KUMPULAN RINGKASAN KHOTBAH ANEKA TEMA

Disarikan dari berbagai sumber

TERSEDIA JUGA MATERI-MATERI KHOTBAH DALAM FORMAT POWERPOINT

Dipersembahkan khusus untuk para pendeta dan pelayan Tuhan

TERSEDIA JUGA REKAMAN KHOTBAH DALAM FORMAT MP3

Dari para Hamba Tuhan yang Indonesia dan manca negara

MAU DAPAT SMS SENNTUHAN FIRMAN SETIAP HARI SECARA CUMA-CUMA?

Ketik DAFTAR SENTUHAN FIRMAN kirim ke.085228085470

PELAYANAN KONSELING DAN BANTUAN DOA

Silakan sms/telp ke.085228085470

Sabtu, 05 Juli 2025

JANJI TUHAN TAK PERNAH BERUBAH

 Ayat Pokok:
"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, "
(Kejadian 9:9)

Pendahuluan
Hari ini kita akan memperhatikan bersama-sama, bagian firman Tuhan dalam Kejadian 9:9, namun untuk lebih memahami pesan-pesan firman Tuhan dalam hal ini, mari kita baca mulai ayat yang ke 1 sampai ayat 11

Gambaran tentang kehidupan setelah air bah: bumi yang baru, pengharapan baru.
Dalam masa penuh ketidakpastian, Tuhan berbicara tentang perjanjian.
Pertanyaan pembuka: Masih adakah janji yang pasti di dunia ini?

Pokok-pokok pembahasan
1. Tuhan adalah Allah yang setia menepati janji-Nya
"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku..."

Tuhan-lah yang memulai dan menetapkan perjanjian, bukan manusia.
Janji Tuhan bukan tergantung situasi, tetapi pada karakter-Nya yang setia.
Aplikasi: Kita bisa mempercayakan masa depan kepada Tuhan yang setia.

2. Perjanjian Tuhan bersifar pribadi dan berkelanjutan
".... dengan kamu dan dengan keturunanmu,"

Tuhan tidak hanya memikirkan Nuh, tetapi generasi selanjutnya.
Ini menunjuk pada kasih Tuhan yang melampaui waktu dan batas manusia.
Aplikasi: Janji Tuhan dalam hidup kita juga berdampak bagi anak cucu kita.

3. Perjanjian Tuhan membawa pengharapa
Setelah bencana besar, Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya.
Tanda pelangi yang menyusul adalah lambang kasih karunia.

Aplikasi: Dalam kesulitan hidup, kita tetap memiliki pengharapan karena janji Tuhan tetap berlaku.

Ilustrasi:
Cerita nyata: seorang ayah yang menepati janjinya kepada anaknya meskipun melalui banyak kesulitan — menggambarkan kesetiaan Tuhan dalam perjanjian-Nya.
Atau: Pelangi yang muncul setelah hujan — bukti bahwa badai tidak pernah abadi, janji Tuhan tetap.

Penutup
Dunia berubah, tetapi janji Tuhan tidak berubah.
Mari perbaharui iman kita kepada Tuhan yang berjanji dan tidak pernah ingkar.
Ingatlah bahwa perjanjian ini akhirnya digenapi secara sempurna dalam Yesus Kristus.


Rabu, 02 Juli 2025

MERPATI HARAPAN DI TENGAH KETIDAKPASTIAN

Ayat Pokok:
"Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi."
(Kejadian 8:8)

Pendahuluan
Setelah sekian lama berada dalam bahtera, Nuh dan keluarganya hidup dalam ketidakpastian. Mereka tidak tahu sampai kapan harus menunggu.
Dalam situasi seperti itu, Nuh bertindak dengan iman — ia melepaskan seekor merpati.
Merpati itu menjadi simbol harapan, upaya manusia yang bersandar pada penyertaan Allah untuk melihat tanda-tanda pemulihan.

Isi Khotbah
1. Tindakan iman di tengah ketidakpastian
Nuh tidak hanya duduk diam; ia bertindak.
Merpati dilepaskan bukan sebagai hiburan, tetapi sebagai bentuk ikhtiar berdasarkan iman.
Dalam masa penantian, iman membutuhkan aksi, tidak hanya berdiam diri.
Iman harus diwujudnyatakan dalam tindakan dan perbuatan.

2. Merpati sebagai simbol pengharapan
Merpati tidak kembali dengan hasil pada kali pertama (ayat 9), namun Nuh tetap mencoba.
Dalam hidup, tidak semua usaha langsung membuahkan hasil, tetapi kita tetap menaruh pengharapan kepada Tuhan.

3. Kesabaran menanti waktu Tuhan
Setelah merpati pertama, Nuh menunggu tujuh hari sebelum melepaskan lagi.
Kesabaran dalam proses adalah bagian dari ketaatan kepada Tuhan.
Tuhan punya waktu-Nya sendiri untuk memulihkan dan membuka jalan.

Ilustrasi:
Seorang petani menabur benih pada awal musim hujan. Ia tahu bahwa tidak semua benih langsung tumbuh. Namun dengan tekun ia menyiram dan merawat tanahnya. Setelah waktu berjalan, benih yang disemai mulai tumbuh. Demikian pula dengan iman kita — terkadang tindakan kecil seperti “melepaskan merpati” adalah awal dari hasil besar yang dijanjikan Tuhan.

Aplikasi
Saat menghadapi ketidakpastian hidup (masalah keluarga, kesehatan, ekonomi), jangan hanya pasrah — bertindaklah dengan iman.
Melepaskan “merpati harapan” bisa berarti: mulai berdoa, memulai langkah baru, mempercayai Tuhan sepenuhnya.
Jangan kecewa jika hasil belum terlihat, terus setia menunggu waktu Tuhan.

Penutup
Nuh tidak tahu bagaimana akhir dari cerita air bah itu, tetapi ia percaya bahwa Tuhan tidak akan meninggalkannya. Ia melepaskan merpati — sebuah tindakan kecil yang berakar dari iman besar. Hari ini, marilah kita juga melepaskan “merpati harapan” kita kepada Tuhan. Mungkin belum ada jawaban hari ini, tetapi tetaplah percaya, sebab Allah setia memimpin setiap langkah kita sampai pada daratan pemulihan.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

KESELAMATAN ADA DALAM KETATAAN

Ayat Pokok:
"Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu."
(Kejadian 7:7)

Pendahuluan
Manusia modern sering merasa aman karena teknologi dan kemajuan zaman, namun melupakan bahwa perlindungan sejati berasal dari Tuhan.
Pada zaman Nuh, dunia mengalami kehancuran karena dosa, tetapi ada satu keluarga yang selamat — bukan karena kekuatan mereka, tetapi karena ketaatan mereka kepada Allah.

Ilustrasi:
Payung di Tengah Hujan
Bayangkan seseorang berjalan tanpa payung di tengah hujan lebat. Ada orang yang sudah diberi tahu akan hujan dan membawa payung — ia tetap kering. Bukan karena hujannya berhenti, tapi karena ia siap dan taat pada peringatan.
Demikian pula, ketaatan kepada Tuhan bukan menghentikan badai, tetapi melindungi kita di tengah badai.

Mari kita pelajari bagaimana keselamatan diperoleh melalui ketaatan kepada perintah Tuhan. Kita akan renungkan bersama-sama berdasarkan kisah Nuh dan keluarga yang tercatat dalam Kitab Kejadian.

ISI KHOTBAH
1. Nuh taat, saat dunia tidak peduli (Kejadian 6:22; 7:1)
Nuh hidup benar dan taat di tengah dunia yang rusak moral.
Ia tidak hanya mendengar, tetapi melaksanakan firman Tuhan dengan setia.
Taatlah kepada firman Tuhan meskipun tidak populer atau tidak masuk akal.
Memang bukan hal yang mudah untuk setia kepada Tuhan di tengah dunia yang penuh dengan godaan. Tapi percayalah Roh Kudus akan memberi kita kemampuan

2. Keselamatan hanya ada dalam bahtera (Kejadian 7:7)
Tuhan tidak menyediakan banyak pilihan keselamatan—hanya bahtera.
Bahtera adalah gambaran dari Kristus: satu-satunya jalan keselamatan (Yoh. 14:6)
Keselamatan kita hanya karena anugerah  Tuhan, lewat kita percaya dan mengakui Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi dalam kehidupan kita.
Bangunlah “bahtera” dalam hidup kita: kehidupan rohani, disiplin rohani, komunitas yang sehat.

3. Keluarga Nuh diselamatkan karena ketaatan dalam keluarga
Keteladanan Nuh menarik keluarganya untuk masuk bahtera.
Peran rohani seorang ayah/pemimpin sangat menentukan arah hidup keluarga.
Jadilah teladan dalam keluarga agar mereka juga tertarik hidup dalam kebenaran.

Penutup
Air bah akan datang — dalam bentuk tantangan, penghakiman, atau penderitaan. Namun siapa yang taat, akan diselamatkan.
Hari ini, Tuhan juga memanggil kita untuk masuk ke dalam “bahtera” keselamatan, yaitu Yesus Kristus.
Apakah Anda sudah di dalam-Nya? Apakah keluarga Anda juga telah masuk?

Ajakan:
Mari hidup dalam ketaatan penuh, sebab hanya di dalam kehendak Tuhan ada keselamatan yang sejati.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Dapatkan materi powerpoint khobah ini dengan mengirim permintaan melalui
WA.0857-7509-2607

Minggu, 29 Juni 2025

KESEDIHAN ALLAH MELIHAT KEJAHATAN MANUSIA

Ayat Pokok:
"maka menyesallah Tuhan , bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya."
(Kejadian 6:6)

Pendahuluan
Banyak orang berpikir bahwa Allah itu jauh dan tidak peduli. Tapi ayat ini memperlihatkan sisi Allah yang berduka dan tersentuh oleh dosa manusia.

Saat seseorang yang kita kasihi mengecewakan kita, kita merasa sangat sedih. Demikian juga Tuhan sedih melihat manusia jatuh dalam kejahatan.

Pokok Pembahasan
1. Allah yang Berduka, Bukan Allah yang Tak Peduli
Kata “menyesal” bukan berarti Tuhan melakukan kesalahan, tetapi menunjukkan perasaan duka dan kesedihan Allah terhadap manusia yang terus-menerus berbuat dosa.

Allah bukan pribadi yang dingin—Dia memiliki hati yang peduli dan tersentuh.

2. Kejahatan Manusia Melukai Hati Allah
Latar belakang pasal ini menjelaskan kondisi manusia yang sangat jahat: pikiran mereka selalu membuahkan kejahatan (Kej. 6:5).

Ini menunjukkan bahwa dosa tidak hanya berdampak horizontal (antar manusia), tetapi juga melukai hubungan vertikal (dengan Tuhan).

3. Hati Tuhan yang Rindu Pertobatan
Meskipun Allah sedih, Dia tetap menyediakan jalan keselamatan melalui Nuh.

Ini menunjukkan kasih karunia Allah yang tetap bekerja di tengah-tengah penghakiman.

Aplikasi untuk Kita Sekarang
Introspeksi diri: Apakah hidup kita membuat Tuhan bersukacita atau berduka?
Hidup dalam pertobatan: Tuhan merindukan pertobatan sejati, bukan sekadar ritual rohani.
Menjadi pembawa penghiburan bagi hati Tuhan: Dengan hidup benar, kita “menyenangkan” hati-Nya seperti Nuh (Kej. 6:8).

Ilustrasi:Anak yang Terjatuh dalam Kenakalan
Seorang ayah mendidik anaknya dengan baik. Tapi saat anak itu remaja, ia terjerumus dalam narkoba dan pergaulan buruk. Bukan kemarahan yang pertama-tama muncul di hati sang ayah, melainkan kesedihan mendalam.

Sang ayah berkata, “Bukan karena kamu gagal jadi anak yang baik, tapi karena kamu lupa betapa kamu dikasihi.”

Demikian pula Tuhan—kesedihan-Nya lahir dari kasih-Nya.

Penutup
Kejadian 6:6 bukan hanya tentang murka Tuhan, tetapi tentang kesedihan-Nya karena kasih-Nya yang ditolak. Mari kita menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa menghargai anugerah Tuhan dengan senantisa hidup dalam kebenaran agar hati Tuhan senantisa disenangkan melalui sikap hidup kita dari sehari-kesehari.'

TUHAN YESUS MEMBERKATI !


Jangan membuat hati Tuhan berduka dengan hidup dalam dosa. Sebaliknya, mari kita hidup seperti Nuh yang berkenan kepada Tuhan.


“Mari hidup dengan kesadaran bahwa setiap perbuatan kita bisa menyenangkan atau melukai hati Tuhan.”

Sabtu, 28 Juni 2025

PEMBERI HARAPAN PASTI


 Ayat Pokok:
"Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah."
(Mazmur 71:5)

Pendahuluan
Satu hal yang kita perlu miliki hari-hari ini adalah sikap tidak mudah menyerah  (Never Give Up)
Dunia kita sarat dengan masalah, tapi bukan alasan untuk menyerah.
Mengapa ada orang yang  lari ke dugem, drug, dukun, para normal, karena mereka merasa sudah tidak ada harapan lagi

Angka bunuh diri meningkat drastis hari-hari ini
Di dunia ini, hampir 800.000 kasus bunuh diri terjadi.
Di Indonesia hampi 10.000 kasus bunuh diri terjadi setiap tahun ( 1 orang per jam)

Banyak rumah tangga-rumah tangga yang hancur, karena perceraian. Hal ini terjadi karena masing-masing merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk menyelamatkan rumah tangga mereka.

Bahaya sikap mudah menyerah
1. Orang-orang yang mudah menyerah,  akan mudah mengambil langlah-langkah yang negatif
2. Orang-orang yang menyerah, tidak akan pernah menikmati kemenangan
3. Orang-orang yang menyerah, tidak akan pernah menerima upah

Bagaimana supaya tidak mudah menyerah?
1. Sadari bahwa kita punya Tuhan yang baik (Mazmur 119:71)
2. Yakinlah bahwa kita berharga dimata Allah (Yesaya 43:4)
3. Percayalah, bahwa dimana ada semangat dan perjuangan, selalu ada sukses dan keberhasilan (Amsal 18:14;Amsal 23:18)

Penutup
Percayalah, Tuhan adalah Pemberi Harapan Pasti, Bukan Pemberi Harapan Palsu
Dalam Tuhan selalu ada harapan, dan pengharapan di dalam Tuhan adalah pengharapan yang pasti. Tuhan tidak pernah mengecewakan orang-orang yang senantisa berharap kepada-Nya.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Dapatkan file powerpoint dari materi khotbah ini
Silakan lakukan permintaan melalui 
WA.0857-7509-2607

Jumat, 27 Juni 2025

AKHIR SEGALA YANG HIDUP


 
Ayat Pokok:
"Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati."
(Kejadian 5:5)

Pendahuluan
Kitab Kejadian adalah kitab yang menceritakan mengenai asal mula terjadinya segala sesuatu: terjadinya alam semesta, penciptaan manusia, awal mula dosa dan awal kematian sebagai bentuk konsekuensi dosa yang telah dilakukan oleh manusia.

Adam adalah manusia pertama yang diciptakan langsung oleh Allah, namun akhirnya ia pun mengalami kematian. Dan akhirnya, kitapun harus siap sedia untuk mengalami hal yang sama.

Ayat ini terlihat sederhana, tetapi menyimpan pesan mendalam tentang kefanaan dan urgensi hidup dalam kehendak Allah.

ISI KHOTBAH
1. Hidup manusia ada batasnya
Adam hidup 930 tahun — luar biasa lama dibandingkan manusia zaman sekarang.
Tapi tetap saja: “lalu ia mati.”
Mazmur 90:10 – umur manusia singkat dan cepat berlalu.
Hidup bukan soal seberapa lama, tapi bagaimana kita mengisi waktu yang ada.

2.  Kematian adalah akibat dosa
Kematian masuk ke dalam dunia karena pelanggaran manusia (Roma 5:12).
Adam yang dicipta untuk kekekalan, akhirnya mati karena dosa (Kejadian 3:19).
Setiap orang akan menghadapi kematian, karena semua telah berdosa (Ibrani 9:27).

3. Gunakan hidup untuk tujuan kekal
Hidup ini kesempatan untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan (2 Korintus 6:2).
Jangan habiskan waktu hanya untuk dunia yang fana. Banyak orang begitu menikmati kehidupan dunia ini, dan melupakan perihal kehidupan yang kekal.
Fokus pada kehendak Tuhan, pelayanan, kasih, dan kekudusan.

Aplikasi dan Perenungan
1. Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk bertemu Tuhan?
2. Apakah hidup kita sedang diarahkan pada yang kekal?
3. Mari hidup dengan bijaksana dan berbuah bagi Tuhan

Penutup
Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap yang hidup. Setiap kita, sehebat apa pun, sepenting apa pun, akan sampai pada kalimat: “lalu ia mati.” 

Tapi bagi yang percaya kepada Kristus, kematian bukan akhir, melainkan pintu menuju kehidupan kekal.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Dapatkan materi powerpoint dari khotbah ini dengan mengirim permintaan
melalui WA.0857-7509-2607

Rabu, 25 Juni 2025

PERSEMBAHAN YANG BERKENAN DI HATI TUHAN

 Ayat Pokok:
"Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu."
(Kejadian 4:4)

Pendahuluan
Dalam kehidupan rohani, tidak cukup hanya memberi atau melayani; Tuhan melihat sikap hati di balik persembahan itu. Kisah Habel dan Kain mengajarkan bahwa Allah tidak mengindahkan semua persembahan secara otomatis. Ia melihat ketulusan, kualitas, dan iman di dalamnya.

Pokok-pokok khotbah
1. Memberi yang terbaik bagi Tuhan
Kejadian 4:4 a, "Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya;..."

Habel tidak memberi sembarangan, tapi memilih yang sulung dan yang terbaik.
Prinsip ini mengajarkan kita bahwa Tuhan layak menerima yang pertama dan utama, bukan sisa waktu, tenaga, atau harta kita.
Tuhan menghargai ketulusan dan pengorbanan dalam pemberian kita.

Aplikasi:
Apakah dalam ibadah, pelayanan, dan persembahan kita, Tuhan menerima yang terbaik dari hidup kita?

2. Persembahan yang didorong oleh iman
Bandingkan dengan Ibrani 11:4 – "Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik daripada korban Kain."

Persembahan Habel lahir dari iman, bukan sekadar formalitas atau kewajiban.
Iman itulah yang membuat persembahannya berkenan di hadapan Allah.

Aplikasi:Setiap tindakan dan pemberian kita harus dilandasi oleh iman yang hidup kepada Tuhan, bukan sekadar rutinitas agama.

3. Sikap hati menentukan nilai persembahan
Tuhan melihat bukan hanya apa yang diberi, tetapi juga mengapa dan bagaimana kita memberi.
Kain dan Habel sama-sama memberi, tapi sikap hati mereka berbeda.
Habel memberi dengan hati tulus, taat, dan hormat kepada Allah.
Kain diduga memberi dengan motivasi yang salah atau asal-asalan (lihat konteks ayat berikutnya).

Aplikasi:
Apakah hati kita bersih, rendah hati, dan penuh kasih ketika datang kepada Tuhan?

Penutup
Tuhan tidak melihat jumlah atau bentuk luar persembahan kita semata, tetapi kualitas iman dan sikap hati kita. Mari kita belajar dari Habel untuk selalu mempersembahkan yang terbaik, dengan iman yang teguh, dan hati yang benar di hadapan Allah.

“Sebab Tuhan melihat hati, bukan penampilan luar” (1 Samuel 16:7)

Tuhan Yesus Memberkati !

BAHAN AJAR SEKOLAH MINGGU:SETIA MENGIKUT YESUS SETIAP HARI

 Ayat Hafalan:
"Janganlah kasih dan setia meninggalkan engkau, kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu."
(Amsal 3:3)

Tujuan 

  1. Anak-anak memahami arti setia kepada Yesus dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Anak-anak terdorong untuk mengikut Yesus dengan kasih dan kesetiaan setiap hari.
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pembukaan (Ice Breaker) - 5 menit

Permainan Singkat: "Ikut Aku!"
Guru berkata: "Anak-anak, kita akan main permainan 'Ikut Aku!' Kalau saya lompat, kalian ikut lompat. Kalau saya jongkok, kalian ikut jongkok. Tapi... kalian harus benar-benar perhatikan saya ya!"

Setelah beberapa gerakan, guru bertanya:
“Tadi siapa yang bisa ikut terus? Mudah atau susah? Sama seperti itu, ikut Yesus juga butuh perhatian dan kesetiaan setiap hari!”

Cerita Alkitab:
Judul : Setia Seperti Rina
Rina adalah anak perempuan kelas 5 SD yang suka ke Sekolah Minggu. Setiap pagi, ia berdoa dan membaca Alkitab kecilnya. Ia selalu berkata, “Aku ingin setia ikut Yesus setiap hari.”

Suatu hari, di sekolah, teman-temannya mengajak Rina untuk bolos pelajaran dan bermain ke kantin. “Ayo Rin, jangan bilang ke Bu Guru!” kata mereka. Tapi Rina ingat ayat hafalannya minggu lalu, “Janganlah kasih dan setia meninggalkan engkau…”

Ia pun berkata, “Maaf ya teman-teman, aku nggak mau bohong. Aku mau ikut Yesus, bukan berbuat salah.”

Temannya sempat marah, tapi seminggu kemudian, salah satu dari mereka mendekati Rina dan berkata, “Rin, kamu hebat ya… berani jujur. Bolehkah aku ikut Sekolah Minggu juga?”

Rina tersenyum, “Ayo, nanti hari Minggu kita bareng!”

Penjelasan dan Aplikasi – 5 Menit
Guru bertanya:

“Apa yang membuat Rina setia kepada Yesus?”
“Kalau kalian jadi Rina, apa yang akan kalian lakukan?”
“Bagaimana caranya kita bisa setia kepada Yesus setiap hari?”

Kesimpulan:
Setia kepada Yesus artinya melakukan yang benar meskipun sulit. Kita bisa berdoa, membaca Firman Tuhan, jujur, rajin ke Sekolah Minggu, dan tidak mudah ikut-ikutan yang salah. Ingatlah: Yesus selalu setia kepada kita, maka kita pun mau setia kepada-Nya.

Ayat Hafalan:
Amsal 3:3 (disingkat untuk anak-anak):
"Janganlah kasih dan setia meninggalkan engkau."

Guru bisa menuliskannya di papan dan anak-anak mengulang sambil membuat gerakan tangan:

"Janganlah kasih" (peluk dada),
"dan setia" (tunjuk ke langit),
"meninggalkan engkau" (goyang jari seolah melarang).

Aktivitas Kreatif – 10 Menit
Membuat Kalung "Setia"

Siapkan potongan kertas berbentuk hati, tali, dan spidol.
Anak-anak menuliskan kata "SETIA kepada YESUS" di hati kertas dan menghiasnya.
Lalu, mereka mengalungkan di lehernya sambil berkata bersama:

“Aku mau setia kepada Yesus setiap hari!”

Doa Penutup
Contoh doa:
“Tuhan Yesus yang baik, terima kasih karena Engkau setia kepada kami. Tolong kami supaya kami juga bisa setia kepada-Mu setiap hari, dalam hal kecil maupun besar. Ajari kami untuk jujur, rajin, dan mengasihi seperti Engkau. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.”

SEKILAS INFO
Ingin mendapatkan materi powerpoint dari pelajaran Alkitab ini?
Silakan hubungi:
WA.0857-7509-2607

JANGAN TAMBAH, JANGAN KURANGI !



 Ayat Pokok:

"tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
(Kejadian 3:3)

Pendahuluan
Firman Tuhan adalah kebenaran mutlak yang tidak boleh ditambah atau dikurangi. Namun dalam percakapan antara Hawa dan ular, kita melihat munculnya perubahan yang sepertinya kecil dan sepele dalam pengucapan firman Allah, tetapi membawa dampak besar.

Aslinya, firman Tuhan berkata:
"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan yang baik dan jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
(Kejadian 2:17)

Tetapi, iblis mengubah firman:
"Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini, jangan kau makan buahnya bukan?
(Kejadian 3:1)

Lalu bagaimana dengan jawaban Hawa?
"Lalu sahut perempuan itu kepada ular: Buah pohon dalam taman ini boleh kemai makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:Jangan kamu makan ataupun rabaa buah itu, nanti kamu mati."
(Kejadian 3:3)

Bagaimana perbedaan firman Tuhan yang asli, versi iblis dan versi Hawa?

Ini adalah pelajaran penting bagi kita dalam menjaga kemurnian firman Tuhan

Isi Khotbah
1. Godaan dimulai dengan keraguan terhadap firman Tuhan(Kejadian 3:1)
Kejadian 3:1, "Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: ”Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

Ular memulai dengan pertanyaan yang memutarbalikkan maksud Allah.
Tujuannya adalah menciptakan kebingungan dan membuka celah untuk ketidaktaatan.

Aplikasi:
Setan masih memakai strategi yang sama hari ini—membuat kita mempertanyakan janji dan perintah Tuhan.

2. Menambah firman Tuhan adalah awal kejatuhan (Kejadian 3:3)
Kejadian 3:3, "tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.

Allah tidak pernah mengatakan “jangan raba,” tapi Hawa menambahkannya
Penambahan ini membuat firman tampak lebih legalistik dan berat, sehingga memudahkan si jahat mengecoh

Aplikasi:
Menambah atau mengurangi firman mengaburkan kebenaran, membuat iman jadi rapuh.

3. Ketidaktaatan berawal dari penyesatan kecil
Setelah firman diselewengkan, hati mulai tergoda dan keputusan salah dibuat.
Akibatnya: dosa masuk, relasi dengan Tuhan rusak, dan manusia diusir dari hadirat-Nya.

Aplikasi:
Waspadai kompromi kecil dalam ketaatan. Awal yang kecil bisa berakhir dalam kehancuran besar.

Penutup
Marilah kita menjaga kemurnian firman Tuhan dalam hidup kita. Jangan menambah, jangan mengurangi. Tuhan tidak butuh dibela dengan cara memodifikasi firman-Nya—yang Ia kehendaki adalah ketaatan yang murni dan hati yang setia.

Galatia 1:8 berkata, “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu Injil yang berbeda, terkutuklah dia.”

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

LINK INFORMASI PENTING
FLASHDISK PAKET PANDUAN PELAYANAN 

TUMBUH BERSAMA, BERBUAH BERSAMA

Ayat Pokok:
"karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan."
( Filipi 2:2)

Pendahuluan
Kaum Bapak sering digambarkan sebagai tiang rumah tangga dan pilar gereja.
Namun kenyataannya, banyak pria hidup dalam kesendirian rohani, berjuang sendirian, tanpa relasi yang kuat dengan sesama pria seiman. Padahal, hidup Kristen bukanlah perjalanan solo. Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Filipi — dan kita semua — bahwa kita dipanggil untuk tumbuh bersama dan berbuah bersama.

ISI KHOTBAH
1. Sehati Sepikir: Dasar Persatuan dalam Kristus
“…sehati sepikir…” (Filipi 2:2)
Persatuan bukan berarti semua sama, tapi semua sepakat pada satu dasar: Kristus.
Dalam keluarga dan gereja, perbedaan pendapat wajar, tetapi hati dan pikiran tetap mengarah kepada Kristus.
Kaum Bapak dipanggil untuk tidak bersaing, tetapi saling mendukung dalam kasih dan pelayanan.

Aplikasi:
Mulailah membangun komunitas kecil sesama Bapak. Bagikan beban hidup dan iman, bukan hanya soal pekerjaan atau hobi.

2. Satu Kasih: Tumbuh dalam Relasi yang Menguatkan
“…dalam satu kasih…”
Kasih agape adalah kasih yang memberi tanpa syarat.
Dalam persekutuan, kasih ini perlu nyata dalam tindakan: mendengar, menolong, memaafkan.
Kasih adalah tanah di mana benih pertumbuhan rohani dapat bertumbuh subur.

Ilustrasi:
Pohon rindang tumbuh karena akarnya saling menyatu dan kuat di tanah yang subur. Demikian juga, kasih antar sesama Bapak membuat iman kita tumbuh bersama.

3. Satu Jiwa dan Tujuan: Berbuah Melalui Misi Bersama
“…satu jiwa, satu tujuan.”
Kaum Bapak bukan hanya bertumbuh secara pribadi, tetapi punya tujuan bersama: menjadi terang dan garam di dunia.
Jiwa yang menyala karena kasih Kristus akan mendorong untuk terlibat dalam pelayanan, menjadi teladan di keluarga, dan berdampak di masyarakat.

Aplikasi:
Rancang pelayanan yang melibatkan kaum Bapak: kunjungan kasih, pelayanan sosial, atau doa syafaat untuk keluarga-keluarga.

Penutup:
Tumbuh bersama dan berbuah bersama bukanlah cita-cita, tapi panggilan Allah untuk kaum Bapak hari ini. Dunia membutuhkan pria-pria yang tidak hidup sendiri, tapi bersatu dalam kasih, satu hati, satu tujuan — demi Kristus.

Ajakan:
Mari bangun kehidupan rohani yang saling menguatkan. Jangan hanya menjadi pria kuat secara jasmani, tapi juga pria yang dewasa secara rohani karena bertumbuh bersama saudara seiman, dan berbuah nyata dalam hidup.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !


Selasa, 24 Juni 2025

RITME ILAHI; BEKERJA DAN BERHENTI



 Ayat Pokok:
"Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu."
(Kejadian 2:2)

Pendahuluan
Banyak orang hidup dalam pola yang tidak seimbang; terlalu banyak bekerja, terlalu sedikit beristirahat.
Ada yang bekerja siang malam dem memenuhi kebutuhan. Ada yang tidak tahu kapan harus berhenti karena takut kehilangan kesempatan.
Namun sejak penciptaan dunia, Allah sendiri telah menetapkan ritme Ilahi; bekerja dan berhenti.

Pertanyaannya:
Mengapa Allah yang Maha Kuasa perlu "berhenti"? Dan apa maknanya bagi kita?

ISI KHOTBAH
1. Allah bekerja dengan tujuan (Kejadian 2:2a)
"Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya...."
(Kejadian 2:2a)

Allah tidak sembarangan bekerja. Setiap hari penciptaan ada tujuan, urutan dan kualitas: ("sungguh amat baik")

Prinsip:
Bekerjalah dengan tujuan yang jelas bukan sekedar rutinitas.

Kita diajak untuk:
- Bekerja secara bertanggung jawab
- Menyelesaikan apa yang sudah dikerjakan (tidak setengah jalan)
- Mengupayakan hasil yang terbaik, bukan asal jadi)

Aplikasi:
Jangan bekerja hanya karena tekanan atau tuntutan, tapi karena panggilan dan kehendak Tuhan.

2. Allah berhenti dengan kesadaran (Kejadian 2:2b)
"...berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu." (Kejadian 2:2b)

Allah tidak berhenti karena lelah, tapi karena pekerjaan-Nya telah selesai.
Berhenti adalah bagian dari rencana, bukan karena tanda kelemahan.

Prinsip:
Tahu kapan harus berhenti adalah hikmat

Banyak orang kelelahan secara rohani dan jasmani karena tidak tahu kapan harus berhenti.

Aplikasi:
Ambil waktu untuk beristirahat, bukan hanya fisik, tetapi juga batin dan roh.
Berhenti bukan kemunduran, tapi bagian dari ketaatan.

3. Allah menetapkan ritme: bekerja dan berhenti (Kejadian 2:3)
"Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu." (Kejadian 2:3)

Allah menetapkan satu hari untuk beristirahat dan memberkati hari itu.
Prinsip ini menjadi dasar hari sabat, yaitu waktu khusus untuk berhenti dan menyembah.

Ritme ini bukan hanya untuk tubuh, tapi untuk relasi dengan Tuhan.

Aplikasi: 
Adakah hidup kita mengikuti ritme Ilahi ini? 
Jangan hanya fokus pada produktivitas, tapi juga pada persekutuan dan pemulihan.
Kita diciptakan bukan hanya untuk bekerja, tapi untuk hidup bersama Tuhan.

Penutup
Dalam dunia yang sibuk dan terus bergerak, ritme ilahi mengingatkan kita untuk menyeimbangkan antara kerja dan istirahat.
Bekerja tanpa arah bisa membuat kita lelah dan kosong. Berhenti tanpa makna pun sia-sia.
Mari hidup dalam ritme ilahi: bekerja dengan tanggung jawab, berhenti dengan kesadaran, dan berjalan bersama Tuhan.

Ingatlah, Tuhan Yesus pun mengundang:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28).


TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Dapatkan Powerpoint dari khotbah ini
Kirim permintaan via WA ke. 0857-7509-2607


Senin, 23 Juni 2025

SEMUA BERAWAL DARI ALLAH

Ayat Pokok:
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi."
(Kejadian 1:1)

Pendahuluan
Sebuah bangunan tidak mungkin berdiri tanpa perancang; begitu pula  dengan kehidupan di alam semesta, tidak mungkin ada tanpa sang Pencipta.
Allah adalah Causa Prima
Banyak orang mencari arti hidup dari dunia, pengalaman, atau ilmu pengetahuan, namun melupakan bahwa segalanya bermula dari Tuhan.

Ayat ini adalah fondasi iman: Segala sesuatu berasal dari Dia, bukan dari manusia atau kebetulan.

Isi Khotbah
1. Allah adalah awal dari segala sesuatu
“Pada mulanya Allah…” menunjukkan bahwa Allah lebih dahulu dari segala ciptaan.
Mazmur 90:2, “Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.”

APLIKASI;
Jangan mulai hari, minggu, bulan dan tahun tanpa Allah. Jangan mengambil Keputusan, tanpa bertanya dulu kepada Tuhan.

2. Penciptaan adalah bukti kuasa dan Pribadi Allah
Penciptaan membuktikan bahwa kita punya Tuhan yang luar biasa, kuasa-Nya hebat dan dahsyat.
Langit dan bumi tidak tercipta karena kebetulan, tetapi karena Allah berfirman dan jadi.

Ibrani 11:3, “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.”

APLIKASI:
Dalam kekacauan hidup, percayalah Allah sanggup menciptakan keindahan dari kehancuran.

3. Hidup Benar, harus dimulai dengan Allah
Membangun hidup, keluarga, pelayanan atau masa depan tanpa  Allah = Pondasi yang rapuh (Matius 7:26-27)
Mulailah hubungan, pekerjaan atau pelayanan dengan doa, iman dan firman Tuhan.

APLIKASI:
Tanyakan setiap hari; “Apakah aku sudah menenpatkan Tuhan di awal semua yang kulakukan?

Penutup
Dunia bisa berubah, tapi prinsip kekal ini tidak berubah: Semuanya berawal dari Allah dan harus kembali kepada Allah.
Sudahkah Tuhan menjadi awal dan pusat kehidupan kita?


TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Dapatkan materi powerpoint khotbah ini dengan mengirim permintaan
Melalui WA 0857-7509-2607
(Materi dapat diedit dan disesuaikan sesuai kebutuhan)


Selasa, 17 Juni 2025

KIAT UNTUK TETAP KUAT

 

Ayat Pokok:
"Sebab beginilah firman Tuhan kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: ”Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh."
(Yeremia 4:3)

Pendahuluan
Melalui Yeremia, Tuhan berfirman kepada umat Yehuda, untuk mereka  membuka "tanah baru." Artinya Tuhan ingin agar agar hidup mereka ada perubahan ke arah yang lebih baik. Juga agar mereka semakin mengembangkan potensi dan kemampuan. "tanah baru" dapat juga dimaknai dengan hari yang baru, bulan yang baru, tahun yang baru, usaha yang baru, rumah tangga yang baru, dan lain-lain. Selain itu, Tuhan juga memberikan nasihat" dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh." Menabur di tempat duri tumbuh adalah hal yang sia-sia dan tidak berguna. Kita tidak akan mendapat hasil kalau menabur di tempat yang berduri. Sebaliknya kita akan mendapat hasil yang maksimal ketika kita menabur di tanah yang subur.

Kita mungkin teringat dengan perumpamaan Tuhan Yesus tentang penabur, dimana  ada empat jenis tanah yang digambarkan dalam perumpamaan itu. Tanah yang dipinggir jalan, tanah yang berbatu, tanah yang berduri dan tanah yang baik. Bagaimana penjelasan Tuhan Yesus tentang tanah yang berduri? Matius 13:22 menulis:“Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.”

Jadi  duri berbicara ketakutan dan kekuatiran yang seringkali terlintas dalam pikiran kita.
Hal itu dapat terjadi, saat kita tidak mempercayai janji Tuhan.

Penyebab kekuatiran
Banyak hal di dunia ini yang bisa menyebabkan kita mengalami kekuatiran.
Kalau kita perhatikan, setiaknya ada 3 hal yang menyebabkan orang kuatir; masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Setiap orang berpotensi untuk kuatir. Pada dasarnya setiap orang berpotensi untuk kuatir.Persoalanya adalah apakah kita mau membiarkan kekuatiran menjajah kita atau tidak..

Bagaimana kiat untuk tetap kuat?
Setidaknya ada 4 kita yang perlu kita perhatikan supaya kita tetap kuat. Untuk memudahkan pemahaman kita, ke empat kita itu, bisa kita pahami dari 4 huruf dalam kata kuat yaitu: K, U, A dan T

Mari kita perhatikan bersama-sama  empat kita untuk kita tetap kuat.

1. Kelola pikiran
Pikiran adalah sumber kekuatiran.
Untuk bisa menang atas kekuatiran, maka kita harus mengelola pikiran.
Pikirkanlah hal-hal yang positif, bukan hal-hal yang negatif.

Filipi 4:8, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang patut didengar, semua yang disebut Kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”

Ayub 3:25, “Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang  kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.”

2. Utamakan Tuhan
Sesungguhnya ketakutan dan kekuatiran terjadi karena kita sering tidak mengutamakan Tuhan dan firman-Nya. Ada begitu banyak janji Tuhan, bahwa orang yang hidupnya senantiasa mengutamakan Tuhan, maka janji pemeliharaan Tuhan akan terus dinyatakan. 

Matius 6:33-34 mencatat, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari, cukuplah untuk sehari.”

Di tengah masalah yang melanda, mari kita tetap mencari dan mengutamakan Tuhan. Sebab hanya Tuhanlah satu-satunya sumber pengharapan kita. 

3. Andalkan Tuhan dan setialah senantiasa kepada-Nya.
Kekuatiran juga sering kita alami manakala kita mulai mengandalkan kekuatan, kepandaian atau kemampuan kita yang sebenarnya tidak ada apa-apanya.

Kekuatiran juga terjadi ketika kita mulai mengandalkan orang lain, baik itu orang tua kita, atasan kita dan mungkin orang-orang yang kita pikir dalam menjadi andalan hidup kita.

Mari kita ingat firman Tuhan dalam Yeremia 17:5, “Beginilah firman Tuhan : ”Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan !"

Mari kita perhatikan dengan sungguh nasihat firman Tuhan dalam Yeremia 17:7, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN !.”

Kekuatan manusia terbatas adanya. Apa yang dapat kita andalkan? Oleh sebab itu firman Tuhan mengajarkan untuk kita tidak mengandalkan diri sendiri dan orang lain, tetapi hanya Tuhanlah yang patut kita andalkan. Apa yang ada pada kita, baik itu kekayaan, kedudukan, kemampuan, kepandaian, sangatlah terbatas dan bisa lenyap dalam sekejap. Karena itu, untuk kita tetap kuat, maka kita harus senantiasa mengandalkan Tuhan.

4. Tekunlah beribadah
Tuhan menjanjikan perlindungan dan pemeliharaan-Nya bagi orang yang setia beribadah kepada-Nya. Tentu ibadah yang dimaksud bukan saja ibadah secara format di gereja yang memang harus kita tekun melakukannya, tetapi ibadah-ibadah di luar gedung gereja pun harus kita lakukan dengan tekun. Jadikan apa yang kita lakukan, baik di rumah, di tempat pekerjaan itu adalah ibadah kita kepada Tuhan. Jadikan hidup kita berkat bagi kemuliaan nama Tuhan, dengan mempraktekkan firman Tuhan. 

Keluaran 23:25, "Tetapi kamu harus beribadah kepada Tuhan , Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu. "

Penutup
Apa yang sedang hari-hari ini kita alami? Mungkin kita sedang mengalami ketakutan dan kekuatiran?Mari kita ingat nasihat untuk tetap kuat.

Kunci :
Kendalikan emosi
Utamakan Tuhan
Andalkan Tuhan senantiasa
Tekunlah beribadah

Tuhan Yesus Memberkati !
Dapatkan powerpoint materi khotbah ini dengan mengirim permintaan
melalui WA ke.0857-7509-2607.

Untuk mendapatkan materi-materi khotbah lain, silakan kunjungi
Https://pesona-sabda.blogspot.com

LINK INFORMASI PENTING
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN VOLUME 3
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PEMBERKATAN NIKAH


EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN VOLUME 3

 INFO EBOOK TERBARU
29 Bahan Khotbah Pilihan Volume 3

Shalom
Kini sudah tersedia Ebook 29 Bahan Khotbah Pilihan Volume 3.
Ebook ini berisi 29 bahan khotbah aneka tema yang dapat Anda gunakan untuk tambahan referensi dalam menyusun materi khotbah untuk ibadah umum, ibadah wadah-wadah, ibadah khusus seperti ibadah pria, wanita, remaja, lansia, dll.

Adapun judul-judul khotbah dalam Ebook 29 Bahan Khotbah Pilihan Volume 3 ini adalah :
  1. Orang Benar Pasti dibedakan Tuhan
  2. 3 Kunci Meraih Berkat Tuhan
  3. Hanya Tuhan yang Kudambakan
  4. Bimbinglah Daku ya Tuhan
  5. Tuhan Tidak Pernah Salah
  6. Tuhan Itu Baik
  7. Jadilah Tenang
  8. Erat Dalam Kasih Persaudaraan
  9. Jangan Mengeraskan Hati
  10. Jangan Terbawa Arus Dunia
  11. Hidup Yang Berdampak
  12. 3 Ciri Orang Yang Cinta Uang
  13. Ketika Terjadi Kesalahan
  14. Berkat dibalik Penderitaan
  15. Kasih Mula-mula
  16. Menjadi Pribadi yang Setia
  17. Tenanglah Aku ini, jangan takut !
  18. Berkenan Bagi Sang Raja
  19. Jalani Hidup Dengan Bijaksana
  20. 7 Sebutan Orang yang Tidak Melakukan Firman
  21. Mengembangkan Kesabaran
  22. Puasa Dalam Pandangan Kekristenan
  23. 4 Akibat Dosa
  24. Hidup Kudus Seperti Yesus
  25. Kuasa Darah Yesus
  26. Kematian yang Menghidupkan
  27. Kiat Untuk Tetap Kuat
  28. Manusia Lain
  29. Mengubah Beban Menjadi Berkat   

Bagaimana cara mendapatkan Ebook ini?
Kirimkan donasi  Rp.10.000,- melalui salah satu rekening kami:
BCA 1540241577 a.n Agus Susanto
Bank Mandiri No.rek 1360007334334 atas nama Agus Susanto.
Bank BRI no.rek 6917-0101-7761-533 A.n Agus Susanto.

Setelah transfer donasi, kirim konfirmasi via WA ke.0857-7509-2607.
Ebook kami kirim via WA  atau Email dalam format pdf.
Donasi yang Bapak/Ibu kirim akan digunakan untuk pengembangan pelayanan di YAYASAN BINA SEJAHTERA TEMANGGUNG

Salam dan doa
Pdt. H. Agus Susanto
YAYASAN BINA SEJAHTERA
GPdI Sejahtera
PO.Box 118 Temanggung 56200
JAWA TENGAH - INDONESIA
SMS/WA.0857-7509-2607


Senin, 16 Juni 2025

MEMBANGUN RUMAH TUHAN DENGAN IMAN DAN KASIH

 
Ayat Pokok:
"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga."
(Mazmur 127:1)

Pendahuluan
Saudara-saudari yang dikasihi dalam Tuhan, Oleh anugerah Tuhan, hari ini kita berkumpul pada momen yang sangat ersejarah—peletakan batu pertama pembangunan gereja ini. Ini bukan sekedar membangun sebuah gedung, tetapi membangun tempat di mana nama Tuhan dipermuliakan dan jemaat-Nya bertumbuh dalam iman,

Dalam kesempatan yang indah dan bersejarah ini, mari kita renungkan firman Tuhan dengan judul "Membangun Rumah Tuhan Dengan Iman dan Kasih."

1. Membangun dengan iman
Mazmur 127:1, "Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga."

Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala usaha manusia akan sia-sia jika Tuhan tidak turut campur tangan.
Oleh karena itu, dalam membangun gereja ini, kita harus memiliki iman bahwa Tuhanlah yang menjadi fondasi utama.
Peletakan batu pertama ini kita lakukan, sebagai wujud dan pengakuan bahwa kita sungguh-sungguh membutuhkan campur tangan Tuhan. Secara manusia tentu kita merasa apa mungkin kita bisa membangun rumah ibadah yang anggarannya tidak sedikit ini.

Tetapi dengan iman mari kita melangkah dan yakinlah bahwa pasti Tuhan akan campur tangan.

2. Membangun dengan kasih
Efesus 2:19-22,"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. 'Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh."

Ayat-ayat ini menggambarkan gereja sebagai bangunan rohani yang dibangun di atas dasar para rasul dan nabi, dengan Kristus sebagai batu penjuru.
Dalam pembangunan ini, kita diajak untuk bekerja sama dengan kasih, menanggalkan ego, dan saling mendukung sebagai satu tubuh Kristus.
Mari kita bergandengan tangan bersama-sama, agar kemuliaan Tuhan semakin dinyatakan di tengah-tengah pekerjaan Tuhan di tempat ini.

3. Membangun untuk kemuliaan nama Tuhan
Tujuan utama kita bukan sekadar memiliki bangunan megah, tetapi agar gereja ini menjadi tempat ibadah, pelayanan, dan penginjilan.
Dalam 1 Korintus 10:31, kita diingatkan untuk melakukan segala sesuatu demi kemuliaan Tuhan

Penutup
Mari kita melangkah dengan iman, kasih, dan semangat pelayanan dalam pembangunan gereja ini. Kiranya Tuhan memberkati setiap tangan yang bekerja, setiap hati yang memberi, dan setiap doa yang dipanjatkan. Semoga gereja ini menjadi tempat berkat bagi banyak orang dan menjadi terang bagi dunia.

Doa Penutup:
Ya Tuhan, kami menyerahkan pembangunan gereja ini ke dalam tangan-Mu. Biarlah setiap batu yang diletakkan, setiap tenaga yang dicurahkan, dan setiap persembahan yang diberikan, semuanya menjadi bagian dari karya besar-Mu. Berkati kami agar tetap setia dan bersatu dalam membangun rumah-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin!

LINK INFORMASI PENTING
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN JILID 1

Minggu, 15 Juni 2025

TELADAN HIDUP JEMAAT MULA-MULA

 
Ayat Pokok:
"Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergiliran dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah.Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari  Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan."
(Kisah 2:46-47)

Pendahuluan
Peristiwa Pentakosta di loteng sebuah rumah di Yerusalem menjadi momentum penting yang menandai lahirnya gereja Tuhan.
Sejak itu para jemaat senantiasa berkumpul dan mengadakan Persekutuan di Bait Tuhan.
Selain itu mereka juga berkumpul dan memecahkan roti secara bergiliran di rumah-rumah mereka.

Teladan Hidup Jemaat Mula-mula
Mari kita belajar bersama-sama, bagaimana cara hidup jemaat mula-mula, sehingga membuat Kekristenan maju pesat, bahkan berkembang sampai saat ini.

1. Bertekun dalam pengajaran
“Dengan bertekun…. (Kisah 2:46)- Bertekun dalam hal apa?
Kisah 2:42,”Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan….”

Jemaat pertama bertekun dalam mempelajari pengajaran para rasul.  Mereka tidak hanya sekedar mendengar khotbah,  tetapi juga menghidupi kebenaran yang diajarkan Yesus melalui para rasul. 

Firman Tuhan menjadi landasan utama dalam kehidupan mereka, mengarahkan setiap Tindakan dan Keputusan.

2. Persekutuan yang erat
Kisah 2:44
, “Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap Bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.”

Kehiduan jemaat pertama penuh dengan kasih dan kebersamaan. Mereka berbagi suka dan duka, membantu sesama dan hidup dalam keakraban.

Kata “persekutuan” di sini berarti lebih dari sekadar kebersamaan fisik; ini adalah hubungan spiritual yang erat, mencerminkan tubuh Kristus yang saling bergantung.

Kesatuan mereka bukan hanya konsep; mereka membuktikannya melalui tindakan nyata, seperti berbagi kebutuhan materi.

3. Pemecahan Roti
Kisah 2:46, “…mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.”

Jemaat pertama rajin memecahkan roti, baik dalam perjamuan kasih maupun dalam Perjamuan Kudus. Melalui tindakan ini, mereka mengenang pengorbanan Yesus dan memperdalam hubungan mereka dengan Tuhan serta sesama.

Pemecahan roti bukan hanya ritual; itu adalah pengingat terus-menerus akan kasih Yesus dan pengorbanan-Nya di kayu salib.

4. Kehidupan doa
Kisah 2:42
,”Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam Persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.”

Doa adalah napas kehidupan jemaat pertama. Mereka terus berdoa, baik secara individu maupun bersama-sama, menunjukkan ketergantungan penuh pada Tuhan.

Doa menjadi sarana untuk mencari kehendak Allah, memuji-Nya, dan memohon kuasa-Nya dalam menghadapi tantangan hidup.

Dampak dari Cara hidup jemaat mula-mula
Kisah 2:47, "…Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”

Penutup
Kehidupan jemaat pertama adalah teladan bagaimana gereja seharusnya hidup—dalam kasih, kesatuan, dan ketergantungan penuh pada Tuhan. Ketika umat Kristen hidup sesuai dengan nilai-nilai ini, Tuhan sendiri yang akan memperbesar pekerjaan-Nya dan menjadikan mereka terang bagi dunia.

Semoga kisah jemaat pertama menginspirasi kita untuk hidup dalam kasih Kristus, menjadi saksi Injil, dan membangun komunitas yang memuliakan Tuhan.

LINK INFORMASI PENTING
FLASHDISK KUMPULAN MATERI KHOTBAH KRISTEN ANEKA TEMA
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN JILID 2
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH IBADAH WANITA
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN JILID 1

Rabu, 11 Juni 2025

EBOOK PANDUAN PELAYANAN PERKUNJUNGAN JEMAAT

 



Salah satu tugas pelayanan pastoral gereja yang penting dan tidak boleh diabaikan adalah perkunjungan atau visitasi jemaat. Ebook ini membahas khusus mengenai pelayanan perkunjungan jemaat. Diantaranya : Pentingnya pelayanan perkunjugan jemaat, apa dan bagaimana pelayanan perkunjungan jemaat, dll.

Dalam  Ebook ini juga disertai saran ayat-ayat Alkitab dan khotbah singkat ketika kita mengunjungi jemaat sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi. Misalnya : bagi orang yang sedang sakit, bagi orang yang sedang menghadapi  masalah atau musibah, bagi yang rajin dan setia beribadah, bagi yang sedang berduka karena kehilangan orang yang dikasihi, dll

Bagaimana mendapatkan Ebook ini ?
Kirimkan donasi Anda sebesar Rp.10.000,- ( Sepuluh Ribu Ribu Rupiah) ke salah satu rekening kami yaitu:

BCA 1540241577 a.n Agus Susanto
Bank Mandiri No.rek 1360007334334 atas nama Agus Susanto.
Bank BRI no.rek 6917-0101-7761-533 A.n Agus Susanto.
BNI No.Rek 7778987658 a.n YAYASAN BINA SEJAHTERA.
DANA 0852-2808-5470 A.n Agus Susanto
OVO No.Rek 0852-2808-5470
Go Pay 0852-2808-5470

Setelah transfer donasi, kirimkan konfirmasi via SMS/WA ke.0852-2808-5470. Ebook segera kami kirim via Email atau WA

Rabu, 28 Mei 2025

TAHTA-NYA DI SORGA, KUASA-NYA DI BUMI

 

Ayat Pokok:
Matius 28:19-20

Pendahuluan
Banyak orang merasa Allah jauh, karena Yesus sudah naik ke sorga.
Namun justru melalui kenaikan-Nya, Yesus memerintah dari takhta surgawi dan kuasa-Nya tetap bekerja nyata di bumi.
Kenaikan Kristus menegaskan bahwa Dia adalah Raja yang berkuasa atas segalanya, di sorga maupun di bumi.

Pembahasan Utama
1. Yesus berkuasa di sorga, Ia duduk di tahta kemuliaan
Markus 16:19, "Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah."

Posisi duduk di sebelah kanan Allah berarti otoritas tertinggi.
Ia menjadi Pengantara, Raja, dan Imam Besar yang hidup.

👉 Aplikasi: Kita punya akses langsung ke hadirat Allah karena Yesus menjadi Pengantara kita.

2. Yesus berkuasa di bumi- Kuasa-Nya Terus Bekerja Lewat Gereja
Matius 28:18, "Yesus mendekati mereka dan berkata: ”Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi."

Kuasa ini bukan hanya rohani, tapi juga menyangkut kehidupan nyata: kesembuhan, pengampunan, pembebasan, dan pemulihan.

Ia bekerja melalui gereja-Nya (kita), lewat Roh Kudus.

👉 Aplikasi: Jangan ragu untuk bersaksi, berdoa bagi yang sakit, memberitakan kabar baik – karena kuasa-Nya bekerja dalam kita!.” 

3. Amanat Agung: Kuasa-Nya adalah bekal misi kita.
Matius 28:19-20, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Kita tidak diutus tanpa perlengkapan. Kuasa-Nya adalah jaminan keberhasilan misi gereja.
Ia menyertai kita sampai akhir zaman – artinya, kuasa-Nya tidak pernah habis!

👉 Aplikasi: Pelayanan apa pun yang kita lakukan, lakukan dengan keyakinan bahwa Dia menyertai dengan kuasa-Nya.

Penutup
Yesus tidak naik ke surga untuk beristirahat, tetapi untuk memerintah dan mengutus.
Takhta-Nya di surga adalah pusat otoritas, dan kuasa-Nya di bumi adalah sumber kekuatan kita.
Mari jalani hidup dan pelayanan dengan iman, keberanian, dan kuasa, sebab Raja kita tidak absen – Dia berkuasa dan menyertai.

"Tahta-Nya di Sorga, Kuasa-Nya di Bumi – dan kita adalah alat-Nya yang hidup!"





Minggu, 25 Mei 2025

IA NAIK UNTUK MEMPERSIAPKAN TEMPAT BAGI KITA

 

Ayat Pokok:
Yohanes 14:1-3

Pendahuluan
Dalam Yohanes 14, Yesus menghibur para murid-Nya sebelum peristiwa salib dan kenaikan-Nya.
Ia tahu bahwa perpisahan fisik akan membuat mereka gelisah dan takut.
Namun, Yesus tidak pergi tanpa tujuan. Ia naik ke surga dengan janji yang pasti: "Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu.“
Ini adalah penghiburan dan pengharapan besar bagi setiap orang percaya.

1. Jangan gelisah, percayalah !
Yohanes 14:1, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku."

Ketika hidup terasa penuh ketidakpastian, Yesus berkata: "Jangan gelisah hatimu.“
Ketenangan bukan berasal dari situasi, tetapi dari iman kepada Allah dan kepada Kristus.
Percaya bahwa Yesus masih memegang kendali, meskipun secara fisik tidak kelihatan.

  👉 Aplikasi: Dalam masa sulit, kita diundang untuk percaya, bukan panik

2. Sorga itu nyata- Tersedia bagi orang yang percaya.
Yohanes 14:2, "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu."

Surga bukan konsep imajinatif, tapi realitas kekal yang disiapkan bagi umat Allah.
Yesus menyatakan bahwa ada tempat untuk setiap orang percaya – tidak ada yang dilupakan!

👉 Aplikasi: Ini memberi pengharapan sejati – bahwa hidup kita tidak berakhir di dunia ini..

3. Yesus Menjamin Kedatangan-Nya Kembali
Yohanes 14:3, "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada."

Bukan hanya Ia pergi, tapi Ia akan datang kembali untuk menjemput kita.
Janji ini menunjukkan kasih-Nya yang aktif dan pribadi: "...supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.“
Ini adalah undangan untuk hidup setia, menanti dengan iman dan kesiapan.

👉 Aplikasi: Kita dipanggil untuk hidup dalam kerinduan akan surga dan kesetiaan di bumi.

Penutup
Kenaikan Yesus bukan akhir cerita, tapi awal penggenapan janji surgawi.
Ia tidak hanya naik dalam kemuliaan, tapi naik dengan kasih, untuk menyediakan tempat bagi kita.
Jangan gelisah. Jangan takut. Surga nyata. Yesus sedang mempersiapkan segalanya untuk kita.

“Ia naik agar kita nanti boleh masuk dalam kemuliaan kekal bersama-Nya.”







Sabtu, 24 Mei 2025

MENGALAMI KUASA PENAMPAKAN YESUS

 

Ayat Pokok:
Yohanes 20:19-23

Pendahuluan
Kita menyembah Allah yang hidup, bukan Allah yang mati.
Yesus pernah mati, tetapi bangkit kembali pada hari yang ketiga.
Yesus menguatkan para murid yang sedang bimbang.
Ayat 19 - Membuktikan kemahakuasaan Tuhan Yesus, sekalipun pintu-pintu tertutup rapat, tetapi  Tuhan berkuasa untuk melewatinya.

Kuasa Penampakan Yesus
1. Para murid mengalami damai sejahtera (Yohanes 20:19)
Yohanes 20:19:“Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: ”Damai sejahtera bagi kamu!”

Apa arti damai sejahtera ?
- Hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan ( Roma 5: 1 )
- Kita dibebaskan dari ketakutan ( Yoh 16:33 )

2. Para murid mengalami sukacita ( Yohanes 20:20)
Yohanes 20:20:“Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.”

Sukacita sejati lahir dari perjumpaan pribadi dengan Kristus yang bangkit.
Sukacita para murid bukan karena keadaan berubah, tapi karena mereka melihat Yesus hidup!
Iman Kristen bukan hanya pengajaran, tapi pengalaman akan Yesus yang hidup

3. Para murid mengalami kuasa Roh Kudus
Yohanes 20:21-22:“Maka kata Yesus sekali lagi: ”Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: ”Terimalah Roh Kudus.”

Tuhan menyatakan janji-Nya untuk memberikan Roh Kudus sebagai penolong bagi para murid.
Roh Kudus juga dijanjikan kepada kita sebagai orang-orang yang percaya.
Betapa pentingnya Roh Kudus dalam kehidupan kita sebagi penolong dalam dunia ini.

