Minggu, 23 Desember 2018

YESUS KRISTUS HIKMAT BAGI KITA


Ayat Pokok:
"Tetapi oleh Dia kamu berada di dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita."
(1 Korintus 1:30 a)
Pendahuluan
Kata hikmat, adalam kalangan kekristenan, bukanlah kata yang asing. Kata ini banyak di jumpai dalam Alkitab kita, terutama kitab Amsa. Dalam doa juga, lebih-lebih ketika berdoa untuk memasuki pemberitaan firman Tuhan, seorang pendoa seringkali berdoa memohon berkat bagi si pengkhotbah. Tapi apakah hikmat itu sendiri?
Tentu banyak definisi dari kata hikmat . Dari sekian banyak definisi hikmat, maka hikmat dapat dirangkum dalam satu kalimat singkat yaitu:" Tahu mengapa dan bagaimana berindak dengan benar." Dan hikmat ini tidak diajarkan di sekolah-sekolah.  Pengetahuan bisa kita dapatkan melalui dunia pendidikan, juga melalui banyak membaca dan belajar. Tetapi hikmat hanya kita dapat sebagai pemberian Tuhan. Tidak ada sekolah yang dapat membuat seseorang semakinn berhikmat. Hikmat hanya kita dapat ketika dengan kerendahan hati kita meminta kepada Tuhan.

Yakobus 1:5 "Akan tetapi, jika diantara kamu ada yang  kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah,yang dengan murah hati akan memberi kepada semua orang..."
Mengapa kita memerlukan hikmat?
Salah satu alasan mengapa kita memerlukan hikmat adalah, karena dengan hikmat, kita dapat memahami mengapa ada natal, untuk apa kita merayakan natal serta bagaimana seharusnya kita merayakan natal ini.. Dengan memahami hal- hal ini maka akan tahu mengapa kita merayakan natal dan bagaimana kita merayakan natal ini. Amtara motivasi dan cara harus sesuai dengan kehendak Allah.

Yesus adalah teladan sempurna bagi kita. Dia tahu tujuan-Nya turun ke bumi yakni melakukan tugas Bapa-Nya menyelamatkan manusia dan  juga tahu bagaimana melaksanakan tugas Bapa-Nya. Yesus menjadi teladan kita dalam berhikmat.
Ilustrasi: Siapa yang pantas untuk menemani?
Untuk lebih memahami akan hal ini mari kita memperhatikan sebuah ilustrasi. 
Ada suatu rapat diantara para malaikat untuk menentukan siapa diantara binatang-binatang yang sebaiknya menemani Yesus di palungan ketika nanti Yesus lahir.
Yang pertama mengajukan diri ialah harimau. Ia berkata " Sayalah yang paling pantas menjaga Yesus. Siapapun yang berani mendekat akan saya terkam dan saya cabik-cabik dengan kuku dan taring saya. Yesus akan aman kalau saya yang menjaga." Malaikat menjawab," Yesus adalah Raja Damai. Kekerasan tidak sesuai dengan maksud kedatangan-Nya." Selanjutnya majulah  si kancil dan berkata," Benar, kekerasan bukan cara beradab. Untuk menjaga supaya Ia aman, saya mempunyai jurus canggih, akan melakukan lobi-lobi dalam pertemuan-pertemuan rahasia; kalau perlu saya akan memakai trik dan rekayasa supaya semua urusan lancar." Malaikat menjawab," Yesus adalah Raja Keadilan dan Kebenaran. Rekayasa dan sikap licik hanya akan menyakitkan hati-Nya.' Berikutnya majulah seekor burung merak dengan menunjukkan segala keindahannya. Ia berujar, " Sayalah yang paling tepat ada di dekat Yesus. Saya akan menyiapkan penyambutan yang mewah meriah." Malaikat menjawab," Yesus adalah Raja yang sederhana dan rendah hati. Kemewahan dan gebyar-gebyar yang berlebihan jauh dari semangat hidup-Nya yang selalu dekat dengan orang keci, lemah, miskin dan tersingkir.

Sementara itu, malaikat melihat seekor domba, keledai dan lembu yang diam, tak menawarkan diri. Malaikat bertanya kepada mereka,"Mengapa kalian tidak angkat bicara dan mengajukan diri menjadi pendamping Yesus?" Keledai berkata," Siapa saya ini. Paling-paling saya hanya dapat membantu mengangkat beban." Lembu menyahut, " Apalagi saya, paling-paling saya hanya dapat mengusir lalat dengan ekor saya." Domba menyahut." lebih-lebih saya, saya paling hanya bisa sedikit memberi kehangatan dengan ulu saya kalau cuaca dingin." Malaikat berkata kalian bertiga lolos seleksi. Akhirnya ketiga binatang inilah yang lolos seleksi dan diberikan kesempatan untuk menemani Yesus di palungan. Itulah sebanya di goa-goa natal, dekat palungan sampai sekarang ketiga binatang ini ( keledai, domba dan lembu itu selalu ada.

