Kamis, 31 Mei 2018

DOA YANG MENGUBAH KEADAAN

Nats Alkitab
1 Samuel 1:21-28

Pendahuluan:
Dalam kehidupan ini kita diperhadapkan pada berbagai macam masalah, baik itu masalah ekonomi, sakit-penyakit, rumah tangga, pekerjaan ataupun masalah bisnis.  Saat kita menghadapi masalah, hal penting yang harus kita perhatikan adalah "sikap kita dalam menghadapinya". Ada orang yang "menyerah kalah" terhadap masalahnya, tetapi ada juga yang"tetap tegar" dalam menghadapinya. Apapun sikap kita, kita adalah pilihan. Selain sikap, maka hal ini yang tak kalah penting dalam menghadapi masalah adalah"doa". Didalam doa kita mendapatkan penyelesaian masalah, karena dalam doa kita melibatkan Allah, dan di dalam doa kita memiliki pengharapan.

Kalimat Kunci:
Apa yang dapat kita pelajari melalui kehidupan Hana? Dan bagaimana doa Hana mampu mengubah keadaannya?

Isi:
1. Hana memiliki masalah yang tumpang tindih
Dalam 1 Samuel 1:5 dikatakan bahwa Hana memiliki masalah dengan kandungannya:"Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian saja, sebab TUHAN telah menutup kandungannya."

Hal kedua yang menjadi masalah bagi Hana adalah penghinaan Penina kepadanya: "Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena Tuhan telah menutup kandungannya." ( 1 Samuel 1:6)

Dalam kenyataan hidup kita juga seringkali memiliki masalah yang tumpang tindih, yang terkadang masalah yang satu belum selesai kita sudah diperhadapkan pada masalah lainnya.

2. Hana datang pada alamat yang tepat
Hal kedua yang dapat kita pelajari dari Hana adalah dia datang pada alamat yang tepat, yaitu mencari Tuhan. Dalam 1 Samuel 1:9-10 dikatakan:" Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu." Dalam hal ini menarik untuk kita renungkan bahwa Hana memilih alamat yang tepat, yaitu dia datang pada Tuhan. Saat kita menghadapi masalah, perlu kita punya fokus hanya kepada Allah, dan bukan mengharapkan pertolongan manusia.

3. Tuhan ingat setiap orang yang mau berseru kepada-Nya.
Dalam 1 Samuel 1:19 dikatakan: "Keesokan harinya bangunlah mereka itu pagi-pagi, lalu sujud menyembah di hadapan TUHAN; kemudian pulanglah mereka ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, istrinya, TUHAN ingat kepadanya."

Melalui bagian ini kita dapat melihat bahwa Tuhan memperhatikan keluhan dalam hidup umat-Nya Tuhan tidak pernah lupa apa yang kita doakan kepada-Nya dan Tuhan tidak pernah meremehkan setiap kita yang mau berseru kepada-Nya.

Melalui kehidupan Hana kita dapat menyaksikan bahwa doa mampu mengubah air mata kepedihan menjadi air mata sukacita, untuk itu kita mesti tetap bertekun dalam doa, karena doa mampu mengubah segala sesuatu.

4. Hana menepati janjinya kepada Tuhan.
Dalam 1 Samuel 1:27-28 dikatakan:" Untuk mendapatkan anak inilah aku berdoa, dan TUHAN telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka akupun menyerahkannya kepada TUHAN; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada TUHAN."Lalu sujudlah mereka di sana menyembah kepada TUHAN."

Dalam ayat diatas kita  dapat menyaksikan bahwa Hana adalah orang yang setia pada apa yang dijanjikannya.  Dalam ayat 11 ia telah berjanji kepada Tuhan bahwa apabila Tuhan memberikan anak kepadanya, maka ia akan memberikan anak tersebut kepada Tuhan, dan Hana menepati janjinya.

Dalam kehidupan kita, apabila kita memiliki pergumulan yang berat, seringkali kita berjanji kepada Tuhan, tetapi ketika Tuhan sudah menyelesaikan pergumulan kita, seringkali pula kita tidak menepati janji kita kepada Tuhan.

Penutup
Melalui kehidupan Hana hari ini kita belajar tentang keadaan hidup yang diubahkan. Apa yang kita pelajari dari Hana; pertama: Hana punya masalah yang tumpang tindih. Kedua, Hana hanya datang pada alamat yang tepat, yaitu kepada Tuhan. Hana menyadari bahwa Tuhan sumber penyelesaian masalah. Ketiga, Tuhan menjawab doa orang yang sungguh berseru kepada-Nya. Keempat, Hana adalah orang yang setia pada apa yang dijanjikannya. Dia bukan hanya berjanji kepada Tuhan ketika ia menghadapi masalah, tetapi ia juga menepatinya.

Sumber:
50 Outline Khotbah Iman yang Membawa Kemenangan, Samuel Pristiwantoro, GL Publishing, Jakarta


0 komentar:

Posting Komentar