Selasa, 03 Maret 2015

DIPENUHI ROH KUDUS

Dipenuhi Roh Kudus adalah pernyataan yang sering diungkapkan gereja, apalagi menjelang hari Pentakosta. Kita bersyukur kepada Tuhan, jikalau gereja masih mempercayai Roh Kudus sebagai pribadi Allah yang setia menuntun perjalanan hidup orang beriman.

Ketika Roh Kudus memenuhi hidup orang percaya, maka pasti ada ciri-ciri nyata yang dapat disaksikan oleh orang lain. Karena itu, marilah kita memikirkan dan merenungkan serta mencek ulang kepenuhan Roh Kudus yang dialami oleh orang percaya.

Dalam Firman TUHAN, khususnya Kisah Para Rasul 2:41-46 ada beberapa hal penting yang perlu kita renungkan. Perenungan ini didasarkan pada pertanyaan, apakah ciri-ciri jemaat awal setelah dipenuhi Roh Kudus? Adakah dampak yang dihasilkan dari kehidupan yang telah dipenuhi Roh Kudus?

1. Bertumbuh dalam ibadah dan pemahaman yang benar (Ay. 41-43).Ketika orang-orang percaya yang hidup pada zaman gereja mula-mula dipenuhi Roh Kudus, maka terjadilah reformasi dalam sikap ibadah mereka kepada TUHAN. Ibadah yang selama ini dilakukan sebagai rutinitas, ketika dipenuhi Roh Kudus, pengertian mereka tentang ibadah berubah dari rutinitas menjadi kebutuhan primer yang harus dilakukan. Ada kerinduan yang mendalam untuk bertemu TUHAN secara pribadi dalam setiap ibadah mereka. Kehadiran TUHAN dalam ibadah menjadi prioritas. Mereka beribadah kepada TUHAN dengan sikap yang baru, yakni rindu untuk mengenal TUHAN secara pribadi.

Di dalam ibadah, mereka tidak pasif melainkan aktif. Hal ini dibuktikan dalam aktifitas yang dilakukan dalam pertemuan ibadah mereka. Ini berarti, ada kerinduan untuk terus bertumbuh di dalam pengenalan akan TUHAN dan FirmanNya.

Alkitab mencatat beberapa hal penting yang dikerjakan oleh jemaat mula-mula dalam ibadah mereka kepada TUHAN.

Pertama, Bertekun di dalam pengajaran Para Rasul. Hal ini, menarik untuk dicermati. Mengapa? Sebab setelah mereka dipenuhi Roh Kudus, mereka tidak terlena dengan karunia-karunia yang telah diterima. Tetapi, Karunia-karunia Rohani yang telah diterima itu ditundukkan di bawah otoritas kebenaran yang dibuktikan dengan kesetiaan terhadap pengajaran Para Rasul. Karunia-karunia Rohani harus bertumpu pada kebenaran Firman TUHAN. Karunia Rohani tidak dapat dilepaskan dengan standart Firman Tuhan. Segala bentuk pemahaman harus kembali ke Alkitab. Ini juga yang ditegakkan oleh Para Reformator gereja dengan semangat Sola Scriptura. Artinya, orang-orang percaya harus meletakkan seluruh imannya berdasarkan Alkitab yang diyakini sebagai Firman Tuhan yang benar.

Orang yang dipenuhi Roh Kudus pasti ada semangat untuk belajar Firman Tuhan, sehingga imannya bukanlah iman yang buta melainkan iman yang berpengetahuan. Roh Kudus diberi bukan untuk mematikan rasio manusia, sehingga tidak perlu belajar yang sukar-sukar. Tetapi, Roh Kudus diberi untuk membangkitkan rasio sehingga melalui rasio yang telah dikuduskan, manusia dapat mengenal Allah dengan benar dan tepat. Jujur saja, di sinilah letak kelemahan orang-orang Kristen. Banyak orang yang berpikir cukup dipenuhi Roh Kudus, tidak perlu belajar yang berat-berat, yang mudah-mudah saja cukup. Benarkah? Seharusnya orang Kristen yang dipenuhi Roh Kudus memiliki semangat yang tinggi untuk terus mendalam atau melimpah di dalam segala kebenaran Firman Tuhan.

Tidakkah kita malu dengan Khong Hu Chu yang mengatakan, "bagiku belajar adalah pekerjaan seumur hidup, aku tidak akan berhenti belajar sebelum aku mati". Dia bukan Kristen, tetapi dia tahu bahwa belajar adalah sesuatu yang amat penting untuk bertumbuh.

Kedua, Bertekun di dalam persekutuan (Fellowship). Orang-orang yang telah dipenuhi Roh Kudus, bersekutu tanpa membedakan etnis, status sosial, atau latar belakang keluarga. Jurang pemisah yang menghalangi dibuang, lalu dengan sehati memandang satu terhadap yang lain sebagai saudara dalam Kristus. Satu di dalam keluarga Allah.

