Timotius 1:12, “Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku –“

Paulus tidaklah selau mulus dalam melayani Tuhan Yesus, ada banyak tantangan dan penganiayaan yang dia hadapi, seperti tertulis dalam 2 Korintus 4:8-9, 

Penutup
Mengucap syukur itu ibarat sebuah payung. Memang payung tidak diciptakan untuk meniadakan hujan, tetapi payung diciptakan untuk kita dapat terus menembus hujan dan kita tidak basah oleh air hujan tersebut. Demikian juga dengan ucapan syukur kita, tidak akan membuat masalah sirna dari kehidupan kita, tetapi  ucapan syukur membuat kita tetap semangat dan kuat di tengah penderitaan yang berat.

Jadikan kesukaan mengucap syukur sebagai karakter kehidupan kita.

LINK INFORMASI PENTING
29 BAHAN KHOTBAH IBADAH UCAPAN SYUKUR


Selasa, 20 Juni 2023

KUASA KEBANGKITAN KRISTUS

 Ayat Pokok:
"Yang kuhendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya."
(Filipi 3:10b)

Pendahuluan
Orang percaya patut berbangga hati dan bersukacita karena kita punya Tuhan yang hidup dan berkuasa!  Hari ini kita memperingati kebangkitan Kristus dan kematian.
Kebangkitan Kristus adalah kemenangan iman orang percaya.  Ini merupakan penegasan kebenaran ajaran Kristus.

Kuasa Kebangkitan Kristus
Mari kita renungkan bersama-sama kuasa kebangkitan Kristus

1. Cancel Our Past (Menghapus masa lalu kita)
Kolose 2:13-14, "Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersamasama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuanketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib."

2. Conquer Our Problem (Mengatasi masalah kita)
Kisah 4:29-31, "Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizatmujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus." Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani."

3. Change Our Personality (mengubah pribadi kita)
Galatia 2:20, "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untukaku."

Penutup
Sungguh dahsyat kuasa kebangkitan Kristus bagi kita yang percaya. 
Kebangkitan Kristus menghapus masa lalu kita, kebangkitan Kristus mengatasi masalah kita dan mengubah kepribadian kita.

-TUHAN YESUS MEMBERKATI-



Senin, 19 Juni 2023

SUKACITA KARENA TUHAN

Ayat Pokok:
Nehemia 8:10-11

Pendahuluan
Hidup Kristen selalu dipenuhi dengan sukacita surgawi, sehingga meskipun masalah dan persoalan datang, mereka tidak kecewa, dan tetap dapat bersukacita.

Betapa pentingnya sukacita, karena sukacita dari dalam hati kita akan terpancar keluar dan mempengaruhi segala yang ada di luar kita.

Sukacita dalam hati kita dapat timbul jika kita selalu menyadari penyertaan Tuhan selalu ada dalam diri kita, rencana-Nya selalu yang terbaik bagi kita dan mujizat serta pertolongan-Nya selalu ada bagi kita.

Mengapa kita perlu bersukacita?
Mari kita renungkan mengapa kita perlu bersukacita dalam Tuhan.

1. Karena sukacita dalam Tuhan akan membuat kita kuat menghadapi segala tantangan kehidupan
Nehemia 8:11 b (TB),”…Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu!” 

Nehemia 8:11 b (TL), “… maka sebab itu janganlah kamu berdukacita, karena kesukaan yang dari pada Tuhan itulah juga kuatmu.”

2. Karena sukacita dalam Tuhan akan menutup pintu kebencian dan kedendaman
Kenapa ada banyak orang kehilangan sukacita, karena dalam hantinya masih dipenuhi dengan kedendaman, kedengkian dan iri hati.

Karena itu mari kita buang semua hal negatif ini. Kita ganti dengan hal-hal yang positif, sukacita, pengampunan dan kasih, sehingga kesukaan dari Tuhan akan kita nikmati.

3.   Karena sukacita dalam Tuhan akan menolong kita untuk menjadi lebih kreatif dalam hidup ini.
Banyak orang ketika menghadapi masalah, pikirannya fokus kepada masalah dan bukan kepada Tuhan. Hal ini seringkali justru membuat kita tidak dapat melihat pelunag-peluang dan kesempatan yang ada dihadapan kita.

Tetaplah bersukacita, tetap tenang dan pastikan bahwa masalah akan membuat kita lebih kreatif dalam menjalani pergumulan hidup ini.

4. Karena sukacita dalam Tuhan akan menuntun kita untuk melihat pertolongan Tuhan yang dahsyat

Amsal 17:22, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.”

Penutup
Orang yang menerima sukacita dalam Tuhan, maka hidupnya pasti tenang, tenteram dan beruntung
Oleh karena itu, mari kita senantiasa bersukacita senantiasa dalam Tuhan, seperti Firman Tuhan yang tertulis dalam Filipi 4:4: “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”


LINK INFORMASI PENTING
29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN

Minggu, 18 Juni 2023

MENJADI MURID KRISTUS

 Ayat Pokok:
Lukas 9:23; Filipi 1:9


Pendahuluan
Salah satu tujuan Tuhan memanggil; kita adalah menjadikan kita sebagai murid-murid-Nya
Secara umum murid berarti orang yang mau belajar dan menimba berbagai ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas dirinya.

Apabila orang tua menyekolahkan anaknya dalam pembelajaran atau pendidikan yang berkualitas, tentu bukan bertujuan untuk menyombongkan kemampuan materi atau kehebatan anaknya, tapi bertujuan mencerdaskan anaknya dan meningkatkan kualitas hidupnya di masa depan.

Dalam pengertian Alkitab murid tidak hanya berarti orang yang belajar, tapi juga menjadi pengikut yang mengabdikan diri pada guru/pembimbingnya. Dalam Perjanjian Lama kita dapat melihat contoh pemuridan, seperti: Yosua menjadi pengikut dan penerus Musa, Elisa menjadi pengikut dan penerus Elia, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam Perjanjian Baru: Yohanes dengan murid-muridnya, Yesus Kristus dengan ke-12 murid-Nya, serta Paulus dengan Timotius, Titus, dan lain sebagainya. Dengan demikian pengertian murid Kristus adalah orang-orang percaya yang mau belajar tentang segala ajaran Kristus dan mengabdikan dirinya hidup mengikuti Kristus.

Namun tidak semua orang percaya bersedia menjadi murid Kristus. Mengapa? Karena mereka enggan untuk mempelajari dan melaksanakan setiap ajaran Kristus dalam hidup mereka. Bila kita telah mengaku diri sebagai murid Kristus, apakah kita sudah benar-benar mempelajari dan melaksanakan ajaran Kristus dalam hidup kita sehari-hari? Kiranya pertanyaan ini menjadi intropeksi diri kita masing-masing. Lalu pertanyaan selanjutnya muncul: Apakah tujuan kita belajar menjadi murid Kristus? Dan bagaimana menjadi murid Kristus? Mari kita renungkan bersama

3  Langkah menjadi murid Kristus
Lukas 9:23 menjelaskan 3 langkah kepada kita, yaitu: “menyangkal diri”, “memikul salib” dan “mengikut Kristus”.

a. Menyangkal diri
Menyangkal diri artinya, kita mau melepaskan atau tidak mempergunakan hak kita karena kita memilih untuk mengedepankan Kehendak Tuhan. 

Menyangkal diri adalah tidak menempatkan diri sebagai pusat hidupnya, tapi menempatkan Kristus sebagai pusat dan tujuan hidupnya. Orang yang menyangkal diri memahami hidup sebagai kasih karunia Kristus yang patut disyukuri dan dijalani dengan penuh tanggung jawab di hadapan-Nya. Orang yang menyangkal diri akan berkata: “Bukan kehendakku, ya Bapa, melainkan kehendak-Mulah yang jadi.” Contoh penyangkalan diri dapat kita lihat dari hidup rasul Paulus, yang dalam surat-suratnya menyatakan bahwa apa yang dia pikirkan, apa yang dia lakukan, semata-mata bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk Tuhan. Dalam Roma 14:8, Paulus berkata:” Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup dan mati, kita adalah milik Tuhan.”

