Rabu, 13 Juni 2018

PELAJARAN DARI KISAH AKHAN

Bacaan : 
Yosua 7:1-26
Nats: 
"Berkatalah Yosua: "Seperti engkau mencelakakan kami, maka Tuhanpun mencelakakan engkau pada hari ini." Lalu seluruh Israel melempari dia dengan batu,semuanya dibakar dengan api dan dilempari dengan batu."
(Yosua 7:25)
Pendahuluan
Baru saja orang Israel  memperoleh kemenangan yang gilang-gemilang dengan didudukinya kota Yerikho yang merupakan kota yang memiliki tembok yang super kokoh, tetapi kemudian dapat roboh dan hancur karena pertolongan Tuhan. Kota selanjutnya yang ada di depan mereka dan harus ditaklukan adalah kota Ai. Kota ini adalah kota yang lebih kecil dari Yerikho. Jumlah penduduknya pun sedikit.
Menurut para pengintainya; tidak usah terlalu banyak mengirimkan orang untuk menaklukkan kota Ai yang kecil ini. Cukup 2 atau 3 ribu pasukan saja menurut mereka. Rupaya merek sudah sangat yakin bahwa mereka pasti akan sukses melawan kota Ai ini.
Tetapi apa yang kemudan terjadi? Orang Ai justru dapat menewaskan 36 orang Israel dan yang lainya berlari meninggalkan kota Ai. Apakah ini karena orang-orang Ai lebih kuat dari pada orang Yerikho sehingga mereka  mengalahkan orang Israel?. Kekalahan itu dari Tuhan, karena Tuhan tidak mau memberikan kemenangan kepada orang Israel. Mengapa demikian? Karena orang Israel berubah setia kepada Tuhan. Orang Israel tidak taat sepenuhnya kepada Tuhan. Apakah semua orang Israel yang tidak setia kepada Tuha? Tidak !.  Hanya satu orang saja yang melakukannya yaitu Akhan dari suku Yehuda.
Ia telah mengambil jarahan yang sudah dikhususkan bagi Tuhan dari orang Yerikho berupa:
- Jubah yang indah buatan Sinear 
- 200 Syikal perak
- 1 batang emas yang beratnya 50 syikal

Mengapa Akhan melakukan?
Semua itu diakui oleh Akhan. Ketika ditanya oleh Yosua dan alasannya adalah, karena aku menginginkannya.  Perbuatan Akhan ini sudah menyakiti hati Tuhan.
Dua kesalahan yang dilakukan oleh Akhan yaitu:
- Akhan tidak setia atau tidak taat kepada Tuhan
- Akhan mencuri kemuliaan Tuhan, sebab barang-barang emas yang merupakan barang jarahan harus dipersembahkan ke rumah Tuhan ( Imamat 27:28-29).

Akhan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Ia dan seisi keluarganya serta semua miliknya dibakar dengan api dan dilempari dengan batu sampai mati dilembah Akhor.
Nama Akhan berati  persoalan atau masalah.

Pelajaran Dari Kisah Akhan ini.
Dari kisah Akhan ini kita mendapat pelajaran.
a. Ada pepatah; "Karena nila setitik, rusak susu sebelanga,". Yang melakukan ketidak setiaan hanya satu orang saja yaitu Akhan, namun yang menanggung akibatnya seluruh orang Israel dan bahkan ada juga korban jiwa 36 orang. Mungkin Akhan menyangka perbuatannya tidak akan diketahui siapapun dan tidak akan berakibat apapun. Seperti  Tuhan yang melihat hati Rahab diantara orang-orang Jerikho, Tuhan menyelamatkan Rahab dan keluarganya  dan Tuhan juga melihat semua orang Israel termasuk Akhan, maka dosa Akhan harus ditanggung oleh seluruh orang Israel. Hal ini Tuhan lakukan agar orang Israel sungguh-sungguh berpaut kepada Tuhan, sebab kesalahan satu orang  akan berakibat fatal bagi seluruh bangsa.

b. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah..
Meskipun Akhan sudah menyembunyikan hasil curiannya dengan memendam ke dalam tanah di dalam kemahnya, namun Tuhan tetap mengetahuinya. Hati-hati juga jika ada orang yang mau korupsi dengan berbagai cara yang tujuannya,"mengambil yang bukan miliknya", maka akan ada akibat yang harus ditanggungnya bahkan keluarganya. Lihat saja para koruptor yang sudah tertangkap dan menerima hukumannya, dia menderita dan keluarganya juga menderita. Disamping terpisah sesama keluarga, nama baik juga sudah tercemar.
"Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas." (Amsal 22:1)

c. Keinginan duniawi senatiasa bertentangan dengan kehendak Tuhan. Keinginan duniawi hanya memberikan "kebahagiaan semu, sementara, sedangkan kebahagiaan yang datang dari Tuhan adalah kebahagiaan sejati dan kekal. Tuhan tidak melarag manusia kaya dan banyak hartanya, namun harus ingat, bagaimana cara mendapatkannya, dengan jujur atau mencari hak orang lain.
Tuhan juga tidak ingin manusia mengumpulkan hartanya di bumi, tetapi harta di sorga. "Sebab dimana hartamu berada, disitu hatimu berada. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga, di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dengan pencurinnya. Karena dimana harta hartamu berada, disitu juga hatimu berada." (Matius 6:20-21).

Penutup
Sepandai apapun cara yang digunakan untuk mengambil hak orang lain, pencuri akan mendapatkan ganjarannya.

LINK INFORMASI PENTING
DIREKTORI SITUS ROHANI KRISTIANI


0 komentar:

Posting Komentar