Ayat Pokok:
"lMengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
(1 Tesalonika 5:18)
Pendahuluan
1 Tesalonika 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
Salah satu kehendakTuhan bagi kita adalah mengucap syukur
Allah menghendaki mengucap syukur sebagai kebiasaan atau karakter dalam kehidupan kita untuk senantiasa mengucap syukur dalam segala hal.
Mengucap syukur dalam segala hal artinya, bukan saja saat kita sedang baik-baik saja, atau dalam keadaan diberkati, tetapi juga dalam keadaan sebaliknya, saat kita dalam pergumulan atau keadaan yang tidak menyenangkan sekalipun.
Pengertian Mengucap Syukur
A. Dalam Perjanjian Baru
Kata mengucap syukur dalam bahasa Yunani, “EUCHARISTEO”, yang memiliki beberapa pengertian, yaitu:
1. Sebuah kesadaran akan kebaikan yang Tuhan anugerahkan kepada kita, untuk dapat kita nikmati dalam segala keadaan.
Jadi mengapa kita mengucap syukur? Karena kita sudah memiliki kesadaran bahwa dalam kehidupan kita, begitu banyak kebaikan dan anugerah Tuhan yang telah kita dapatkan. Tidak ada alasan untuk kita tidak mengucap syukur
2. Menang
Setiap orang percaya yang membangun kebiasaan dengan penuh kesadaran untuk mengucap syukur, mereka bukan saja ada dalam kehendak Tuhan, tetapi mereka juga ada posisi sebagai orang-orang yang berkemenangan. Orang yang bersungut-sungut adalah orang yang kalah sebelum bertanding. Orang yang selalu bersukacita , adalah orang yang menang. Dengan mengucap syukur, kita menang, meskipun sepertinya kemenangan itu belum kita alami.
B. Dalam Perjanjian Lama
Mari kita perhatikan Yesaya 12:1, “Pada waktu itu engkau akan berkata:”Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surutdan Engkau menghibur aku.”
Kalimat “Aku mau bersyukur..” memberi pengertian bahwa mengucap syukur merupakan sebuah keputusan.
Bersyukur jika tidak segera diputuskan, maka kita akan selalu menemukan alasan untuk kita mengeluh dan bersungut-sungut.
Kata “bersyukur” dalam bhs. Ibrani menggunakan kata “YADA”, yang mengandung beberpa arti, yaitu:
1. Aku mau menghormati Tuhan
Ketika kita bersyukur kepada Tuhan, maka sebenarnya kita sedang ada dalam posisi menghormati Tuhan. Sebaliknya ketika kita tidak bersyukur, kita sedang ada posisi sebaliknya alias tidak mengormati Tuhan.
2. Menyembah Tuhan.
Kita menempatkan Tuhan di atas kehidupan kita. Kita menerima kedaulatan dan keputusan Tuhan yang hasilnya pasti baik buat kehidupan kita, meski harus melewati penderitaan. Dan ketika kita mengucap syukur, itu sama dengan kita menyembah Tuhan.
3. Mengakui Tuhan
Mengakui pribadi-Nya Tuhan, pekerjaan dan rancangan-Nya, dan kita mengakuinya dengan mulut kita.
4. Berterimakasih
Karena dalam realita kehidupan yang kita hadapi, khususnya dalam menghadapi kesusahan, ratapan dan air mata, kita yakin bahwa tidak ada maksud Tuhan sedikitpun untuk mencelakakan kita.
Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Kita harus senantiasa memiliki keyakinan bahwa dalam segala keadaan, termasuk saat dalam lembah kekelaman, Tuhan ada menyertai kita.
Mazmur 23:4, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Mengapa masih banyak orang yang sulit untuk mengucap syukur dalam segala hal? Karena tidak memiliki pemahaman yang benar tentang hal ini.
Contoh dalam Alkitab
Ada beberapa contoh dalam Alkitab mengenai tokoh-tokoh yang dapat menjadi contoh dalam hal mengucap syukur.
- Ayub
Ayub 42:1-2, “Maka jawab Ayub kepada Tuhan:”Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal."
Rasul Paulus
1 Timotius 1:12, “Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku –“
Paulus tidaklah selau mulus dalam melayani Tuhan Yesus, ada banyak tantangan dan penganiayaan yang dia hadapi, seperti tertulis dalam 2 Korintus 4:8-9,
Penutup
Mengucap syukur itu ibarat sebuah payung. Memang payung tidak diciptakan untuk meniadakan hujan, tetapi payung diciptakan untuk kita dapat terus menembus hujan dan kita tidak basah oleh air hujan tersebut. Demikian juga dengan ucapan syukur kita, tidak akan membuat masalah sirna dari kehidupan kita, tetapi ucapan syukur membuat kita tetap semangat dan kuat di tengah penderitaan yang berat.
Jadikan kesukaan mengucap syukur sebagai karakter kehidupan kita.
LINK INFORMASI PENTING
29 BAHAN KHOTBAH IBADAH UCAPAN SYUKUR
0 komentar:
Posting Komentar