Apabila kita senantiasa belajar menyangkal diri, kita akan dapat menjadi murid Kristus yang menempatkan kehendak Kristus sebagai dasar dan pedoman setiap rencana dan langkah hidup kita. Orang yang dapat menyangkal diri juga tidak menganggap diri dan kepentingannya sebagai yang utama, tetapi ia dapat bersikap rendah hati dan memperhatikan kepentingan orang lain. Ini yang dimaksudkan Paulus dalam Filipi 2:3. Dengan demikian sebagai murid Kristus, kita tidak hanya menempatkan Kristus sebagai pusat dan tujuan hidupnya, tapi juga senantiasa rendah hati dan peduli pada kepentingan orang lain. Inilah eksistensi dan makna hidup seorang murid Kristus di tengah kehidupan ini

b. Memikul salib
Langkah berikutnya menjadi murid Kristus adalah bersedia memikul salib. Pada masa Yesus, salib merupakan hukuman yang paling hina dan menderita diberikan pengadilan Romawi kepada orang yang terbukti melakukan pelanggaran dan dosa besar. Sebenarnya Yesus tidak pernah melakukan pelanggaran dan dosa apa pun, tetapi Ia memberi diri disalibkan untuk menggenapi misi Allah menyelamatkan umat manusia dari dosa dan maut. Karena itu makna salib adalah ketaatan Kristus pada Allah dan wujud nyata kasih-Nya pada umat manusia. Hal ini ditegaskan Paulus dalam Filipi 2:6-8: “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”.

Seorang teolog Jepang, Kosuke Koyama pernah bertanya: “Kenapa orang Kristen harus memikul salib? Mengapa lambang orang Kristen adalah salib? Mengapa bukan rantang yang berisi makanan bergizi dan memiliki gagang sehingga mudah menentengnya?” Pertanyaan Kosuke Koyama ini membantu kita memahami salib bukan sebagai hal yang menyenangkan atau membanggakan, tetapi salib adalah harga yang harus kita bayar sebagai murid Kristus. Setiap orang pada dasarnya memiliki salibnya masing-masing, yang harus dipikul dengan sabar dan taat kepada Kristus. Dalam memikul salib sebenarnya kita tidak perlu menggembar-gemborkan kesulitan yang kita alami, tetapi justru kita perlu belajar tetap bersukacita dalam Kristus (1 Petrus 4:12-14).

Memikul salib artinya, mulai mengambil atau menanggung satu beban yang tidak enak arena kita melepaskan hak kita. Filipi 3:7-8

c. Mengikut Kristus
Mengikut Yesus artinya, kita mulai bertindak dan mengiringi Yesus sesuai dengan kehendakNya, Seperti yang dilakukan Matius si Pemukut Cukai. Matius 9:9

Mengikut Kristus artinya setia mengikuti Kristus dan taat melaksanakan segala firman-Nya. Ketika Yesus mengajak murid-murid yang pertama (Simon Petrus, Andreas, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes) untuk menjadi murid Kristus, mereka meninggalkan jala, perahu, dan ayah mereka, dan mengikut Yesus (Matius 4:18-22). Dari peristiwa ini kita belajar komitmen mengikuti panggilan Kristus, dan taat melaksanakan segala firman-Nya dalam hidup kita.

Ketika berada di antara kerumunan orang-orang, seorang ahli Taurat berkata kepada Yesus: “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus menjawab: ”Serigala mempunyai liang dan burung memiliki sarang, tetapi Anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” (Matius 8:19-20). Jawaban Yesus ini menjadi suatu pernyataan bahwa sebenarnya Yesus tidak mendapat tempat di hati orang Farisi itu. Walaupun dia berkata akan mengikut Yesus, tetapi Yesus tahu keberatan hatinya. Mengapa? Karena ia adalah seorang Farisi yang sulit meninggalkan segala reputasi dan otoritasnya yang besar dalam sistem agama Yahudi. Saat ini pergumulan seperti orang Farisi itu cenderung dialami orang Kristen.

