Minggu, 10 Mei 2020

BELAJAR PERCAYA PADA WAKTU TUHAN

Ayat Pokok:
"Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."
(Yohanes 11:15) 

Pendahuluan
Kalau kita berada di posisi Maria dan Marta saat itu, mungkin juga akan kecewa terhadap Yesus yang tidak segera datang menyembuhkan Lazarus, saudara mereka yang sedang sakit keras. Malahan juga akan heran terhadap sikap Yesus yang sepertinya sengaja berlama-lama datang di rumah Marta sehingga akhirnya Lazarus keburu mati. Padahal sebelumnya Yesus sempat menegaskan kepada murid-muridnya bahwa penyakit Lazarus tidak akan membawa kematian, tetapi kemuliaan Tuhan akan dinyatakan melalui penyakitnya itu. Tetapi yang terjadi? Kita tahu, Lazarus akhirnya mati.
Pernahkan Anda mengalami situasi seperti Marta dan Maria? Suatu situasi kita sedang menghadapi masalah yang genting, kita sudah berdoa, menghubungi Tuhan, tetapi merasa bahwa Tuhan tidak datang dengan cepat dan segera menjawab. Kita dibuat cemas, kuatir bahkan puncaknya mungkin menjadi hopeless.

Bagaimana caraku mempercayai bahwa waktunya Tuhan tidak akan terlambat menolong di saat situasi sulit?

Tiga Langkah belajar percaya kepada waktunya Tuhan menolong:

Pertama : Mengenal lebih dalam lagi siapa Tuhan kita.
Yesus yang kita percaya itu adalah Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, serta mampu melakukan banyak hal yang ajaib. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan ... (Mat. 11:5) Saat kita memegang keyakinan ini, kita akan menjadi kuat, sekalipun banyak masalah terjadi.

Kedua: Mengingat pengalaman bersama Tuhan dalam hidup keseharian.
Kepercayaan adalah sesuatu yang tumbuh karena pengalaman dan waktu. Mengingat hal-hal kecil dalam hidup keseharian kita dimana Tuhan berperan hadir dan menolong. Kita akan menemukan bahwa Tuhan begitu peduli dan memperhatikan dan menolong hal-hal yang nampaknya sepele. Kalau hal-hal yang kecil saja Dia perhatikan, Tuhan pasti memberikan pertolongan yang sama dan jalan terbaik bagi setiap masalah kita.

Ketiga: Memahami rencana dalam waktu Tuhan atas hidup kita.
Kita sering memaksakan suatu hari esok yang sempurna sesuai pikiran kita. Lalu karena kuatir akan terjadi hal-hal buruk, kita mati-matian berusaha mengendalikan segala sesuatunya. Bahkan mungkin termasuk kategori memaksa atau mengendalikan Tuhan untuk bertindak sesuatu yang belum saatnya Ia lakukan. Lebih baik fokus kepada apa yang bisa kita lakukan dalam situasi terbatas, sambil mengijinkan Tuhan melakukan bagianNya dan sesuai dengan waktuNya untuk diberikan kepada hari esok kita. Percaya waktunya Tuhan tidak pernah terlambat atau terlalu cepat untuk datang
menolong.

Penutup
Seberapa sering kita merasa kecewa kepada Tuhan karena Tuhan tidak menjawab dengan segera apa yang menjadi kebutuhan kita? Kita sudah berdoa, meminta sesuatu: kesembuhan, pekerjaan atau pertolongan lainnya. Tetapi yang terlihat adalah semuanya semakin memburuk keadaannya. Kita dibuat harap-harap cemas, dan gelisah. Mungkin kita akhirnya jatuh dan mempertanyakan, bukankah semua itu sudah Tuhan janjikan di dalam firmanNya? Bahwa jika kita berdoa dengan sungguh-sungguh Ia akan menjawab?.

Dari kisah Lazarus kita melihat bahwa rencana dalam waktunya Tuhan sering jauh lebih besar dari apa yang dapat kita pikirkan. Sekalipun Lazarus sudah empat hari di dalam kubur, tetapi Yesus sanggup membangkitkannya kembali dari kematian.
Nama Tuhan benar-benar dipermuliakan, bahkan akan berbeda “tingkat kemuliaannya” jika waktu itu Tuhan datang tepat saat Lazarus sakit dan menyembuhkannya. Tuhan minta agar kita tetap percaya kepada Nya, apa pun situasi yang sedang kita hadapi. Ia ingin kita benar-benar tetap memelihara iman percaya dengan sepenuh hati. Iman yang tidak terpengaruh oleh situasi apa pun termasuk waktu penantian.

Dan kalimat penutup ini juga merupakan refleksi bagi kita, suatu teguran dari Yesus bagi kita yang masih sering bimbang atau meragukan janji Tuhan:
Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?” (Yoh.11:40)


DOA:
Tuhan, ajar kami memiliki sikap iman yang teguh di dalam menantikan pengharapan akan datangnya pertolonganmu di saat aku menghadapi situasi yang sukar. Selamat pagi
tetap semangat beraktivitas di rumah masing-masing

KLUB PENGKHOTBAH KRISTEN

0 komentar:

Posting Komentar