Ketiga, Bertekun di dalam doa. Seorang yang penuh Roh Kudus pasti menempatkan doa sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupannya. Doa digolongkan sebagai kebutuhan dan bukan sekedar pengisi acara belaka. Patut dipertanyakan, jika ada orang yang berkata telah dipenuhi Roh Kudus, tetapi tidak suka berdoa, pada hal doa adalah kekuatan yang amat besar yang menopang orang-orang percaya ketika mengalami kesukaran.

2. Bertumbuh dalam relasi dan kepedulian sosial terhadap sesama (Ay.44-46).
Ayat-ayat Firman Tuhan di atas menegaskan bahwa mereka saling berbagi dan memperhatikan. Bahkan ada di antara mereka yang menjual harta bendanya dan membagikannya kepada yang lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pemahaman ini,  jangan disalah mengerti. Pengajaran para rasul ini tidak berarti mengajarkan konsep komunis yang menegakkan sama rata, sama rasa. Bukan! Tetapi, konteks ayat ini menunjukkan bahwa orang yang telah dipenuhi Roh Kudus, tidak tega melihat saudaranya menderita atau kelaparan. Karena itu, dengan kasih rela memberi yang terbaik dari miliknya demi kebahagiaan saudaranya sesama anggota tubuh Kristus.

Orang yang dipenuhi Roh Kudus tidak bersukacita atas penderitaan orang lain. Sebaliknya, berjuang sekuat tenaga dan semampunya agar saudaranya dapat dientaskan dari persoalan hidup yang sedang menindihnya. 

Bagaimana caranya? Ayat 46 menjelaskan dengan "homothumadon", artinya, semua orang percaya dalam persekutuan itu sepikir, sehati dan berusaha membantu sesama anggota yang membutuhkan. Membantu bukan karena "ada udang dibalik batu", alias ada maksud-maksud tertentu yang mungkin si penerima tidak pernah memikirkannya. Ada orang yang mau membantu dengan tujuan agar yang dibantu merasa berutang budi, kalau perlu dikuasai sehingga harus tunduk kepada keinginan si pemberi. Atau, membantu dengan tujuan mencari keuntungan pribadi dari yang bersangkutan. Tetapi, Alkitab kita dengan jujur mencatat bahwa orang-orang itu saling memperhatikan dengan tulus didasari atas kasih kepada TUHAN.

3. Berbuah dalam pelayanan  (Ay. 47).Kepenuhan Roh Kudus selalui diiringi dengan buah yang dihasilkan. Secara keseluruhan Alkitab menegaskan demikian. Roh Kudus yang memenuhi hidup orang percaya, pasti diimbangi dengan buah-buah yang sesuai dengan karakter Roh Kudus. Ayat Firman Tuhan di atas, ada dua hal yang diungkapkan di sana.

Pertama, disukai banyak orang. Seorang Penyair Inggeris yang terkenal bernama: John Keats, berkata, sesuatu tidak akan pernah menjadi nyata sebelum sesuatu itu menjadi pengalaman ... Bahkan sebuah peribahasa bukanlah peribahasa bagi Anda sebelum kehidupan Anda mengilustrasikannya. Pernyataan John Keats benar. Hidup orang percaya adalah sebuah ekspresi nyata dari pernyataan iman. Di dalam Kekristenan terdapat doktrin-doktrin yang agung yang melebihi filsafat dan ideologi terhebat di dunia ini. Namun, doktrin yang agung tersebut tidak ada gunanya jikalau Kekristenan tidak mengekspresikan imannya di dalam tindakan nyata.

Mengapa jemaat awal disukai banyak orang? Daya tarik apa yang ada di dalamnya? Alkitab menjelaskan, selain mereka telah dipenuhi Roh Kudus tetapi juga hidup mereka mengilustrasikan iman yang dipercayai.

Kedua, karya TUHAN dinyatakan. Ternyata kumpulan orang percaya dalam jemaat awal disukai oleh TUHAN. Akibatnya, Tuhan berkarya dengan menambahkan bilangan orang-orang percaya yang diselamatkan. Dalam hal ini, TUHAN berinisiatif dan bekerja dengan luar biasa sehingga setiap hari TUHAN setia menambahkan jumlah mereka. Mereka semakin bertambah, bukan semakin berkurang atau menghilang ke hutan belantara. Mengapa? Sebab komunitas orang-orang percaya tersebut berkenan di hati Allah. Karena itu, TUHAN tidak segan-segan menyatakan perkara-pekara besar di tengah-tengah mereka. 

Puji TUHAN. Bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan persekutuan kita? Semakin bertambahkah atau sebaliknya? Andalah yang menjawabnya dan bertanggungjawab penuh kepada Tuhan.  

Sumber
http://www.glorianet.org/manati/956-roh-kudus

0 komentar:

Posting Komentar