Ayat Pokok:
Kis 11:19-30
Pendahuluan
Sebagai pengikut Kristus, tentu kita sepakat bahwa teladan utama kita adalah Tuhan Yesus Kristus. Namun kita juga percaya, bahwa ketika Tuhan mengilhami para penulis kitab suci untuk menuliskan kisah-kisah hidup seseorang dalam Alkitab, adalah supaya kita dapat belajar dan mendapat berkat dari kisah-kisah tersebut. Adalah bijak bila kita mau belajar atau meneladani kisah-kisah hidup orang-orang yang dipakai Tuhan luar biasa,sehingga kita dapat belajar dari hidup mereka bagaimana meraih hidup yang maju, sukses dalam, diberkati melimpah dalam hal-hal lahiriah.
Tetapi yang terutama dari kisah-kisah tersebut kita juga dapat belajar dari kehidupan orang tersebut mengenai hal-hal rohani seperti:iman, kesetiaan, semangat dan hal-hal yang lain yang membuat mereka kuat dan bertahan sehingga menjadi pahlawan iman. Salah satu tokoh yang dapat kita jadikan teladan dalam hal kehidupan kerohanian adalah Barnabas.
Siapakah Barnabas?
Barnabas adalah salah satu tokoh dalam Alkitab yang dapat kita jadikan teladan dalam hal kehidupan kerohanian. Barnabas berarti: Anak penghiburan. Tetapi juga dapat diartikan penuh iman. Sesuai dengan namanya, rupanya demikianlah kehidupannya. Itu sebanya tidaklah salah kalau kita mencoba menggali sifat-sifat yang ada dalam diri Barnabas ini dan kemudian kita jadikan contoh untuk kita terapkan dalam kehidupan kita. Kehidupan Barnabas adalah salah satu contoh gaya kehidupan kerkristenan yang perlu untuk terus kita kembangkan.
Teladan kehidupan Barbanas
Apa saja teladah dari kehidupan Barnabas yang perlu kita teladani?
a. Barnabas seorang yang murah hati dan suka memberi (Kis 4:37)
Alkitab mencatat,"Ia (Barnabas) menjual ladang miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul." (Kisah 4:37). Ini menunjukkan bahwa Barnabas adalah orang yang murah hati dan suka memberi. Kepeduliannya terhadap perkara-perkara rohani sangat besar. Barnabas tidak mementingkan diri sendiri, tetapi senantiasa menunjukkan kebaikannya kepada orang lain. Tidak heran jika orang-orang yang ada di Antiokhia sangat suka kepadanya.
b. Barnabas adalah orang yang suka membawa damai (Kis 15:35-41)
Hal yang selanjutnya yang dapat kita pelajari dari kehidupan Barnabas ini adalah sifatnya yang suka membawa damai.
Paulus menolak untuk mengikutsertakan Yohanes Markus dalam perjalanan
penginjilan Paulus dan Barnabas. Karena menurut Paulus tidak baik
membawa orang yang pernah tidak setia dalam pelayanan. Tetapi Barnabas
ingin memberi kesempatan sekali lagi pada Yohanes Markus. Barnabas sadar
bahwa setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan. Kalau ia sudah
sungguh-sungguh menyadari kesalahannya dan memperbaikinya mengapa tidak
diberi kesempatan.
Perbedaan pendapat ini membuat Paulus dan Barnabas berpisah. Paulus dengan Timotius dan Barnabas dengan Yohanes Markus.
Di kemudian hari Paulus juga akhirnya merasa hormat pada Markus
bahkan Paulus membutuhkan Markus dalam pelayanannya (II Timotius
4:11).
Dalam kehidupan kita sehari-hari tidak jarang masyarakat umum dan
mungkin kita kurang mau memberi kesempatan pada orang lain untuk
membuktikan dirinya sudah berubah. Yang kita ingat hanyalah
kesalahannya, hanyalah kekurangannya. Sehingga kita tidak mau bergaul
dengan dia. Tidak mau bersahabat lagi dengan dia, tidak lagi mengaku
saudara dengan dia.
c. Barnabas adalah orang baik (Kis 11:23-24 a)
Tercatat demikian dalam Alkitab,"Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka tetap setia kepada Tuhan, karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman ( Kis 11:23-24 a). Apa bukti Barnabas ini orang baik? selain ia adalah orang yang suka memberi, dan juga suka membawa damai, bukti kebaikannya adalah ia mampu tetap bersukacita ketika melihat orang lain maju. Ketika banyak murid yang lain menaruh curiga dan tidak mau menerima Saulus yang baru bertobat, Barnabas menerimanya dan mencoba meyakinkan banyak murid yang lain bahwa Saulus yang kemudian berubah nama menjadi Paulus adalah orang baik dan termasuk murid Tuhan.Lalu, Barnabas pergi ke Tarsus untuk menolong pelayanan Saulus (nama
Paulus sebelumnya) dan membawanya ke Antiokhia untuk melayani
bersama-sama jiwa-jiwa. Keduanya mengajar banyak orang di sana dan "Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen." (Kisah 11:26b).
Sungguh, pelayanan Barnabas di Antiokhia membawa dampak yang sangat
luar biasa karena ada kuasa Roh Kudus yang menyertainya; ia juga tidak
mencari nama atau popularitas, tapi semua dilakukan semata-mata demi
hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Inilah sikap yang seharusnya dimiliki
oleh setiap orang percaya dan terlebih lagi para pelayan Tuhan yang
rindu dipakai Tuhan untuk bekerja di ladangNya yang sudah menguning dan
siap dipanen ini
d. Barnabas penuh dengan Roh Kudus (Kis 11:24).
Ini berarti, kehidupan Barnabas sepenuhnya berada dalam tuntunan Roh
Kudus. Ia tidak hidup menuruti hawa nafsu keduniawian. Ia menyerahkan
seluruh hidupnya dalam tuntuan tangan Tuhan. Ia mau melakukan apa yang
Yesus ajarkan dengan sepenuh hatinya. Ia mau mendengarkan suara Roh
Kudus dalam hatinya. Imannya tidak mati. Ia tidak asal percaya. Apa yang
diimaninya nampak kehidupan sehari-hari.
Oleh karena sikap hidupnya yang seperti ini : pembawa damai, suka
memberi dan membagi, memberi kesempatan pada orang lain untuk
membuktikan perubahan hidupnya dan dipenuhi oleh Roh Kudus dan Iman,
maka Barnabas mendapat julukan/gelar :
“Anak Penghiburan” karena
di manapun ia berada ia mendatangkan kesukacitaan, kebahagiaan,
keteduhan hati. Jika Saudara dan saya ingin dikatakan sebagai orang
Kristen yang berkenan di hati Allah tirulah apa yang telah dilakukan
oleh Barnabas.
Penutup
Jadilah anak Tuhan yang penuh dengan Roh Kudus agar pelayanan kita berdampak positif.
Amin.