Mengikut Kristus adalah mengutamakan Kristus di atas segalanya, bukan menempatkan Kristus di bawah kepentingan yang lain. Bila kita mau mengikut Kristus, kita perlu taat melaksanakan ajaran Kristus dan mempersaksikan kebenaran Kristus kepada sesama melalui setiap perkataan, sikap dan perbuatan kita sehari-hari. Hal utama yang perlu kita laksanakan sebagai murid Kristus adalah meneladani gaya hidup Kristus untuk hidup saling mengasihi dengan sesama (Yoh. 13:34-35). Dengan kita hidup saling mengasihi, kita turut mewujudnyatakan misi Kristus dalam menghadirkan kasih dan damai sejahtera bagi dunia.

Penutup
Tuhan merindukan kita menjadi murid-murid Krstus yang sejati. Menjadi murid Kristus adalah suatu pembelajaran kita untuk terus mengenal Kristus, memberi diri dituntun oleh Roh Kudus, serta taat melaksanakan setiap ajaran-Nya.

Lukas 9:23 menjelaskan secara sederhana bagaimana kita dapat terus diproses dan diperlengkapi menjadi murid Kristus, yaitu :(menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Kristus)  Bila kita senantiasa berusaha menjadi murid Kristus, maka sebenarnya kita turut mewujudkan kehendak Allah agar kita hidup serupa dengan Kristus (Roma 8:29).
Semoga Kristus senantiasa menyertai langkah hidup kita.

LINK INFORMASI PENTING
29 BAHAN KHOTBAH KEDUKAAN DAN PENGHIBURAN
29 BAHAN KHOTBAH UCAPAN SYUKUR




Sabtu, 17 Juni 2023

ITU JAHAT DIMATA TUHAN

 Ayat Pokok:
2 Samuel 11:1-27


Pendahuluan
Alkitab adalah buku yang jujur yang menceritakan semuanya apa adanya.
Daud pernah disebut sebagai orang yang berkenan kepada Tuhan, tetapi dalam bagian ini Daud disebut sebagai orang yang jahat dimana Tuhan.
Mari kita lihat hal-hal yang membuat Tuhan menyebut Daud dengan kalimat, " itu jahat dimata Tuhan."

Apa yang jahat dimata Tuhan yang Daud lakukan?
Mari kita perhatikan perbuatan-perbuatan yang dipandang jahat di mata Tuhan yang Daud lakukan.

1. Bersantai-santai di istana, saat umat Tuhan sedang giat berperang melawan musuh-musuhnya.
2 Samuel 11:1, "Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem."

Tuhan sangat membenci kemalasan
Jangan malas dalam  berdoa, beribadah, bekerja dan melaayani Tuhan
Kemalasan adalah hal yang jahat dimata Tuhan dan Tuhan membencinya

2. Menonton /melihat wanita tanpa busana yang sedang mandi
2 Samuel 11:2, "Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya."

Jagalah mata kita dari hal-hal yang mencemari pikiran

3. Tidur dengan wanita yang bukan isterinya.
2 Samuel 11:4, “Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.”

Ditengah maraknya kejahatan dan pornografi, perselingkuhan yang seolah-olah biasa, mari kita memiliki komitmen untuk terus menjaga kekudusan dan hidup takut akan Tuhan.

4. Terus menutup-nutupi dosa dan tidak mau membereskan
- Memanggil Uria isteri Betsyeba pulang (Ay. 5-12)
- Membuat uria mabuk (ay.13)
- Membunuh Uria dengan cara licik (ay.27)
- Perbuatan dosa yang tidak segera diberesi akan membuahkan dosa-dosa lainnya yang lebih jahat.

Penutup
Mari kita awasi kelakuan kita sebagai tokoh-tokoh iman:
Apakah kita malas memberitakan injil  sementara orang lain sedang giat memberitakan Injil dan mendukung kegiatan penginjilan?
Apakah kita orang yang suka menonton pornografi di internet?
Apakah kita suka melakukan dosa perzinahan 
Apakah kita orang yang suka menutup-nutupi dosa?
Mari bersama-sama kita bertekad untuk meninggalkan segala hal yang jahat dimata Tuhan.

