Ayat Bacaan:
Hosea 2:5-8
Ayat Pokok:
"Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal"
(Hosea 2:7)
Pendahuluan
Sesungguhnya persoalan terbesar dalam kehidupan ini adalah ketidaksadaran akan kesalahan yang kita lakukan. Mengapa seringali terjadi kejahatan disana-sini? Karena banyak orang yang tidak menyadari akan kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan. Ketika kita melakukan kesalahan-kesalahan Roh Kudus akan memberikan peringatan-peringatan baik melalui orang lain, Kitab Suci yang kita pelajari, atau hati nurani kita. Tetapi apa yang terjadi? seringkali kita tidak mau insaf,dan menyadari kekeliruan kita. Ini yang perlu kita perhatikan. Bukan bagaimana kita tidak salah, tetapi bagaimana kita memperbaiki kesalahan itu.
Bagaimana kita belajar dari kesalahan?
Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari dari kesalahan.
1. Kita belajar mengakui kesalahan kita.
Sebagai manusia biasa, tentu kita tidak pernah lepas dari kesalahan-kesalahan, baik yang kita sengaja maupun tidak. Ketika kita sadar bahwa kita telah melakukan kesalahan, maka sudah seharusnya kita mengakui kesalahan kita. Memang mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah. Tetapi kita harus dapat melakukan hal ini. Singkirkan rasa gengsi dan segeralah akui kesalahan yang kita lakukan. Dengan mengakui kesalahan, maka kita akan menjadi pribadi yan bertanggungjawab. Dengan mengakui kesalahan hati kita akan merasakan kedamaian. Dengan mengakui kesalahan juga akan membuat orang lain lebih percaya kepada kita. Sulit mengakui kesalahan, akan memudahkan kita melakukan kesalahan-kesalahan berikutnya.
2. Kita meminta maaf atas kesalahan kita
Bukan sekedar kita mengakui kesalahan, tetapi yang harus kita lakukan selanjutnya adalah kita meminta maaf atas kesalahan kita. Namun seringkali ada rasa gengsi dan ego yang tinggi sehingga menghangi kita untuk berkata "Maaf aku yang salah. Aku minta maaf atas apa yang telah aku lakukan kepadamu". Meminta maaf bukan tanda kita lemah. Meminta maaf bisa jadi juga bukan tanda kalau kita yang salah. Tetapi yang pasti meminta maaf adalah bukti keluhuran budi dan kesadaran diri bahwa kita adalah makhluk lemah yang tidak pernah bebas dari salah.
3. Kita belajar dari kesalahan kita.
Hal yang tidak kalah penting yang harus kita lakukan adalah kita mau belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan. Mengapa demikian? supaya kita akan menjadi lebih bijaksana dan tidak mengulangi kesalahan untuk kedua kali.
4. Kita tidak mengulangi kesalahan kita.
Bangsa Israel sempat disebut Tuhan sebagai bangsa yang tegar tengkuk. Mereka sudah ditegur melalui banyak cara, tetapi masih saja mereka melawan kepada Tuhan. Bangsa Israel kembali mengulangi kesalahan-kesalahan mereka. Tentu kita tidak mau seperti mereka ini.
Bagaimana seorang harus insaf?
1. Seorang harusnya insaf setelah mendengar suara Tuhan melalui firman
2. Seorang harusnya insaf ketika mendapatkan teguran-teguran melalui persoalan dan pergumulan hidup
3. Seseorang harusnya insaf ketika menyadari bahwa hidupnya telah mengecewakan orang lain.
4. Seseorang harusnya insaf ketika mendapatkan teguran dari orang lain.
Penutup
Betapa pentingnya kita mempersilahkan Roh Kudus menguasi hati dan hidup kita supaya kita dimampukan untuk insaf dan menyadari dosa-dosa kita, berani mengakui, dosa, meninggalkan dosa itu dan tidak lagi melakukan. Bersyukurlah untuk teguran-teguran melalui orang lain dan firman yang kita terima dari Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar