Ayat Pokok: Yosua 24:14-15
Pendahuluan
Ibadah kepada Tuhan yang dimaksudkan adalah:" melayani,berbakti dan mengabdi kepada Tuhan". Ibadah dalam konsep Perjanjian Lama maupun Baru mempunyai arti "pelayanan". Kata Ibrani untuk ibadah adalah " Avoda", sedangkan kata Yunani yang dipakai adalah " Latreia". Kata " Avoda " dan "Latreia" pada mulanya menyatakan pekerjaan budak atau hamba upahan. Dan dalam rangka mempersembahkan ibadat ini kepada Allah, maka para hamba-Nya harus meniarap ( Ibrani: hisytakhawa, atau Yunani: proskuneo), dan dengan demikian mengungkapkan rasa takut, dan penuh hormat, serta kekaguman kepada Tuhan.
Konteks Yosua pasal 24 ini adalah perpisahan Yosua kepada orang Israel, sebelum ia purna tugas sebagai pemimpin Israel. Yosua memberikan nasehat-nasehat dan peringatan kepada orang Israel agar setia kepada Tuhan, tidak berpaling kepada berhala-berhala atau ilah-ilah lainnya. Nasehat-nasehat ini penting, mengingat orang Israel yang telah berhasil memasuki tanah Kanaan, pernah melupakan Tuhan yang telah memberi keberhasilan kepada mereka. Dalam prakteknya, Israel terjatuh dalam godaan untuk menyembah kepada " allah orang Mesir", kepada " allah orang Amori" yang disembah oleh masyarakat lokal. Dalam persimpangan iman itulah Yosua mengingatkan mereka untuk kembali beribadah kepada Tuhan. Yosua juga memberikan tantangan agar orang Israel mengambil keputusan tegas( komitmen) untuk tetap beribadah kepada Tuhan. Ini bukan sekedar tantangan kepada orang Israel, tetapi juga kepada dirinya sendiri dan keluarga. Yosua memberikan teladan dan memutuskan bahwa ia dan seiei rumahnya telah membuat keputusan untuk tetap setia beribadah kepada Tuhan, Allah Israel. Itu berarti istri, anak-anaknya, bahkan semua kaum keluarganya beribadah hanya kepada Tuhan.
Empat Poin Penting Dalam Beribadah
Berdasarkan 2 ( dua) ayat dalam Yosua 24:14-15 ini, kita akan melihat empat hal penting tentang ibadah bagi orang-orang percaya.
Pertama: Ibadah harus didasarkan pada takut akan Tuhan
Orang yang beribadah, belum tentu takut akan Tuhan. Tetapi orang yang takut akan Tuhan, pasti beribadah kepada Tuhan, bagaimanapun kondisi atau situasinya.
Contoh: Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego adalah orang-orang yang takut akan Tuhan dan tetap ibadah kepada Tuhan walaupun bahaya menanti dan rintangan menghadang mereka.
Takut akan Tuhan ini selalu ditempatkan pada urutan pertama dalam Alkitab. Sebetulnya ada ada lebih dari 300 contoh penggunaan kata takut akan Tuhan dalam Alkitab. Berikut ini dua diantaranya: 1 Samuel 12:24; Mazm 34:10. Takut akan Tuhan ini berasal dari bahasa Ibrani "Yirah" dan "Pakhad", yang berarti hormat, gentar, kagum kepada Allah yang membawa kepada ketaatan dan pengabdian kepada Tuhan.
Kedua, ibadah kepada Allah harus berasal dari hati yang tulus ikhlas.
Tulus artinya: rela, sungguh-sungguh dan penuh penyerahan. Ketulusan kita berbakti kepada Tuhan terlihat dari sikap dan tindakan-tindakan kita
Ketiga, ibadah kepada Allah harus dilakukan dengan setia.
Keempat: Ayah, sebagai imam dalam keluarga mempunyai peran yang penting dalam membawa seluruh anggota keluarga setia beribadah kepada Allah
Penutup
Betapa pentingnya kita dan seluruh anggota keluarga kita setia kepada Allah. Oleh sebab itu biarlah kita senantiasa berusaha agar seluruh anggota keluarga kita senantiasa setia beribadah kepada Allah.
- FLASHDISK PAKET TONGKAT GEMBALA
- BAHAN KHOTBAH POWERPOINT VOL.50 ( JANUARI 2015)
- RINGKASAN KHOTBAH: MEMAHAMI PENTINGNYA IBADAH
- RINGKASAN KHOTBAH: BAGAIMANA KITA MELAKUKAN IBADAH KITA?
- KUMPULAN TEKS LAGU-LAGU ROHANI
- DVD MOTIVASI TERKINI-MURAH MERIAH
0 komentar:
Posting Komentar