KUMPULAN RINGKASAN KHOTBAH ANEKA TEMA

Disarikan dari berbagai sumber

TERSEDIA JUGA MATERI-MATERI KHOTBAH DALAM FORMAT POWERPOINT

Dipersembahkan khusus untuk para pendeta dan pelayan Tuhan

TERSEDIA JUGA REKAMAN KHOTBAH DALAM FORMAT MP3

Dari para Hamba Tuhan yang Indonesia dan manca negara

MAU DAPAT SMS SENNTUHAN FIRMAN SETIAP HARI SECARA CUMA-CUMA?

Ketik DAFTAR SENTUHAN FIRMAN kirim ke.085228085470

PELAYANAN KONSELING DAN BANTUAN DOA

Silakan sms/telp ke.085228085470

Jumat, 14 November 2025

SERI AI UNTUK PELAYANAN GEREJA

 


Shalom
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat dan kemampuan kepada umat-Nya untuk menggunakan teknologi sebagai alat pelayanan bagi kemuliaan-Nya
Kita hidup di masa di mana teknologi berkembang pesat, tetapi kasih dan panggilan pelayanan tetap sama. AI bukan pengganti pelayanan manusia, melainkan mitra yang dapat menolong gereja untuk bekerja dengan lebih baik, cepat, dan teratur.
Membangun pelayanan yang relevan di abad ke-21 membutuhkan pemahaman teknologi yang tepat. Salah satu teknologi mutakhis yang sangat mendukung pelayanan adalah dengan AI atau Artificial Intelligence

Seri ebook ini dirancang khusus untuk para pemimpin gereja yang ingin menggunakan AI secara bijaksana, etis, dan efektif dalam pelayanan sehari-hari.

Setiap buku menyajikan:
- Konsep teologis yang kuat
- Panduan penggunaan AI langkah demi langkah
- Contoh kasus nyata dari pelayanan
- Ide-ide kreatif yang bisa langsung diterapkan

Pelayanan tidak berubah misinya.
Yang berubah adalah alatnya.
Mari melayani lebih luas—tanpa kehilangan hati seorang gembala.

Dapatkan Ebook Seri AI Untuk Pelayanan Gereja, yaitu:
- MENYUSUN MATERI KHOTBAH DENGAN BANTUAN AI
- AI UNTUK PELAYANAN SEKOLAH MINGGU
- AI UNTUK PELAYANAN PEMUDA DAN REMAJA GEREJA
- AI UNTUK PELAYANAN IBADAH DAN MULTIMEDIA GEREJA
- AI UNTUK MANAJEMEN GEREJA
- AI UNTUK PELAYANAN KONSELING PASTORAL

Dapatkan seluruh Ebook Seri AI UNTUK PELAYANAN GEREJA dengan memberikan donasi Rp. 50.000,00 (Lima Puluh Ribu Rupiah ) melalui salah satu rekening kami:
BNI No.Rek 1954674536  a.n Agus Susanto
BCA 1540241577 a.n Agus Susanto
Bank Mandiri No.rek 1360007334334 atas nama Agus Susanto.
Bank BRI no.rek 6917-0101-7761-533 A.n Agus Susanto.
DANA 0852-2808-5470 A.n Agus Susanto
OVO No.Rek 0852-2808-5470

Setelah pengiriman dana, mohon kirim konfirmasi via WA atau Email:
Tuhan Yesus Memberkati.

Senin, 10 November 2025

AI UNTUK PELAYANAN PEMUDA REMAJA GEREJA

 


AI UNTUK MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI GEREJA

 Dapatkan Ebook
AI UNTUK MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI GEREJA


AI UNTUK PELAYANAN SEKOLAH MINGGU

Pelayanan Sekolah Minggu adalah ladang yang sangat berharga di hadapan Tuhan. 
Di sanalah benih iman ditanamkan, karakter dibentuk, dan kasih Kristus dikenalkan kepada generasi yang akan datang. 

Kini, Tuhan memberikan kepada kita alat baru bernama Artificial Intelligence (AI) — bukan untuk menggantikan peran guru, tetapi untuk memperlengkapi dan memperluas daya cipta dalam pelayanan.

Melalui Ebook ini, kita akanbelajar bagaimana AI dapat menolong guru Sekolah Minggu dalam:
Menulis cerita Alkitab yang menarik,
Membuat gambar dan ilustrasi rohani yang indah,
Menyusun aktivitas dan permainan kreatif, serta
Menghasilkan renungan anak-anak yang menyentuh hati.

