Minggu, 07 Mei 2017

MENGATASI PENGHAMBAT KEBAHAGIAAN KEBAHAGIAAN KELUARGA


Ayat Pokok:
Kidung Agung 2:15-16a

Pendahuluan
Setiap kita yang berkeluarga, tentu menginginkan keluarganya menjadi keluarga yang bahagia. Hubungan antara suami-istri, orang tua dengan anak rukun, harmonis, dan memuliakan nama Tuhan. Namun dalam kenyataannya, tidak sedikit keluarga yang tidak bisa menikmati kebahagiaan. Memang kehidupan berkeluarga bukanlah seperti  jalan tol yang bebas hambatan dan rintangan. 

Ayat bacaan kita mengingatkan bagaimana kita harus berwaspada menghadapi rubah-rubah kecil yang seringkali dalam merusak "kebun anggur" yang berbicara tentang keluarga.

Penghambat Kebahagiaan Keluarga
Apa saja penghambat kebahagiaan dalam rumah tangga dan bagaimana cara mengatasinya?

1. Kesulitan ekonomi.
    Kebutuhan hidup yang makin besar yang seringkali tidak diimbangi dengan pemasukan yang makin bertambah, menimbulkan kesulitan ekonomi yang dialami oleh banyak keluarga. Sebetulnya kalau kita mau pegang janji Tuhan, dalam Filipi 4:19 itu dikatakan," Allahku akan memenuhi segala keperluanmu, menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Yesus Kristus. Jadi Tuhan berjanji akan mencukupkan segala keperluan kita, kebutuhan kita. Paulus berkata " Asal ada makanan dan pakaian cukuplah".Tapi mungkin ada diantara kita yang berkata," mana, kok kebutuhan saya, keperluan saya tidak tercukupi?" Karena seringkali kita tidak dapat membedakan mana yang merupakan kebutuhan  atau keperluan dan mana yang  merupakan keinginan. Ada orang ketika ditanya apa alasan Anda bekerja? Ada yang menjawab, mencari sesuap nasi dan segenggap berlian. Sesuap nasi itu kebutuhan, segenggap berlian itulah keinginan. Manusia itu sebetulnya kebutuhannya tidak terlalu banyak. Keinginanya itu yang seringkali lebih besar dari seluruh dunia.

Kekurangan seringkali terjadi karena gaya hidup yang boros, keinginan yang berlebih-lebihan.
Bagaimana kunci mengatasi kesulitan ekonomi?
  a  Mencukupkan diri ( Ibrani 13:5, Fil 4:11). Bersyukur dengan apa yang ada
  b.  Atur keuangan dengan baik
        Pemasukan > pengeluaran
        Kembalikan kepada Allah ( Persepuluhan)
        Kembalikan kepada diri sendiri ( menabung)
       Bayar biaya hidup sehari-hari

2. Kebiasaan Buruk
    a. Cerewet
        Bakat ada, dikembangkan waktu membersarkan anak ( Amsal 21:9, 19, 27:15-16)
        Bagaimana mengatasinya?
        Kekang Lidah ( Mazmur 141:3)
        Belajar bicara dengan bijaksana (Amsal 15:1)
        Sebuah penelitian menyatakan 90 % konflik dalam rumah tangga tidak disebabkan oleh adanya 
        masalah, tetapi karena nada suara yang salah.

     b. Cemburu
         Curiga atau kurang percaya pada partner.
         Ini berkaitan dengan masa lalu pribadi- pasangan
         Bagaimana mengatasi hal ini?
         Hidup dalam kasih (1 Kor 13:4,7)
         Bukan mencurigai, tapi mendoakan agar Tuhan menjaga
         Kasih: Mengampuni dan melupakan ( Ibrani 8:12) Ingat hal yang baik

3. Tidak ada kecocokkan 
    Manusia itu berbeda. Perbedaan untuk saling melengkapi.
   Solusinya, bagaimana kalau ada suami-istri yang merasa tidak cocok?
   Roma 15:7 "Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk
   kemuliaan Allah.
    Pernikahan bahagia, bukan karena kita menemukan pasangan yang cocok, tetapi  menjadi pasangan  
    yang   cocok ( Pengkh  4:9-12).

Penutup
Kirnaya, Tuhan memampukan kita untuk melakukan kebenaran ini, supaya keluarga kita didapati sebagai keluarga yang bahagia dan sejahtera.
     

0 komentar:

Posting Komentar