KUMPULAN RINGKASAN KHOTBAH ANEKA TEMA

Disarikan dari berbagai sumber

TERSEDIA JUGA MATERI-MATERI KHOTBAH DALAM FORMAT POWERPOINT

Dipersembahkan khusus untuk para pendeta dan pelayan Tuhan

TERSEDIA JUGA REKAMAN KHOTBAH DALAM FORMAT MP3

Dari para Hamba Tuhan yang Indonesia dan manca negara

MAU DAPAT SMS SENNTUHAN FIRMAN SETIAP HARI SECARA CUMA-CUMA?

Ketik DAFTAR SENTUHAN FIRMAN kirim ke.085228085470

PELAYANAN KONSELING DAN BANTUAN DOA

Silakan sms/telp ke.085228085470

Rabu, 17 Desember 2025

KASIH DAN PERANAN ORANG TUA

Renungan Harian PESONA SABDA
Kamis, 18 Desember 2025

KASIH DAN PERANAN ORANG TUA
Bacaan Alkitab:
Kejadian 27:1-46

Ayat Pokok:
"Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: ”Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."
(Kejadian 27:41)

Esau menaruh dendam kepada Yakub, adiknya. Esau sudah merencanakan akan membunuh Yakub. Dendam dan kebencian Esau kepada adiknya karena Esau sudah dua kali ditipu Yakub. Yakub mengambil hak kesulungan Esau dan kemudian mengambil berkat yang seharusnya menjadi milik Esau (ayat 36).

Dendam Esau dan perselisihan yang terjadi di antara Esau dan Yakub merupakan dampak dari cara mendidik orang tua mereka yaitu Ishak dan Ribka yang salah dan kasih sayang yang mereka berikan kepada Esau dan Yakub berbeda-beda. Yakub lebih mengasihi Esau dan Ribka lebih mengasihi Yakub.

Akibat mengasihi Yakub lebih dari Esau, Ribka menyuruh Yakub untuk mengambil berkat Esau dari Ishak, ayah mereka. Berkat yang seharusnya menjadi milik Esau. Bahkan Ribka mengajarkan Yakub cara untuk mendapatkan berkat tersebut dengan cara menipu ayahnya.

Anak adalah berkat dari Tuhan yang harus orang tua jaga, dirawat atau dipelihara dan dididik sehingga kehidupan mereka menjadi berkat dan memuliakan Tuhan. Orang tua bertanggung jawab atas masa depan dan kehidupan anak-anaknya.

Banyak anak-anak yang luka hatinya dan kepahitan dalam hidupnya seperti yang dialami Esau, dikarenakan orang tua mereka yang salah dalam mendidik dan kasih sayang yang berbeda-beda. Orang tua harus sepakat dan bersama-sama menerapkan aturan di dalam mendidik anak-anaknya. KASIH SAYANG DAN DIDIKAN YANG BAIK AKAN MEMBUAT ANAK-ANAK BERTUMBUH DENGAN BAIK. Begitu juga dengan masa depan dan kehidupan tentu akan menjadi baik juga.
(Sumber: DH- Kitab Taurat)

LINK INFORMASI PENTING
FLASHDISK KUMPULAN MATERI KHOTBAH KRISTEN ANEKA TEMA
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN JILID 2
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH IBADAH WANITA

JANGAN PERGI KE "MESIR"

Renungan Harian PESONA SABDA
Sabtu, 13 Desember 2025

JANGAN PERGI KE "MESIR"
Bacaan Alkitab:
Kejadian 26:1-35

Ayat Pokok:
"Lalu Tuhan menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu."
(Kejadian 26:2)

Ketika terjadi kelaparan di negeri tempat Ishak tinggal maka Ishak berniat pergi ke Mesir. Tetapi Allah melarang Ishak dan menyuruhnya untuk tetap tinggal di Gerar, negeri orang Filistin.

Mesir merupakan pusat peradaban dunia. Selain kehidupan duniawi, Mesir juga menjadi pusat penyembahan berhala. Allah tidak mau Ishak pergi ke Mesir supaya tidak terpengaruh dengan kehidupan duniawi, menjadi penyembah berhala dan meninggalkan Allah.

Allah punya rencana untuk Ishak di Gerar tanah orang Filistin, sekalipun daerah tersebut dilanda kelaparan. Allah kemudian menyuruh Ishak untuk menabur dan dalam tahun itu juga Ishak mendapat hasil seratus kali lipat dan ia menjadi kaya, kian lama kian kaya dan menjadi sangat kaya (ayat 12-13). Akibat ketaatannya Ishak diberkati Tuhan.

Di tengah-tengah kesulitan, Ishak tetap taat kepada perintah Allah, sekalipun perintah Allah tidak masuk di akal untuk tetap bertahan dan tinggal di tempat terjadi kelaparan dan bahkan Allah menyuruh untuk menabur di tanah tersebut dan tidak ke Mesir.

Kalau saat ini kita dalam masalah, jangan ke “Mesir”. Mesir memiliki pengertian rohani, berbicara mengenai kehidupan dunia. KE MESIR ARTINYA MEMINTA PERTOLONGAN DUNIA ATAU MEMAKAI CARA-CARA DUNIA , cara yang mengandalkan kekuatan manusia dan bukan cara Tuhan. Orang yang ke Mesir artinya kembali kepada kehidupan lama yang penuh dengan dosa.

Orang yang taat kepada Allah, tidak akan ke Mesir. Ia akan melihat tuntunan Allah yang akan membawanya keluar dari masalah. Dan ketika kita melakukan perintah-perintah-Nya sekalipun tidak masuk di akal dan melakukannya dengan ketaatan maka seperti Allah memberkati Ishak maka kitapun diberkati Allah dengan berkat yang sama.
(Sumber : DH- Kitab Taurat)

LINK INFORMASI PENTING
Buku Menjawab Kontroversi Seputar Persepuluhan


Selasa, 16 Desember 2025

HAK KESULUNGAN

Renungan Harian PESONA SABDA
Selasa, 16 Desember 2025

HAK KESULUNGAN
Bacaan Alkitab: Kejadian 25:1-34

Ayat Pokok:
"Kata Yakub: ”Bersumpahlah dahulu kepadaku.” Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya."
(Kejadian 25:33)

Esau memandang rendah hak kesulungan yang menjadi miliknya. Bahkan Esau menjual hak kesulungannya kepada Yakub, adiknya dengan sepiring kacang merah. Hak kesulungan yang hanya dimiliki oleh anak sulung sejak dilahirkan.

Anak sulung memiliki posisi yang sangat penting di mata Tuhan bahkan anak sulung Tuhan nyatakan menjadi milik Tuhan (Keluaran 13:2). Bagi umat Tuhan (Perjanjian Lama) yang memiliki anak sulung harus menebusnya dengan seekor domba.

Hak kesulungan memiliki pengertian secara rohani. Seorang yang mempunyai hak kesulungan berarti berhak menjadi imam dari seluruh keluarganya, menjadi perantara Tuhan dengan anggota keluarganya. Seorang yang mempunyai hak kesulungan maka akan mewarisi otoritas Ilahi dari bapaknya dalam hal kepemimpinan.

Esau memandang rendah hak kesulungan, hal yang begitu Ilahi, sebuah kesempatan untuk berhubungan karib dengan Tuhan. Esau lebih mementingkan hal-hal yang duniawi sehingga rela menukar hak sulungnya dengan sepiring kacang merah.

HAK KESULUNGAN BERBICARA TENTANG PERKARA ROHANI. Banyak orang yang mengabaikan hal-hal yang rohani, mereka lebih mengutamakan perkara duniawi. Perkara atau hal-hal rohani adalah hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan. ORANG YANG LEBIH MEMPERHATIKAN HAL-HAL ROHANI BIASANYA MEMILIKI KEDEKATAN DENGAN HUBUNGAN DENGAN TUHAN.

Orang-orang yang seperti ini biasanya lebih kuat dalam menghadapi tantangan dalam hidupnya karena Tuhan selalu berbicara banyak di dalam hidupnya. Karena ia tahu Tuhan yang menuntun-Nya. Kita merupakan yang sulung dari semua ciptaan Tuhan. Oleh karena itu kita memiliki hak kesulungan secara rohani. Kita juga merupakan ahli waris dari tahta Kerajaan Allah karena kita anak-anak Allah (Roma 8:14-17).

LINK INFORMASI PENTING
EBOOK MENYUSUN MATERI KHOTBAH DENGAN BANTUAN AI
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH IBADAH NATAL
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH UCAPAN SYUKUR

Kamis, 11 Desember 2025

PENGHARAPAN YANG TIDAK MENGECEWAKAN

 Ayat Pokok:
"Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."
(Roma 5:5)

Pendahuluan
Banyak orang menaruh harapan pada hal-hal duniawi: kekayaan, jabatan, bahkan manusia lain — namun seringkali kecewa.
Paulus menyampaikan bahwa ada satu jenis pengharapan yang tidak mengecewakan — pengharapan di dalam Kristus, yang diteguhkan oleh kasih Allah melalui Roh Kudus.

Pokok-pokok pembahasan:
1. Yesus sumber pengharapan sejati
Pengharapan sejati bukan berasal dari diri sendiri atau dunia ini, tetapi dari iman kepada Kristus (Roma 5:1-2).
Dasar pengharapan ini adalah kasih Allah yang nyata dalam penebusan Kristus.

2. Kasih Allah yang dicurahkan
Kasih Allah bukan hanya ditunjukkan, tetapi dicurahkan di dalam hati kita.
Ini berbicara tentang pengalaman pribadi akan kasih Allah yang hidup dan nyata.

3. Peranan Roh Kudus
Roh Kudus yang menghadirkan dan menguatkan kasih Allah dalam hati kita.
Ia juga adalah jaminan dan meterai dari keselamatan dan pengharapan kita (Efesus 1:13-14).

Aplikasi:
Milikilah pengharapan yang berakar pada kasih Allah, bukan pada hal fana.
Mintalah Roh Kudus memenuhi hati agar kita selalu diteguhkan dalam kasih dan tidak goyah saat pencobaan datang.
Bagikan pengharapan ini kepada orang lain yang sedang putus asa.

Penutup
Dunia penuh dengan kekecewaan, tapi dalam Kristus, kita punya pengharapan yang tidak mengecewakan.
Mari terus hidup dalam kasih Allah dan dipenuhi oleh Roh Kudus, supaya iman dan pengharapan kita tetap kuat sampai akhir.

LINK INFORMASI PENTING
150 EBOOK ROHANI KRISTEN -CUKUP DENGAN DONASI Rp.99.000


SEMUA PASTI ALAMI KEMATIAN

Ayat Pokok:
"Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi."
(Ibrani 9:27)

Pendahuluan
Setiap orang memang akan menghadapi kematian, karena kematian memang adalah bagian alami dari hidup ini. Namun bagi kita orang-orang percaya, alkitab berkata bahwa kematian adalah suatu keuntungan dan bukan hal yang menakutkan.

Setidaknya ada dua hal yang menjadi penghiburan kita sebagai orang percaya.
Pertama :
Manusia tidak akan mati selama-lamanya. Jadi perpisahan kita dengan orang yang kita kasihi yang saat ini telah meninggalkan kita hanyalah sementara saja. Suatu saat, kalau kita tetap setia, kita akan dipertemukan dengan dia di Sorga Tuhan yang penuh kemuliaan. Saat ini, dari tempat tinggi, kita tetap dilihat oleh orang yang kita kasihi. Beliau akan sedih ketika melihat kita berlaku buruk. Sebaliknya Beliau akan tersenyum bahagia, manakala kita berlaku baik dan setia. 

Kedua :
Tuhan Yesus mengerti perasaan kita. Seperti kisah Lazarus yang meninggal sempat tertulis, maka Yesuspun menangis.( Yoh 11:35 ). Itu adalah bukti bahwa Tuhan bersedih atas apa yang kita alami. Yesus akan senantiasa memberikan penghiburan bagi kita.Penderitaan yang kita alami hanyalah sementara, sedangkan penghiburan-Nya abadi selamanya.

Ada sebuah kisah yang mengingatkan kita juga bahwa semua yang terjadi akan berlalu, sehingga kita perlu seimbangkan supaya hidup yang penuh damai, berkat bisa kita miliki. Kisahnya adalah sebagai berikut:

INIPUN AKAN BERLALU
Ada seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua orang ini hidup dalam satu rumah, sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, ternyata masih ada satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.

Mereka kemudian membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin didalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian, dan yang satu terbuat dari perunggu  murah. Melihat cincin berlian itu,timbulah keserakahan sang kakak. Dia menjelaskan,”kurasa cincin ini bukanlah milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak cucu kita.

Sebagi saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”

Sang adik tersenyum dan berkata “ baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu”. Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, “ Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi mengapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini juga?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir dicincin itu “INIPUN AKAN BERLALU”.
Sang adik tersebut berpikir, “ oh.. rupaya ini mantra ayah…,” sambil memasukkan kembali cincin itu kembali ke jarinya.

Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, mabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, berhutang sana- sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu sampai kemudian dia kehilangan keseimbangan batin, sulit tidur dan mulai mengkonsumsi obat-obat penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuat dia ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil, sang adik mensyukurinya, dan dia selalu teringat akan tulisan yang ada dicincinnya “ INIPUN AKAN BERLALU”. Jadi diapun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Sebaliknya ketika panen gagal, diapun ingat bahwa “ INIPUN AKAN BERLALU” sehingga iapun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik- turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal,namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batin, hidupnya tentram, seimbang dan bahagia.

Inilah hidup sebagai manusia seperti rumput dipadang yang mati dan berganti setiap hari. Relasi bisa datang dan pergi tanpa pernah bisa berhenti. Kemanusiaan yang terbatasi oleh banyak hal. Semua pasti akan berlalu, ada waktu untuk mencintai,ada waktunya untuk dicintai. Untuk segala sesuatu ada waktunya.

Semua ada waktunya.
Pengkhotbah 3:1-2 mencatat “ Untuk segala sesuatu ada masanya,untuk apapun dibawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir dan ada waktu untuk mati.. ” . Menyadari bahwa tidak ada yang kekal diduna ini, maka kita harus selalu rindu untuk dekat dengan Tuhan.

Kematian pasti menjemput siapa saja. Cepat atau lambat kita pasti mengalaminya. Sekarang ini sebenarnya kita semua sedang antri menuju gerbang kematian secara fisik. Ada yang melalui pintu kecelakaan, sakit-penyakit, ataupun karena faktor ketuaan. Manusia memang berusaha semaksimal mungkin untuk menundanya. Tapi sampai kapan? Sebagian pasien melakukan usaha dengan mencari dokter terbaik di seluruh penjuru dunia. Tapi kalau waktunya memang sudah tiba dan malaikat maut sudah memanggil namanya, siapa yang dapat menolak? Tapi orang-orang percaya, yang telah dilahirkan kembali, bila menghadapi kematian fisik ini, mereka  hanyalah mengalami suatu perpindahan dari alam fana menuju alam surga yang abadi bersama Kristus. Perpindahan alamat, dari dunia ke alamat yang baru di Firdaus.

Penutup
Kiranya Tuhan senantiasa menguatkan iman kita.Tetaplah bersuka-cita dan bersyukurlah senantiasa.
Tuhan memberkati kita !

LINK INFORMASI PENTING
HANYA Rp.99.000,- 150 EBOOK ROHANI KRISTEN


Rabu, 10 Desember 2025

TAHU KEHENDAK TUHAN

Renungan Harian PESONA SABDA
 Senin, 15 Desember 2025

TAHU KEHENDAK TUHAN
Bacaan Alkitab:
Kejadian 24:1-63

Ayat Pokok:
"…, – Dialah juga akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang istri dari sana untuk anakku."
(Kejadian 24:7)

Abraham menyuruh hambanya untuk pergi ke negeri asalnya untuk mencarikan istri bagi anaknya. Dan Abraham percaya dan yakin Tuhan akan mengutus malaikat-Nya untuk menuntun langkah-langkah hambanya untuk menemukan istri bagi Ishak.

Keyakinan Abrahan bahwa Allah akan menolong hambanya dalam menemukan istri bagi Ishak karena tahu kehendak Allah dan imannya kepada janji Allah. Allah berjanji bahwa ia akan menjadi bangsa yang besar melalui keturunan Ishak (Kejadian 17:15-19).

Abraham juga tidak mau istri Ishak kelak berasal dari orang Kanaan, tempat ia dan keluarganya tinggal karena Abraham juga percaya dengan perkataan Allah, bahwa Allah akan menghukum orang-orang Kanaan karena kejahatan mereka. Orang-orang Kanaan adalah penyembah berhala (Kejadian 15). Jelas bagi Abraham, Ishak tidak boleh beristrikan orang Kanaan. Dan Abraham juga percaya akan janji Tuhan bahwa ia akan memiliki tanah Kanaan sehingga ia tidak memperbolehkan Ishak kembali ke negeri asalnya (Kejadian 13:14-15).

Sungguh menyenangkan jika kita bisa memastikan apa kehendak Tuhan di dalam kehidupan kita, dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan dan sebagainya. Seperti Abraham tahu kehendak Tuhan dan percaya malaikat Tuhan akan menuntunnya.

Sering kita ingin mengetahui kehendak Tuhan tapi tidak mau memperhatikan, merenungkan dan mempercayai janji Allah melalui firman-Nya. Kita akan memiliki iman seperti Abraham dengan bertekun dan mentaati firman-Nya dan kita akan tahu kehendak Allah. KEHENDAK ALLAH DAPAT KITA KETAHUI DAN SEMAKIN KITA PAHAMI JIKA FIRMAN-NYA MENGISI PIKIRAN KITA SETIAP HARI dan imani sehingga digenapi dalam hidup kita.

LINK INFORMASI PENTING
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH IBADAH NATAL
EBOOK MENGELOLA MATERI KHOTBAH DENGAN METODE KABAH
EBOOK MENYUSUN MATERI KHOTBAH DENGAN BANTUAN AI
HANYA Rp.99.000,00 150 EBOOK ROHANI KRISTEN

Jumat, 28 November 2025

MILIKILAH HIDUP YANG SOPAN

 Ayat Pokok:
"sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka."
(1 Tesalonika 4:12)

Pendahuluan
Salah satu prinsip ajaran firman Tuhan yang harus kita perhatikan adalah kesopanan.  Alkitab mengajarkan supaya kita sebagai anak-anak-Nya senantiasa hidup sopan satu dengan yang lain.
Kita pasti senang ketika melihat  ada orang yang sopan kepada kita. Mungkin kita pernah melihat satu semboyan , "Anda sopan, kami segan." Bukankah ini menandakan  bahwa orang akan menghargai ketika kita berlaku sopan kepada mereka? Sebaliknya, ketika ada orang yang berlaku tidak sopan kepada kita, kitapun akan kecewa dan mengelus dada.

Apa sebenarnya makna dari kata sopan?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sopan diartikan, beretika, menghormati, santun.
Jadi secara umum arti kata sopan adalah hormat, tertib menurut adat yang baik, dan menghargai orang lain. Sikap inilah yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya. Dengan berlaku sopan, kita sudah menjadi terang dan hidup kita bisa berdampak bagi orang lain dan mempermuliakan nama Tuhan. Sebaliknya, ketika kita hidup tidak sopan, kita akan menjadi cemoohan, batu sandungan bagi orang lain dan mempermalukan nama Tuhan.

Alkitab memberikan perintah supaya hidup kita tidak sama dengan orang-orang dunia.
Roma 12:2, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.". Sepatutnya kita  merasa malu jika melakukan perbuatan yang tidak sopan, malu hidup dengan cara-cara dunia.

Bagaimana praktek hidup yang sopan?
a. Sopan dalam perkataan
Hindari kata-kata kotor, ejekan dan humor yang menjatuhkan.
Latih  diri berkata lembut. jujur dan membangun
Tidak berbicara dengan kata-kata kotor
Efesus 4:29, "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulitmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun dimana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia.
Budayakan mengucapkan, "Terimakasih, maaf, tolong."
Amsal 15:23, "Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!"

b. Sopan dalam berpakaian
Pilih pakaian yang tidak menimbulkan godaan, tetap rapi, dan menghormati diri sendiri.
Ukurannya sederhana: “Apakah ini memuliakan Tuhan?”
1 Timotius 2:9, ”Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal.”

c. Dalam tindakan atau perbuatan
Tidak melalukan perbuatan yang merugikan atau menyakiti orang lain.
Budayakan antri
Tidak membuang sampah sembarangan?
Tidak meludah di sembarang tempat

d. Dalam bermedsos
Saring sebelum sharing.
Jangan mem-posting hal-hal yang memicu konflik, pamer berlebihan, atau sensual.
Jadikan akun medsos sebagai tempat menyebarkan kebaikan.

Penutup
Sopan santun adalah adalah cara yang baik untuk menunjukkan kasih dan hormat kepada orang lain. Mari berusaha menjadi anak-anak Tuhan yang sopan santun, yang mencerminkan kasih dan kemurahan Tuhan.

Hidup sopan bukan sekadar aturan gereja, tetapi panggilan Tuhan bagi setiap remaja.
Dunia mungkin menawarkan kebebasan tanpa batas, tetapi Kristus memanggil kita hidup seperti pada siang hari—terang, bersih, dan bermartabat.

Ajak remaja membangun komitmen:
“Tuhan, tolong aku hidup sopan, menjaga hati, kata, dan  tindakanku bagi kemuliaan-Mu.”

LINK INFORMASI PENTING
FLASHDISK KUMPULAN MATERI KHOTBAH KRISTEN ANEKA TEMA
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN JILID 2
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH IBADAH WANITA
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN JILID 1
HANYA Rp. 99.000,- 150 JUDUL EBOOK ROHANI KRISTEN





Jumat, 21 November 2025

MEMPERSIAPKAN NATAL SECARA MAKSIMAL DENGAN BANTUAN AI



Perayaan Natal merupakan salah satu momen terpenting dalam kehidupan gereja. Setiap tahun umat percaya di seluruh dunia merayakan kelahiran Yesus Kristus dengan penuh sukacita, pengharapan, dan penyembahan. Namun dibalik sukacita itu, ada proses panjang yang harus dipersiapkan oleh gereja dan panitia, mulai dari perencanaan ibadah, pemilihan tema, khotbah, drama, renungan, musik, visual, liturgi, hingga komunikasi dengan jemaat dan masyarakat.


Sering kali, proses ini berlangsung dalam waktu yang terbatas dan dengan sumber daya manusia yang tidak selalu lengkap. Tidak sedikit pelayan Tuhan harus bekerja lembur, berpikir keras mencari ide, dan berulang kali merevisi materi agar sesuai dengan kebutuhan jemaat. Di tengah dinamika pelayanan, muncul sebuah tantangan: bagaimana mempersiapkan Natal secara maksimal, tanpa kehilangan makna rohani, tetapi tetap efektif dan efisien?

Pada era digital ini, teknologi berkembang begitu cepat. Salah satu perkembangan paling signifikan adalah hadirnya Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Teknologi ini dapat membantu menghasilkan ide, menyusun naskah, mengatur struktur, bahkan membuat desain dalam waktu singkat. Banyak orang di berbagai bidang pekerjaan mulai menggunakan AI untuk mendukung produktivitas dan kreativitas.

Dalam Ebook ini pembaca akan menemukan panduan praktis untuk:
* Menghasilkan ide tema dan ayat pendukung Natal
* Menyusun khotbah dan renungan
* Membuat puisi dan liturgi
* Menulis naskah drama dan monolog
* Menyusun sambutan panitia
* Membuat promosi dan media publikas
* Mengatur perencanaan dan manajemen waktu

Ebook ini juga menyediakan contoh prompt yang dapat langsung digunakan, serta contoh karya yang dapat dikembangkan sesuai konteks gereja masing-masing. Tujuan utama Ebook ini bukan sekadar mengajarkan cara menggunakan AI, tetapi juga mengingatkan bahwa teknologi hanyalah alat. Yang memberikan kuasa, pengurapan, dan pesan adalah Firman Tuhan dan Roh Kudus.

Bagaimana cara mendapatkan Ebook ini?
Kirimkan donasi Rp.10.000,00 melalui salah satu rekening kami:
BCA 1540241577 a.n Agus Susanto
Bank Mandiri No.rek 1360007334334 atas nama Agus Susanto.
Bank BRI no.rek 6917-0101-7761-533 A.n Agus Susanto.
Bank Jateng No.Rek3-014-21738-9 a.n GPdI Jemaat Maluwih
BNI No.Rek 7778987658 a.n YAYASAN BINA SEJAHTERA TEMANGGUNG
DANA 0852-2808-5470 A.n Agus Susanto
OVO No.Rek 0852-2808-5470 Agus Susanto
Gopay 085228085470 a.n Agus Susanto
SHOPEE PAY 0852-2808-5470 a.n Agus Susanto

Setelah pengiriman donasi, mohon kirim konfirmasi via WA atau Email
Tuhan Yesus Memberkati.

CATATAN:
DONASI AKAN DIGUNAKAN UNTUK MENDUKUNG BIAYA OPERASIONAL PELAYANAN YAYASAN BINA SEJAHTERA dan GPdI Jemaat Maluwih Temanggung


Jumat, 14 November 2025

SERI AI UNTUK PELAYANAN GEREJA

 


Shalom
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat dan kemampuan kepada umat-Nya untuk menggunakan teknologi sebagai alat pelayanan bagi kemuliaan-Nya
Kita hidup di masa di mana teknologi berkembang pesat, tetapi kasih dan panggilan pelayanan tetap sama. AI bukan pengganti pelayanan manusia, melainkan mitra yang dapat menolong gereja untuk bekerja dengan lebih baik, cepat, dan teratur.
Membangun pelayanan yang relevan di abad ke-21 membutuhkan pemahaman teknologi yang tepat. Salah satu teknologi mutakhis yang sangat mendukung pelayanan adalah dengan AI atau Artificial Intelligence

Seri ebook ini dirancang khusus untuk para pemimpin gereja yang ingin menggunakan AI secara bijaksana, etis, dan efektif dalam pelayanan sehari-hari.

Setiap buku menyajikan:
- Konsep teologis yang kuat
- Panduan penggunaan AI langkah demi langkah
- Contoh kasus nyata dari pelayanan
- Ide-ide kreatif yang bisa langsung diterapkan

Pelayanan tidak berubah misinya.
Yang berubah adalah alatnya.
Mari melayani lebih luas—tanpa kehilangan hati seorang gembala.

Dapatkan Ebook Seri AI Untuk Pelayanan Gereja, yaitu:
- MENYUSUN MATERI KHOTBAH DENGAN BANTUAN AI
- AI UNTUK PELAYANAN SEKOLAH MINGGU
- AI UNTUK PELAYANAN PEMUDA DAN REMAJA GEREJA
- AI UNTUK PELAYANAN IBADAH DAN MULTIMEDIA GEREJA
- AI UNTUK MANAJEMEN GEREJA
- AI UNTUK PELAYANAN KONSELING PASTORAL

Dapatkan seluruh Ebook Seri AI UNTUK PELAYANAN GEREJA dengan memberikan donasi Rp. 50.000,00 (Lima Puluh Ribu Rupiah ) melalui salah satu rekening kami:
BNI No.Rek 1954674536  a.n Agus Susanto
BCA 1540241577 a.n Agus Susanto
Bank Mandiri No.rek 1360007334334 atas nama Agus Susanto.
Bank BRI no.rek 6917-0101-7761-533 A.n Agus Susanto.
DANA 0852-2808-5470 A.n Agus Susanto
OVO No.Rek 0852-2808-5470

Setelah pengiriman dana, mohon kirim konfirmasi via WA atau Email:
Tuhan Yesus Memberkati.

Senin, 10 November 2025

AI UNTUK PELAYANAN PEMUDA REMAJA GEREJA

 


AI UNTUK MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI GEREJA

 Dapatkan Ebook
AI UNTUK MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI GEREJA


AI UNTUK PELAYANAN SEKOLAH MINGGU

Pelayanan Sekolah Minggu adalah ladang yang sangat berharga di hadapan Tuhan. 
Di sanalah benih iman ditanamkan, karakter dibentuk, dan kasih Kristus dikenalkan kepada generasi yang akan datang. 

Kini, Tuhan memberikan kepada kita alat baru bernama Artificial Intelligence (AI) — bukan untuk menggantikan peran guru, tetapi untuk memperlengkapi dan memperluas daya cipta dalam pelayanan.

Melalui Ebook ini, kita akanbelajar bagaimana AI dapat menolong guru Sekolah Minggu dalam:
Menulis cerita Alkitab yang menarik,
Membuat gambar dan ilustrasi rohani yang indah,
Menyusun aktivitas dan permainan kreatif, serta
Menghasilkan renungan anak-anak yang menyentuh hati.

Bagaimana Mendapatkan Ebook ini?
Kirim donasi sebesar Rp.10.000,00 melalui
BNI No.Rek 1954674536 A.n Agus Susanto

Setelah kirim donasi, kirim konfirmasi atau bukti transfer melalui WA.0857-7509-2607
Materi akan dikirim melalui WA atau Email.
Terimakasih Tuhan Yesus Memberkati

 CATATAN
Donasi dapat juga dengan cara scan QRIS di bawah ini !


Jumat, 31 Oktober 2025

MANUSIA HIDUP OLEH FIRMAN

 

Ayat Pokok:
"Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
(Matius 4:4)

Pendahuluan
Saat Yesus dicobai di padang gurun, iblis menyerang pada titik kebutuhan jasmani:rasa lapar.
Namun Yesus menunjukkan bahwa kebutuhan terbesar manusia bukanlah hal jasmani, melainkan rohani.
Di tengah dunia yang menekankan materi, Yesus mengingatkan bahwa hidup sejati bersumber pada firman Allah.

Latar Belakang Teks
Setelah berpuasa 40 hari, Yesus lapar (ay.2)
Iblis mencobai Yesus untuk mengubah batu menjadi roti- pencobaan untuk memuaskan diri sendiri dan mengabaikan kehendak Bapa.
Jawaban Yesus diambil dari Ulangan 8:3, ketika Tuhan mengajar bangsa Israel di padang gurun untuk bergantung sepenuhnya pada firman-Nya.

Makna utama ayat ini:
Mari kita akan renungkan bersama-sama, makna yang terkandung dalam perkataan Tuhan Yesus di ayat ini.

1. Firman Allah adalah sumber kehidupan rohani.
Seperti tubuh butuh roti, jiwa manusia butuh firman Allah untuk hidup dan bertumbuh.
Tanpa firman, iman menjadi lemah dan kehidupan rohani menjadi kering.
Mari kita mulai memperhatikan kebutuhan rohani juga dengan jalan memenuhi roh  kita dengan firman Tuhan.
Kebutuhan jasmani memang penting, tetapi kebutuhan rohani juga sangatlah penting.
Jadikan firman Tuhan sebagai makanan rohani harian.

2. Hidup manusia lebih dari sekedar kebutuhan jasmani.
Dunia sering menilai hidup dari harta, karier dan kenyamanan.
Tapi hidup sejati adalah hidup yang dipenuhi kebenaran dan kehendak Tuhan.
Jangan tergoda dengan dunia yang seringkali mencoba mengajak kita untuk menggantikan firman dengan hiburan, uang atau kepuasan sesaat.