Bagaimana Mendapatkan Ebook ini?
Kirim donasi sebesar Rp.10.000,00 melalui
BNI No.Rek 1954674536 A.n Agus Susanto

Setelah kirim donasi, kirim konfirmasi atau bukti transfer melalui WA.0857-7509-2607
Materi akan dikirim melalui WA atau Email.
Terimakasih Tuhan Yesus Memberkati

 CATATAN
Donasi dapat juga dengan cara scan QRIS di bawah ini !


Jumat, 31 Oktober 2025

MANUSIA HIDUP OLEH FIRMAN

 

Ayat Pokok:
"Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(Matius 4:4)

Pendahuluan
Saat Yesus dicobai di padang gurun, iblis menyerang pada titik kebutuhan jasmani:rasa lapar.
Namun Yesus menunjukkan bahwa kebutuhan terbesar manusia bukanlah hal jasmani, melainkan rohani.
Di tengah dunia yang menekankan materi, Yesus mengingatkan bahwa hidup sejati bersumber pada firman Allah.

Latar Belakang Teks
Setelah berpuasa 40 hari, Yesus lapar (ay.2)
Iblis mencobai Yesus untuk mengubah batu menjadi roti- pencobaan untuk memuaskan diri sendiri dan mengabaikan kehendak Bapa.
Jawaban Yesus diambil dari Ulangan 8:3, ketika Tuhan mengajar bangsa Israel di padang gurun untuk bergantung sepenuhnya pada firman-Nya.

Makna utama ayat ini:
Mari kita akan renungkan bersama-sama, makna yang terkandung dalam perkataan Tuhan Yesus di ayat ini.

1. Firman Allah adalah sumber kehidupan rohani.
Seperti tubuh butuh roti, jiwa manusia butuh firman Allah untuk hidup dan bertumbuh.
Tanpa firman, iman menjadi lemah dan kehidupan rohani menjadi kering.
Mari kita mulai memperhatikan kebutuhan rohani juga dengan jalan memenuhi roh  kita dengan firman Tuhan.
Kebutuhan jasmani memang penting, tetapi kebutuhan rohani juga sangatlah penting.
Jadikan firman Tuhan sebagai makanan rohani harian.

2. Hidup manusia lebih dari sekedar kebutuhan jasmani.
Dunia sering menilai hidup dari harta, karier dan kenyamanan.
Tapi hidup sejati adalah hidup yang dipenuhi kebenaran dan kehendak Tuhan.
Jangan tergoda dengan dunia yang seringkali mencoba mengajak kita untuk menggantikan firman dengan hiburan, uang atau kepuasan sesaat.

3. Ketaatan kepada firman Tuhan membawa kemenangan atas pencobaan
Yesus menang melawan  iblis bukan dengan kekuatan fisik, melainkan dengan firman.
Firman adalah pedang Roh yang menolong kita dalam peperangan rohani (Efesus 6:17)
Di tengah tantangan hidup, jangan mencari jalan pintas, tapi berpeganglah senantiasa pada janji firman Tuhan.
Dalam setiap keputusan, tanyakan: “Apakah ini sesuai dengan firman Tuhan?

Penutup
Yesus  menunjukkan bahwa firman Allah lebih berharga dari pada roti.
Hidup yang sejati, tidak diukur dari kenyang secara jasmani, tetapi dari ketaatan pada kehendak Allah.
Mari kita perbaharui komitmen untuk hidup oleh firman-Nya setiap hari, sebab di sanalah sumber kekuatan, penghiburan dan kemenangan kita.

LINK INFORMASI PENTING
MENYUSUN MATERI KHOTBAH DENGAN BANTUAN AI
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH IBADAH PRIA
EBOOK PANDUAN PELAYANAN PERKUNJUNGAN JEMAAT
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PEMBERKATAN NIKAH
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN VOLUME 3

Sabtu, 11 Oktober 2025

ALLAH HADIR UNTUK MENYELAMATKAN KELUARGA

 

Bacaan Alkitab:
Matius 1:21-24

Pendahuluan
Natal bukan hanya tentang kelahiran seorang bayi di Betlehem, tetapi tentang hadirnya Allah dalam kehidupan manusia.

