Rabu, 02 Agustus 2017

HATI YANG JUJUR



Bahan bacaan: Amsal 3:32

                "Karena orang yang sesat adalah kekejian bagi Tuhan. Tetapi dengan orang-orang yang jujur, Ia bergaul erat."
(Amsal 3:32)

Ada seorang remaja miskin yang bernama William Colgate. Suatu ketika, saat ia berusia 16 tahun, ia memutuskan untuk meninggalkan rumahnya dan pergi untuk mencari nafkah hidupnya sendiri. Ia pergi dengan membawa seluruh harta miliknya. Dalam perjalanannya, sementara ia ada disebuah dermaga,  ia bertemu dengan seorang kapten kapal tua yang beriman kepada Tuhan. Lalu William menceritakan tentang hidupnya yang sulit dan orang tuanya yang miskin. Diceritakan pula bahwa dalam usahanya, ia tidak memiliki keahlian apa-apa, kecuali membuat sabun dan lilin.

Dengan penuh perhatian, kapten tua itu mendengarkan curahan isi hati William lalu kemudian mengajaknya untuk  berlutut dan berdoa. Setelah berdoa, ia menasehati anak muda tersebut,"Engkau akan menjadi pembuat sabun yang sukses di kota New York. Engkau akan mengalami keadaan yang baik seperti orang kaya, asal engkau mengingat pesanku ini. Jadilah orang baik, berikanlah hatimu menjadi milik Kristus,  Dan satu hal berlakulah jujur dalam usahamu membuat sabun. Berilah ukuran dan timbangan yang tepat kepada para konsumen. Jujurlah kepada sesamamu dan kepada Tuhanmu. Aku yakin engkau akan menjadi orang yang kaya dan makmur".

Nasehat kapten kapal itu selalu diingat oleh William. Ketika untuk pertama kali ia sampai ke kota New York, sebagai seorang miskin dan sebatang kara, tetapi ia tetap setia bersekutu di gerejanya. Setelah ia mulai bekerja dan mendapatkan penghasilan, walaupun awal mulanya kecil, tetapi ia setia mempersmbahkan persepuluhan. Ternyata luar biasa, berkat ketekunan dan kejujuranya usahanya makin berkembang. Ia bahkan bertekat bukan hanya sepeluluh persenya, tetapi sampai lebih. Tidak heran kalau usahanya semakin diberkati. Sekarang ini siapa yang tidak pernah tahu tentang pasta gigi Colgate?

Itulah kisah kejujuran seorang William Colgate yang patut kita teladani.

0 komentar:

Posting Komentar