Ayat Pokok:"tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
(Kejadian 3:3)Pendahuluan
Firman Tuhan adalah kebenaran mutlak yang tidak boleh ditambah atau dikurangi. Namun dalam percakapan antara Hawa dan ular, kita melihat munculnya perubahan yang sepertinya kecil dan sepele dalam pengucapan firman Allah, tetapi membawa dampak besar.
Aslinya, firman Tuhan berkata:
"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan yang baik dan jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
(Kejadian 2:17)
Tetapi, iblis mengubah firman:
"Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini, jangan kau makan buahnya bukan?
(Kejadian 3:1)
Lalu bagaimana dengan jawaban Hawa?
"Lalu sahut perempuan itu kepada ular: Buah pohon dalam taman ini boleh kemai makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:Jangan kamu makan ataupun rabaa buah itu, nanti kamu mati."
(Kejadian 3:3)
Bagaimana perbedaan firman Tuhan yang asli, versi iblis dan versi Hawa?
Ini adalah pelajaran penting bagi kita dalam menjaga kemurnian firman Tuhan
Isi Khotbah
1. Godaan dimulai dengan keraguan terhadap firman Tuhan(Kejadian 3:1)
Kejadian 3:1, "Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: ”Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Ular memulai dengan pertanyaan yang memutarbalikkan maksud Allah.
Tujuannya adalah menciptakan kebingungan dan membuka celah untuk ketidaktaatan.
Aplikasi:
Setan masih memakai strategi yang sama hari ini—membuat kita mempertanyakan janji dan perintah Tuhan.
2. Menambah firman Tuhan adalah awal kejatuhan (Kejadian 3:3)
Kejadian 3:3, "tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.
Allah tidak pernah mengatakan “jangan raba,” tapi Hawa menambahkannya
Penambahan ini membuat firman tampak lebih legalistik dan berat, sehingga memudahkan si jahat mengecoh
Aplikasi: Menambah atau mengurangi firman mengaburkan kebenaran, membuat iman jadi rapuh.
3. Ketidaktaatan berawal dari penyesatan kecil
Setelah firman diselewengkan, hati mulai tergoda dan keputusan salah dibuat.
Akibatnya: dosa masuk, relasi dengan Tuhan rusak, dan manusia diusir dari hadirat-Nya.
Aplikasi:
Waspadai kompromi kecil dalam ketaatan. Awal yang kecil bisa berakhir dalam kehancuran besar.
Penutup
Marilah kita menjaga kemurnian firman Tuhan dalam hidup kita. Jangan menambah, jangan mengurangi. Tuhan tidak butuh dibela dengan cara memodifikasi firman-Nya—yang Ia kehendaki adalah ketaatan yang murni dan hati yang setia.
Galatia 1:8 berkata, “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu Injil yang berbeda, terkutuklah dia.”
TUHAN YESUS MEMBERKATI !
LINK INFORMASI PENTING
FLASHDISK PAKET PANDUAN PELAYANAN
0 komentar:
Posting Komentar