KUMPULAN RINGKASAN KHOTBAH ANEKA TEMA

Disarikan dari berbagai sumber

TERSEDIA JUGA MATERI-MATERI KHOTBAH DALAM FORMAT POWERPOINT

Dipersembahkan khusus untuk para pendeta dan pelayan Tuhan

TERSEDIA JUGA REKAMAN KHOTBAH DALAM FORMAT MP3

Dari para Hamba Tuhan yang Indonesia dan manca negara

MAU DAPAT SMS SENNTUHAN FIRMAN SETIAP HARI SECARA CUMA-CUMA?

Ketik DAFTAR SENTUHAN FIRMAN kirim ke.085228085470

PELAYANAN KONSELING DAN BANTUAN DOA

Silakan sms/telp ke.085228085470

Senin, 29 Juli 2024

HIDUP DAN MATI DIKUASAI LIDAH

 Ayat Pokok:
"Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."
(Amsal 18:21)

Pendahuluan
Amsal mengingatkan akan betapa dahsyat dan hebatnya kuasa perkataan kita. Amsal bahkan sampai mengingatkan bahwa lidah dapat menentukan hidup dan mati kita.

Orang percaya yang ingin memiliki kehidupan yang baik harus menjaga lidah atau perkataannya dengan tidak berkata-kata yang jahat. Sebaliknya harus membiasakan diri untuk memperkatakan hal-hal yang baik dan positif.

Jadi, realita apa yang ingin kita ciptakan di hidup kita:kesembuhan? kelimpahan, kesuksesan? dengan menggemakannya, maka kita akan memakan buahnya.
Surat Yakobus pun mengatakan betapa lidah memiliki pengaruh yang besar yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan manusia.
Yakobus 3:6, "Lidahpun adalah api: ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat diantara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka."

Oleh sebab itu kita harus berhati-hati menggunakan lidah kita. Kata-kata kasar yang kita ucapkan, kata-kata dusta, fitnah, gosip, umpatan dan lain-lainnya apabila kita menggemakannya pada akhirnya semua itu akan berbalik kepada kita sendiri. Akibatnya kita menjadi orang yang tidak disukai, tidak dapat dipercaya, dijauhi orang dan berpotensi mendatangkan kesukaran atau masalah di kemudian hari, dan akhirnya akan membawa kita kepada kematian.
Amsal 21:23, "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran."

Matius 12:36-37, "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu negkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Kata-kata yang baik, kata-kata yang lembut, yang positif, yang jujur akan menjadi berkat bagi orang lain. Ia menyembuhkan, menguatkan yang lemah. Bahkan nabi Yesaya mengatakan,  bahwa lidah seorang murid dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.
Yesaya 50:4, "Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru."

Semua itu akan berbalik kepada kita sendiri. Kita akan menjadi orang yang disukai dan dipercaya oleh orang lain, dan pada akhirnya akan membawa kita kepada kehidupan yang baik.
Efesus 4:29 (BIS), "Kalau kalian bicara, janganlah memakai kata-kata yang kotor. Pakai sajalah kata-kata yang membina dan memberi pertolongan kepada orang lain. Kata-kata seperti itu akan mendatangkan kebaikan kepada orang-orang yang mendengarnya."

Demikia juga apabila kita mengucapkan dan menggemakan kata-kata yang optimis untuk diri kita sendiri, sekalipun kita sedang mengalami hal-hal yang tidak baik dalam hidup kita: kekurangan, kesesakan dan kesusahan, maka perkataan itu semua akan berbalik kepada kita, dan kita akan mengalami kehidupan yang baik. Tetapi apabila kita mengucapkan dan menggemakan kata-kata yang pesimis, keluh-kesah, maka kita akan mengalami kegagalan, kecelakaan, ketidakberuntungan dan akhirnya kematian. Karena kata-kata yang kita ucapkan adalah sebuah doa yang memiliki kuasa untuk mewujudkannya.

Amsal 18:20, "Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia kenyangkan oleh hasil bibirnya."

