Jumat, 29 Juli 2016

GALAU


Ayat Pokok:
Mazmur 3:1-9

Pendahuluan
Pernahkah kalian merasakan galau? Galau dapat diartikan sebagai perasaan: bimbang, bingung, cemas, gelisah, hilang akal, kacau, kuatir, kusut, nanar, senewen, resah, risau dan was-was. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata galau diartikan : sibuk beramai-ramai, ramai sekali, kacau tidak karuan (pikiran). Jadi galau atau kegalauan berhubungan dengan pikiran.

I. Penyebab orang mengalami kegaluan.
   Ada beberapa penyebab orang mengalami kegaluan.
   1. Mengalami kegagalan.
       Tidak semua yang kita rencanakan berjalan sesuai dengan harapan. Terkadang apa yang terjadi jutru jauh dari apa yang kita inginkan. Tidak jarang hal ini akan menyebabkan kita merasa galau. Kita merasa menjadi orang yang tidak berguna. Kita merasa kehadiran kita di dunia ini tidak berarti, hanya untuk memenuhi bumi. Kita merasa seolah-olah sudah tidak ada lagi masa depan. Ada banyak cerita tentang orang-orang yang gagal dan kemudian mengambil jalan pintas. Misalnya ada orang yang tidak naik kelas, malah memilih untuk tidak meneruskan sekolah. Ada yang gagal berusaha atau bekerja, malah membuat ia malas untuk kembali mencoba. Ada yang diputus pacar, malah mengurung diri di kamar. Kegagalan membuat orang yang tidak bisa menerimanya menjadi galau.

2.  Perasaan tertolak.
Salah satu penyebab kegaluan adalah perasaan minder dan merasa tertolak. Ada orang berpikir, kok tidak ada yang mau bergaul dengan saya? Aku kok rasanya tidak pantas bergaul dengan mereka. Ada juga orang yang terlalu berlebihan dalam menyikapi konflik, sehingga konflik di respon negatif.

3. Tidak yakin akan campur tangan Tuhan.
Sebetulnya inilah penyebab terbesar orang merasa galau. Orang yang galau selalu dipenuhi pikiran bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang tidak mempedulikan kita. Kalau Tuhan mengasihi kita, mengapa Tuhan mengijinkan hal-hal yang buruk ini terjadi?Orang-orang seperti ini tidak mau membuka diri dan mempercayai firman Tuhan, bahwa apapun yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita, sesungguhnya baik adanya. 

II. Cara mengatasi kegalauan
Ada beberapa nasehat firman Tuhan bagaimana mengatasi kegalauan.

1. Jangan menuntut kesempurnaan dari orang lain
Tidak ada manusia yang sempurna. Manusia adalah makhluk lemah yang rentan untuk berbuat salah. Kesempurnaan hanyalah milik Allah. Itu sebabnya jangan marah atau galau ketika orang berbuat jahat kepada kita. Tetaplah bersukacita dan hadapi semua dengan tawa. Ketika orang berbuat jahat kepada kita, jangan balas dengan menjahati mereka. Balaslah kejahatan dengan kebaikan.  Bukankah itu yang firman Tuhan perintahkan untuk kita lakukan?.

1 Petrus 3:9 menuliskan " Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat".

Roma 12:21 juga menulis:" Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan'.

Contoh nyata adalah pengalaman hidup dari Yusuf yang sekalipun diperlakuan jahat oleh saudara-saudaranya,  tetapi Yusuf tetap mengasihi mereka. Demikian juga Daud yang tetap mengasihi Saul yang menjahatinya. Dalam Perjanjian Baru kita mengenal tokoh Stevanus yang juga melakukan hal yang luar biasa, memberkati orang-orang yang menjahati dia.

2. Yakin  bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
Gagal bukan berarti kita tidak bisa. Gagal bukan berarti final. Jadikan kegagalan sebagai cambuk untuk  kita semakin giat berusaha. Jangan menyerah. Ingat, kita tidak akan pernah menikmati lampu seperti yang sekarang kita nikmati,kalau dulu Thomas  Afa Edison galau dan putus asa dan tidak lagi melanjutkan eksperimenya ketika ia mengalami kegagalan.  Barangkali kita tidak akan pernah menikmati makanan cepat saji, yang kita kenal dengan fried chiken, kalau dulu kolonel Sanders putus asa ketika ia kesana-kemari menawarkan resep masakannya dan ditolak oleh berbagai restoran yang ditanginya.

Ayub 42:2
" Aku tahu bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal."

3. Percayalah akan campur tangan Allah.
Sesungguhnya galau bukanlah rancangan Allah. Apakah rancangan Allah yang sejati?
Yeremia 29: 11 "Sebab Aku ini mengetahi rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

GALAU akan hilang, kalau kita percaya GALAU. Yang artinya
God
Always
Listening
And
Understanding

Penutup
Apakah hari-hari ini kita sedang galau? mari serahkan masalah kita kepada Tuhan dan percayalah ia akan bertindak.
Mazmur 37:5 " Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan, dan percayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak". 


*****Ags****

LINK INFORMASI PENTING



2 komentar: