Jumat, 28 Desember 2018

BERBUAH DI SEGALA MUSIM KEHIDUPAN





Ayat Pokok:
"Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini"Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu" Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini, dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ara ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma ! Jawab orang itu, biarlah ia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah, jika tidak tebanglah dia !"
(Lukas 13:6-9)

Pendahuluan
Ayat-ayat bacaan kita ini menyampaikan kisah bahwa suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan tentang seorang pemilik kebun anggur yang menanam pohon ara dikebun anggurnya  itu. Yang menarik, keberadaan pohon ara di kebun anggur ini bukan suatu alasan. Ini merupakan gambaran tentang kehidupan kita sebagai orang-orang non Yahudi yang sesungguhnya digambarkan sebagai pohon ar, dan kebun anggur ini adalah bicara tentang bangsa Israel. Adalah merupakan anugerah dan kebaikan hati si pemilik kebun anggur yang sudah memberikan kesempatan untuk pohon ara ini berada di tengah-tengah kebun anggur. 

Setelah sekian lama pohon ara ini tumbuh, tentu sang pemilik kebun ingin menikmati buah yang manis dari pohon ara yang sudah ditanamnya.  Namun setelah dinatikannya selama tiga tahun,  pohon ara ini tidak juga berbuah.  Sang pemilik kebun begitu kecewa hingga memerintahkan pegawainya untuk  menebang pohon ara ini.  Perlu kita ketahui bahwa pohon ara ini adalah pohon yang luar biasa. Pada hakekatnya pohon ara adalah pohon yang bisa tumbuh subur dimana saja, tidak peduli di dataran tinggi atau dataran rendah. Di iklim yang sejuk maupun gersang. Bukan hanya di tanah yang gembur, di tanah yang penuh dengan bebatuan seakalipun, pohon ara ini bisa bertumbuh besar dan menghasilkan  buahnya dengan lebat.  Bahkan pohon ara yang sehat, dapat berbuah selama sepuluh bulan dalam setahun, dalam tiga kali masa panen.

Perumpamaan ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa kita harus tetap berbuah dalam kondisi bagaimanapun, bahkan dalam kondisi yang sulit sekalipun. Kita harus dapat menjadi berkat di komunitas dimana kita ada, mulai dari keluarga, jemaat dan masyarakat, bahkan di tenga-tengah dunia yang belum percaya.

Supaya kita berbuah
Bagaimana supaya kita dapat selalu berbuah bahkan disegala musim kehidupan?

Pertama: Tinggal dan melekat dengan Tuhan
"Tinggalah di dalam Aku, dan  Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jika kamu tidak tinggal di dalam Aku"
(Yohanes 15:4) 

Untuk dapat berbuah, yang harus kita lakukan adalah melekat erat dengan Tuhan. Kita harus senantiasa menyadari bahwa di luar Tuhan kita tidak dapat berbuah, bahkan tidak dapat berbuat apa-apa. Bahkan yang terjadi kalau satu ranting lepas dari pokoknya maka ranting itu pasti akan mati.
Itu sebabnya yang harus kita lakukan untuk dapat berbuah lebat adalah melekat dengan Tuhan. Ini berbicara tentang kehidupan yang selalu rindu untuk  menjalin keintiman dengan Tuhan baik melalui doa-doa pribadi maupun melalui pertemuan-pertemuan ibadah. 

Kedua: Siap untuk dibersihkan.
"Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah"
(Yohanes 15:2) 

 Buah-buah kehidupan orang percaya
Buah-buah apa saja yang harus dihasilkan oleh orang-orang percaya

Pertama: Buah pertobatan.
"Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan...."
(Lukas 3:8)

Kedua: Buah Kebenaran ( Filipi 1:9-11,
"Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik , supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah."
(Filipi 1:9-11)

"Memang  tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita,tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan  buah kebenaran  yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya."
( Ibrani 12:11)

Ketiga: Buah Pengudusan ( Roma 6:20-22)
"“Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.”
(Roma 6:20-22)

Keempat: Buah Roh ( Galatia 5:22-23)
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
(Galatia 5:22-23) 


Bagaiman caranya untuk dapat berbuah?
Pertama: Tinggal dalam Yesus ( Yohanes 15:4)
Tinggalah di dalam Aku, dan  Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jika kamu tidak tinggal di dalam Aku.
(Yohanes 15:4)

Kedua: Siap untuk di bersihkan ( Yohanes 15:2)
Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
(Yohanes 15:2) 

0 komentar:

Posting Komentar