Sekarang kita mengerti betapa dahsyatnya kuasa lidah. Ia dapat menciptakan yang tidak ada menjadi ada, mewujudkan apa yang kita ucapkan baik ataupun jahat. Oleh sebab itu kita harus bijaksana dalam menggunakan lidah kita.

Dua hal dalam mengendalikan lidah kita.
1. Menjaga hati
Hati sangat berperan penting dalam dalam hidup kita. Karena segala sesuatu bersumber dari hati. Apapun yang kita pikirkan dan katakan, semuanya berasal dari hati. Jika hati kita baik, maka pikiran dan perkataan kita juga akan baik, demikian juga sebaliknya.

Matius 12:34-35, "Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat."

Hati kita sangat dipengaruhi oleh keadaan yang kita alami, maka untuk menjaga hati tetap baik dan bersih, kita sendiri yang bertanggungjawab untuk menjaganya. Seperti yang firman Tuhan katakan di Amsal 4:23, kita harus menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan dengan tidak mengizinkan semua peristiwa-peristiwa yang menyakitkan hati, yang membuat kecewa, sedih, marah dan lain-lain yang terjadi dihidup kita masuk ke perbendaharaan hati kita.

Semua peristiwa yang buruk yang terjadi harus segera ditanggulangi dengan berusaha untuk mengampuni dan melupakannya, sehingga senantiasa terpancar kehidupan; kata-kata yang memberkati orang lain. 

Filipi 4:5, “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!”

2. Dipenuhi Roh Kudus

Surat Yakobus 3:6-8 menekankan kecenderungan kita untuk berdosa dalam perkataan. Firman Tuhan mengatakan; tidak ada seorangpun yang berkuasa untuk menjinakkan lidah.
Yakobus 3:6-8, “Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka. Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia, tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan."

Tuhan Yesus berjanji bahwa kita akan memiliki kuasa apabila Roh Kudus turun atas kita (Kisah 1:8). Tanpa kuasa Roh Kudus tidak ada seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidahnya, karena lidah kita dinyalakan oleh api neraka yang akan mencondongkan kita kepada perkataan yang sia-sia dan jahat.

Persekutuan yang intim dengan Roh Kudus akan membuat kita semakin bertumbuh dewasa rohani, kuasa Roh Kudus akan memampukan lidah kita untuk berkata-kata yang baik dan positif dan kita menjadi orang sempurna yang mampu untuk menguasai lidah dan juga seluruh tubuh kita. 

Yakobus 3:2, “Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya”.

Seperti yang Musa katakan kepada bangsa Israel; “Aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan.” Demikian juga orang percaya dihadapkan dengan pilihan yang sama;  yaitu kehidupan atau kematian. 

Salomo mengingatkan kita, bahwa lidah adalah salah satu anggota tubuh yang dapat mewujudkannya. Sesuai dengan apa yang kita ucapkan demikianlah yang akan terjadi, sebab kata-kata yang kita ucapkan  adalah doa kita. Pada akhirnya semua kata-kata yang kita ucapkan dan gemakan, semuanya akan kembali kepada kita sendiri dan kelak akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. 

Mazmur 34:12-13, “Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu”.

Minggu, 28 Juli 2024

HIDUP PENUH SEMANGAT



 Ayat Pokok:
"Jawab Yesus:"Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,"
(Yohanes 11:25-26)

Pendahuluan
Kita patut bersyukur karena kita punya Tuhan Yesus yang adalah kebangkitan dan hidup. Ia tidak hanya menjanjikan kebangkitan kelak dalam kehidupan yang kekal. Ia juga berjanji akan membangkitkan orang-orang yang saat ini walaupun masih hidup di dunia ini, tetapi mungkin merasa sudah mati, sudah tidak ada harapan lagi.

Orang bisa kelihatannya masih hidup, namun sebenarnya ia sudah tidak punya semangat hidup.

Yohanes 10:10
"Pencuri datang, hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."

Ingatlah apa yang pernah Tuhan lakukan, dan Tuhan bisa melakukannya lebih lagi.

Penyebab padamnya semangat
Apa yang menyebabkan semangat hidup padam?
1. Masalah yang bertubi-tubi
2. Kehilangan orang yang dikasihi
3. Kegagalan, kesalahan dan dosa
4. Perkataan yang negatif/ intimidasi yang datang
5. Kehilangan visi
6. Merasa ditinggalkan Tuhan.