KARAKTERISTIK PRIA YANG BAIK

 Ayat Pokok:
Yehezkiel 22:30


Pendahuluan
Yehezkiel 22:30, "Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya."

Tuhan merindukan orang-orang (para pria) yang berkarakteristik yang baik.
Begitu sulitnya mencari orang-orang yang berkarakteristik yang baik, sampai-sampai Tuhan berkata, "..tetapi Aku tidak menemuinya. "

Adakah pria yang berkarakteristik yang baik ada diantara para pria yang ada di tempat ini?

Karakteristik pria yang baik
Bagaimana karakteristik yang baik menurut cara pandang Tuhan?

1. Pria yang mampu memberikan pengharapan
Keselamatan (Efesus 2:8)
Kekuatan ( Yesaya 40:30-31)
Kecukupan ( Filipi 4:19)

2. Pria yang mampu memimpin 
Dirinya (Galatia 2:20)
Keluarganya ( 1 Timotius 3:4-5)

3. Pria yang mampu mencintai
Tuhan (Matius 22:37-40)
Keluarganya (Efesus 5:25)
Pelayanannnya (Kolose 3:17)

Penutup
Tuhan mencari pria yang berkarakteristik yang baik yang mampu memberikan pengharapan, mampu memimpin dan mampu mencintai. 
Kiranya hal ini ada pada kita.

Tuhan Yesus Memberkati !


Jumat, 16 Juni 2023

PRIA YANG SETIA KEPADA TUHAN

 Ayat Pokok:
Lukas 1:5-25

Pendahuluan
Hari ini kita akan akan belajar menjadi pria yang setia kepada Tuhan.
Dan kita akan belajar dari seorang tokoh Alkitab yang bernama Zakharia.
Zakharia adalah seorang imam. Elisabet isterinya adalah keturunan imam.
Alkitab mencatat keduanya adalah benaar dihadapan Allah, hidup menurut segala ketetapan dan perintah Allah dengan tidak bercacat. 
Namun demikian, sampai dengan usia lanjut, mereka belum juga dikaruniakan anak. Tetapi Zakahria dan Elisabet tetap setia kepada Tuhan.

Bukti Kesetiaan Zakharia
Mari kita perhatikan  bersama-sama bukti  Alkitab bahwa Zakharia adalah seorang pria yang setia kepada Tuhan.

1. Tetap menjadi imam, wallaupun banyak  masalah yang dihadapi.
Pada masa itu, tidak mempunyai anak merupakan sebuah masalah yang besar.
Orang-orang pada masa itu berpikiran bahwa orang yang tidak mempunyai anak berarti Tuhan tidak berkenan.
Sebagai seorang imam, tetapi tidak memiliki anak, bagaimana kata orang?
Namun demikian, Zakharia tetap menjalankan tugasnya dengan setia. 
Aplikasi: Mari belajar daari Zakharia, tidak berputus asa, tidak lari dari masalah, tetapi tetap menjadi imam, tetap setia melayani Tuhan dan tetap setia menantikan pertolongan dan rencana Tuhan.

2. Tetap menjadi pendamping yang setia.
Sekalipun Elisabet isterinya mandul, Zakharia tetap menjadi pendamping yang setia. 
Zakharia tetap tidak meninggalkan Elisabet isterinya, sampai usia senja.
Zakhatiaa tidak mencari issteri lain seperti yang dilakukan oleh Elkana, menikahi Penina dan akhirnya justru menambah masalah baru dalam keluarga.
Aplikasi : Para pria, mari bersama belajar dari Zakharia  untuk setia kepada pasangan kita.
Ada banyak suami-suami yang mengungkit kekurangan isteri, tidak puas dengan isterinya, berlaku kasar dan semena-mena. 
Pria yang setia kepada Tuhan adalah seorang pendamping yang setia,mengasihi isterinya dengan segala kekurangannya.

