Ayat Pokok:
"Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus."
(2 Timotius 2:1)Pendahuluan
Ayat bacaan kita merupakan doa, dan harapan rasul Paulus kepada anak rohaninya, Timotius.
Paulus merindukan agar Timotius menjadi seorang pria yang kuat, Tangguh dan tidak mudah menyerah, sekalipun menghadapi banyak masalah.
Sebaliknya, Tuhan tidak menghendaki kita menjadi pria yang cengeng, lemah dan tidak bersemangat. Mengapa demikian? Karena pria yang tangguh akan bisa memimpin keluarga dengan baik, bisa menjadi berkat bagi isteri dan anak-anaknya.
Berdasarkan ayat firman Tuhan ini, kita akan merenungkan bagaimana supaya kita menjadi pria-pria yang tangguh.
Tangguh juga bermakna, kuat, ulet, tabah, tidak mudah menyerah dan tidak gampang dikalahkan.
Bagaimana menjadi pria yang tangguh?
Bagaimana supaya kita dapat menjadi pria yang tangguh?
1. Terus mengandalkan Tuhan2 Timotius 2:1, "Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus."
Kekuatan seorang pria bukan dari fisiknya, tetapi dari kedekatannya dengan Tuhan sebagi sumber kekuatan.
Mazmur 84:6, “Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!”
Ada pria yang kekuatannya bukan dari Tuhan, sebab ia tidak mengandalkan Tuhan, tetapi dari dunia, orang lain, bahkan setan.
Dampaknya mereka tidak akan pernah mengalami kedamaian, sebaliknya yang ada ketakutan dan tidak tenang.
Ciri orang yang mengdalkan Tuhan:
Menjadikan doa dan firman Allah sebagai kebutuhan mutlak setiap hari. Saat kita setia berdoa dan membaca firman Tuhan, disitu kita akan mendapatkan hikmat dan kekuatan.
2. Menjalankan tanggung jawabnya dengan baik
Daniel 6:4-5, “Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!."
Daniel bertanggung jawab atas semua tugasnya, sekalipun harus membayar harga yang tidak ringan bahkan harus dimasukkan ke goa singa.
Kedewasaan seorang pria, bukan ditentukan dari usia, tetapi dari seberapa dia setia melakukan tugas dan tanggungjawabnya.
Sebaliknya, pria pengecut adalah pria yang lari dari tanggungjawabnya atau melalaikannya.
Tanggung jawab dalam hal apa?
a. Pekerjaan - Jangan malas.
b. Perkataan - Menepati janji
Jangan mudah berjanji kalau tidak bisa menepati.
3, Menguasai diri
Kejadian 39:7-10, “Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: ”Marilah tidur dengan aku.” Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: ”Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.”
Seperti Yusuf, pria yang tangguh bisa menguasai diri dari segala godaan.
Kalau Yusuf tidak mengusai dirinya, maka akan mempermalukan nama Tuhan dan melukai orang lain.
Demikian juga dengan kita, jika kita tidak bisa menguasai diri akan melukai hati anak dan isteri dan mempermalukan nama Tuhan.
Waktu kita mampu menguasai diri, Tuhan sediakan berkat dan promosi.
4. Rendah hati dan bisa mengalahkan egonya.
Filipi 2:3-5, “dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,"
Pria yang tangguh adalah pria yang rendah hati dan bisa mengalahkan egonya.
Teladan utama kerendahan hati adalah Tuhan Yesus sendiri.
Pria yang tanggung adalah pria yang rendah hati, bukan pria yang sombong dan egois.
Bagaimana pria yang rendah hati?
a. Mau terus belajar
b. Berani mengakui kesalahan
c. Siap untuk ditegur.
Penutup
Bagaimana dengan kita? Apakah keempat hal mengenai pria yang tangguh ini ada pada kita?
Pria yang tangguh adalah pria yang terus mengandalkan Tuhan, menjalankan tanggungjawabnya dengan baik, menguasai diri, rendah hati serta bisa mengalahkan egonya.
LINK INFORMASI PENTING
Buku 29 Bahan Khotbah Pemberkatan Nikah
Buku 29 Bahan Khotbah Kedukaan dan Penghiburan
Buku 29 Bahan Khotbah Ibadah Wanita
Buku 29 Bahan Khotbah Pilihan Jilid 1