Ayat Pokok:
"Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergiliran dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah.Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan."
(Kisah 2:46-47)
Pendahuluan
Peristiwa Pentakosta di loteng sebuah rumah di Yerusalem menjadi momentum penting yang menandai lahirnya gereja Tuhan.
Sejak itu para jemaat senantiasa berkumpul dan mengadakan Persekutuan di Bait Tuhan.
Selain itu mereka juga berkumpul dan memecahkan roti secara bergiliran di rumah-rumah mereka.
Teladan Hidup Jemaat Mula-mula
Mari kita belajar bersama-sama, bagaimana cara hidup jemaat mula-mula, sehingga membuat Kekristenan maju pesat, bahkan berkembang sampai saat ini.
1. Bertekun dalam pengajaran
“Dengan bertekun…. (Kisah 2:46)- Bertekun dalam hal apa?
Kisah 2:42,”Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan….”
Jemaat pertama bertekun dalam mempelajari pengajaran para rasul. Mereka tidak hanya sekedar mendengar khotbah, tetapi juga menghidupi kebenaran yang diajarkan Yesus melalui para rasul.
Firman Tuhan menjadi landasan utama dalam kehidupan mereka, mengarahkan setiap Tindakan dan Keputusan.
2. Persekutuan yang erat
Kisah 2:44, “Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap Bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.”
Kehiduan jemaat pertama penuh dengan kasih dan kebersamaan. Mereka berbagi suka dan duka, membantu sesama dan hidup dalam keakraban.
Kata “persekutuan” di sini berarti lebih dari sekadar kebersamaan fisik; ini adalah hubungan spiritual yang erat, mencerminkan tubuh Kristus yang saling bergantung.
Kesatuan mereka bukan hanya konsep; mereka membuktikannya melalui tindakan nyata, seperti berbagi kebutuhan materi.
3. Pemecahan Roti
Kisah 2:46, “…mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.”
Jemaat pertama rajin memecahkan roti, baik dalam perjamuan kasih maupun dalam Perjamuan Kudus. Melalui tindakan ini, mereka mengenang pengorbanan Yesus dan memperdalam hubungan mereka dengan Tuhan serta sesama.
Pemecahan roti bukan hanya ritual; itu adalah pengingat terus-menerus akan kasih Yesus dan pengorbanan-Nya di kayu salib.
4. Kehidupan doa
Kisah 2:42,”Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam Persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.”
Doa adalah napas kehidupan jemaat pertama. Mereka terus berdoa, baik secara individu maupun bersama-sama, menunjukkan ketergantungan penuh pada Tuhan.
Doa menjadi sarana untuk mencari kehendak Allah, memuji-Nya, dan memohon kuasa-Nya dalam menghadapi tantangan hidup.
Dampak dari Cara hidup jemaat mula-mula
Kisah 2:47, "…Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”
Penutup
Kehidupan jemaat pertama adalah teladan bagaimana gereja seharusnya hidup—dalam kasih, kesatuan, dan ketergantungan penuh pada Tuhan. Ketika umat Kristen hidup sesuai dengan nilai-nilai ini, Tuhan sendiri yang akan memperbesar pekerjaan-Nya dan menjadikan mereka terang bagi dunia.
Semoga kisah jemaat pertama menginspirasi kita untuk hidup dalam kasih Kristus, menjadi saksi Injil, dan membangun komunitas yang memuliakan Tuhan.
LINK INFORMASI PENTING
FLASHDISK KUMPULAN MATERI KHOTBAH KRISTEN ANEKA TEMA
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN JILID 2
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH IBADAH WANITA
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN JILID 1
0 komentar:
Posting Komentar