Di tengah dunia yang penuh dengan kekacauan, perpecahan, dan penderitaan keluarga, Allah datang membawa keselamatan dan pemulihan.
Keluarga Yosef dan Maria menjadi contoh bahwa kehadiran Yesus mengubah arah hidup sebuah keluarga.
Pertanyaan renungan: Apakah kita memberi ruang bagi Allah untuk hadir dan menyelamatkan keluarga kita hari ini?

Isi Khotbah
Mari kita renungkan beberapa kebenaran mengenai hal ini

1. Allah hadir dalam keluarga yang sedang mengalami kebingungan
Baca: Matius 1:18-20
Yusuf kebingungan dan hampir meninggalkan Maria karena berita kehamilannya.
Namun Allah turun tangan melalui malaikat, menyatakan bahwa semua ini adalah bagian dari rencana-Nya.

Pesan:
Ketika keluarga berada dalam kebingungan, Allah tidak tinggal diam. Ia hadir memberi arah dan menenangkan hati.
“Jangan takut mengambil Maria sebagai istrimu...” (ayat 20)

2. Allah hadir untuk menyelamatkan
Baca: Matius 1:21
Nama “Yesus” berarti YHWH menyelamatkan.
Tujuan utama kedatangan-Nya adalah menyelamatkan umat-Nya dari dosa.
Keluarga yang diselamatkan dari dosa akan mengalami pemulihan dalam kasih, pengampunan, dan ketaatan kepada Allah.

Tanpa keselamatan, keluarga mudah hancur oleh ego, dosa, dan kepahitan. Dan keselamatan kita hanya ada dalam Tuhan Yesus Kristus.

3. Allah hadir sesuai janji-Nya
Baca: Matius 1:22-23
Kelahiran Yesus menggenapi nubuat Yesaya: “Seorang perawan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel — Allah menyertai kita.”
Imanuel berarti Allah tidak jauh, melainkan hadir di tengah-tengah keluarga kita.
Saat keluarga menghadapi badai, kehadiran Allah menjadi sumber kekuatan dan harapan.

4. Allah diterima dalam ketaatan
Baca; Matius 1:24
Yusuf bangun dari tidurnya dan taat kepada firman Tuhan.
Ketaatan membuka jalan bagi karya keselamatan Allah dalam keluarga.
Keluarga yang taat kepada Tuhan menjadi tempat di mana kasih dan keselamatan Allah nyata.

Penutup
Natal adalah bukti bahwa Allah peduli dengan keluarga manusia.
Ia datang bukan hanya untuk dunia, tetapi untuk menyelamatkan keluarga demi keluarga.
Kiranya setiap rumah tangga mengalami damai sejahtera seperti Yusuf dan Maria — keluarga yang diberkati karena memberi tempat bagi Yesus.

Ketika Allah hadir dalam keluarga, kasih menggantikan konflik, pengampunan menghapus luka, dan keselamatan menjadi nyata.

LINK INFORMASI PENTING
29 BAHAN KHOTBAH NATAL


Kamis, 21 Agustus 2025

JANGAN MEMBANGUN KERAJAAN TANPA TUHAN

 Ayat Pokok:
"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, dan dengan segalam akhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi. Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi.Dan Allah berfirman: ”Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:”
(Kejadian 10:10)

Pendahuluan
Dalam pasal-pasal sebelumnya, kita membaca bagaimana Tuhan kemudian menghukum dunia dengan air bah, akibat dosa yang mereka perbuat. Hanya Nuh dan keluarga yang selamat, sebagai buah ketaatan mereka kepada kehendak Tuhan. Pasal 10 ini memberikan gambaran tentang kehidupan setelah air bah: bumi yang baru, pengharapan baru.

Setelah air bah, dunia dimulai kembali dari Nuh dan anak-anaknya.
Tetapi ternyata, kehidupan manusia setelah air bah, tetap tidak berubah. Mereka kembali dalam kehidupan dosa.

Di antara keturunan mereka muncul seorang bernama Nimrod, yang mendirikan kerajaan pertama di tanah Sinear. Tapi apakah kerajaan ini dibangun atas dasar takut akan Tuhan? Atau ada motivasi tersembunyi di balik pembangunan ini?

Ilustrasi:
Seperti seorang arsitek yang membangun rumah megah tapi tidak memperhitungkan pondasi, ketika badai datang, rumah itu roboh. Demikian juga hidup kita—jika dibangun di atas nama sendiri, suatu saat akan runtuh. Tetapi jika dibangun atas dasar kehendak Tuhan, ia akan bertahan untuk selamanya.

