Ayat Pokok:
"Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga."
(Amsal 12:27)
Pendahuluan
Setiap orang tentu merindukan satu kehidupan yang maju, berhasil dan berkembang.
Salah satu penghambat seseorang tidak bisa maju, sukses dan berhasil adalah kemalasan.
Malas adalah kata sifat atau adjective yang berarti ; 1. tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu: orang yg -- itu lebih senang mengemis dp bekerja; 2. segan; tidak suka; tidak bernafsu: -- rasanya mengunjungi rapat spt itu; jangan -- bertanya; Sumber : http://www.artikata.com/arti-353047-takut.html
Kebiasaan malas adalah akar dari nasib buruk pada setiap individu. Mengapa demikian, karena kebiasaan malas akan sangat berpengaruh pada produktifitas kualitas manusia itu sendiri. Salah satu musuh terbesar dalam kehidupan adalah kemalasan tersebut. memelihara kebiasaan yang demikian akan menghalangi semua potensi yang ada dalam diri sendiri. Dengan kebiasaan malas, pikiran, saraf motorik, dan otot tidak akan bekerja. Dengan tidak bekerjanya otot, aliran darah tidak akan lancar, sehingga pikiran menjadi lemah, jantung tidak berpacu dengan cepat, semangat tidak ada, gairah hidup lumpuh.
Setiap orang tentu merindukan satu kehidupan yang maju, berhasil dan berkembang.
Salah satu penghambat seseorang tidak bisa maju, sukses dan berhasil adalah kemalasan.
Malas adalah kata sifat atau adjective yang berarti ; 1. tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu: orang yg -- itu lebih senang mengemis dp bekerja; 2. segan; tidak suka; tidak bernafsu: -- rasanya mengunjungi rapat spt itu; jangan -- bertanya; Sumber : http://www.artikata.com/arti-353047-takut.html
Kebiasaan malas adalah akar dari nasib buruk pada setiap individu. Mengapa demikian, karena kebiasaan malas akan sangat berpengaruh pada produktifitas kualitas manusia itu sendiri. Salah satu musuh terbesar dalam kehidupan adalah kemalasan tersebut. memelihara kebiasaan yang demikian akan menghalangi semua potensi yang ada dalam diri sendiri. Dengan kebiasaan malas, pikiran, saraf motorik, dan otot tidak akan bekerja. Dengan tidak bekerjanya otot, aliran darah tidak akan lancar, sehingga pikiran menjadi lemah, jantung tidak berpacu dengan cepat, semangat tidak ada, gairah hidup lumpuh.
Itulah sebabnya kelalu kita memelihara kebiasaan malas ini dalam diri kita, sudah dapat dipastikan maka hidup kita akan jadi sulit di masa yang akan datang. Kemalasan akan melumpuhkan pikiran, saraf dan otot kita, sehingga tidak ada kegiatan yang berjalan baik. Keberhasilah sangat ditentukan oleh efektifitas. Sedangkan efektifitas sangat ditentukan oleh aktivitas. Aktivitas didorong oleh semangat, gairah, dan harapan hidup seseorang. Sedangkan kemalasan, akan melumpuhkan pikiran, melumpuhkan kesadaran, melumpuhkan saraf motorik, melumpuhkan otot. Dengan lumpuhnya pikiran, kesadaran, saraf dan otot, maka tidak akan ada aktivitas yang berjalan. Dengan tidak ada aktivitas, berarti tidak ada efektifitas, dengan demikian tidak akan ada capaian atau keberhasilan yang dapat dicapai.
Penyebab kemalasan
Ada beberapa penyebab mengapa seseorang menjadi malas
1. Pemanjaan dari orang tua, terutama ibu.
Ada beberapa orang tua yang keliruh menerapkan kasih sayang mereka pada anaknya, dan tidak menyadari bahwa sikap yang demikian akan merugikan anak itu sendiri. Memanjakan anak secara berlebihan, apalagi dengan menyediakan pembantu yang selalu mendampingi anak dalam melakukan segala aktivitasnya, adalah kasih sayang yang keliru. Dengan memanjakan anak dengan tidak membiarkan mereka berlelah-lelah melakukan kegiatan mereka, lambat laun akan menanamkan pola nyaman atau comforth zone bagi anak tersebut.
Apapun alasannya, tidak melatih anak untuk beraktivitas secara dini, akan merusak masa depan anak tersebut. Kasih sayang tidak berarti memanjakan anak. Karena kebiasaan rajin, harus dilatih dari sejak kecil, agar lama kelamaan akan tertanam menjadi suatu sifat atau watak dalam dirinya. Anak rajin dan berani bukan jadi dengan seketika. Namun melalui proses belajar yang lama, berupa kebiasaan yang diulang-ulang, sehingga lama kelamaan tertanam menjadi suatu kharakter, atau watak atau sifat dari anak itu sendiri.
2. Terkungkung dalam zona nyaman (Comforh Zone),
Kehidupan yang nyaman, bisa jadi menjadi penghambat seseorang menjadi malas dan tidak mau mengembangkan potensi diri. Seorang anak yang dibesarkan di tengah keluarga yang mapan secara ekonomi dan terbiasa semuanya dilayani, maka akan sulit berkembang menjadi pribadi yang mandiri,Ia bahkan akan cenderung menjadi orang yang malas.
3. Kurangnya kesadaran pentingnya kerajinan dan dampak buruk dari kemalasan.
Kita perlu membangun kesadaran akan pentingnya bekerja dengan rajin dan juga sebaliknya, dampak buruk dari kemalasan.
Orang yang rajin, ia akan secara fisik lebih sehat karena lebih banyak aktifitas fisik yang ia lakukan. Aktifitas ini sekaligus melatif saraf-saraf dan otot sehingga dapat bertumbuh dan berkembang secara maksimal.
Alkitab bahkan sudah memperingatkan bahwa orang yang malas, tidak akan pernah mendapatkan apapun yang diharapkan atau dicita-citakan. Dalam Alkitab dicatat""Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan."
Selain kita perlu melatih diri dan membangun kesadaran untuk bekerja, maka anak perlu terus memotivasi diri bahwa untuk mencapai kemajuan, tidak ada jalan lain selain kita harus menjauhkan segala sifat malas. Ada banyak sifat malas yang seringkali menghinggapi diri ini. Malas berdoa, malas beribadah, malas membaca Alkitab, malas belajar, malas membantu orang tua dan banyak kemalasan yang lainnya.
Ada beberapa penyebab mengapa seseorang menjadi malas
1. Pemanjaan dari orang tua, terutama ibu.
Ada beberapa orang tua yang keliruh menerapkan kasih sayang mereka pada anaknya, dan tidak menyadari bahwa sikap yang demikian akan merugikan anak itu sendiri. Memanjakan anak secara berlebihan, apalagi dengan menyediakan pembantu yang selalu mendampingi anak dalam melakukan segala aktivitasnya, adalah kasih sayang yang keliru. Dengan memanjakan anak dengan tidak membiarkan mereka berlelah-lelah melakukan kegiatan mereka, lambat laun akan menanamkan pola nyaman atau comforth zone bagi anak tersebut.
Apapun alasannya, tidak melatih anak untuk beraktivitas secara dini, akan merusak masa depan anak tersebut. Kasih sayang tidak berarti memanjakan anak. Karena kebiasaan rajin, harus dilatih dari sejak kecil, agar lama kelamaan akan tertanam menjadi suatu sifat atau watak dalam dirinya. Anak rajin dan berani bukan jadi dengan seketika. Namun melalui proses belajar yang lama, berupa kebiasaan yang diulang-ulang, sehingga lama kelamaan tertanam menjadi suatu kharakter, atau watak atau sifat dari anak itu sendiri.
2. Terkungkung dalam zona nyaman (Comforh Zone),
Kehidupan yang nyaman, bisa jadi menjadi penghambat seseorang menjadi malas dan tidak mau mengembangkan potensi diri. Seorang anak yang dibesarkan di tengah keluarga yang mapan secara ekonomi dan terbiasa semuanya dilayani, maka akan sulit berkembang menjadi pribadi yang mandiri,Ia bahkan akan cenderung menjadi orang yang malas.
3. Kurangnya kesadaran pentingnya kerajinan dan dampak buruk dari kemalasan.
Kita perlu membangun kesadaran akan pentingnya bekerja dengan rajin dan juga sebaliknya, dampak buruk dari kemalasan.
Orang yang rajin, ia akan secara fisik lebih sehat karena lebih banyak aktifitas fisik yang ia lakukan. Aktifitas ini sekaligus melatif saraf-saraf dan otot sehingga dapat bertumbuh dan berkembang secara maksimal.
Alkitab bahkan sudah memperingatkan bahwa orang yang malas, tidak akan pernah mendapatkan apapun yang diharapkan atau dicita-citakan. Dalam Alkitab dicatat""Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan."
(Amsal 13:4)
4. Tidak adanya motivasi yang kuatSelain kita perlu melatih diri dan membangun kesadaran untuk bekerja, maka anak perlu terus memotivasi diri bahwa untuk mencapai kemajuan, tidak ada jalan lain selain kita harus menjauhkan segala sifat malas. Ada banyak sifat malas yang seringkali menghinggapi diri ini. Malas berdoa, malas beribadah, malas membaca Alkitab, malas belajar, malas membantu orang tua dan banyak kemalasan yang lainnya.
Bagaimana memotivasi diri agar kita tidak menjadi orang yang malas?
