Ayat Pokok:
"Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib."
(2 Petrus 1:3)
Pendahuluan
Hari ini kembali kita merenungkan firman Tuhan. Judul renungan kita adalah Dampak Dari Kuasa.
Mari kita menyimak pembacaan Alkitab kita dalam 2 Petrus 1:3)
Tuhan mengaruniakan kuasa
Pertama yang harus kita sadari adalah bahwa ketika kita percaya dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, maka Tuhan sudah memberikan kuasa ilahi-Nya kepada kita. Ini adalah anugerah Tuhan yang luar biasa. Sebuah pemberian yang sesungguhnya tidak layak kita terima. Tetapi karena anugerah-Nya maka kita dilayakkan untuk menerima anugerah Tuhan yang luar biasa.
Dampak dari kuasa
Mari kita lihat dampak dari kuasa Tuhan yang dianugerahkan kepada kita.
Pertama, memampukan kita untuk hidup saleh dan kudus
Hidup Saleh. Sesuatu yang mulukkah? Biasanya kita menanggap hal itu sulit dicapai dengan berdalih, “yang penting saya berusaha hidup baik” walaupun bukan “orang saleh” itu sudah cukup. Benarkah ini tuntutan yang membebani? Sehingga kita menganggap terlalu sulit. Praktekkan saja hidup rohani yang biasa-biasa saja (begitu biasa anggapan kita), untuk tetap berada di zona nyaman. “toh Allah tahu seberapa kuat kita berusaha tapi tetap saja tidak bisa”.
Perikop ini menyatakan bahwa Petrus berdasarkan pengalamannya mengikut Yesus, tidak pernah mengatakan “hidup saleh” adalah suatu angan-angan tertentu yang sulit dicapai oleh orang kristen. Petrus berkeyakinan hal ini bisa dilakukan oleh siapapun oleh orang percaya. Mengapa? “Allah telah mengaruniakan segala sesuatu yang berguna untuk hidup saleh”. Jadi jika kita berkata hidup saleh adalah sesuatu yang muluk atau tidak bisa dicapai, berarti kita mengingkari anugrah yang Tuhan sudah limpahkan untuk bisa hidup saleh.
“Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” (Yohanes 16:13).
Hiduplah dalam tuntunan Roh Kudus dan taatailah pimpinan-Nya, maka kita akan dimampukan untuk hidup dalam firman sesuai dengan kehendak Tuhan. Masalahnya adalah, seberapa sering kita menuruti tuntunan Tuhan selama ini, ataukah justru yang terjadi kita lebih menuruti hawa nafsu dan kedanginan?
Kedua, Kuasa Tuhan akan membuat kita semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan.
Mari kita baca ulang ayat pokok kita dalam 2 Petrus 1:3, "Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib."
Pengenalan akan Allah adalah pusat dari keselamatan kita dan dari semua pengalaman kerohanian kita yang benar. Kita diciptakan untuk mengenal Allah. Dalam Alkitab, pengenalan akan Allah hampir setara dengan keselamatan itu sendiri. Yesus sendiri berkata bahwa hidup yang kekal atau keselamatan berarti pengenalan akan Allah, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yoh. 17:3). Menjadi seorang Kristen bukanlah pengalaman yang tanpa otak, tetapi mencakup pula hikmat dan pengertian. Menjadi seorang Kristen berarti sebuah hubungan yang begitu dekat dan intim dengan Allah Pencipta Langit dan Bumi.
Pengenalan akan Allah merupakan pusat bagi semua pengertian yang benar dalam hidup Kekristenan kita. Seseorang mungkin dapat menjadi Kristen dan tetap tidak mengerti akan banyak hal di dunia ini. Tetapi adalah mustahil bagi seseorang untuk menjadi Kristen tanpa mengetahui apa-apa tentang Allah. Pada puncaknya, Amsal 9:10 mengatakan, “Mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” Meski hari ini kita telah berhasil membuat terobosan ilmu pengetahuan, akan tetapi pengalaman kita akan Allah mungkin begitu sedikit hari ini. Itulah sebabnya masa kita ini begitu diwarnai oleh kelangkaan pengertian, apresiasi, dan pengertian yang sangat sempit akan waktu.
Alkitab berulang kali mengajarkan bahwa pengenalan akan Allah merupakan pencegahan yang ampuh terhadap dosa. Yesaya membagikan hal ini ketika ia meratapi bangsa Israel dan pemberontakannya. Ia mengatakan, “Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya” (Yesaya 1:3). Akar penyebab dari kemerosotan rohaniah mereka ialah kurangnya pengenalan akan Allah.
Ketika seseorang mengenal Allah dan bertumbuh dalam hubungan yang akrab dengan-Nya, maka hidupnya akan ditandai dengan integritas dan ia akan dapat dipercaya. Apa yang ada di bibirnya akan sama dengan apa yang ada di hatinya. Singkatnya, hidupnya akan kudus. Tetapi zaman ini terlalu takut terhadap kekudusan. Bahkan gereja pun mulai takut terhadap kekudusan. Dan hal yang sama juga terjadi dalam kehidupan kita. Mengapa? Karena “kadar” pengenalan kita akan-Nya begitu kurang dari yang semestinya. Bila kita sungguh mengenal Dia, maka itu akan secara otomatis tercermin dalam kehidupan kita.
Pengenalan akan Allah penting pula bagi pertumbuhan kita. Di bagian pembukaan suratnya yang kedua, Rasul Petrus membicarakan hal yang sangat menentukan ini. Dia mendesak rekan-rekannya supaya bertumbuh secara rohani dan berharap agar mereka dilimpahi kasih karunia dan damai sejahtera “melalui pengenalan akan Allah.” Dia berkata kepada mereka bahwa kuasa Allah telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang kita perlukan untuk menjalani hidup ini sebagai orang Kristen, yaitu melalui pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib (2Ptr. 1:2-3). Rasul Paulus juga mengemukakan hal yang sama ketika ia menulis surat kepada jemaat Kolose. Bertumbuh, mempunyai kaitan khusus dengan “bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah” ( Kolose 1:10)
Penutup
Betapa luar biasanya dampak dari kuasa yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Hiduplah senantisa dalam kekuatan kuasa-Nya, maka kita akan mengalami hal-hal yang luar biasa sebagai dampak dari kuasa Tuhan yang menyertai kita.
Efesus 1:19-20, "dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga."
TUHAN YESUS MEMBERKATI !