Selasa, 11 Maret 2014

MEMPEROLEH BERKAT YANG BESAR DARI PENDERITAAN

Ayat Pokok :
Ayub 1:20-22

Pendahuluan
Pada umumnya orang tidak suka dengan penderitaan. Tetapi kenyataan membuktikan bahwa penderitaan senantiasa hadir tanpa disangka. Saat penderitaan datang, tidak jarang orang mulai berpikir dalam hati " Mengapa semua ini terjadi? Mengapa begini, mengapa begitu, apa salah dan dosaku?"

Mengapa Tuhan ijinkan?
Ada orang yang pernah berkata, " Kalau benar Allah memelihara, mengapa kita menderita?" " Dimanakah Allah saat umat-Nya diterpa malapetaka? Kalau Allah yang mahakasih adalah maha kuasa, mengapa bencana melanda dunia" dan ribuan pertanyaan senada yang kalau ditulis semua membuat capai saya dan yang membacanya.

Bertanya tidaklah salah, karena memang demikianlah natur manusia. Makin banyak bertanya makin banyak tahu, semakin banyak bertanya semakin kita tambah ilmu. Namun demikian perlu juga diperhatikan apa hal yang mendasar sehingga kita perlu bertanya tentang sesuatu. Apa motivasi dan asumsi dibalik pertanyaan-pertanyaan yang kita lontarkan. Ada yang bertanya karena ragu, yang lain bertanya karena percaya. Kaum Atheis, skeptis dan musuh-musuh kekristenan bertanya  untuk memojokkan dan menjatuhkan. Sementara kaum beriman bertanya untuk menjawab pergumulan dan meneguhkan kepercayaan.

Ada orang yang bertanya tentang penderitaan untuk membenturkan kasih Tuhan dan kuasa-Nya. Mereka sebetulnya sudah punya pemikiran dibalik pertanyaan yang mereka sampaikan. Kalau Allah Mahakasih, tentua Dia tidak menghendaki manusia menderita. Kalau Allah itu mahakuasa,  tentu Dia mampu melakukan segala perkara untuk menghindarkan umat-Nya dari derita.Dengan adanya realita penderitaan, maka mereka mulai berpikir dalam hatinya, " Mungkin Allah tidak maha kasih, mungkin Dia tidak mahakuasa,mungkin pula tidak kedua-duanya".

Pandangan tersebut tidaklah tepat, bahkan saya berani katakan sambil melompat, ini sesat. Sebab pemikiran seperti ini mengabaikan peran dan pencobaan iblis, mengingkari keterbatasan manusia, serta menafikan kerusakan alam akibat kejatuhan manusia dalam dosa dan kecerobohan kita.Lebih dari itu, dengan pemikiran ini,tanpa kita sadari kita sedang membelenggu kedaualatan Tuhan dan mencoba untuk mengatur Dia  menurut mau kita? Siakah kita?

Berkat dari penderitaan
Untuk memahami berkat yang terembunyi dari penderitaan, mari kita mempelajari satu tokoh Alkitab yang tidak asing lagi bagi kita yang senang belajar firman-Nya. Saya tidak mau tanya kepada yang tidak suka membaca Alkitab. Bisa jadi tokoh Ayub ini asing bagi mereka.

 Mari kita berkenalan dengan Ayub ini dari beberapa segi
Pertama segi sosial. Ayub adalah seorang yang sangat saleh, jujur serta takut akan Allah dan menjauhi kejahatan ( Ayub 1:1 ). Dari catatan Alkitab kita tidak mendapati cacad cela dari kehidupannya. Saya berani menyimpukan berdasarkan firman Tuhan bahwa Ayub  adalah seorang yang dermawan ( Ayub 29:12-15 ). Disamping itu karena ia mempunyai banyak budak dan pekerja. Secara logika saja, kalau banyak orang yang seang bekerja kepada-nya, bisa jadi karena ia orang yang senang memberi gaji lebih kepada karyawannya dan THR  setahun sekali misalnya.

Kedua dari segi harta. Ayub adalah seorang yang kaya raya( Konglomerat lah kalau istiah jaman kita ). Ia mempunyai tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta,lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina serta budak-budak yang tidak terhitung jumlahnya.Dengan demikian Ayub diberikan julukan sebagai orang yang terkaya pada jamannya ( Ayub 1:3 ). Yang pasti kekayaannya bukan karena korupsi, kolusi dan tipu sana-sini, tapi murni berkat ilahi karena kerja keras dan tidak malas.Bandingkan dengan para petinggi negeri ini yang jadi kaya karena korupsi.

ketiga dari segi rohani. Ayub hidup dengan kerohanian yang sangat kuat. Ini terbukti dari caranya setiao hari mempersebahkan korban kepada Tuhan. Ia menjalankan fungsi imam dalam keluarga dengan baik.

Tapi apakah karena kesalehannya lantas ia tidak alami masalah. Tidak demikian ternyata, Justru ia mengalami musibah dan bencana demi bencana dalam seketika. Dan dari kehidupan Ayub ini akhirnya kita bisa belajar mengenai berkat dibalik penderitaan.

Apa saja berkat dibalik penderitaan? 
Pertama: Pendeitaan dipakai Tuhan untuk menguji iman ( Ayub 23:10 )
Kedua : Penderitaan dipakai Tuhan untuk mempermalukan iblis ( Ayub 1:20-22 )
Ketiga : pendeitaan dipakai Allah untuk menyatakan kuasa-Nya ( Roma 8:35-39 )
( Maaf tolong dikembangkan sendiri dulu ya ) saya belum ada waktu. Lain kali kita sambung lagi

Penutup
Hidup dalam Allah, berarti hidup dalam anugerah yang melimpah-limpah. Hal ini bukan berarti bebas dari masalah. Walaupun kita alami penderitaan, percayalah bahwa kita tidak sendirian. Ada sepasang mata yang memperhatikan kita. Tangan-Nya terbuka untuk menolonng kita. Ia Allah yang mengerti dan peduli. Dia sahabat setia yang selalu menemani kita ( Maaf... sudah dapat inspirasi lagu untuk masuk dalam penyemabahan dari utaian kata-kata tadi kan? Kalau belum....  )

Semakin kita menderita maka semakin kuasa Allah menjadi sangat nyata kita rasakan. Allah tidak meninggalkan Ayub sendirian. Ia hadir, Ia menopang, Ia menguatkan bahkan senantiasa menghibur.  Saya yakin kita semua pernah diperhadapkan dengan berbagai macam masalah dan penderitaan, bukankah di saat-saat seperti itu kita benar-benar merasakan bahwa Tuhan itu sungguh teramat baik dan selalu hadir di hidup kita. Allah mempunyai ribuan cara untuk menolong dan memelihara hidup kita. Mari bersikap seperti Ayub ketika menghadapi permasalahan, terus memuji Tuhan, hidup di dalam ucapan syukur dan selalu punya keyakinan bahwa kehendak dan cara kerja  Tuhan adalah yang terbaik bagi hidup kita.

Http://pesona-sabda.blogspot.com

Seri: KETELADANAN KEHIDUPAN AYUB
  • Ayub Seorang Anak Tuhan Yang Diberkati
  • Memperoleh Berkat Yang Luar Biasa dari Penderitaan
  • Ketekunan Ayub
  • Mataku Tertuju Kepada-Mu
  • Mengenal Allah Melalui Pengalaman
  • 10 Teladan Hidup Ayub
  • Belajar Dari Ayub
  • Kesalehan Ayub
HOT PROMO
Dapatkan 1209 Materi Khotbah Powerpoint 
Cukup dengan donasi Rp.99.000,-
Minat hubungi kami via WA atau Klik


0 komentar:

Posting Komentar