3. Peregenerasi yang sukses
Yohanes adalah anak dari Zakharia dan Elisabet. yang dapat disebut sebagai generasi yang sukses. Banyak orang bertobat melalui pelayanan Yohanes. 

Mengapaa bisa?
Karena ada rencana Tuhan yang khusus untuk Yohanes.
Karena ada peran yang luar biasa dari kedua orang tua, terutama Zakharia sebagai imam.
Zakharia dan Elisabet berhasil mendidik Yohanes menurut rencana Tuhan dalam hidupnya. Betapa besar peran bapak dan mamanya

Aplikasi: Tuhan mau memakai anak kita, sebagaimana Tuhan memakai Yohanes. Oleh karena itu peran kita sebagai orang tua amatlah penting, terlebih peran seorang pria sebagai imam dalam keluarga. Aoakah ayah telah menjadi figur imam yang dekat dengan Allah, yang memperkenalkan Allah dan  yang menyampaikan pesan Allah?

Penutup
Sudahkah para pri/Bapak seperti Zakharia?
Pria yang setia kepada Tuhan, yang tetap menjadi imam di tengah tantangan, tetap setia kepada pasangan, dan menghasilkan generasi yang takut akan Tuhan?

Tuhan Yesus Memberkati !



Selasa, 13 Juni 2023

BUKU BETWEEN VAL'DAY AND MY B'DAY

INFO BUKU BARU 


Shalom, 
Dapatkan buku Between Val'day and May B'day.
Buku ini merupakan kisah nyata perjalanan seorang Penyinta Kanker Stadium 4. Almarhumah  adalah seorang gembala jemaat disebuah gereja di  Saparu.

Bagaimana cara mendapatkan buku ini?
Kirimkan donasi Anda sebesar Rp.40.000,- ( Empat Puluh  Ribu Rupiah) + Ongkos kirim sesuai alamat, ke salah satu rekening kami yaitu:
BCA 1540241577 a.n Agus Susanto
Bank Mandiri No.rek 1360007334334 atas nama Agus Susanto.
Bank BRI no.rek 6917-0101-7761-533 A.n Agus Susanto.
BNI No.Rek 7778987658 a.n YAYASAN BINA SEJAHTERA.
DANA 0852-2808-5470 A.n Agus Susanto
OVO No.Rek 0852-2808-5470
Go Pay 0852-2808-5470

Setelah transfer donasi, kirimkan konfirmasi via SMS/WA ke.0852-2808-5470. Paket segera kami kirim.

LINK INFORMASI PENTING
FLASHDISK KUMPULAN KHOTBAH POWERPOINT
29 BAHAN KHOTBAH IBADAH KEDUKAAN DAN PENGHIBURAN

BUKU KUMPULAN KHOTBAH EKSPOSITORI BERDIRI TEGUH DI ERA PERUBAHAN ZAMAN

 INFO BUKU BARU


Shalom
Kini sudah teredia buku Kumpulan Khotbah Ekspositori "Berdiri Teguh di Era Perubahan Jaman. 
Buku ini dapat menjadi bahan referensi bagi para Gembala, hamba Tuhan, Penginjil, majelis jemaat, dan pelayan Tuhan lainnya dalam menyampaikan firman Tuhan, baik dalam bentuk khotbah, renungan maupun pendalaman Alkitab.

Judul-judul khotbah dalam buku ini antara lain:
1. Berdiri Teguh di dalam Tuhan
2. Jadilah Kepadamu Menurut Imanmu
3. Hidup Bagi Kristus
4. Orang Yang Layak Dipercayai
5. Kenaikan Kristus ke Sorga Memberikan Pengharapan
6. Jangan Berbuat Dosa Lagi
7. Yesus Kristus Adalah Pintu
8. Dukacita Diganti Menjadi Sukacita
9. Hidup Dalam Janji-janji Tuhan
10. Menjadi Pribadi Yang Mempunyai Mimpi