Kunci untuk mengalami hidup yang penuh semangat
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk mengalami hidup yang penuh semangat 

1. Hidup dalam ketaatan akan firman Tuhan
Lukas 5:5-6
"Simon menjawab:"Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga. Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak."

Yohanes 21:6
"Maka kata Yesus kepada mereka:"Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya banyaknya ikan.

Ingat !
Kalau Tuhan menolong, pertolongan-Nya pasti sempurna dan tidak pernah setengah-setengah.

Yohanes 21:11
"Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: Seratus lima puluh tiga ekor banyaknya dan sungguhpun sebanyak itu jala itu tidak koyak.

Ingatlah panggilan, firman atau mimpi yang pernah Tuhan nyatakan.

2. Hidup dalam pimpinan dan pengurapan Roh Kudus
Roma 8:26
"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya kita harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."

Yohanes 6:63 (BIMK)
"Yang membuat manusia hidup ialah Roh Allah. Kekuatan manusia tidak ada gunanya. Kata-kata yang kukatakan kepadamu ini adalah kata-kata Roh Allah dan kata-kata yang memberi hidup."

3. Tertanam di komunitas yang saling membangun
Kisah 2:1
"Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat."

Kisah 2:46-47
"Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang-orang yang diselamatkan."

Penutup
Tetaplah bersemangat menghadapi apapun yang terjadi. orang yang bersemangat dapat menghadapi apapun dan pasti akan tampil sebagai pemenang.
Amsal 18:14
"Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaanya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat yang patah?


Selasa, 02 Juli 2024

HIDUP SEBAGAI ALAT KEBENARAN-NYA

 Ayat Pokok:
"Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran."
(Roma 6:13)

Pendahuluan
Paulus memberikan nasihat kepada jemaat di Roma untuk menghargai kasih karunia Allah dengan tidak lagi hidup dalam dosa, tetapi sebaliknya untuk menyerahkan hidup sebagai alat kebenaran-Nya.

Hal ini memang tidaklah mudah. Ada banyak tantangan untuk kita hidup seturut dengan firman Tuhan, tetapi percayalah Roh Kudus akan memberikan kekuatan dan kemampuan.

Mengapa kita harus hidup sebagai alat kebenaran-Nya?

1. Kita satu dengan Kristus

Roma 6:5, "Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya."

Kita harus senantiasa ingat bahwa setelah kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, maka Kristus menyatu dengan kita dan kita menyatu dengan Kristus.
Oleh karena itu kita harus senantiasa memancarkan Kristus melalui sikap hidup kita.
Mari kita terus berusaha agar melalui kehidupan kita, nama Kristus dipermuliakan senantiasa.

2. Hidup bagi Allah

Roma 6:11, “Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.”

Hidup lama : hidup dalam dosa dan kelaliman.
Hidup baru : hidup dalam kebenaran dan anugerah Allah.
Setelah kita percaya kepada Kristus, kita adalah ciptaan yang baru.

3. Karena kasih karunia Allah

Roma 6:14, “Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.”

Keselamatan kita adalah karena kasih karunia Allah. 
Oleh karena itu, kita harus menghargai kasih karunia Allah dengan hidup dalam kekudusan.
Setelah percaya dan menerima kasih karunia keselamatan, orang itu harus memandang hidup lamanya di dalam dosa sebagai sudah mati (seperti Yesus Kristus sudah mati untuk menanggung hukuman dosa kita). Kelak, kita akan mengalami kebangkitan (seperti Yesus Kristus yang sudah bangkit). 

Penutup
Jadikanlah diri kita sebagai alat yang menyatakan kebenaran dan kehidupan kita akan dipakai oleh Tuhan untuk membungkam kelaliman dosa.

Mari kita pakai hidup kita untuk menjadi alat kebenaran-Nya. Mari kita pakai tangan kita untuk membantu sesama. Mari kita pakai mulut kita untuk membangun iman dan semangat sesama.

DAPATKAN MATERI KHOTBAH INI
Silakan KLIK DISINI