Natal yang sejati, tidak hanya satu hari.
Natal bukan perayaan agamawi.
Natal juga bukan seekedar tradisi.
Natal tidak hanya pesan tentang lahir-Nya Sang Bayi.
Namun makna yang dalam tentang kasih Tuhan yang sejati
Sang Raja yang Maha Tinggi
Rela mengosongkan diri
Menghadapi penolakan di sana-sini.
Dan hanya tersedia bagi-Nya kain lampin
Sebuah teladan kerendahan hati
Kesederhanaan nilai DIRI.
Untuk mengawali
Karya agung-Nya yang jauh dari ambisi
Demi cinta-Nya pada manusia
Yang sering tak tahu diri
Kini ...
Natal sejati telah bergeser dan kehilangan arti
Tidak sedikit natal menjadi identik dengan pesta dan aksi
Panggung dan gedung yang dipenuhi
mewahnya dekorasi.
Perayaan-perayaan dengan berbagai macam drama dan atraksi.
Bahkan terasa lekat dan wajib harus ada konsumi.
Sibuk memikirkan penampilan diri.
Supaya saat ke gereja bisa sekalian pamer diri.
Semua itu menjadi acara wajib yang lebih penting dari Natal itu sendiri.
Yang terasa kurang jika ada yang tak terpenuhi.
Sampai-sampi begitu banyak proposal permohonan dana di sana-sini.
Memaksa diri demi terselenggaranya acara natal penuh ambisi.
Umat merasa wajib hadir di gereja sekedar mengikuti liturgi.
Setelah usai, buru-butu berlibur dan rekreasi.
Tidak ada lagi waktu untuk merenungkan diri
Maka tak heran, Natal dirasa tak lebih dari tradisi setahun sekali ....
Bukan itu yang Tuhan kehendaki ....
Natal tidak harus dengan hiruk pikuk, namun respon membawa hati.
Jadikan natal ini sebagai momen introspeksi diri.
Sudahkan Sang Bayi, lahir di dalam hati?
Bukan hanya hari ini dan membiarkan-Nya pergi ...
Namun bertumbuh setiap hari,
Membangun interaksi penuh harmoni
Dengan Tuhan sepanjang hidup ini.
Hidupkan teladan-Nya dalam hidup kita setiap hari.
Tentang kasih sejati ...
Tentang kerendahan hati ...
Tentang penundukan diri ...
Tentang mengalahkan ego dan ambisi .
Demi kehendak-Nya diatas segala kehendak kita sendiri.
Itulah persembahan terindah yang Tuhan nanti ...
Selamat memaknai natal yang sejati
Tuhan Yesus memberkati
Sumber:
WA Ucapan Natal dari Vera Kristiani- Magelang .
Menyerahkan hidup dan memberi diri.
0 komentar:
Posting Komentar