3. Ketaatan kepada firman Tuhan membawa kemenangan atas pencobaan
Yesus menang melawan  iblis bukan dengan kekuatan fisik, melainkan dengan firman.
Firman adalah pedang Roh yang menolong kita dalam peperangan rohani (Efesus 6:17)
Di tengah tantangan hidup, jangan mencari jalan pintas, tapi berpeganglah senantiasa pada janji firman Tuhan.
Dalam setiap keputusan, tanyakan: “Apakah ini sesuai dengan firman Tuhan?

Penutup
Yesus  menunjukkan bahwa firman Allah lebih berharga dari pada roti.
Hidup yang sejati, tidak diukur dari kenyang secara jasmani, tetapi dari ketaatan pada kehendak Allah.
Mari kita perbaharui komitmen untuk hidup oleh firman-Nya setiap hari, sebab di sanalah sumber kekuatan, penghiburan dan kemenangan kita.

LINK INFORMASI PENTING
MENYUSUN MATERI KHOTBAH DENGAN BANTUAN AI
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH IBADAH PRIA
EBOOK PANDUAN PELAYANAN PERKUNJUNGAN JEMAAT
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PEMBERKATAN NIKAH
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN VOLUME 3

Sabtu, 11 Oktober 2025

ALLAH HADIR UNTUK MENYELAMATKAN KELUARGA

 

Bacaan Alkitab:
Matius 1:21-24

Pendahuluan
Natal bukan hanya tentang kelahiran seorang bayi di Betlehem, tetapi tentang hadirnya Allah dalam kehidupan manusia.

Di tengah dunia yang penuh dengan kekacauan, perpecahan, dan penderitaan keluarga, Allah datang membawa keselamatan dan pemulihan.
Keluarga Yosef dan Maria menjadi contoh bahwa kehadiran Yesus mengubah arah hidup sebuah keluarga.
Pertanyaan renungan: Apakah kita memberi ruang bagi Allah untuk hadir dan menyelamatkan keluarga kita hari ini?

Isi Khotbah
Mari kita renungkan beberapa kebenaran mengenai hal ini

1. Allah hadir dalam keluarga yang sedang mengalami kebingungan
Baca: Matius 1:18-20
Yusuf kebingungan dan hampir meninggalkan Maria karena berita kehamilannya.
Namun Allah turun tangan melalui malaikat, menyatakan bahwa semua ini adalah bagian dari rencana-Nya.

Pesan:
Ketika keluarga berada dalam kebingungan, Allah tidak tinggal diam. Ia hadir memberi arah dan menenangkan hati.
“Jangan takut mengambil Maria sebagai istrimu...” (ayat 20)

2. Allah hadir untuk menyelamatkan
Baca: Matius 1:21
Nama “Yesus” berarti YHWH menyelamatkan.
Tujuan utama kedatangan-Nya adalah menyelamatkan umat-Nya dari dosa.
Keluarga yang diselamatkan dari dosa akan mengalami pemulihan dalam kasih, pengampunan, dan ketaatan kepada Allah.

Tanpa keselamatan, keluarga mudah hancur oleh ego, dosa, dan kepahitan. Dan keselamatan kita hanya ada dalam Tuhan Yesus Kristus.

3. Allah hadir sesuai janji-Nya
Baca: Matius 1:22-23
Kelahiran Yesus menggenapi nubuat Yesaya: “Seorang perawan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel — Allah menyertai kita.”
Imanuel berarti Allah tidak jauh, melainkan hadir di tengah-tengah keluarga kita.
Saat keluarga menghadapi badai, kehadiran Allah menjadi sumber kekuatan dan harapan.

4. Allah diterima dalam ketaatan
Baca; Matius 1:24
Yusuf bangun dari tidurnya dan taat kepada firman Tuhan.
Ketaatan membuka jalan bagi karya keselamatan Allah dalam keluarga.
Keluarga yang taat kepada Tuhan menjadi tempat di mana kasih dan keselamatan Allah nyata.

Penutup
Natal adalah bukti bahwa Allah peduli dengan keluarga manusia.
Ia datang bukan hanya untuk dunia, tetapi untuk menyelamatkan keluarga demi keluarga.
Kiranya setiap rumah tangga mengalami damai sejahtera seperti Yusuf dan Maria — keluarga yang diberkati karena memberi tempat bagi Yesus.

Ketika Allah hadir dalam keluarga, kasih menggantikan konflik, pengampunan menghapus luka, dan keselamatan menjadi nyata.



Kamis, 21 Agustus 2025

JANGAN MEMBANGUN KERAJAAN TANPA TUHAN

 Ayat Pokok:
"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, dan dengan segalam akhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi. Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi.Dan Allah berfirman: ”Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:”
(Kejadian 10:10)

Pendahuluan
Dalam pasal-pasal sebelumnya, kita membaca bagaimana Tuhan kemudian menghukum dunia dengan air bah, akibat dosa yang mereka perbuat. Hanya Nuh dan keluarga yang selamat, sebagai buah ketaatan mereka kepada kehendak Tuhan. Pasal 10 ini memberikan gambaran tentang kehidupan setelah air bah: bumi yang baru, pengharapan baru.

Setelah air bah, dunia dimulai kembali dari Nuh dan anak-anaknya.
Tetapi ternyata, kehidupan manusia setelah air bah, tetap tidak berubah. Mereka kembali dalam kehidupan dosa.

Di antara keturunan mereka muncul seorang bernama Nimrod, yang mendirikan kerajaan pertama di tanah Sinear. Tapi apakah kerajaan ini dibangun atas dasar takut akan Tuhan? Atau ada motivasi tersembunyi di balik pembangunan ini?

Ilustrasi:
Seperti seorang arsitek yang membangun rumah megah tapi tidak memperhitungkan pondasi, ketika badai datang, rumah itu roboh. Demikian juga hidup kita—jika dibangun di atas nama sendiri, suatu saat akan runtuh. Tetapi jika dibangun atas dasar kehendak Tuhan, ia akan bertahan untuk selamanya.

Pokok-pokok khotbah
1. Keinginan manusia untuk membangun nama sendiri
Nimrod dikenal sebagai pemburu yang gagah, tapi ia juga haus akan kekuasaan.
Kerajaan Babel nantinya dikenal bukan karena kemuliaan Allah, tetapi karena kesombongan manusia (Kejadian 11:4).

Peringatan bagi kita:
Apakah kita membangun pelayanan, keluarga, atau karier demi nama sendiri?

2. Bahaya kerajaan tanpa kedaulatan Tuhan
Babel, Akad, dan Erekh menjadi simbol kekuasaan manusia yang memberontak kepada Tuhan.
Babel menjadi tempat pembangunan menara untuk mencapai langit—simbol ambisi dan pemberontakan rohani.
Hidup tanpa kendali Tuhan, meskipun nampak sukses, berakhir dalam kehancuran (Mazmur 127:1).

3. Tuhan tidak berkenan dengan kerajaan yang bertentangan dengan rencana-Nya.
Tuhan mengacaukan bahasa di Babel dan mencerai-beraikan mereka (Kejadian 11:8).
Ini menegaskan bahwa rencana manusia tanpa Tuhan akan gagal.
Tuhan ingin kita membangun kerajaan-Nya, bukan kerajaan kita sendiri (Matius 6:33).

Penutup
Dalam hidup ini kita semua sedang “membangun” sesuatu: rumah tangga, karier, pelayanan. Mari pastikan fondasinya adalah Tuhan. Jangan terjebak dalam ambisi pribadi seperti Nimrod.

Jadilah pembangun kerajaan Allah, bukan kerajaan ego pribadi.

Kamis, 07 Agustus 2025

HIKMAT UNTUK BERTINDAK TEPAT

 Ayat Pokok:
"Tetapi menjelang matahari terbenam, atas perintah Yosua mayat mereka diturunkan dari tiang-tiang itu, dan dilemparkan ke dalam gua, tempat mereka bersembunyi. Lalu mulut gua itu ditutupi orang dengan batu-batu besar, yang masih ada sampai sekarang."
(Yosua 10:27)

Pendahuluan
Banyak orang gagal bukan karena tidak kuat atau tidak punya kesempatan, tetapi karena salah mengambil tindakan.

Dalam kisah Yosua 10, Yosua menghadapi aliansi lima raja yang menyerang Gibeon. Dalam tekanan besar, Yosua tetap tenang dan bertindak bijaksana.

Ayat kunci (Yosua 10:27) menunjukkan bahwa bahkan dalam mengurus hal yang tampaknya sepele (penguburan raja-raja musuh), Yosua melakukannya dengan hikmat dan kehormatan sesuai waktu Tuhan.

POKOK-POKOK KHOTBAH
1. Hikmat Muncul dari Ketundukan pada Firman (Yosua 1:8; 10:8)
Yosua dikenal sebagai pribadi yang taat dan terus berpegang pada firman Allah.
Sebelum bertindak dalam peperangan, ia menerima perintah Tuhan (10:8) dan mengikuti arahan-Nya.
Aplikasi: Untuk bertindak tepat, kita harus hidup dalam firman setiap hari.

2. Hikmat Membuat Kita Tahu Kapan Harus Bertindak dan Berhenti (Yosua 10:12–14, 27)
Yosua meminta matahari berhenti (tindakan berani dalam iman).
Tetapi ketika raja-raja dikalahkan, ia tidak langsung menguburkan mereka, melainkan menunggu waktu yang tepat (10:27).
Ini menunjukkan hikmat: tahu kapan harus bertindak cepat, dan kapan harus menunggu.
Aplikasi: Jangan tergesa-gesa, mintalah tuntunan Tuhan dalam setiap keputusan.

3. Hikmat Memuliakan Allah, Bukan Diri Sendiri (Yosua 10:42)
Yosua tidak mencari nama atau hormat pribadi.
Ia tahu kemenangan datang karena Tuhan berperang bagi Israel (Yosua 10:14).
Hikmat membuat kita fokus pada kemuliaan Tuhan, bukan pada ego atau ambisi pribadi.
Aplikasi: Dalam setiap keberhasilan, jangan lupa menyatakan kemuliaan Tuhan.

Penutup
Di tengah dunia yang penuh tekanan dan keputusan cepat, kita membutuhkan hikmat surgawi agar bisa bertindak tepat.
Mintalah seperti Salomo: "Berilah hambamu hikmat untuk dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat" (1 Raja-raja 3:9).
Mari kita, seperti Yosua, hidup dalam firman dan berjalan bersama Tuhan supaya langkah-langkah kita dituntun dengan hikmat ilahi.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Selasa, 05 Agustus 2025

KUMPULAN MATERI KHOTBAH SEPUTAR KEMERDEKAAN KRISTEN

 

Shalom,
Biasanya, dalam bulan Agustus seperti saat ini, gereja-gereja dan lembaga pelayanan Kristen mengagkat tema seputar Kemerdekaan Kristen da Peran Gereja dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Untuk membantu para Pendeta dan Pengkhotbah Kristen yang sedang mempersiapkan tema-tema seputar Kemerdekaan Kristen, kami menyediakan materi-materi khotbah dengan tema sebagai berikut:
1. Hikmat yang Memerdekakan
2. Kemerdekaan Dalam Kristus
3. Arti Kemerdekaan Kristen
4. Mengalami Kemerdekaan yang Sejati
5. Kemerdekaan Kita
6. Makna Kemerdekaan yang Sejati
7. Menjadi Berkat Bagi Masyarakat
8. Berkat Bagi Bangsa
9. Tanggung Jawab Gereja Tuhan Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
10. Merdeka Dari Hidup Lama

Catatan:
Semua materi dalam bentuk file powerpoint, dapat diedit dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Dapatkan materi-materi tersebut dengan donasi Rp.10.000,- (untuk semua materi/10 judul )
Donasi akan digunakan untuk mendukung pelayanan YAYASAN BINA SEJAHTERA (BINARA MEDIA)



Sabtu, 05 Juli 2025

JANJI TUHAN TAK PERNAH BERUBAH

 Ayat Pokok:
"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, "
(Kejadian 9:9)

Pendahuluan
Hari ini kita akan memperhatikan bersama-sama, bagian firman Tuhan dalam Kejadian 9:9, namun untuk lebih memahami pesan-pesan firman Tuhan dalam hal ini, mari kita baca mulai ayat yang ke 1 sampai ayat 11

Gambaran tentang kehidupan setelah air bah: bumi yang baru, pengharapan baru.
Dalam masa penuh ketidakpastian, Tuhan berbicara tentang perjanjian.
Pertanyaan pembuka: Masih adakah janji yang pasti di dunia ini?

Pokok-pokok pembahasan
1. Tuhan adalah Allah yang setia menepati janji-Nya
"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku..."

Tuhan-lah yang memulai dan menetapkan perjanjian, bukan manusia.
Janji Tuhan bukan tergantung situasi, tetapi pada karakter-Nya yang setia.
Aplikasi: Kita bisa mempercayakan masa depan kepada Tuhan yang setia.

2. Perjanjian Tuhan bersifar pribadi dan berkelanjutan
".... dengan kamu dan dengan keturunanmu,"

Tuhan tidak hanya memikirkan Nuh, tetapi generasi selanjutnya.
Ini menunjuk pada kasih Tuhan yang melampaui waktu dan batas manusia.
Aplikasi: Janji Tuhan dalam hidup kita juga berdampak bagi anak cucu kita.

3. Perjanjian Tuhan membawa pengharapa
Setelah bencana besar, Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya.
Tanda pelangi yang menyusul adalah lambang kasih karunia.

Aplikasi: Dalam kesulitan hidup, kita tetap memiliki pengharapan karena janji Tuhan tetap berlaku.

Ilustrasi:
Cerita nyata: seorang ayah yang menepati janjinya kepada anaknya meskipun melalui banyak kesulitan — menggambarkan kesetiaan Tuhan dalam perjanjian-Nya.
Atau: Pelangi yang muncul setelah hujan — bukti bahwa badai tidak pernah abadi, janji Tuhan tetap.

Penutup
Dunia berubah, tetapi janji Tuhan tidak berubah.
Mari perbaharui iman kita kepada Tuhan yang berjanji dan tidak pernah ingkar.
Ingatlah bahwa perjanjian ini akhirnya digenapi secara sempurna dalam Yesus Kristus.


Rabu, 02 Juli 2025

MERPATI HARAPAN DI TENGAH KETIDAKPASTIAN

Ayat Pokok:
"Kemudian dilepaskannya seekor burung merpati untuk melihat, apakah air itu telah berkurang dari muka bumi."
(Kejadian 8:8)

Pendahuluan
Setelah sekian lama berada dalam bahtera, Nuh dan keluarganya hidup dalam ketidakpastian. Mereka tidak tahu sampai kapan harus menunggu.
Dalam situasi seperti itu, Nuh bertindak dengan iman — ia melepaskan seekor merpati.
Merpati itu menjadi simbol harapan, upaya manusia yang bersandar pada penyertaan Allah untuk melihat tanda-tanda pemulihan.

Isi Khotbah
1. Tindakan iman di tengah ketidakpastian
Nuh tidak hanya duduk diam; ia bertindak.
Merpati dilepaskan bukan sebagai hiburan, tetapi sebagai bentuk ikhtiar berdasarkan iman.
Dalam masa penantian, iman membutuhkan aksi, tidak hanya berdiam diri.
Iman harus diwujudnyatakan dalam tindakan dan perbuatan.

2. Merpati sebagai simbol pengharapan
Merpati tidak kembali dengan hasil pada kali pertama (ayat 9), namun Nuh tetap mencoba.
Dalam hidup, tidak semua usaha langsung membuahkan hasil, tetapi kita tetap menaruh pengharapan kepada Tuhan.

3. Kesabaran menanti waktu Tuhan
Setelah merpati pertama, Nuh menunggu tujuh hari sebelum melepaskan lagi.
Kesabaran dalam proses adalah bagian dari ketaatan kepada Tuhan.
Tuhan punya waktu-Nya sendiri untuk memulihkan dan membuka jalan.

Ilustrasi:
Seorang petani menabur benih pada awal musim hujan. Ia tahu bahwa tidak semua benih langsung tumbuh. Namun dengan tekun ia menyiram dan merawat tanahnya. Setelah waktu berjalan, benih yang disemai mulai tumbuh. Demikian pula dengan iman kita — terkadang tindakan kecil seperti “melepaskan merpati” adalah awal dari hasil besar yang dijanjikan Tuhan.

Aplikasi
Saat menghadapi ketidakpastian hidup (masalah keluarga, kesehatan, ekonomi), jangan hanya pasrah — bertindaklah dengan iman.
Melepaskan “merpati harapan” bisa berarti: mulai berdoa, memulai langkah baru, mempercayai Tuhan sepenuhnya.
Jangan kecewa jika hasil belum terlihat, terus setia menunggu waktu Tuhan.

Penutup
Nuh tidak tahu bagaimana akhir dari cerita air bah itu, tetapi ia percaya bahwa Tuhan tidak akan meninggalkannya. Ia melepaskan merpati — sebuah tindakan kecil yang berakar dari iman besar. Hari ini, marilah kita juga melepaskan “merpati harapan” kita kepada Tuhan. Mungkin belum ada jawaban hari ini, tetapi tetaplah percaya, sebab Allah setia memimpin setiap langkah kita sampai pada daratan pemulihan.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

KESELAMATAN ADA DALAM KETATAAN

Ayat Pokok:
"Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu."
(Kejadian 7:7)

Pendahuluan
Manusia modern sering merasa aman karena teknologi dan kemajuan zaman, namun melupakan bahwa perlindungan sejati berasal dari Tuhan.
Pada zaman Nuh, dunia mengalami kehancuran karena dosa, tetapi ada satu keluarga yang selamat — bukan karena kekuatan mereka, tetapi karena ketaatan mereka kepada Allah.

Ilustrasi:
Payung di Tengah Hujan
Bayangkan seseorang berjalan tanpa payung di tengah hujan lebat. Ada orang yang sudah diberi tahu akan hujan dan membawa payung — ia tetap kering. Bukan karena hujannya berhenti, tapi karena ia siap dan taat pada peringatan.
Demikian pula, ketaatan kepada Tuhan bukan menghentikan badai, tetapi melindungi kita di tengah badai.

Mari kita pelajari bagaimana keselamatan diperoleh melalui ketaatan kepada perintah Tuhan. Kita akan renungkan bersama-sama berdasarkan kisah Nuh dan keluarga yang tercatat dalam Kitab Kejadian.

ISI KHOTBAH
1. Nuh taat, saat dunia tidak peduli (Kejadian 6:22; 7:1)
Nuh hidup benar dan taat di tengah dunia yang rusak moral.
Ia tidak hanya mendengar, tetapi melaksanakan firman Tuhan dengan setia.
Taatlah kepada firman Tuhan meskipun tidak populer atau tidak masuk akal.
Memang bukan hal yang mudah untuk setia kepada Tuhan di tengah dunia yang penuh dengan godaan. Tapi percayalah Roh Kudus akan memberi kita kemampuan

2. Keselamatan hanya ada dalam bahtera (Kejadian 7:7)
Tuhan tidak menyediakan banyak pilihan keselamatan—hanya bahtera.
Bahtera adalah gambaran dari Kristus: satu-satunya jalan keselamatan (Yoh. 14:6)
Keselamatan kita hanya karena anugerah  Tuhan, lewat kita percaya dan mengakui Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi dalam kehidupan kita.
Bangunlah “bahtera” dalam hidup kita: kehidupan rohani, disiplin rohani, komunitas yang sehat.

3. Keluarga Nuh diselamatkan karena ketaatan dalam keluarga
Keteladanan Nuh menarik keluarganya untuk masuk bahtera.
Peran rohani seorang ayah/pemimpin sangat menentukan arah hidup keluarga.
Jadilah teladan dalam keluarga agar mereka juga tertarik hidup dalam kebenaran.

Penutup
Air bah akan datang — dalam bentuk tantangan, penghakiman, atau penderitaan. Namun siapa yang taat, akan diselamatkan.
Hari ini, Tuhan juga memanggil kita untuk masuk ke dalam “bahtera” keselamatan, yaitu Yesus Kristus.
Apakah Anda sudah di dalam-Nya? Apakah keluarga Anda juga telah masuk?

Ajakan:
Mari hidup dalam ketaatan penuh, sebab hanya di dalam kehendak Tuhan ada keselamatan yang sejati.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Dapatkan materi powerpoint khobah ini dengan mengirim permintaan melalui
WA.0857-7509-2607

Minggu, 29 Juni 2025

KESEDIHAN ALLAH MELIHAT KEJAHATAN MANUSIA

Ayat Pokok:
"maka menyesallah Tuhan , bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya."
(Kejadian 6:6)

Pendahuluan
Banyak orang berpikir bahwa Allah itu jauh dan tidak peduli. Tapi ayat ini memperlihatkan sisi Allah yang berduka dan tersentuh oleh dosa manusia.

Saat seseorang yang kita kasihi mengecewakan kita, kita merasa sangat sedih. Demikian juga Tuhan sedih melihat manusia jatuh dalam kejahatan.

Pokok Pembahasan
1. Allah yang Berduka, Bukan Allah yang Tak Peduli
Kata “menyesal” bukan berarti Tuhan melakukan kesalahan, tetapi menunjukkan perasaan duka dan kesedihan Allah terhadap manusia yang terus-menerus berbuat dosa.

Allah bukan pribadi yang dingin—Dia memiliki hati yang peduli dan tersentuh.

2. Kejahatan Manusia Melukai Hati Allah
Latar belakang pasal ini menjelaskan kondisi manusia yang sangat jahat: pikiran mereka selalu membuahkan kejahatan (Kej. 6:5).

Ini menunjukkan bahwa dosa tidak hanya berdampak horizontal (antar manusia), tetapi juga melukai hubungan vertikal (dengan Tuhan).

3. Hati Tuhan yang Rindu Pertobatan
Meskipun Allah sedih, Dia tetap menyediakan jalan keselamatan melalui Nuh.

Ini menunjukkan kasih karunia Allah yang tetap bekerja di tengah-tengah penghakiman.

Aplikasi untuk Kita Sekarang
Introspeksi diri: Apakah hidup kita membuat Tuhan bersukacita atau berduka?
Hidup dalam pertobatan: Tuhan merindukan pertobatan sejati, bukan sekadar ritual rohani.
Menjadi pembawa penghiburan bagi hati Tuhan: Dengan hidup benar, kita “menyenangkan” hati-Nya seperti Nuh (Kej. 6:8).

Ilustrasi:Anak yang Terjatuh dalam Kenakalan
Seorang ayah mendidik anaknya dengan baik. Tapi saat anak itu remaja, ia terjerumus dalam narkoba dan pergaulan buruk. Bukan kemarahan yang pertama-tama muncul di hati sang ayah, melainkan kesedihan mendalam.

Sang ayah berkata, “Bukan karena kamu gagal jadi anak yang baik, tapi karena kamu lupa betapa kamu dikasihi.”

Demikian pula Tuhan—kesedihan-Nya lahir dari kasih-Nya.

Penutup
Kejadian 6:6 bukan hanya tentang murka Tuhan, tetapi tentang kesedihan-Nya karena kasih-Nya yang ditolak. Mari kita menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa menghargai anugerah Tuhan dengan senantisa hidup dalam kebenaran agar hati Tuhan senantisa disenangkan melalui sikap hidup kita dari sehari-kesehari.'

TUHAN YESUS MEMBERKATI !


Jangan membuat hati Tuhan berduka dengan hidup dalam dosa. Sebaliknya, mari kita hidup seperti Nuh yang berkenan kepada Tuhan.


“Mari hidup dengan kesadaran bahwa setiap perbuatan kita bisa menyenangkan atau melukai hati Tuhan.”

Sabtu, 28 Juni 2025

PEMBERI HARAPAN PASTI


 Ayat Pokok:
"Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah."
(Mazmur 71:5)

Pendahuluan
Satu hal yang kita perlu miliki hari-hari ini adalah sikap tidak mudah menyerah  (Never Give Up)
Dunia kita sarat dengan masalah, tapi bukan alasan untuk menyerah.
Mengapa ada orang yang  lari ke dugem, drug, dukun, para normal, karena mereka merasa sudah tidak ada harapan lagi

Angka bunuh diri meningkat drastis hari-hari ini
Di dunia ini, hampir 800.000 kasus bunuh diri terjadi.
Di Indonesia hampi 10.000 kasus bunuh diri terjadi setiap tahun ( 1 orang per jam)

Banyak rumah tangga-rumah tangga yang hancur, karena perceraian. Hal ini terjadi karena masing-masing merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk menyelamatkan rumah tangga mereka.

Bahaya sikap mudah menyerah
1. Orang-orang yang mudah menyerah,  akan mudah mengambil langlah-langkah yang negatif
2. Orang-orang yang menyerah, tidak akan pernah menikmati kemenangan
3. Orang-orang yang menyerah, tidak akan pernah menerima upah

Bagaimana supaya tidak mudah menyerah?
1. Sadari bahwa kita punya Tuhan yang baik (Mazmur 119:71)
2. Yakinlah bahwa kita berharga dimata Allah (Yesaya 43:4)
3. Percayalah, bahwa dimana ada semangat dan perjuangan, selalu ada sukses dan keberhasilan (Amsal 18:14;Amsal 23:18)

Penutup
Percayalah, Tuhan adalah Pemberi Harapan Pasti, Bukan Pemberi Harapan Palsu
Dalam Tuhan selalu ada harapan, dan pengharapan di dalam Tuhan adalah pengharapan yang pasti. Tuhan tidak pernah mengecewakan orang-orang yang senantisa berharap kepada-Nya.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Dapatkan file powerpoint dari materi khotbah ini
Silakan lakukan permintaan melalui 
WA.0857-7509-2607

Jumat, 27 Juni 2025

AKHIR SEGALA YANG HIDUP


 
Ayat Pokok:
"Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati."
(Kejadian 5:5)

Pendahuluan
Kitab Kejadian adalah kitab yang menceritakan mengenai asal mula terjadinya segala sesuatu: terjadinya alam semesta, penciptaan manusia, awal mula dosa dan awal kematian sebagai bentuk konsekuensi dosa yang telah dilakukan oleh manusia.

Adam adalah manusia pertama yang diciptakan langsung oleh Allah, namun akhirnya ia pun mengalami kematian. Dan akhirnya, kitapun harus siap sedia untuk mengalami hal yang sama.

Ayat ini terlihat sederhana, tetapi menyimpan pesan mendalam tentang kefanaan dan urgensi hidup dalam kehendak Allah.

ISI KHOTBAH
1. Hidup manusia ada batasnya
Adam hidup 930 tahun — luar biasa lama dibandingkan manusia zaman sekarang.
Tapi tetap saja: “lalu ia mati.”
Mazmur 90:10 – umur manusia singkat dan cepat berlalu.
Hidup bukan soal seberapa lama, tapi bagaimana kita mengisi waktu yang ada.

2.  Kematian adalah akibat dosa
Kematian masuk ke dalam dunia karena pelanggaran manusia (Roma 5:12).
Adam yang dicipta untuk kekekalan, akhirnya mati karena dosa (Kejadian 3:19).
Setiap orang akan menghadapi kematian, karena semua telah berdosa (Ibrani 9:27).

3. Gunakan hidup untuk tujuan kekal
Hidup ini kesempatan untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan (2 Korintus 6:2).
Jangan habiskan waktu hanya untuk dunia yang fana. Banyak orang begitu menikmati kehidupan dunia ini, dan melupakan perihal kehidupan yang kekal.
Fokus pada kehendak Tuhan, pelayanan, kasih, dan kekudusan.

Aplikasi dan Perenungan
1. Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk bertemu Tuhan?
2. Apakah hidup kita sedang diarahkan pada yang kekal?
3. Mari hidup dengan bijaksana dan berbuah bagi Tuhan

Penutup
Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap yang hidup. Setiap kita, sehebat apa pun, sepenting apa pun, akan sampai pada kalimat: “lalu ia mati.” 

Tapi bagi yang percaya kepada Kristus, kematian bukan akhir, melainkan pintu menuju kehidupan kekal.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Dapatkan materi powerpoint dari khotbah ini dengan mengirim permintaan
melalui WA.0857-7509-2607

Rabu, 25 Juni 2025

PERSEMBAHAN YANG BERKENAN DI HATI TUHAN

 Ayat Pokok:
"Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu."
(Kejadian 4:4)

Pendahuluan
Dalam kehidupan rohani, tidak cukup hanya memberi atau melayani; Tuhan melihat sikap hati di balik persembahan itu. Kisah Habel dan Kain mengajarkan bahwa Allah tidak mengindahkan semua persembahan secara otomatis. Ia melihat ketulusan, kualitas, dan iman di dalamnya.

Pokok-pokok khotbah
1. Memberi yang terbaik bagi Tuhan
Kejadian 4:4 a, "Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya;..."

Habel tidak memberi sembarangan, tapi memilih yang sulung dan yang terbaik.
Prinsip ini mengajarkan kita bahwa Tuhan layak menerima yang pertama dan utama, bukan sisa waktu, tenaga, atau harta kita.
Tuhan menghargai ketulusan dan pengorbanan dalam pemberian kita.

Aplikasi:
Apakah dalam ibadah, pelayanan, dan persembahan kita, Tuhan menerima yang terbaik dari hidup kita?

2. Persembahan yang didorong oleh iman
Bandingkan dengan Ibrani 11:4 – "Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik daripada korban Kain."

Persembahan Habel lahir dari iman, bukan sekadar formalitas atau kewajiban.
Iman itulah yang membuat persembahannya berkenan di hadapan Allah.

Aplikasi:Setiap tindakan dan pemberian kita harus dilandasi oleh iman yang hidup kepada Tuhan, bukan sekadar rutinitas agama.

3. Sikap hati menentukan nilai persembahan
Tuhan melihat bukan hanya apa yang diberi, tetapi juga mengapa dan bagaimana kita memberi.
Kain dan Habel sama-sama memberi, tapi sikap hati mereka berbeda.
Habel memberi dengan hati tulus, taat, dan hormat kepada Allah.
Kain diduga memberi dengan motivasi yang salah atau asal-asalan (lihat konteks ayat berikutnya).

Aplikasi:
Apakah hati kita bersih, rendah hati, dan penuh kasih ketika datang kepada Tuhan?

Penutup
Tuhan tidak melihat jumlah atau bentuk luar persembahan kita semata, tetapi kualitas iman dan sikap hati kita. Mari kita belajar dari Habel untuk selalu mempersembahkan yang terbaik, dengan iman yang teguh, dan hati yang benar di hadapan Allah.

“Sebab Tuhan melihat hati, bukan penampilan luar” (1 Samuel 16:7)

Tuhan Yesus Memberkati !

BAHAN AJAR SEKOLAH MINGGU:SETIA MENGIKUT YESUS SETIAP HARI

 Ayat Hafalan:
"Janganlah kasih dan setia meninggalkan engkau, kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu."
(Amsal 3:3)

Tujuan 

  1. Anak-anak memahami arti setia kepada Yesus dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Anak-anak terdorong untuk mengikut Yesus dengan kasih dan kesetiaan setiap hari.
Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pembukaan (Ice Breaker) - 5 menit

Permainan Singkat: "Ikut Aku!"
Guru berkata: "Anak-anak, kita akan main permainan 'Ikut Aku!' Kalau saya lompat, kalian ikut lompat. Kalau saya jongkok, kalian ikut jongkok. Tapi... kalian harus benar-benar perhatikan saya ya!"