Pokok-pokok khotbah
1. Keinginan manusia untuk membangun nama sendiri
Nimrod dikenal sebagai pemburu yang gagah, tapi ia juga haus akan kekuasaan.
Kerajaan Babel nantinya dikenal bukan karena kemuliaan Allah, tetapi karena kesombongan manusia (Kejadian 11:4).

Peringatan bagi kita:
Apakah kita membangun pelayanan, keluarga, atau karier demi nama sendiri?

2. Bahaya kerajaan tanpa kedaulatan Tuhan
Babel, Akad, dan Erekh menjadi simbol kekuasaan manusia yang memberontak kepada Tuhan.
Babel menjadi tempat pembangunan menara untuk mencapai langit—simbol ambisi dan pemberontakan rohani.
Hidup tanpa kendali Tuhan, meskipun nampak sukses, berakhir dalam kehancuran (Mazmur 127:1).

3. Tuhan tidak berkenan dengan kerajaan yang bertentangan dengan rencana-Nya.
Tuhan mengacaukan bahasa di Babel dan mencerai-beraikan mereka (Kejadian 11:8).
Ini menegaskan bahwa rencana manusia tanpa Tuhan akan gagal.
Tuhan ingin kita membangun kerajaan-Nya, bukan kerajaan kita sendiri (Matius 6:33).

Penutup
Dalam hidup ini kita semua sedang “membangun” sesuatu: rumah tangga, karier, pelayanan. Mari pastikan fondasinya adalah Tuhan. Jangan terjebak dalam ambisi pribadi seperti Nimrod.

Jadilah pembangun kerajaan Allah, bukan kerajaan ego pribadi.

Kamis, 07 Agustus 2025

HIKMAT UNTUK BERTINDAK TEPAT

 Ayat Pokok:
"Tetapi menjelang matahari terbenam, atas perintah Yosua mayat mereka diturunkan dari tiang-tiang itu, dan dilemparkan ke dalam gua, tempat mereka bersembunyi. Lalu mulut gua itu ditutupi orang dengan batu-batu besar, yang masih ada sampai sekarang."
(Yosua 10:27)

Pendahuluan
Banyak orang gagal bukan karena tidak kuat atau tidak punya kesempatan, tetapi karena salah mengambil tindakan.

Dalam kisah Yosua 10, Yosua menghadapi aliansi lima raja yang menyerang Gibeon. Dalam tekanan besar, Yosua tetap tenang dan bertindak bijaksana.

Ayat kunci (Yosua 10:27) menunjukkan bahwa bahkan dalam mengurus hal yang tampaknya sepele (penguburan raja-raja musuh), Yosua melakukannya dengan hikmat dan kehormatan sesuai waktu Tuhan.

POKOK-POKOK KHOTBAH
1. Hikmat Muncul dari Ketundukan pada Firman (Yosua 1:8; 10:8)
Yosua dikenal sebagai pribadi yang taat dan terus berpegang pada firman Allah.
Sebelum bertindak dalam peperangan, ia menerima perintah Tuhan (10:8) dan mengikuti arahan-Nya.
Aplikasi: Untuk bertindak tepat, kita harus hidup dalam firman setiap hari.

2. Hikmat Membuat Kita Tahu Kapan Harus Bertindak dan Berhenti (Yosua 10:12–14, 27)
Yosua meminta matahari berhenti (tindakan berani dalam iman).
Tetapi ketika raja-raja dikalahkan, ia tidak langsung menguburkan mereka, melainkan menunggu waktu yang tepat (10:27).
Ini menunjukkan hikmat: tahu kapan harus bertindak cepat, dan kapan harus menunggu.
Aplikasi: Jangan tergesa-gesa, mintalah tuntunan Tuhan dalam setiap keputusan.

3. Hikmat Memuliakan Allah, Bukan Diri Sendiri (Yosua 10:42)
Yosua tidak mencari nama atau hormat pribadi.
Ia tahu kemenangan datang karena Tuhan berperang bagi Israel (Yosua 10:14).
Hikmat membuat kita fokus pada kemuliaan Tuhan, bukan pada ego atau ambisi pribadi.
Aplikasi: Dalam setiap keberhasilan, jangan lupa menyatakan kemuliaan Tuhan.

