Ayat Pokok:
1 Yohanes 4:7-21
Pendahuluan
Pengajaran bahwa Allah adalah kasih, itu yang menjadi dasar utama dari seluruh pengajaran dalam Alkitab. Ada begitu banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang mengajarkan bahwa Allah itu kasih.
Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Pengajaran bahwa Allah adalah kasih, itu yang menjadi dasar utama dari seluruh pengajaran dalam Alkitab. Ada begitu banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang mengajarkan bahwa Allah itu kasih.
Yohanes 3:16, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Dalam bagian firman Tuhan yang kita sedang renungkan pada saat ini, yaitu dalam 1 Yohanes 4:7-21 juga mengajak kepada kita untuk saling mengasihi, sebab Allah adalah kasih ( ay.7-12).
Selanjutnya penulis juga bahwa orang yang percaya akan kasih Allah bersatu dengan Dia (ay.13-16)
Akhirnya Yohanes juga menyatakan bahwa kasih Allah sempurna di dalam kita, jika kita berani percsaya pada hari penghakiman (ay.17-21)
Mengasihi Dengan Perbuatan
Yohanes mengjak para pembaca untuk saling mengasihi,. Kasih harus dipraktekkan dan bukan sekedar kata-kata semata. Jadi kita harus mengasihi dengan tindakan yang nyata dan bukan sekedar kata-kata. Tuhan Yesus sendiri sudah menjadi contoh bagaimana mengasihi kita umat-Nya yang berdosa dangan mengorbankan diri-Nya di Salib Golgota, sehingga kita yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ciri Orang yang mengasihi
Dari ayat-ayat bacaan kita saat ini, kita dapat mempeladari bahwa setidaknya ada dua ciri orang yang mengasihi
Pertama: Menghendaki orang yang dikasihinya berbahagia.
Orang yang mengasihi, pasti menghendaki orang yang dikasihinya berbahagia,
Bahkan untuk kebahagiaan orang yang dikasihi, maka ia rela mengorbankan apa saja yang ada padanya demi kebahagiaan orang yang dikasihinya.
Allah menghendaki supaya kita, orang-orang yang dikasihi-Nya, kita berbahagia dan mengalami kehidupan. Hidup yang dimaksud disini bukan sekedar kehidupan duniawi selama kita ada di dunia. Tapi kehidupan yang kekal di Sorga. Tuhan Yesus menggambarkan kehidupan surgawi itu sebagai sebuah kerajaan, yang seringkali disebut sebagai Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah. Di dalamnya manusia akan menikmati kebahagiaan abadi bersama-sama dengan Allah.
Kedua : Berani berkorban bagi orang yang dikasihinya
Kasih yang rela berkorban itu nampak dalam diri orang Samaria yang baik hati, yang menolong orang yang dirampok itu. Ia mengasihi orang yang menjadi korban perampokan, Ia rela mengorbankan banyak hal yang dimilikinya agar orang yang ditolonganya menikmati pemulihan dan kebahagiaan.
Selanjutnya penulis juga bahwa orang yang percaya akan kasih Allah bersatu dengan Dia (ay.13-16)
Akhirnya Yohanes juga menyatakan bahwa kasih Allah sempurna di dalam kita, jika kita berani percsaya pada hari penghakiman (ay.17-21)
Mengasihi Dengan Perbuatan
Yohanes mengjak para pembaca untuk saling mengasihi,. Kasih harus dipraktekkan dan bukan sekedar kata-kata semata. Jadi kita harus mengasihi dengan tindakan yang nyata dan bukan sekedar kata-kata. Tuhan Yesus sendiri sudah menjadi contoh bagaimana mengasihi kita umat-Nya yang berdosa dangan mengorbankan diri-Nya di Salib Golgota, sehingga kita yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ciri Orang yang mengasihi
Dari ayat-ayat bacaan kita saat ini, kita dapat mempeladari bahwa setidaknya ada dua ciri orang yang mengasihi
Pertama: Menghendaki orang yang dikasihinya berbahagia.
Orang yang mengasihi, pasti menghendaki orang yang dikasihinya berbahagia,
Bahkan untuk kebahagiaan orang yang dikasihi, maka ia rela mengorbankan apa saja yang ada padanya demi kebahagiaan orang yang dikasihinya.
Allah menghendaki supaya kita, orang-orang yang dikasihi-Nya, kita berbahagia dan mengalami kehidupan. Hidup yang dimaksud disini bukan sekedar kehidupan duniawi selama kita ada di dunia. Tapi kehidupan yang kekal di Sorga. Tuhan Yesus menggambarkan kehidupan surgawi itu sebagai sebuah kerajaan, yang seringkali disebut sebagai Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah. Di dalamnya manusia akan menikmati kebahagiaan abadi bersama-sama dengan Allah.
Kedua : Berani berkorban bagi orang yang dikasihinya
Kasih yang rela berkorban itu nampak dalam diri orang Samaria yang baik hati, yang menolong orang yang dirampok itu. Ia mengasihi orang yang menjadi korban perampokan, Ia rela mengorbankan banyak hal yang dimilikinya agar orang yang ditolonganya menikmati pemulihan dan kebahagiaan.
Allah adalah kasih
Setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. tetapi siapa yang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah. Karena Allah adalah kasih dan setiap orang yang mengasihi ambil bagian dalam kasih Alah.
Apa sebenarnya maksud pernyataan bahwa Allah adalah kasih?
Allah tidak hanya mengasihi atau memiliki kasih, tetapi Allah adalah kasih itu sendiri.
Segala apa yang Allah lakukan adalah tindakan kasih Allah kepada umat-Nya.
Yohanes menyatakan bahwa Allah mengasihi manusia dengan mengutus anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita yang percaya kepada-Nya , kita "hidup oleh-Nya."
Setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. tetapi siapa yang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah. Karena Allah adalah kasih dan setiap orang yang mengasihi ambil bagian dalam kasih Alah.
Apa sebenarnya maksud pernyataan bahwa Allah adalah kasih?
Allah tidak hanya mengasihi atau memiliki kasih, tetapi Allah adalah kasih itu sendiri.
Segala apa yang Allah lakukan adalah tindakan kasih Allah kepada umat-Nya.
Yohanes menyatakan bahwa Allah mengasihi manusia dengan mengutus anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita yang percaya kepada-Nya , kita "hidup oleh-Nya."
0 komentar:
Posting Komentar