Ayat Pokok:
"Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini."
(Keluaran 33:15)
Pendahuluan
Hari ini kita ada dalam suasana Imlek, perayaan tahu baru China. Terlepas dari pro dan kontra apakah orang Kristen boleh merayakan tahun baru imlek, mari kita ambil sisi positif bahwa tahun baru adalah saat yang tepat untuk kita mengucap syukur kepada Tuhan atas segala campur tangan dan penyertaan Tuhan yang sudah kita alami selama ini. Tahun baru juga adalah saat yang tepat untuk kita kembali menguatkan iman dan pengharapan, bahwa kalau tahun-tahun yang telah lalu, Tuhan sudah menjaga dan memelihara kita sedemikan rupa, maka kita harus yakin dan percaya bahwa, hari-hari yang akan kita jalani, Tuhan ada, dan senantiasa berjalan bersama kita. Oleh sebab itu kita harus memiliki tekad dan semangat untuk senantiasa melibatkan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita.
Tahun baru China adalah tradisi hari besar yang paling penting bagi orang Tionghoa. Ini juga merupakan sejarah tertua dalam sejarah kehidupan manusia. Perayaan ini telah dimulai lebih dari dua ribu tahun sebelum Kristus, ketika Kaisar Huang Ti memperkenalkan kalender pertama. Seperti kalender Barat, kalender Cina adalah kalender tahunan, dengan permulaan tahun yang didasarkan pada siklus bulan.Karena penanggalan ini, permulaan tahun dapat jatuh pada antara akhir Januari dan pertengahan Pebruari. Untuk tahun 2022 ini, tahun baru Cina jatuh pada tanggal 1 Pebruari, namun secara tradisional perayaannya berlangsung sampai beberapa hari.
Siklus lunar sempurna membutuhkan waktu enam puluh tahun dan ini terbentuk dari lima siklus dari setiap 12 tahun. Kalender lunar Cina menamai setiap 12 tahun dengan nama-nama binatang menyusui, binatang melata atau burung – seperti tikus, sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam jantan, anjing, dan babi. Tahun ini (2011 M) adalah Tahun Kelinci.
Bentuk kalender ini dan perayaan Tahun Baru juga telah digunakan di negara-negara yang telah dipengaruhi oleh tradisi Cina, seperti Korea, Jepang, Vietnam, Mongolia, Tibet, Indonesia, Macau, Malaysia, Filipina, Singapore, Taiwan, dan Pecinan-Pecinan (Chinatowns) di seluruh dunia. Tahun Baru Cina bahkan nampak telah mempengaruhi festival Tahun Baru di luar Asia Timur, di negara-negara seperti Iran.
Selama empat ribu tahun, Tahun Baru Cina telah mengambil seri kisah legenda dan tradisi, tentang “Nien,” seekor naga yang ganas, yang mana orang-orang Tionghoa kuno percaya, bahwa naga itu makan manusia pada Hari Tahun Baru. Nien disimbolkan hari ini sebagai naga yang menakutkan, yang hanya dapat dibuat takut dengan warna merah atau petasan yang diletuskan setiap hari raya. Kepercayaan ini nampaknya memiliki akar dalam pengenalan lebih awal tentang Setan oleh orang-orang Tionghoa, yang masih memiliki kepercayaan kuat terhadap roh-roh jahat. Alkitab menyebut Setan,
“Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia” (Wahyu 12:9).
Namun Setan tidak dapat ditakuti dengan suara petasan atau pun warna merah! Saya berpikir bahwa penggunaan warna merah untuk mengusir naga itu mungkin berakar dalam ingatan lebih awal tentang korban darah – mengacu kepada Darah Kristus. Alkitab berkata, “Dan mereka mengalahkan dia [Setan] oleh darah Anak Domba” – Yesus Kristus (Wahyu 12:11). Untuk memahami bagaimana Tahun Baru Cina telah dirayakan selama berabad-abad kita perlu menyadari bahwa Cina telah melewati empat fase agama.
Tahun macan air Menurut astrologi China, Tahun 2022 merupakan Tahun Macan Air. Tahun Macan Air dimulai saat Imlek 1 Februari 2022 dan berakhir pada tanggal 21 Januari 2023. Melansir China Highlight, macan dikenal sebagai raja dari semua binatang di China. Shio Macan merupakan simbol dari kekuatan, keberanian, percaya diri dan memerangi kejahatan.
Banyak prediksi orang tentang tahun macan air ini. Tentu ada yang meramalkan hal-hal yang baik, tetapi juga banyak yang meramalkan hal-hal yang buruk akan terjadi di tahun ini. Namun sebagai orang percaya, mari kita yakini perkataan Tuhan dan bukan sekedar ramalan-ramalan manusia yang tidak tentu kebenarannya.
Bukankah firman Tuhan berkata, "
Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang."(Amsal 23:18Jangan melangkah, kalau tidak bersama TuhanMelalui firman Tuhan ini, kita mempelajari keyakinan Musa untuk tidak melupakan Tuhan dalam setiap langkah kehidupannya. Musa tahu bahwa jika tanpa penyertaan dan bimbingan Allah , ia dan bangsa Israel akan mengalami masalah dalam perjalanan ke Tanah Perjanjian dan mungkin tidak akan sampai ke sana. Oleh karena itu, Musa meminta kepada Allah untuk membimbing. Bahkan Musa dan bangsa Israel tidak mau melangkah kalau Allah tidak menyertai.