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan kemalasan
1. Kemalasan adalah hal yang dibenci oleh Tuhan
Dalam Alkitab, dalam perumpaan tentang talenta, dicatat, " Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uangnya." (Matius 25:18). Apa yang dilakukan oleh seorang yang menerima satu talenta adalah wujud kemalasannya. Dan Tuhan tidak berkenan dengan hal ini. Alkitab mencatat,"Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata:"Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat dimana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: ini, terimalah kepunyaan tuan!. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu bahwa aku menuai di tempat dimana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?...(Matius 25:24-26). Akibat dari kemalasan hamba ini , maka Alkitab mencatat," Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."(Matius 25:30)
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan kemalasan
1. Kemalasan adalah hal yang dibenci oleh Tuhan
Dalam Alkitab, dalam perumpaan tentang talenta, dicatat, " Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uangnya." (Matius 25:18). Apa yang dilakukan oleh seorang yang menerima satu talenta adalah wujud kemalasannya. Dan Tuhan tidak berkenan dengan hal ini. Alkitab mencatat,"Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata:"Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat dimana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: ini, terimalah kepunyaan tuan!. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu bahwa aku menuai di tempat dimana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?...(Matius 25:24-26). Akibat dari kemalasan hamba ini , maka Alkitab mencatat," Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."(Matius 25:30)
2. Tuhan memberikan keteladan untuk selalu bekerja dan tidak malas.
Dalam Alkitab dicatat,"Tetapi Ia berkata kepada mereka: ”Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” (Yohanes 5:17). Kalau Tuhan sendiri memberikan contoh untuk kita menjadi orang yang rajin bekerja dan tidak bermalas-malasan. mengapa kita tidak mau meneladi apa yang dilakukan Tuhan?
3. Ada berkat bagi oarang yang rajin
Ada beberapa janji dalam Alkitab bahwa Tuhan akan memberkati tangan orag-orang yang rajin.
"Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya."
Dalam Alkitab dicatat,"Tetapi Ia berkata kepada mereka: ”Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” (Yohanes 5:17). Kalau Tuhan sendiri memberikan contoh untuk kita menjadi orang yang rajin bekerja dan tidak bermalas-malasan. mengapa kita tidak mau meneladi apa yang dilakukan Tuhan?
3. Ada berkat bagi oarang yang rajin
Ada beberapa janji dalam Alkitab bahwa Tuhan akan memberkati tangan orag-orang yang rajin.
"Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya."
(Amsal 10:4)
"Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga."
(Amsal 12:27)
"Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan."
(Amsal 13:4)
Kalau kita mempelajari Alkitab, kita juga melihat bahwa orang-orang yang rajin, mereka akan dipakai Tuhan untuk menyatakan kemuliaan Tuhan
a.Yusuf
"Tetapi Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu."
Kalau kita mempelajari Alkitab, kita juga melihat bahwa orang-orang yang rajin, mereka akan dipakai Tuhan untuk menyatakan kemuliaan Tuhan
a.Yusuf
"Tetapi Tuhan menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu."
(Kejadian 39:2)
b. Elisa
"Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya."
(1 Raja-raja 19:19)
c. Yosua
""Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: ”Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu?"
b. Elisa
"Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya."
(1 Raja-raja 19:19)
c. Yosua
""Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: ”Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu?"
(Yosua 18:3)
Penutup
Penutup
Mungkin kita bertanya dalam hati, "Mengapa dia lebih diberkati? Mengapa dia dipakai Tuhan secara luar biasa, sedangkan aku tidak?"
Mari kita kembali mengingat nasihat Yosua untuk kita tidak bermalas-malasan. Banyak orang Kristen yang telah mendapatkan Kanaan (menikmati berkat Tuhan) karena mereka mau bayar harga, tetapi tidak sedikit dari kita yang tidak mendapatkan bagian apa-apa karena kita sendiri yang malas: malas bersaat teduh, malas baca Alkitab, malas melayani Tuhan. 'Kanaan' berbicara tentang janji-janji Tuhan atau berkat yang disediakan Tuhan bagi anak-anakNya, dan untuk meraih semua itu kita harus bertindak dengan iman dan berusaha untuk merebutnya.
Mari kita kembali mengingat nasihat Yosua untuk kita tidak bermalas-malasan. Banyak orang Kristen yang telah mendapatkan Kanaan (menikmati berkat Tuhan) karena mereka mau bayar harga, tetapi tidak sedikit dari kita yang tidak mendapatkan bagian apa-apa karena kita sendiri yang malas: malas bersaat teduh, malas baca Alkitab, malas melayani Tuhan. 'Kanaan' berbicara tentang janji-janji Tuhan atau berkat yang disediakan Tuhan bagi anak-anakNya, dan untuk meraih semua itu kita harus bertindak dengan iman dan berusaha untuk merebutnya.
Kalau kita tetap malas, sampai kapan pun 'Kanaan' akan menjauh dari hidup kita.
0 komentar:
Posting Komentar