Penutup
Di tengah dunia yang penuh tekanan dan keputusan cepat, kita membutuhkan hikmat surgawi agar bisa bertindak tepat.
Mintalah seperti Salomo: "Berilah hambamu hikmat untuk dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat" (1 Raja-raja 3:9).
Mari kita, seperti Yosua, hidup dalam firman dan berjalan bersama Tuhan supaya langkah-langkah kita dituntun dengan hikmat ilahi.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Selasa, 05 Agustus 2025

KUMPULAN MATERI KHOTBAH SEPUTAR KEMERDEKAAN KRISTEN

 

Shalom,
Biasanya, dalam bulan Agustus seperti saat ini, gereja-gereja dan lembaga pelayanan Kristen mengagkat tema seputar Kemerdekaan Kristen da Peran Gereja dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Untuk membantu para Pendeta dan Pengkhotbah Kristen yang sedang mempersiapkan tema-tema seputar Kemerdekaan Kristen, kami menyediakan materi-materi khotbah dengan tema sebagai berikut:
1. Hikmat yang Memerdekakan
2. Kemerdekaan Dalam Kristus
3. Arti Kemerdekaan Kristen
4. Mengalami Kemerdekaan yang Sejati
5. Kemerdekaan Kita
6. Makna Kemerdekaan yang Sejati
7. Menjadi Berkat Bagi Masyarakat
8. Berkat Bagi Bangsa
9. Tanggung Jawab Gereja Tuhan Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
10. Merdeka Dari Hidup Lama

Catatan:
Semua materi dalam bentuk file powerpoint, dapat diedit dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Dapatkan materi-materi tersebut dengan donasi Rp.10.000,- (untuk semua materi/10 judul )
Donasi akan digunakan untuk mendukung pelayanan YAYASAN BINA SEJAHTERA (BINARA MEDIA)



Sabtu, 05 Juli 2025

JANJI TUHAN TAK PERNAH BERUBAH

 Ayat Pokok:
"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, "
(Kejadian 9:9)

Pendahuluan
Hari ini kita akan memperhatikan bersama-sama, bagian firman Tuhan dalam Kejadian 9:9, namun untuk lebih memahami pesan-pesan firman Tuhan dalam hal ini, mari kita baca mulai ayat yang ke 1 sampai ayat 11

Gambaran tentang kehidupan setelah air bah: bumi yang baru, pengharapan baru.
Dalam masa penuh ketidakpastian, Tuhan berbicara tentang perjanjian.
Pertanyaan pembuka: Masih adakah janji yang pasti di dunia ini?

Pokok-pokok pembahasan
1. Tuhan adalah Allah yang setia menepati janji-Nya
"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku..."

Tuhan-lah yang memulai dan menetapkan perjanjian, bukan manusia.
Janji Tuhan bukan tergantung situasi, tetapi pada karakter-Nya yang setia.
Aplikasi: Kita bisa mempercayakan masa depan kepada Tuhan yang setia.

2. Perjanjian Tuhan bersifar pribadi dan berkelanjutan
".... dengan kamu dan dengan keturunanmu,"

Tuhan tidak hanya memikirkan Nuh, tetapi generasi selanjutnya.
Ini menunjuk pada kasih Tuhan yang melampaui waktu dan batas manusia.
Aplikasi: Janji Tuhan dalam hidup kita juga berdampak bagi anak cucu kita.

3. Perjanjian Tuhan membawa pengharapa
Setelah bencana besar, Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya.
Tanda pelangi yang menyusul adalah lambang kasih karunia.

Aplikasi: Dalam kesulitan hidup, kita tetap memiliki pengharapan karena janji Tuhan tetap berlaku.

Ilustrasi:
Cerita nyata: seorang ayah yang menepati janjinya kepada anaknya meskipun melalui banyak kesulitan — menggambarkan kesetiaan Tuhan dalam perjanjian-Nya.
Atau: Pelangi yang muncul setelah hujan — bukti bahwa badai tidak pernah abadi, janji Tuhan tetap.

Penutup
Dunia berubah, tetapi janji Tuhan tidak berubah.
Mari perbaharui iman kita kepada Tuhan yang berjanji dan tidak pernah ingkar.
Ingatlah bahwa perjanjian ini akhirnya digenapi secara sempurna dalam Yesus Kristus.