Rabu, 25 Juni 2025

PERSEMBAHAN YANG BERKENAN DI HATI TUHAN

 Ayat Pokok:
"Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu."
(Kejadian 4:4)

Pendahuluan
Dalam kehidupan rohani, tidak cukup hanya memberi atau melayani; Tuhan melihat sikap hati di balik persembahan itu. Kisah Habel dan Kain mengajarkan bahwa Allah tidak mengindahkan semua persembahan secara otomatis. Ia melihat ketulusan, kualitas, dan iman di dalamnya.

Pokok-pokok khotbah
1. Memberi yang terbaik bagi Tuhan
Kejadian 4:4 a, "Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya;..."

Habel tidak memberi sembarangan, tapi memilih yang sulung dan yang terbaik.
Prinsip ini mengajarkan kita bahwa Tuhan layak menerima yang pertama dan utama, bukan sisa waktu, tenaga, atau harta kita.
Tuhan menghargai ketulusan dan pengorbanan dalam pemberian kita.

Aplikasi:
Apakah dalam ibadah, pelayanan, dan persembahan kita, Tuhan menerima yang terbaik dari hidup kita?

2. Persembahan yang didorong oleh iman
Bandingkan dengan Ibrani 11:4 – "Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik daripada korban Kain."

Persembahan Habel lahir dari iman, bukan sekadar formalitas atau kewajiban.
Iman itulah yang membuat persembahannya berkenan di hadapan Allah.

Aplikasi:Setiap tindakan dan pemberian kita harus dilandasi oleh iman yang hidup kepada Tuhan, bukan sekadar rutinitas agama.

3. Sikap hati menentukan nilai persembahan
Tuhan melihat bukan hanya apa yang diberi, tetapi juga mengapa dan bagaimana kita memberi.
Kain dan Habel sama-sama memberi, tapi sikap hati mereka berbeda.
Habel memberi dengan hati tulus, taat, dan hormat kepada Allah.
Kain diduga memberi dengan motivasi yang salah atau asal-asalan (lihat konteks ayat berikutnya).

Aplikasi:
Apakah hati kita bersih, rendah hati, dan penuh kasih ketika datang kepada Tuhan?

Penutup
Tuhan tidak melihat jumlah atau bentuk luar persembahan kita semata, tetapi kualitas iman dan sikap hati kita. Mari kita belajar dari Habel untuk selalu mempersembahkan yang terbaik, dengan iman yang teguh, dan hati yang benar di hadapan Allah.

“Sebab Tuhan melihat hati, bukan penampilan luar” (1 Samuel 16:7)

Tuhan Yesus Memberkati !

0 komentar:

Posting Komentar