Sabtu, 07 Februari 2015

ADA KASIH DI BOLA MATAMU

 Ayat Pokok: Matius 25:35-46,Kolose 3:23

Saat itu musim salju dikota Virginia. Ditengah dinginnya malam, seorang pria tua berdiri ditepi jalan.  Ia berharap akan ada seseorang yang menunggang kuda, yang bersedia membawanya ke seberang. Janggutnya mengkilap karena butiran salju dan tubuhnya menggigil serta mulai mati rasa. Beberapa saat kemudian terdengarlah  bunyi derap langkah-langkah kuda. Dengan tak sabar ia memperhatikan beberapa penunggang kuda muncul. Ia membiarkan yang pertama lewat tanpa berusaha menarik perhatiannya. Begitu juga terhadap penunggang kuda yang lainnya.  Akhirnya hanya tinggal satu penunggang kuda. Saat penunggang kuda terakhir itu mendekat, si orang tua tersebut menatapnya dan bertanya:" Pak, apakah Anda keberatan memberi saya tumpangan sampai ke seberang sana?" Si penunggang kuda menjawab" Naiklah ". Kemudian ia membantu orang tua itu naik keatas kudanya. Tak tega melihat orang tua yang menggigil kedinginan,  si penunggang kuda memutuskan untuk mengantarkannya sampai kerumah yang jauhnya beberapa mil dari jalan tersebut.  Dalam perjalanan si penunggang kuda bertanya" Mengapa Anda tidak meminta salah seorang  dari mereka untuk  menolong Anda? Saya yang terakhir, bagaimana jika saya menolak?". Si orang tua berkata :" Saya sudah banyak makan asam garam, Nak. Dan saya mengenal orang dengan sangat baik. Waktu saya menatap mata mereka, saya melihat mereka tidak peduli pada kondisi saya. Namun saat saya menatap mata Anda, saya melihat kebaikan dan belas kasihan." Di depan pintu rumah orang tua itu, si penunggang kuda berkata: " Semoga saya tidak pernah terlalu sibuk dengan urusan saya sendiri, sehingga saya tidak peka dengan kebutuhan orang lain." Sesudah mengatakan itu,si penunggang kuada, yang adalah Thomas Jefferson, kembali ke Gedung Putih. Sungguh suatu perbuatan yang terpuji.

Hal yang dapat kita pelajari dari Thomas Jefferson ini adalah kebaikan dan belas kasihannya yang tinggi. Dalam Matius 25:35-46, Yesus mengajar para pendengarnya dengan  memberikan gambaran tentang perbuatan kasih. Hal yang hendak Yesus tekankan melalui gambaran tentang perbuatan kasih terhadap orang yang dipandang hina oleh dunia. Dengan demikian orang tersebut telah melayani Tuhan. Bagi mereka yang bebuat kasih akan menerima upah. Sebalinya mereka yang tidak hidup dalam perbuatan kasih, tidak akan mendapatkan upah, malahan akan dihukum.

Bagaimana dengan kita? sudahkah kita mau mempraktekkan kasih?
Ada tiga ciri kasih sejati yaitu: mau menerima apa adanya, rela berkorban dan membuktikan kasihnya. Mari kita lakukan kebaikan tanpa memandang muka. Biar kita mau berprinsip sebagaimana Kolose 3:23 " Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia".

LINK PENTING

1 komentar: