Minggu, 27 Januari 2019

SIKAP HATI DALAM MENYAMBUT NATAL


Pendahuluan
Puji Tuhan ! Oleh anugerah-Nya kita ijinkan untuk kembali menikmati bulan Desember, bulan terakhir di tahun ini. Bulan dimana kita semua akan menyambut natal. Tetapi apakah kita memahami bagaimana seharusnya kita menyambut natal ini?  Mari kita akan merenungkan bersama-sama bagaimana seharusnya sikap hati yang tepat dalam menyambut natal.

Sikap Hati Dalam Menyambut Natal.
Kita akan belajar mengenai hal ini dari tokoh-tokoh natal  yaitu: orang-orang majus,
1. Sikap Orang Majus (Matius 2:1-2)
Kalau kita memperhatikan Alkitab kita, orang-orang Majus ini menyambut natal dengan sukacita. Mereka bahkan rela berkorban. Hal ini dapat terlihat dari persembahan-persembahan yang mereka bawa kepada untuk dipersembahkan kepada Yesus. Mereka bahkan rela melakukan perjalan yang cukup jauh, dari tempat asal mereka untuk menuju ke Bethelem, tempat dimana Yesus dilahirkan.

Sikap orang-orang Majus ini memberikan pelajaran kepada kita bagaimana kita harus menyambut natal yaitu dengan bersukacita dan dengan kerelaan untuk berkorban.

Apa saja yang dipersembahkan oleh orang-orang majus ini untuk Yesus?
Pertama: Emas.
Emas adalah lambang kemuliaan. Dalam Alkitab Emas adalah logam yang pertama kali disebut dan juga terakhir kali disebutkan. Periksa Kejadian 2;1 dan Wahyu 21:21.
Emas adalah simbol pengakuan bahwa Yesus adalah pribadi yang mulia. Juga pengakuan bahwa Yesus adalah raja, karena memang Yesus adalah Raja segala raja.
Emas juga adalah gambarabn kehidupan yang memancarkan kemuliaan Tuhan, yaitu kehidupan yang menjadi berkat. Kehidupan yang mulia yang tidak serupa dengan dunia dan hal ini yang harus kita persembahkan kepada Tuhan. Roma 12:1-2.

Kedua; Kemenyan.
Kemenyan digunakan dalam upacara-upacara penyembahan, bahkan Harun sudah menggunakannya sejak jaman PL ( Keluaran 30:34).
Emas adalah simbol pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan yang layak untuk menerima penyembahan kita.
Mari di Natal ini kita mempersembahkan kehidupan yang selalu merindukan untuk menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Mari kita semakin memiliki kerinduan untuk selalu dekat dengan Tuhan dengan setia beribadah kepada-Nya ( Keluaran 30:34).

Ketiga; Mur
Mur adalah simbol bagaimana Yesus yang baru lahir ini,kelak pada umur 33 tahun, harus mati dengan cara yang keji, yaitu dengan disalibkan di bukit Kalvari. Yesus harus mati untuk menebus dosa semua umat-Nya. Tetapi Yesus tidak selamanya mati. Yesus bangkit dan kemudian naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi semua orang yang percaya.

2. Sikap Para Imam (Matius 2:4-6)
Para imam adalah orang-orang yang selalu mempelajari kitab suci. Mereka tahu betul bahwa banyak nubuatan tentang Mesias dalam Alkitab.  Tetapi mereka tidak mau peduli dengan hal ini. Mereka menyambut Yesus dengan sikap yang biasa-biasa saja. Ini adalah gambaran orang-orang yang apatis. Tidak mau peduli.
Adakah diantara kita juga yang memiliki sikap seperti ini dalam menyambut natal?

3. Sikap raja Herodes ( Matius 2:16-17)
Herodes menyambut natal dengan ketakutan dan kemunafikan ( Matius 2:3, 7-8)
Herodes bahkan berusaha mengacaukan natal dengan membuat aturan yang dipakai untuk menghambat Yesus. yaitu dengan mengeluarkan perintah untuk membunuh semua bayi laki-laki yang berumur  2 tahun ke bawah.

Herodes adalah gambaran sikap orang-orang yang menyambut natal dengan pesimis.
hati-hati dengan roh Herodes yang seringkali muncul menjelang natal. Sering natal menimbulkan sedikit persoalan hanya masalah-masalah sepele seperti :seragam, konsumsi, acara, dll.

Penutup
Mari kita renungkan bersama-sama. Bagaimana sikap hati kita dalam menyambut natal kali ini?
Seperti orang-orang Majus, para imam atau bahkan seperti raja Herodes?
Tentu kita semua merindukan untuk memiliki sikap hati yang benar sebagaimana dicontohkan oleh orang-orang Majus. Mereka menyambut natal dengan sukacita dan dengan kesediaan untuk berkorban.



0 komentar:

Posting Komentar