Ayat Pokok:
"Sudah lupakah kamu kepada kejahatan nenek moyangmu, kejahatan raja-raja Yehuda, kejahatan para pemuka mereka, kejahatanmu sendiri dan kejahatan istri-istrimu yang dilakukan mereka di tanah Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem?
(Yeremia 44:9)
Pendahuluan
Allah kita adalah pribadi yang pajang sabar dan penuh kasih setia. Tapi jangan pernah lupa bahwa Ia dalah juga pribadi yang tegas dan tidak akan pernah kompromi dengan dosa dan pelanggaran umat-umatNya. Itu sebanya jangan pernah kita menganggap remeh kesabaran Tuhan. Penting bagi kita untuk segera menyadari kesalahan kita dan bertobat dari segala yang jahat. Jangan sampai kita alami seperti yang terjadi dalam kehidupan bangsa Israel pada jaman Yeremia.
Nubuat terakhir Yeremia.
Pasal 44 ini adalah nubuat terakhir dari Yeremia. Hal ini menyiratkan bagaimana Allah sudah benar-benar habis kesabaran-Nya terhadap bangsa Yahudi. Beberapa kali Tuhan memperingatkan bangsa Yahudi melalui nabi Yeremia supaya mereka bertobat dan berbalik dari segala kejahatan mereka. Kalau kita perhatikan pasal 29, dan pasal 32mencatat bagaimana Yeremia menyerukan berita pertobatan tersebut. Hanya yang membedakannya adalah dalam pasal 29 dan pasal 23 selain berbicara tentang penghukuman yang akan diterima oleh Yehuda sebelum pembuangan, tetapi dalam dua pasal ini ada juga berita tentang janji pengharapan dan pemulihan dari Tuhan, kalau mereka bertobat. Hal ini berbeda dengan yang di catat dalam pasal 44 ini, yang sama sekali tidak menyinggung lagi soal pengharapan. Dalam pasal 29 ( baca Yeremia 29:12) dan pasal 32 ( baca Yeremia 32:42) Allah mewartakan pengharapan setelah penghukuman. Tapi dalam pasal ini, berita tentang pengharapan itu sudah tidak disampaikan lagi.
Jangan pergi ke Mesir.
Melalui Yeremia, Allah sudah mengingatkan umat Tuhan untuk tidak pergi ke Mesir dan mencari pertolongan ke Mesir. Yeremia 42:7-17 mencatat dengan jelas peringatan ini. Tetapi apa yang dilakukan bangsa Yehuda? mereka tetap pergi ke Mesir.
Sudah "ngeyel" pergi ke Mesir, mereka masih melakukan kejahatan yang lain. Mereka mulai menyembah kepada berhala dan ilah-ilah dunia. Mereka terlibat dalam pemyembahan kepada" Ratu Sorga" ( Yer 44:19). Ini adalah pelanggaran yang paling fatal yang mereka lakukan. Menyembah Allah lain adalah dosa yang akhirnya membuat Yahudi akhirnya harus takluk kepada Babel. Kini setelah mereka dikalahkan Babel dan harus menjadi bangsa buangan di negeri orang, mereka bukannya bertobat, tetapi bahkan tetap melakukan dosa itu lagi. Mereka bahkan sempat berpikir bahwa mereka mengalami malapetaka karena kurangnya mereka setia melayani dewa-dewa mereka. Karena itu tidak heran jika Allah kemudian menjadi marah dan pengharapan bagi bangsa Yahudi pun idak lagi di wartakan kembali. Mereka mengalami kehancuran total akibat hati mereka yang bebal.
Pelajaran berharga bagi kita.
Berulang kali Allah mengingatkan kita akan setiap dosa dan kejahatan yang sudah kita lakukan. Melalui khotbah para hamba Tuhan, seringkali Allah menegur kita. Melalui Alkitab yang seringkali kita baca, Allah bicara khusus dan memperingatkan kita. Bahkan melalui setiap peristiwa yang menimpa kita, bisa jadi Allah sedang mengingatkan kita. Masalahnya, apakah kita peka dan kemudian menyadarinya?
Adakalanya memang melakukan dosa seolah tidak mendatangkan hukuman yang mengerikan dalam hidup kita, tetapi jangan lupa tidak ada yang luput dari pandangan Allah. Penting bagi kita untuk segera menyadari dan bertobat. Bukankah akan lebih baik kalau kita bertobat terlebih dahulu sebelum menerima teguran-Nya? Jangan sampai kita bersikap seperti umat Yahudi. Mereka sudah menerima teguran-Nya tetapi celakanya mereka tidak mau bertobat dan bahkan melakukan kesalahan yang sama. Apa akibat yang mereka terima? Merekapun benar-benar kehilangan pengharapan.
Penutup
Bersyukurlah jika kita ditegur Tuhan. Segeralah ambil langkah untuk bertobat, sebelum terlambat.Jangan keraskan hati ( baca Ibrani 3:15 dan 2 Pet 3:9). Jadilah Kristen yang sungguh-sungguh, bukan Kristen yang murahan. Isilah hari-hari hidup kita dengan perkara-perkara yang menyenangkan hati Tuhan. Karena hanya ini yang bisa kita berikan untuk membalas anugrah dan kasih Tuhan.
LINK INFORMASI PENTING
0 komentar:
Posting Komentar