4. Para murid mengalami kuasa untuk melepaskan pengampunan
Yohanes 20:23:“Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”

Kuasa Pengampunan  ( Matius 6:12, 14-15 )
Teladan pengampunan Tuhan ( Lukas 23:24 )

 Ujian iman kita

     - Ujian SD - Jika kita dikecewakan orang lain diluar Tuhan.
     - Ujian SMP - Jika kita dikecewakan oleh sesama orang Kristen
     - Ujian SMA- Jika kita dikecewakan oleh pelayan-pelayan Tuhan,  aktifis dan majelis
     - Ujian S 1 - Jika kita dikecewakan oleh pendeta
     - Ujian S-2 - Jika kita merasa " dikecewakan " oleh Tuhan

Penutup
Betapa hebat dan dahyatnya kuasa penampakan Yesus.
Biarlah itu juga kita alami saat ini

LINK INFORMASI PENTING
Materi Khotbah Seputar Kenaikan Tuhan Yesus - KLIK DISINI

Jumat, 23 Mei 2025

KUMPULAN MATERI KHOTBAH PPT SEPUTAR KENAIKAN TUHAN YESUS

  

Dapatkan materi-materi khotbah Kenaikan Tuhan Yesus. Materi tersedia dalam format powerpoint, dapat diedit sesuai dengan kebutuhan. Materi dikirim via link google drive.

Adapun judul yang tersedia sampai saat ini adalah: Kenaikan Yesus, Kenaikan Tuhan Yesus, Makna Kenaikan Tuhan Yesus, Peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus Membuat Hiduku Berharga, Yesus Naik Roh Kudus Turun.

Minat? Silakan lakukan pemesanan via WA.0857-7509-2607 
atau KLIK DISINI 

LINK INFORMASI PENTING
EBOOK MENYUSUN MATERI KHOTBAH DENGAN BANTUAN AI-KLIK DISINI
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH IBADAH KEDUKAAN DAN PENGHIBURAN- KLIK DISINI


Sabtu, 12 April 2025

KARTU KHOTBAH: TETAP BERBUAH DI MASA SULIT

                                                                   Ayat Pokok:
                                                              Mazmur 92:13-15

Pendahuluan
Banyak orang berpikir bahwa masa tua adalah saat untuk beristirahat dari  semua hal, termasuk dalam hal rohani. Tetapi firman Tuhan, justru memberikan pemahaman yang berbeda.  Usia senja bukan akhir dari segala pelayanan dan kesaksian, justru masa tua adalah saat dimana kita semakin berbuah bagi kemuliaan nama Tuhan.

Tetap Berbuah di Masa Tua
Mari kita perhatikan pesan-pesan firman Tuhan berdasarkan ayat bacaan kita pada hari ini.

1. Orang Benar Akan Bertunas dan  Tumbuh Subur (ay.13)
Mazmur 92:13
"Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;"

Pohon korma dan pohon aras melambangkan kekuatan, ketahanan dan nilai yang tinggi.
Hidup orang percaya, meskipun menuai, tetap bisa memberi dampak besar bagi sekitar.
Menjadi lansia bukan berarti menjadi tidak berguna- Tuhan tetap menumbuhkan yang ditanam di rumah-Nya.

2. Tertanam di Rumah Tuhan
Mazmur 92:14
"mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.

Kunci kehidupan yang terus bertumbuh adalah : ditanam di Rumah Tuhan."
Lansia yang rajin beribadah, berdoa dan memuji Tuhan akan terus  disegarkan rohnya.
Komunitas iman sangat penting- Rumah Tuhan adalah tempat pemulihan dan pertumbuhan jiwa.

3. Berbuah di Masa Tua 
Mazmur 92:15
"Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,

Usia tua adalah usia berbuah, bukan berhenti.
Buah apa yang dihasilkan? 
Buah doa (menjadi pendoa syafaat)
Buah hikmat (menjadi penasihat rohani)
Buah  kesaksian (menginspirasi generasi berikutnya)

"Gemuk dan segar" berbicara tentang kehidupan yang tetap penuh semangat dan gairah rohani, bukan murung dan menyerah.

Aplikasi:
Jangan pernah merasa hidup ini sudah lewat masanya.
Tuhan ingin memakai setiap lansia menjadi terang dan berkat.
Bertanyalah setiap hari: “Tuhan, apa yang bisa aku lakukan untuk-Mu hari ini?”

Penutup
Tuhan tidak melihat usia kita, tetapi hati kita. Selama masih diberi nafas, artinya Tuhan belum selesai memakai kita. Tetaplah bertumbuh, tetaplah berbuah, dan tetaplah setia di rumah Tuhan.

Kamis, 20 Februari 2025

HIDUP YANG BERTANGGUNGJAWAB

 Bacaan Alkitab:
Kejadian 3:11-13

Pendahuluan
Pernahkah kita marah dan menyalahkan orang lain, yang sebenarnya kalau kita jujur itu adalah akibat dari kesalahan kita? Mungkin ada diantara kita yang terlambat ke sekolah karena terlambat bangun. Padahal ayah dan ibu kita sudah beberapa kali membangunkan kita. Tapi kita masih santai-santai saja. Akibatnya kita terlambat datang ke sekolah. Saat ditanya oleh guru piket, dengan tanpa dosa kita berkata: "Ibu saya tidak membangunkan saya, jadi saya terlambat bangun." Padahal itu karena kita yang malas-malasan untuk bangun dan mandi.

Menyalahkan orang lain, adalah dosa yang pernah dilakukan oleh Adam, yang menyalahkan Hawa, dan Hawa yang kemudian menyalahkan ular. Mereka saling melemparkan kesalahan dan tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan. Padahal Tuhan menginginkan pengakuan dan tanggung jawab atas apa yang telah Adam dan Hawa lakukan. Tetapi yang terjadi justru mereka saling menyalahkan.

Memang, manusia cenderung mencari alasan untuk membenarkan diri.  Barangkali itu juga yang seringkali kita lakukan. Kita mengkambinghitamkan orang lain dikala kita disalahkan. Kita seringkali menyalahkan orang tua, teman, jalan yang macet, dan lain-lain. Padahal kalau kita mau jujur, hal itu sebenarnya tidak ada kaitannya dengan kesalahan yang telah kita lakukan.  Ada anak-anak muda yang ketika nilai-nilai kuliah atau sekolah menurun, mereka menyalahkan  jadwal pelayanan yang padat sehingga merasa waktu belajarnya kurang.

Ambil tanggungjawab
Mari kita berusaha menjadi orang yang tidak mudah menyalahkan orang lain. Sebaliknya kita berusaha menjadi orang yang mau ambil tangungjawab. Berani berbuat, berani bertanggungjawab. Ini adalah karakter yang harus kita kebangkan. Kita bertanggung jawab atas kesalahan dan kekeliruan yang telah kita lakukan. Sikap seperti inilah  yang membuat seseorang memiliki harga diri.

Teladan Tuhan Yesus
Bahkan sebagai pengikut-pengikut Kristus, seharusnya kita mencontoh dan meneladi Yesus yang sudah dilakukan saat Ia menjadi manusia. Yesus mengambil alih seluruh dosa umat manusia. Semua hukuman dosa di terima dan ditanggugnya



Selasa, 11 Februari 2025

KUMPULAN LAGU-LAGU ROHANI BERTEMA KEKUATAN DALAM TUHAN

 Shalom.
Anda sedang mempersiapkan khotbah seputar kekuatan dalam Tuhan?
Berikut kumpulan lagu-lagu yang dapat dipakai untuk dinyanyikan pada akhir ibadah.

1. KU TIDAK TAKUT
KU TIDAK TAKUT
SBAB KAU BESERTAKU
KU TIDAK BIMBANG
SBAB ENGKAU ALLAHKU

ENGKAU MENEGUHKANKU
BAHKAN MENOLONGKU
KAU BATU KARANGKU
YESUS TUHAN

Reff
YESUS MEMEGANGKU
DENGAN TANGAN KANAN-MU
YESUS MEMBERIKU KEMENANGAN
YESUS MEMEGANGKU
DENGAN TANGAN KANAN-MU
YESUS MEMBERIKU KEMENANGAN

SEKILAS INFO
FLASHDISK KUMPULAN MATERI KHOTBAH-PESAN SEKARANG

KUMPULAN LAGU-LAGU BERTEMA HIDUP BIJAKSANA

 Shalom
Anda sedang mempersiapkan khotbah dengan tema HIDUP YANG BIJAKSANA atau tema-tema yang hampir sama seperti MENJALANI HIDUP DENGAN KEHENDAK TUHAN, MENGISI WAKTU DENGAN BIJAK, dll?
Berikut ini kami tulislah lagu-lagu yang bisa Anda gunakan untuk dinyanyikan di akhir khotbah.

1. SLAMATKANLAH WAKTUMU
SLAMATKANLAH WAKTUMU
DETIK-DETIK DI DALAM HIDUPMU
WAKTU-WAKTU INI WAKTU YANG JAHAT
SUNGGUH-SUNGGUH JAHAT
JELMAKAN YESUS HIDUP
YESUS HIDUP DI DALAM HIDUPMU
HIDUP SBAGAI RAJA DAN TUHANMU
SUNGGUH-SUNGGUH INDAH

2. KU MAU HIDUP STURUT KEHENDAK TUHAN
KU MAU HDUP S'TURUT KEHENDAK TUHAN
KU MAU MEMB'RI SEMUA YANG KUDAPAT B'RIKAN
KU MAU CINTA DIA LEBIH DARI SEMUA
KU TAK DAPAT MEMBALAS KASIH-NYA

3. HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN
HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN
HIDUP INI UNTUK MELAYANI TUHAN
JANGAN SIA-SIA WAKTU YANG TUHAN B'RI
HIDUP INI HANYA SEMENTARA

SEKUNTUM BUNGA DI PAGI HARI
MEKAR INDAH DI PADANG YANG
HIJAU DEMIKIAN TUHAN MENDANDANI
RUMPUT GUGUR BUNGA BILA PANAS TERIK

Reff
O.. TUHAN PAKAILAH HIDUPKU
SELAGI AKU MASIH KUAT
SATU SAAT AKU TAK BERDAYA
HIDUP INI SUDAH JADI BERKAT

SEKILAS INFO
FLASHDISK KUMPULAN MATERI KHOTBAH KRISTEN-PESAN SEKARANG

Rabu, 05 Februari 2025

KUMPULAN LAGU-LAGU UNTUK IBADAH KEDUKAAN DAN PENGHIBURAN



Shalom.
Kematian adalah peristiwa kehidupan yang tidak pernah bisa kita duga kapan datangnya, termasuk kapan akan dialami oleh jemaat Tuhan yang Tuhan percayakan kepada kita. Namun sebagai seorang hambaTuhan, baik sebagai gembala, staff pengerja, majelis, aktifis, maka sudah seharusnyalah kita senantiasa siap untu melayani baik sebagai mc, pemimpin pujian atau pembawa renungan firman Tuhan.