Padang gurun adalah daerah yang tidak bersahabat bagi siapapun juga, tempat yang tandus, gersang, makanan maupun minuman susah ditemui. Cuaca yang ekstrem baik siang maupun malam dan belum lagi musuh-musuh yang harus dihadapi baik binatang maupun manusia. Semuanya akan mereka hadapi di padang gurun.
Padang gurun adalah rintangan yang akan menghadang dan harus dihadapi oleh setiap orang untuk masuk dalam Tanah Perjanjian. Padang gurun berbicara tentang masalah, pergumulan, tekanan dan lain sebagainya. Setiap orang memiliki padang gurun yang berbeda-beda.
Makna Melangkah Bersama Tuhan?
Apa makna melangkah bersama-sama dengan Tuhan?
a. Melangkah bersama Tuhan artinya kita seirama dengan Tuhan.
Kita melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan.
Mengasihi Tuhan harus dibuktikan dengan ketaatan untuk hidup seturut dengan firman Tuhan
Jika kita mau melangkah bersama Tuhan kita juga harus setia melakukan semua kehendakNya, termasuk menolong sesama yang membutuhkan. Bukan hanya melayani dengan perkataan 'rohani' saja, tetapi kita juga harus mewujudkannya dalam perbuatan. Egoisme harus kita buang. Kita tidak akan dapat berjalan melekat dengan Bapa jika kita tidak memprioritaskan hidup kita bagi Tuhan dan sesama.
Berkomitmenlah melakukan kehendak Tuhan dengan sungguh, bukan menuruti kehendak diri sendiri!
b. Melangkah bersama Tuhan, artinya senantiasa mengandalkan TuhanTuhan sangat senang bila kita memiliki penyerahan diri penuh kepada-Nya, sehingga Ia dapat menuntun kita kepada kehendak dan rencana-Nya. Saat memimpin bangsa Israel Musa meminta tuntunan dan bimbingan dari Tuhan. Pernyataan: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini." adalah bukti penyerahan diri Musa kepada pimpinan Tuhan. Tuhan pun menjanjikan suatu rencana yang sempurna yaitu membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu." (Keluaran 33:14). Selain berjanji untuk membimbing dan menyertai, Tuhan juga menjanjikan suatu ketenteraman.
Tidak mudah menemukan orang yang punya penyerahan total kepada Tuhan seperti Musa ini, terlebih-lebih di masa seperti sekarang ini, di mana teknologi semakin canggih, yang membuat orang cenderung mengandalkan kemampuan, kepintaran, kehebatan dan kekuatan sendiri. Karena merasa bisa mengatasi persoalan sendiri, orang tidak lagi membutuhkan tuntunan Tuhan dalam hidupnya, orang yang menempuh jalannya sendiri tanpa mau melibatkan Tuhan. "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." (Amsal 14:12), dan "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana." (Amsal 19:21). Banyak orang memilih untuk menempuh jalannya sendiri daripada tunduk pada pimpinan Tuhan, karena dirasa bahwa jalan yang Tuhan tunjukkan, kemana Tuhan membawa kita tidak seperti yang kita harapkan. Memang, hidup dalam penyertaan Tuhan tidak berarti kemudian kita akan terbebas dari masalah dan kesulitan. Adakalanya Tuhan mengijinkan masalah terjadi agar supaya kita makin mendekat kepada-Nya dan hidup mengandalkan Dia sepenuhnya.
Ketika Musa berserah dan tunduk kepada pimpinan Tuhan, Tuhan pun menepati janji-Nya, bahkan Ia memperlihatkan diri-Nya secara khusus kepada Musa; dan di setiap perjalanan yang bangsa Israel tempuh tak sedikit pun yang lepas dari perhatian Tuhan, bahkan mujizat Tuhan selalu dinyatakan di sepanjang perjalanan.
Meskipun Tuhan tidak menunjukkan penyertaan-Nya secara langsung, bukan berarti Dia jauh dari kita, Roh Kudus di dalam kita adalah bukti penyertaan-Nya.
c. Melangkah bersama Tuhan, akan sampai pada masa depan yang penuh harapan
Orang-orang yang berjalan bersama dengan Tuhan, akan sampai kepada keberhasilan dan masa depan yang penuh harapan.
Penutup
Marilah kita menjalani hari-hari kehidupan kita dengan tetap mengandalkan Tuhan senantiasa.
Percayalah ketika kita menjalani hari-hari kehidupan kita bersama dengan Tuhan, setia melakukan kehendak-Nya, maka perlindungan-Nya akan dinyatakan bagi kita. Dan kita akan sampai pada masa depan yang penuh harapan.
=====Ags======
DAPATKAN POWERPOINT DARI KHOTBAH INISilakan mengajukan permintaan via WA ke.0852-2808-5470LINK INFORMASI PENTING