Bagaimana cara mendapatkan buku ini?
Kirimkan donasi Anda sebesar Rp.45.000,- ( Empat Puluh  Lima Ribu Rupiah) + Ongkos kirim sesuai alamat, ke salah satu rekening kami yaitu:
BCA 1540241577 a.n Agus Susanto
Bank Mandiri No.rek 1360007334334 atas nama Agus Susanto.
Bank BRI no.rek 6917-0101-7761-533 A.n Agus Susanto.
BNI No.Rek 7778987658 a.n YAYASAN BINA SEJAHTERA.
DANA 0852-2808-5470 A.n Agus Susanto
OVO No.Rek 0852-2808-5470
Go Pay 0852-2808-5470

Setelah transfer donasi, kirim konfirmasi via WA, SMS atau Telegram ke 0852-2808-5470 Atau Email:solusisukses2008@gmail.com

Terimakasih
Tuhan Yesus Memberkati

LINK INFORMASI PENTING
Buku 29 BAHAN KHOTBAH IBADAH UCAPAN SYUKUR

Kamis, 01 Juni 2023

KOMITMEN KEPADA TUHAN

 Ayat Pokok:
"Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada Tuhan, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya."
(Bilangan 30:2)


Pendahuluan
Banyak orang mudah dalam berjanji, tetapi tidak mudah untuk menepati panji. Itu sebanya ada istilah "Lidah tidak bertulang." Bahkan dalam hubungannya dengan Tuhan, banyak orang yang mudah berjanji, bahkan bernazar, tetapi  sering kali lupa dan tidak menepati janji, 
Oleh sebab itu, firman Tuhan kali ini mengingatkan supaya kita melakukan apa yang kita janjikan. Inilah yang disebut dengan komitmen.
Komitmen adalah kesediaan untuk melakukan sesuai dengan apa yang ia ucapkan atau janjikan.

Untuk kita intim dengan Tuhan, diperlukan suatu komitmen sehingga kita mengenal hati Tuhan. Harusnya semakin maju, jangan stagnan atau malah mundur. Ada target yang makin meningkat untuk beribadah.

Mengapa kita harus berkomitmen kepada Tuhan?
a. Karena Tuhan lebih dahulu berkomitmen untuk mengasihi kita
Yeremia 31:3, "Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."

Allah telah berkomitmen untuk senantiasa menyertai hidup kita. Untuk itulah, kita diminta untuk juga berkomitmen penuh untuk menjalani hidup kita senantiasa di dalam Allah. Karena melalui komitmen-Nya, maka kita dapat mencapai keberhasilan.

b. Agar dunia tahu, betapa pentingnya Tuhan bagi kita
Jika ada sesuatu yang penting dalam hidup kita, kita akan berkomitmen untuk itu.
Contoh, jika kesehatan itu begitu penting bagi kita, kita akan berkomitmen menjaga kesehatan, berolahraga dan sebagainya.

Mazmur 84:11-12, "Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; "  

Tuhan semesta alam akan memberikan banyak hal yang diperlukan. Tuhan menjadi matahari yang artinya sumber kehidupan manusia. Dia juga menjadi perisai bagi orang yang berkomitmen.

Mazmur 27:4 "Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan  dan menikmati bait-Nya.

Daud berkomitmen untuk selalu dekat dengan Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai fokus utamaa dalam hidupnya.

c. Agar kita senantiasa kuat menghadapi segala apapun yang terjadi
Komitmen akan menjadikan kita kuat menghadapi segala yang terjadi
Contoh: Yusuf. Cara kerja Tuhan seringkali beda dengan rencana kita. Kita ada seperti sekarang karena komitmen kita di masa lalu. Keadaan kita di esok hari juga tergantung bagaimana komitmen kita saat ini.

Belajar dari komitmen Rut
Rut 1:16-17, "Tetapi kata Rut: ”Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; 17di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!”

Mari kita perhatikan komitmen Rut yang luar biasa ini.
a. Komitmen untuk mengasihi Tuhan secara sungguh-sungguh
Rut tidak mau pulang ke  negerinya, karena ia telah menemukan Tuhan yang hidup
Rut