Bagi Bapak/Ibu/Sdr/i yang sedang mencari lagu-lagu untuk ibadah penghiburan, bersama ini kami sampaikan referensi lagu-lagu untuk ibadah kedukaan dan penghiburan.
Tentunya lagu-lagu ini dapat juga di pakai untuk ibadah penghiburan, peringatan meninggalnya seseorang, dan suasana yang hampir sama.

1. ADA JALAN-NYA TUHAN
KAU S'LALU AJAIB BAGIKU
JALAN-MU TAK TERSELAMI
SAAT KAU YANG MEMBUKA PINTU
TAK ADA YANG MENUTUPNYA

Reff
MASIH ADA JALAN TERBUKA UNTUKKU
MASIH ADA JALAN-NYA TUHAN
MASIH ADA JALAN TERBUKA UNTUKKU
KULIHAT KEBESARAN-MU

2. ADA PERTEMUAN DI UDARA
ADA PERTEMUAN DI UDARA
PERTEMUAN YANG MANIS
SAYA RINDU BERTEMU DISANA
JAUH DI UDARA
NYANYIAN YANG TERDENGAR
YANG B'LUM PERNAH DI DENGAR
ADALAH KEGIRANGAN
DAN ANAK ALLAH YANG PIMPIN KITA
PERTEMUAN DI UDARA

3. ADA SATU SOBATKU YANG SETIA
ADA SATU SOBATKU YANG SETIA
TAK PERNAH IA TINGGALKAN DIRIKU
DIWAKTU AKU SUSAH, WAKTUKU SENDIRIAN
DIA S'LALU MENEMANI DIRIKU

Reff
NAMA-NYA YESUS, NAMA-NYA YESUS
NAMA YESUS YANG MENGHIBUR HATIKU
NAMA-NYA YESUS, NAMA-NYA YESUS
NAMA YESUS YANG MENGHIBUR HATIKU

4. AJAR KAMI TUHAN
AJAR KAMI TUHAN MENGHITUNG HARI-HARI
AGAR KAMI BEROLEH HATI BIJAKSANA
AJAR KAMI BAPA HIDUP DALAM JALAN-MU
AGAR SEMUA RENCANA-MU DIGENAPI

Reff
MULIALAH NAMA-MU TUHAN
DAN AJAIB JALAN-MU
PIMPIN KAMI DISETIAP WAKTU
BESAR SETIA-MU TUHAN
AGUNGLAH KARYA-MU
YESUS KAMI BERSYUKUR PADA-MU

5. AKU BERSERAH
BERSERAH KEPADA YESUS
TUBUH ROH DAN JIWAKU
HANYA ENGKAU PENYEMBUHKU
KU BERHARAP PADA-MU

Reff
AKU BERSERAH
AKU BERSERAH
PADA YESUS JURU S'LAMAT
AKU BERSERAH

6. AKU PERCAYA
TIADA YANG SEPERTI ENGKAU
BEGITU MENGASIHIKU
KAU TUHAN SANGGUP MENJAWAB
SEMUA SERU DOAKU

TIADA YANG SEPERTI ENGKAU
BEGITU MENGASIHIKU
KAU TUHAN SANGGUP MELAWAT
SELURUH KEHIDUPANKU

Reff
AKU PERCAYA TUHANKU AJAIB
KAU TURUN TANGAN MEMULIHKANKU
AKU PERCAYA TUHANKU DAHSYAT
KAU TURUN TANGAN MEMBERKATIKU

7.ALLAH KUASA MELAKUKAN
ALLAH KUASA MELAKUKAN
SEGALA PERKARA
ALLAH KU MAHA KUASA
DIA CIPTAKAN SEISI DUNIA
ATUR S'GALA MASA
ALLAHKU MAHA KUASA

8. INDAH PADA WAKTUNYA
ADA WAKTU TUK BERDUKA
ADA WAKTU TUK BERSUKA
ADA WAKTU TUK BERDIAM
ADA WAKTU TUK BERKATA

NAMUN DIATAS S'GALANYA
KU TAHU ALLAH KU BEKERJA
MENDATANGKAN KEBAIKAN
BAGI YANG MENGASIHINYA

DI SAAT YANG KUALAMI
TAK SP'ERTI YANG KUINGINI
DI SAAT TIADA JAWABAN
MENGAPA HARUS TERJADI

NAMUN DIATAS S'GALANYA
KU TAHU ALLAH KU BEKERJA
MENDATANGKAN KEBAIKAN
BAGI YANG MENGASIHINYA

Reff
MUNGKIN TAK KUPAHAMI
APA YANG KINI AKU ALAMI
NAMUN KU TAHU PASTI
KASIH ALLAHKU TAKKAN BERHENTI
KAN KU S'RAHKAN SEMUA PERGUMULANKU PADAMU YESUS
KAR’NA KU TAHU PASTI SEMUANYA
KAN JADI INDAH PADA WAKTUNYA

9. ALLAH ITU BAIK
ALLAH ITU BAIK SUNGGUH BAIK BAGIKU
DITUNJUKKANNYA KASIH SETIANYA
DIA MENYEDIAKAN YANG KUPERLUKAN
MENYATAKAN KEBAIKAN
MENYATAKAN KEBAIKAN
MENYATAKAN KEBAIKANNYA PADAKU

Reff
KASIH SETIANYA 'TAK PERNAH BERUBAH
DULU S'KARANG DAN S'LAMANYA
AJAIBLAH KUASA DIDALAM NAMANYA
YESUSKU LUAR BIASA



LINK INFORMASI PENTING
FLASHDISK KUMPULAN MATERI KHOTBAH-KLIK DISINI
KLUB PENDUKUNG PELAYANAN

Kamis, 23 Januari 2025

BERKENAN BAGI SANG RAJA

 
Ayat Pokok:
"Ketika raja melihat Ester sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang ditangannya ke arah Ester,  lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu."
(Ester 5:2)

Pendahuluan
Sebagaimana Ester berkenan kepada raja Ahasyweros, tentu kita juga ingin hidup kita berkenan kepada Tuhan. Memang tidak mudah untuk hidup kita berkenan kepada Tuhan. Bisa jadi lebih mudah untuk hidup kita bisa menyenangkan orang. Tidak sedikit orang bahkan demi menyenangkan orang lain, ia rela melakukan perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan, bahkan mendukakan hati Tuhan.

Bagaimana agar hidup kita dapat berkenan kepada Tuhan?
Dari kisah kehidupan Ester, mari kita belajar bersama-sama, hal-hal apa yang membuat hidup kita berkenan bagi Sang Raja.

1. Jangan pernah menolak didikan Tuhan.
Ester 1:10-12, "Pada hari yang ketujuh, ketika raja riang gembira hatinya karena minum anggur, bertitahlah baginda kepada Mehuman, Bizta, Harbona, Bigta, Abagta, Zetar dan Karkas, yakni ketujuh sida-sida yang bertugas di hadapan raja Ahasyweros, supaya mereka membawa Wasti, sang ratu, dengan memakai mahkota kerajaan, menghadap raja untuk memperlihatkan kecantikannya kepada sekalian rakyat dan pembesar-pembesar, karena sang ratu sangat elok rupanya. Tetapi ratu Wasti menolak untuk menghadap menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya.”

Mari kita cari tahu melalui firman Tuhan dan komunikasi kita secara pribadi dengan Tuhan apa yang Tuhan ingin untuk kita lakukan dan belajarlah taat dan jangan menolak apa yang Tuhan ingin untuk kita lakukan.

Tetaplah taat dan jangan menolak didikan Tuhan baik melui teguran firman maupun didikan melalui penderitaan yang Tuhan ijinkan

2. Hidup dalam rendaman kerajaan
Ester 2:12,"Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan."

Total rendaman 12 bulan: 
6 bulan pertama direndam dalam minyak mur
6 bulan kedua direndam dalam minyak kasai dan wangi-wangian yang lain.

Sudahkah hidup kita memancarkan bau harum bagi Kristus atau sebaliknya?
2 Korintus 2:15, "Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa”

3. Menjadikan hati raja sebagai tujuan utama
Ester 2:15, “Ketika Ester – anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak – mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia."

Apa tujuan hidup kita? Mari kita jadikan hati Tuhan, keinginan Tuhan itu sebagai tujuan utama dalam kehidupan kita.
Mari kita pakai hidup kita untuk menyenagkan hati Tuhan dengan melakukan apa yang Tuhan inginkan, dengan demikian hidup kita akan dapat berkenan kepada Tuhan.

Penutup
Miliki kerinduan untuk menyenangkan hati Tuhan bukan sekedar merindukan berkat-berkat-Nya.
Kejarlah perkenanan Tuhan lebih dari segalanya dalam kehidupan kita

LINK INFORMASI PENTING
FLASDISK PAKET PANDUAN PELAYANAN
BUKU 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN JILID 1
Buletin SENTUHAN FIRMAN Edisi JANUARI 2025