Apa yang kita dapatkan dari cerita ilustrasi fabel ( cerita hewan ini?
Pertama, ada yang menyambut  natal dengan kekerasan. Hal ini digambarkan oleh hewan  harimau. 
Kaisar Augustus, Raja Herodes .... sering memakai kekerasan untuk mewujudkan damai ( Pax Romana)... Tak jarang juga pemerintahan memakai jalan kekerasan.
Terkadang dalam kepanitian terjadi saling ribut dan timbul kekerasan, walaupun tidak secara fisik tetapi melalui perkataan. Hanya karena masalah sepele, konsumsi, seragam, waktu dll terjadi perselisihan.
Kedua, Keledai menggambarkan orang yang menyambut natal dengan trik dan rekayasa.
Pada tahun 64 M, terjadi kebakaran besar di daerah pemukiman, tempat yang kemudian Nero membangun suatu istana bagi dirinya. Untuk menumpas desas-desus bahwa dia sendiri yang  menyulut kebakaran itu, Nero menjadikan orang Kristen kambing hitam dalam peristiwa ini, sehingga pada waktu itu orang-orang Kristen di salib, dibakar atau diumpankan kepada binatang-binatang buas dalam sirkus.
Kita lihat sekarang ini di Indonesia banyak sekali hoaks... untuk meraih atau mempertahankan kekuasan dan mengkambing hitamkan yang lemah.
Beberapa waktu yang lalu beredar kabar dimana Balai  Besar Pengawasan obat dan Makana DKI Jakarta mengadakan operasi dan mendapati banyak penjual yang menjual makanan yang sudah tidak layak jual karena sudah melewati tanggal kadaluwarsa. Ini adalah contoh cara licik dalam berbisnis yang seharusnya tidak boleh kita lakukan.

Ketiga; Merak menggambarkan orang-oran orang yang menyambut natal dengan mengutamakan hal-hal materi. Kemakmuran metri menjadi hal yang utama sampai-sampai hal rohani terabaikan. 
Natal adalah kesempatan bisnis bagi bayak orang sehingga dengan trik, seolah-olah mengadakan diskon besar-besaran, cuci gudang, ,mereka mengundang pembeli untuk datang. Kalau kita tidak bijaksana, hal ini bisa mendatangkan masalah bagi kita.

Bagaimana sikap hati yang benar dalam menyambut natal.
Dengan memikili hikmat Tuhan, maka kita dapat memahami mengenai makna natal yang sebenarya yaitu bahwa natal adalah anugerah Allah bagi kita para pendosa.  Kita yang seharusnya binasa karena dosa-dosa kita, tetapi karena anugerah Tuhan kita diselamatkan.

Dengan hikmat ini kita juga dapat merespon natal dengan benar.
Bagaimana kita merespin natal?
Pertama, dengan kerendahan hati.
Natal adalah bukti kerendahan hati Allah yang luar biasa. Bayangkan saja, Allah yang maha mulia, rela menanggalkan kemuliaan-Nya menjadi sama dengan kita manusia. Ini adalah kerendahan hati yang luar biasa.
Mari kita juga menyambut natal dengan sikap yang rendah hati.  Mau menerima orang lain apa adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Mau dibentuk oleh firman Tuhan

Kedua: Dengan rasa syukur dan kesediaan untuk berkorban.
Natal adalah bukti pengorbanan Allah bagi kita. Bahkan diri-Nya sendiri di korbankan bagi keselamatan kita. Kisah natal pertama di warnai dengan pengorbanan. Maria dan Yusuf mengorbankan reputasi dan harga diri mereka. Orang-orang majus mempersembahkan emas, kemenyan dan Mur.
Bagaimana dengan kita? Apa yang akan kita persembahkan kepada Tuhan di lahi lahir-Nya kali ini?
Mari kita mempersembahkan hati dan hidup yang baru bagi Tuhan.

Penutup
Hikmat memampukan kita untuk mengerti makna natal yang sebenarnya, yaitu bahwa Yesus lahir untuk menebus dosa dan menyelamatkan hidup kita.
Hikmat juga memampukan kita untuk dapat menyambut natal dengan cara yang benar yaitu: dengan kerendahan hati, dan dengan rasa syukur serta kerelaan untuk berkorban.
Tuhan Yesus Memberkati.


SEKILAS INFO:
Bagi Bapak/Ibu para hamba Tuhan yang ingin mendapatkan KARTU KHOTBAH dari materi ini berikut powerpoint nya, silakkan mengirimkan permintaan via email ke: solusisukses2008@gmail.com atau WA.0897-3527-437.
Dapatkan juga 860 materi khotbah lain dengan mengunjungi
Http://materi-khotbah.blogspot.com

LINK INFORMASI PENTING


0 komentar:

Posting Komentar