Setelah beberapa gerakan, guru bertanya:
“Tadi siapa yang bisa ikut terus? Mudah atau susah? Sama seperti itu, ikut Yesus juga butuh perhatian dan kesetiaan setiap hari!”

Cerita Alkitab:
Judul : Setia Seperti Rina
Rina adalah anak perempuan kelas 5 SD yang suka ke Sekolah Minggu. Setiap pagi, ia berdoa dan membaca Alkitab kecilnya. Ia selalu berkata, “Aku ingin setia ikut Yesus setiap hari.”

Suatu hari, di sekolah, teman-temannya mengajak Rina untuk bolos pelajaran dan bermain ke kantin. “Ayo Rin, jangan bilang ke Bu Guru!” kata mereka. Tapi Rina ingat ayat hafalannya minggu lalu, “Janganlah kasih dan setia meninggalkan engkau…”

Ia pun berkata, “Maaf ya teman-teman, aku nggak mau bohong. Aku mau ikut Yesus, bukan berbuat salah.”

Temannya sempat marah, tapi seminggu kemudian, salah satu dari mereka mendekati Rina dan berkata, “Rin, kamu hebat ya… berani jujur. Bolehkah aku ikut Sekolah Minggu juga?”

Rina tersenyum, “Ayo, nanti hari Minggu kita bareng!”

Penjelasan dan Aplikasi – 5 Menit
Guru bertanya:

“Apa yang membuat Rina setia kepada Yesus?”
“Kalau kalian jadi Rina, apa yang akan kalian lakukan?”
“Bagaimana caranya kita bisa setia kepada Yesus setiap hari?”

Kesimpulan:
Setia kepada Yesus artinya melakukan yang benar meskipun sulit. Kita bisa berdoa, membaca Firman Tuhan, jujur, rajin ke Sekolah Minggu, dan tidak mudah ikut-ikutan yang salah. Ingatlah: Yesus selalu setia kepada kita, maka kita pun mau setia kepada-Nya.

Ayat Hafalan:
Amsal 3:3 (disingkat untuk anak-anak):
"Janganlah kasih dan setia meninggalkan engkau."

Guru bisa menuliskannya di papan dan anak-anak mengulang sambil membuat gerakan tangan:

"Janganlah kasih" (peluk dada),
"dan setia" (tunjuk ke langit),
"meninggalkan engkau" (goyang jari seolah melarang).

Aktivitas Kreatif – 10 Menit
Membuat Kalung "Setia"

Siapkan potongan kertas berbentuk hati, tali, dan spidol.
Anak-anak menuliskan kata "SETIA kepada YESUS" di hati kertas dan menghiasnya.
Lalu, mereka mengalungkan di lehernya sambil berkata bersama:

“Aku mau setia kepada Yesus setiap hari!”

Doa Penutup
Contoh doa:
“Tuhan Yesus yang baik, terima kasih karena Engkau setia kepada kami. Tolong kami supaya kami juga bisa setia kepada-Mu setiap hari, dalam hal kecil maupun besar. Ajari kami untuk jujur, rajin, dan mengasihi seperti Engkau. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.”

SEKILAS INFO
Ingin mendapatkan materi powerpoint dari pelajaran Alkitab ini?
Silakan hubungi:
WA.0857-7509-2607

JANGAN TAMBAH, JANGAN KURANGI !



 Ayat Pokok:

"tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
(Kejadian 3:3)

Pendahuluan
Firman Tuhan adalah kebenaran mutlak yang tidak boleh ditambah atau dikurangi. Namun dalam percakapan antara Hawa dan ular, kita melihat munculnya perubahan yang sepertinya kecil dan sepele dalam pengucapan firman Allah, tetapi membawa dampak besar.

Aslinya, firman Tuhan berkata:
"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan yang baik dan jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
(Kejadian 2:17)

Tetapi, iblis mengubah firman:
"Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini, jangan kau makan buahnya bukan?
(Kejadian 3:1)

Lalu bagaimana dengan jawaban Hawa?
"Lalu sahut perempuan itu kepada ular: Buah pohon dalam taman ini boleh kemai makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:Jangan kamu makan ataupun rabaa buah itu, nanti kamu mati."
(Kejadian 3:3)

Bagaimana perbedaan firman Tuhan yang asli, versi iblis dan versi Hawa?

Ini adalah pelajaran penting bagi kita dalam menjaga kemurnian firman Tuhan

Isi Khotbah
1. Godaan dimulai dengan keraguan terhadap firman Tuhan(Kejadian 3:1)
Kejadian 3:1, "Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: ”Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

Ular memulai dengan pertanyaan yang memutarbalikkan maksud Allah.
Tujuannya adalah menciptakan kebingungan dan membuka celah untuk ketidaktaatan.

Aplikasi:
Setan masih memakai strategi yang sama hari ini—membuat kita mempertanyakan janji dan perintah Tuhan.

2. Menambah firman Tuhan adalah awal kejatuhan (Kejadian 3:3)
Kejadian 3:3, "tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.

Allah tidak pernah mengatakan “jangan raba,” tapi Hawa menambahkannya
Penambahan ini membuat firman tampak lebih legalistik dan berat, sehingga memudahkan si jahat mengecoh

Aplikasi:
Menambah atau mengurangi firman mengaburkan kebenaran, membuat iman jadi rapuh.

3. Ketidaktaatan berawal dari penyesatan kecil
Setelah firman diselewengkan, hati mulai tergoda dan keputusan salah dibuat.
Akibatnya: dosa masuk, relasi dengan Tuhan rusak, dan manusia diusir dari hadirat-Nya.

Aplikasi:
Waspadai kompromi kecil dalam ketaatan. Awal yang kecil bisa berakhir dalam kehancuran besar.

Penutup
Marilah kita menjaga kemurnian firman Tuhan dalam hidup kita. Jangan menambah, jangan mengurangi. Tuhan tidak butuh dibela dengan cara memodifikasi firman-Nya—yang Ia kehendaki adalah ketaatan yang murni dan hati yang setia.

Galatia 1:8 berkata, “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu Injil yang berbeda, terkutuklah dia.”

TUHAN YESUS MEMBERKATI !

LINK INFORMASI PENTING
FLASHDISK PAKET PANDUAN PELAYANAN 

TUMBUH BERSAMA, BERBUAH BERSAMA

Ayat Pokok:
"karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan."
( Filipi 2:2)

Pendahuluan
Kaum Bapak sering digambarkan sebagai tiang rumah tangga dan pilar gereja.
Namun kenyataannya, banyak pria hidup dalam kesendirian rohani, berjuang sendirian, tanpa relasi yang kuat dengan sesama pria seiman. Padahal, hidup Kristen bukanlah perjalanan solo. Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Filipi — dan kita semua — bahwa kita dipanggil untuk tumbuh bersama dan berbuah bersama.

ISI KHOTBAH
1. Sehati Sepikir: Dasar Persatuan dalam Kristus
“…sehati sepikir…” (Filipi 2:2)
Persatuan bukan berarti semua sama, tapi semua sepakat pada satu dasar: Kristus.
Dalam keluarga dan gereja, perbedaan pendapat wajar, tetapi hati dan pikiran tetap mengarah kepada Kristus.
Kaum Bapak dipanggil untuk tidak bersaing, tetapi saling mendukung dalam kasih dan pelayanan.

Aplikasi:
Mulailah membangun komunitas kecil sesama Bapak. Bagikan beban hidup dan iman, bukan hanya soal pekerjaan atau hobi.

2. Satu Kasih: Tumbuh dalam Relasi yang Menguatkan
“…dalam satu kasih…”
Kasih agape adalah kasih yang memberi tanpa syarat.
Dalam persekutuan, kasih ini perlu nyata dalam tindakan: mendengar, menolong, memaafkan.
Kasih adalah tanah di mana benih pertumbuhan rohani dapat bertumbuh subur.

Ilustrasi:
Pohon rindang tumbuh karena akarnya saling menyatu dan kuat di tanah yang subur. Demikian juga, kasih antar sesama Bapak membuat iman kita tumbuh bersama.

3. Satu Jiwa dan Tujuan: Berbuah Melalui Misi Bersama
“…satu jiwa, satu tujuan.”
Kaum Bapak bukan hanya bertumbuh secara pribadi, tetapi punya tujuan bersama: menjadi terang dan garam di dunia.
Jiwa yang menyala karena kasih Kristus akan mendorong untuk terlibat dalam pelayanan, menjadi teladan di keluarga, dan berdampak di masyarakat.

Aplikasi:
Rancang pelayanan yang melibatkan kaum Bapak: kunjungan kasih, pelayanan sosial, atau doa syafaat untuk keluarga-keluarga.

Penutup:
Tumbuh bersama dan berbuah bersama bukanlah cita-cita, tapi panggilan Allah untuk kaum Bapak hari ini. Dunia membutuhkan pria-pria yang tidak hidup sendiri, tapi bersatu dalam kasih, satu hati, satu tujuan — demi Kristus.

Ajakan:
Mari bangun kehidupan rohani yang saling menguatkan. Jangan hanya menjadi pria kuat secara jasmani, tapi juga pria yang dewasa secara rohani karena bertumbuh bersama saudara seiman, dan berbuah nyata dalam hidup.

TUHAN YESUS MEMBERKATI !


Selasa, 24 Juni 2025

RITME ILAHI; BEKERJA DAN BERHENTI



 Ayat Pokok:
"Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu."
(Kejadian 2:2)

Pendahuluan
Banyak orang hidup dalam pola yang tidak seimbang; terlalu banyak bekerja, terlalu sedikit beristirahat.
Ada yang bekerja siang malam dem memenuhi kebutuhan. Ada yang tidak tahu kapan harus berhenti karena takut kehilangan kesempatan.
Namun sejak penciptaan dunia, Allah sendiri telah menetapkan ritme Ilahi; bekerja dan berhenti.

Pertanyaannya:
Mengapa Allah yang Maha Kuasa perlu "berhenti"? Dan apa maknanya bagi kita?

ISI KHOTBAH
1. Allah bekerja dengan tujuan (Kejadian 2:2a)
"Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya...."
(Kejadian 2:2a)

Allah tidak sembarangan bekerja. Setiap hari penciptaan ada tujuan, urutan dan kualitas: ("sungguh amat baik")

Prinsip:
Bekerjalah dengan tujuan yang jelas bukan sekedar rutinitas.

Kita diajak untuk:
- Bekerja secara bertanggung jawab
- Menyelesaikan apa yang sudah dikerjakan (tidak setengah jalan)
- Mengupayakan hasil yang terbaik, bukan asal jadi)

Aplikasi:
Jangan bekerja hanya karena tekanan atau tuntutan, tapi karena panggilan dan kehendak Tuhan.

