Kamis, 10 April 2014

BEKAL UNTUK PERJALANAN KEKAL

Ayat Pokok: Filipi 1:21
" Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan"

Pendahuluan
       Ayat-ayat tentang kematian, tidak banyak dibicarakan dalam kebaktian-kebaktian di gereja, apalagi dalam kebaktian remaja. Tetapi sebenarnya setiap manusia perlu selalu diingatkan akan fenomena yang satu ini. Sebab kematian bisa menimpa siapa saja, tidak peduli apakah anak-anak, remaja, pemuda atau lanjut usia.
      Berbicara tentang kematian, setidaknya ada dua pandangan, dilihat dari persepsi orang tentang kematian. Ada yang menganggap bahwa kematian adalah satu hal yang menakutkan, tetapi ada juga sebaliknya ada yang menganggap hal itu sebagai sesuatu yang menggembitakan.
     Ketika menulis surat ini, Paulus sedang ada dipenjara dan sedang menghadapi hukuman kematian. Tetapi ia memandang kematian dari sisi iman, sehingga ia menggangap bahwa kematian adalah satu hal yang menggembirakan. Paulus menghadapi kematiannya dengan penuh pengharapan. Itu sebabnya ia mengatakan" Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan " ( Fil 1:21 ).

Bekal Untuk Perjalanan Kekal.
     Siapapun kita, biarlah kita menyadari akan hal ini. Sadarilah bahwa kita tidak akan selamnya ada di dunia ini. Dunia adalah tempat persinggahan kita yang sementara. Karena sebenarnya kewarganegaraan kita adalah didalam Sorga. Hidup didunia hanyalah sementara, ada batas waktunya. Tetapi kehidupan Kekal adalah didalam Sorga yang mulia.

     Bagaimana supaya kita dapat menikmati kehidupan Sorga yang mulia? Apa saja bekal untuk menikmati kehidpan yang kekal? Kalau untuk perjalanan di dunia yang sementara, kita mempersiapkan sedemikian rupa. Kita mempersiapkan bekal untuk perjalanan kita, terlebih lagi seharusnya kita mempersiapkan bekal untuk perjalanan yang kekal.

     Setidaknya ada tiga perkara yang harus kita perhatikan sebagai bekal untuk perjalanan kekal.
     Pertama, Terima Keselamatan ( Kis 4:12 )
     Paulus sebelumnya bernama Saulus. Dalam Alkitab dicatat bahwa sebelumnya ia adalah seorang penganiaya jemaat. Setiap hari ia menganiaya jemaat-jemaat Tuhan, Tapi oleh anugerah Tuhan, ia  mengalami perjumpaan priabdi dengan Tuhan, dan akhirnya mengubahkan kehidupannya. Ia yang semula mengejar dan menganiaya orang-orang percaya, kini berubah menjadi pengikut Tuhan yang setia. Kemana-mana dengan gagah berani ia memberitakan keselamatan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
     Sudahkah kalian mengakui secara pribadi bahwa hanya Yesus satu-satunya juru selamat pribadimu. Kalau belum lakukanlah sekarang, datanglah secara pribadi kepadanya dan akuilah bahwa hanya Dia Juruselamat, jalan yang tepat untuk selamat dunia akhirat. Hanya Yesus Jalan yang lurus untuk masuk dalam Firdaus yang kudus.

     Kedua, Kerjakan keselamatanmu ( Filipi 2:12 )
     Bagaimana caranya? hidup dengan bijaksana (  Mazmur 90:10 ). Jangan sia-siakan hidup yang Tuhan berikan kepada kita. Mari kita berhikmat dalam mengisi hidup kita yang singkat.
       * Sudahkah kamu disiplin, tidak membuang waktu dengan sia-sia?
       * Bagaimana selama ini kita mengisi hari-hari hidup kita? sudahkah mengisinya untuk
           melakukan perkara-perkara yang membawa kemuliaan bagi nama Tuhan?
       * Sudahkah kita mengasihi sesama kita?

    Ketiga, Jangan sia-siakan keselamatan (1 Petrus 1:18-19)
    Keselamatan didalam Tuhan Yesus Kristus adalah harta yang tak ternilai harganya. Renungkan harga yang Yesus bayarkan untuk menebus kita. Yesus mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan kita. Kalau demikian mahalnya harga penebusan kita, akankah kita menyia-nyiakan keselamatan yang Tuhan sudah berikan?

Penutup
Mari renungkan perkara ini. Apakah kita sudah mengihi hidup dengan bijaksana sebagai upaya kita mempersiapkan bekal untuk perjalanan kekal?


LINK PENTING



0 komentar:

Posting Komentar