Selasa, 09 Juni 2015

HINDARI SEX PRA NIKAH

Seseorang pernah mengadakan survey dengan menyebarkan angket kepada 1.660 orang pelajar.  Dari hasil survey itu ditemukan data bahwa 95,05 %  mahasiswa yang ada dikota pelajar Yogyakarta sudah tidak virgin alias tidak perawan lagi. Hasil ini memberi gambaran betapa rusak moral generasi muda kita karena sudah tidak lagi menghargai kesakralan lembaga pernikahan dan diri mereka sendiri. Kaum muda tidak lagi menyadari dampak buruk yang akan dialami jika melakukan seks diluar nikah. Misalnya, yang wanita bisa hamil, aborsi,lalu dikeluarkan dari sekolah atau kampus, dan akhirya menjadi  PSK, tertular HIV atau penyakit kelamin, dan yang lebih parah adalah hilangnya kepercayaan diri yang akan menyebabkan kebencian terhadap diri sendiri atau hilangnya kepercayaan terhadap lawan jenis.

Masalah hubungan seks pra nikah yang semakin hari semakin marak ini sudah menjadi masalah kita bersama. Untuk meneka penigkatan dosa seks pranikah ini kita harus tahu kenapa kaum muda menjadi begitu gampang terjerumus  ke masalah ini, sehingga kita bisa membantu mereka agar tetap menghargai dan menjaga kekudusan hidup mereka.

Generasi ini lebih cepat mengalami pubertas.  Dulu remaja putri mendapatkan menstruasi pertama kali di usia 15-16 tahun, tapi kini rata-rata pada  usia 10-11 tahun. Hal ini terjadi karena faktor gizi. Jadi kita harus terus memantau pertumbuhan mereka.

Ada trend menikah di usia matang. Mereka yang tinggal di kota banyak yang memegang filosofi, akan menikah, jika perekomonian mereka sudah sangat mapan. Ini bisa menjadi jebakan, karena sebelum sampai ke tahap ini, mereka sudah terjerumus ke seks pranikah.

Semakin marak dan mudahnya mendapatkan informasi seputar hubungan seks.  Kaum muda bisa dengan mudahnya mendapatkan informasi seputar seks melalui novel, majalah, VCD porno, internet dan berbagai sumber lainya.  Informasi dan iklan yang disajikan oleh berbagai media cetak dan elektronika pun berpotensi  membuat kaum muda jatuh ke dalam dosa seks pranikah. Karena itu awasi bacaan atau tontonan yang dikosumsi anak-anak kita. Bekali mereka dengan pendidikan seks dari rumah, yang tentu lebih sehat. Ajak mereka berbicara tentang cara pacaran yang sehat, memilih teman, paparkan resiko dari seks pranikah, jelaskan bahwa pernikahan adalah recana Allah yang mulia, dan seterusya.

Nilai-nilai moral agama mulai digeser dan digantikan dengan hal-hal lainnya, misalnya trend dan tekhologi. Jika mereka sejak dini dididik didalam terang firman, maka firman itu akan menjadi pagar yang kuat bagi hidup mereka. Camkan hal ini.

Kurangnya pengawasan dan kasih sayang dari orang tua membuat kaum muda terjerumus ke dalam pergaulan yang rusak. Kesibukan pekerjaan dan pelayanan menyita waktu orang tua sehingga tidak lagi sempat memperhatikan dengan siapa, anak-anak mereka bergaul. Berilah perhatian yang cukup karena itu adalah kebutuhan dasar orang muda.

"Zaman tidak semakin baik, bentengilah diri kita dengan iman dan penguasaan diri yang baik".

Sumber: Renungan Harian Manna Sorgawi, Januari 2008

LINK PENTING
 

0 komentar:

Posting Komentar