2. Allah berhenti dengan kesadaran (Kejadian 2:2b)
"...berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu." (Kejadian 2:2b)

Allah tidak berhenti karena lelah, tapi karena pekerjaan-Nya telah selesai.
Berhenti adalah bagian dari rencana, bukan karena tanda kelemahan.

Prinsip:
Tahu kapan harus berhenti adalah hikmat

Banyak orang kelelahan secara rohani dan jasmani karena tidak tahu kapan harus berhenti.

Aplikasi:
Ambil waktu untuk beristirahat, bukan hanya fisik, tetapi juga batin dan roh.
Berhenti bukan kemunduran, tapi bagian dari ketaatan.

3. Allah menetapkan ritme: bekerja dan berhenti (Kejadian 2:3)
"Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu." (Kejadian 2:3)

Allah menetapkan satu hari untuk beristirahat dan memberkati hari itu.
Prinsip ini menjadi dasar hari sabat, yaitu waktu khusus untuk berhenti dan menyembah.

Ritme ini bukan hanya untuk tubuh, tapi untuk relasi dengan Tuhan.

Aplikasi: 
Adakah hidup kita mengikuti ritme Ilahi ini? 
Jangan hanya fokus pada produktivitas, tapi juga pada persekutuan dan pemulihan.
Kita diciptakan bukan hanya untuk bekerja, tapi untuk hidup bersama Tuhan.

Penutup
Dalam dunia yang sibuk dan terus bergerak, ritme ilahi mengingatkan kita untuk menyeimbangkan antara kerja dan istirahat.
Bekerja tanpa arah bisa membuat kita lelah dan kosong. Berhenti tanpa makna pun sia-sia.
Mari hidup dalam ritme ilahi: bekerja dengan tanggung jawab, berhenti dengan kesadaran, dan berjalan bersama Tuhan.

Ingatlah, Tuhan Yesus pun mengundang:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28).


TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Dapatkan Powerpoint dari khotbah ini
Kirim permintaan via WA ke. 0857-7509-2607


Senin, 23 Juni 2025

SEMUA BERAWAL DARI ALLAH

Ayat Pokok:
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi."
(Kejadian 1:1)

Pendahuluan
Sebuah bangunan tidak mungkin berdiri tanpa perancang; begitu pula  dengan kehidupan di alam semesta, tidak mungkin ada tanpa sang Pencipta.
Allah adalah Causa Prima
Banyak orang mencari arti hidup dari dunia, pengalaman, atau ilmu pengetahuan, namun melupakan bahwa segalanya bermula dari Tuhan.

Ayat ini adalah fondasi iman: Segala sesuatu berasal dari Dia, bukan dari manusia atau kebetulan.

Isi Khotbah
1. Allah adalah awal dari segala sesuatu
“Pada mulanya Allah…” menunjukkan bahwa Allah lebih dahulu dari segala ciptaan.
Mazmur 90:2, “Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.”

APLIKASI;
Jangan mulai hari, minggu, bulan dan tahun tanpa Allah. Jangan mengambil Keputusan, tanpa bertanya dulu kepada Tuhan.

2. Penciptaan adalah bukti kuasa dan Pribadi Allah
Penciptaan membuktikan bahwa kita punya Tuhan yang luar biasa, kuasa-Nya hebat dan dahsyat.
Langit dan bumi tidak tercipta karena kebetulan, tetapi karena Allah berfirman dan jadi.

Ibrani 11:3, “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.”

APLIKASI:
Dalam kekacauan hidup, percayalah Allah sanggup menciptakan keindahan dari kehancuran.

3. Hidup Benar, harus dimulai dengan Allah
Membangun hidup, keluarga, pelayanan atau masa depan tanpa  Allah = Pondasi yang rapuh (Matius 7:26-27)
Mulailah hubungan, pekerjaan atau pelayanan dengan doa, iman dan firman Tuhan.

APLIKASI:
Tanyakan setiap hari; “Apakah aku sudah menenpatkan Tuhan di awal semua yang kulakukan?

Penutup
Dunia bisa berubah, tapi prinsip kekal ini tidak berubah: Semuanya berawal dari Allah dan harus kembali kepada Allah.
Sudahkah Tuhan menjadi awal dan pusat kehidupan kita?


TUHAN YESUS MEMBERKATI !

Dapatkan materi powerpoint khotbah ini dengan mengirim permintaan
Melalui WA 0857-7509-2607
(Materi dapat diedit dan disesuaikan sesuai kebutuhan)


Selasa, 17 Juni 2025

KIAT UNTUK TETAP KUAT

 

Ayat Pokok:
"Sebab beginilah firman Tuhan kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: ”Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh."
(Yeremia 4:3)

Pendahuluan
Melalui Yeremia, Tuhan berfirman kepada umat Yehuda, untuk mereka  membuka "tanah baru." Artinya Tuhan ingin agar agar hidup mereka ada perubahan ke arah yang lebih baik. Juga agar mereka semakin mengembangkan potensi dan kemampuan. "tanah baru" dapat juga dimaknai dengan hari yang baru, bulan yang baru, tahun yang baru, usaha yang baru, rumah tangga yang baru, dan lain-lain. Selain itu, Tuhan juga memberikan nasihat" dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh." Menabur di tempat duri tumbuh adalah hal yang sia-sia dan tidak berguna. Kita tidak akan mendapat hasil kalau menabur di tempat yang berduri. Sebaliknya kita akan mendapat hasil yang maksimal ketika kita menabur di tanah yang subur.

Kita mungkin teringat dengan perumpamaan Tuhan Yesus tentang penabur, dimana  ada empat jenis tanah yang digambarkan dalam perumpamaan itu. Tanah yang dipinggir jalan, tanah yang berbatu, tanah yang berduri dan tanah yang baik. Bagaimana penjelasan Tuhan Yesus tentang tanah yang berduri? Matius 13:22 menulis:“Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.”

Jadi  duri berbicara ketakutan dan kekuatiran yang seringkali terlintas dalam pikiran kita.
Hal itu dapat terjadi, saat kita tidak mempercayai janji Tuhan.

Penyebab kekuatiran
Banyak hal di dunia ini yang bisa menyebabkan kita mengalami kekuatiran.
Kalau kita perhatikan, setiaknya ada 3 hal yang menyebabkan orang kuatir; masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Setiap orang berpotensi untuk kuatir. Pada dasarnya setiap orang berpotensi untuk kuatir.Persoalanya adalah apakah kita mau membiarkan kekuatiran menjajah kita atau tidak..

Bagaimana kiat untuk tetap kuat?
Setidaknya ada 4 kita yang perlu kita perhatikan supaya kita tetap kuat. Untuk memudahkan pemahaman kita, ke empat kita itu, bisa kita pahami dari 4 huruf dalam kata kuat yaitu: K, U, A dan T

Mari kita perhatikan bersama-sama  empat kita untuk kita tetap kuat.

1. Kelola pikiran
Pikiran adalah sumber kekuatiran.
Untuk bisa menang atas kekuatiran, maka kita harus mengelola pikiran.
Pikirkanlah hal-hal yang positif, bukan hal-hal yang negatif.

Filipi 4:8, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang patut didengar, semua yang disebut Kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”

Ayub 3:25, “Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang  kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.”

2. Utamakan Tuhan
Sesungguhnya ketakutan dan kekuatiran terjadi karena kita sering tidak mengutamakan Tuhan dan firman-Nya. Ada begitu banyak janji Tuhan, bahwa orang yang hidupnya senantiasa mengutamakan Tuhan, maka janji pemeliharaan Tuhan akan terus dinyatakan. 

Matius 6:33-34 mencatat, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari, cukuplah untuk sehari.”

Di tengah masalah yang melanda, mari kita tetap mencari dan mengutamakan Tuhan. Sebab hanya Tuhanlah satu-satunya sumber pengharapan kita. 

3. Andalkan Tuhan dan setialah senantiasa kepada-Nya.
Kekuatiran juga sering kita alami manakala kita mulai mengandalkan kekuatan, kepandaian atau kemampuan kita yang sebenarnya tidak ada apa-apanya.

Kekuatiran juga terjadi ketika kita mulai mengandalkan orang lain, baik itu orang tua kita, atasan kita dan mungkin orang-orang yang kita pikir dalam menjadi andalan hidup kita.

Mari kita ingat firman Tuhan dalam Yeremia 17:5, “Beginilah firman Tuhan : ”Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan !"

Mari kita perhatikan dengan sungguh nasihat firman Tuhan dalam Yeremia 17:7, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN !.”

Kekuatan manusia terbatas adanya. Apa yang dapat kita andalkan? Oleh sebab itu firman Tuhan mengajarkan untuk kita tidak mengandalkan diri sendiri dan orang lain, tetapi hanya Tuhanlah yang patut kita andalkan. Apa yang ada pada kita, baik itu kekayaan, kedudukan, kemampuan, kepandaian, sangatlah terbatas dan bisa lenyap dalam sekejap. Karena itu, untuk kita tetap kuat, maka kita harus senantiasa mengandalkan Tuhan.

4. Tekunlah beribadah
Tuhan menjanjikan perlindungan dan pemeliharaan-Nya bagi orang yang setia beribadah kepada-Nya. Tentu ibadah yang dimaksud bukan saja ibadah secara format di gereja yang memang harus kita tekun melakukannya, tetapi ibadah-ibadah di luar gedung gereja pun harus kita lakukan dengan tekun. Jadikan apa yang kita lakukan, baik di rumah, di tempat pekerjaan itu adalah ibadah kita kepada Tuhan. Jadikan hidup kita berkat bagi kemuliaan nama Tuhan, dengan mempraktekkan firman Tuhan. 

Keluaran 23:25, "Tetapi kamu harus beribadah kepada Tuhan , Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu. "

Penutup
Apa yang sedang hari-hari ini kita alami? Mungkin kita sedang mengalami ketakutan dan kekuatiran?Mari kita ingat nasihat untuk tetap kuat.

Kunci :
Kendalikan emosi
Utamakan Tuhan
Andalkan Tuhan senantiasa
Tekunlah beribadah

Tuhan Yesus Memberkati !
Dapatkan powerpoint materi khotbah ini dengan mengirim permintaan
melalui WA ke.0857-7509-2607.

Untuk mendapatkan materi-materi khotbah lain, silakan kunjungi
Https://pesona-sabda.blogspot.com

LINK INFORMASI PENTING
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PILIHAN VOLUME 3
EBOOK 29 BAHAN KHOTBAH PEMBERKATAN NIKAH